Mendeteksi Ketimpangan Sosial Melalui Penilaian Warga 2016 Pengukuran Ketimpangan Sosial Tahun 2015-2016 Bagus Takwin Fakultas Psikologi Universitas Indonesia INFID Ketimpangan Sosial Ketidakmerataan distribusi sumber daya dalam masyarakat. Memberikan gambaran perbedaan antara ratarata sumber daya yang diperoleh orang miskin dan kaya, atau kelompok-kelompok dalam masyarakat Metode : Survey dengan kuesioner Multi-stage random sampling (MoE: 1.96) 34 provinsi; 2 bulan (Juli-September 2016) Jumlah responden : 2543 orang; diolah 2010) IBS 2016 INFID 2 Indeks Ketimpangan Sosial Indeks ketimpangan sosial ini mengindikasikan berapa banyak ranah dari 10 ranah sumber ketimpangan yang dinilai timpang oleh seluruh responden. Rentang Indeks: 1-10 (0 = tidak ada ranah yang timpang; 10 = ada ketimpangan di 10 ranah) Indeks Ketimpangan Sosial tahun 2016: 4,4 Artinya: Ada ketimpangan di 4 dari 10 ranah sumber ketimpangan. 7 dari 10 warga Indonesia mempersepsi adanya ketimpangan. IBS 2016 INFID 3 Indeks Ketimpangan Sosial 2015:2016 Ada penurunan ketimpangan sosial dari tahun 2015 Indeks Ketimpangan Sosial tahun 2015: 5,06 Artinya: Seluruh responden menilai ada ketimpangan di 5 dari 10 ranah sumber ketimpangan. Indeks Ketimpangan Sosial tahun 2016: 4,4 Artinya: Ada ketimpangan di 4 dari 10 ranah sumber ketimpangan. IBS 2016 INFID 4 Ranah yang menjadi sumber ketimpangan sosial Kesempatan mendapat pekerjaan Penghasilan 56% 54,6% Kesejahteraan keluarga Hukum 42,9% IBS 2016 40,3% Harta benda yang dimiliki 46,2% Keterlibatan dalam politik 38,4% Rumah/ tempat tinggal 44,8% Lingkungan tempat tinggal 35,2% Pendidikan 43,3% Kesehatan 34,5% INFID 5 Ranah yang paling berperan sebagai sumber ketimpangan sosial Kesempatan mendapat pekerjaan Rumah/ tempat tinggal Pendidikan IBS 2016 Penghasilan Kesejahteraan keluarga Hukum Keterlibatan dalam politik Harta benda yang dimiliki Lingkungan tempat tinggal Kesehatan INFID 6 40% KURANG LAYAK IBS 2016 INFID 7 Menurut sebagian warga, masih ada ketimpangan sosial antara perempuan dan laki-laki 31% IBS 2016 INFID 8 Ketimpangan antara Laki-laki dan Perempuan di Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Bagian Timur 33% 24% 28% IBS 2016 36% 34% INFID Warga yang mengaku mendapatkan perlakuan diskriminatif 19% 26% 81% IBS 2016 74% INFID Perlakuan Diskriminatif (Bagi Dirinya dan Orang Lain) di Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur 22,4% 22,1% 13,9% 24,4% 13,1% IBS 2016 INFID Rekomendasi • Pemberian tunjangan bagi pencari kerja sebagai salah satu cara untuk mengurangi ketimpangan penghasilan, dengan bentuk : – Tunjangan dalam bentuk uang yang diberikan kepada warga yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) melalui program asuransi; – Tunjangan dalam bentuk bantuan konsultasi dan agen pencarian kerja bagi para pekerja yang membutuhkan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan pengalamannya. IBS 2016 INFID 12 Rekomendasi • Program sosial dalam bentuk tunjangan pelatihan kerja, khususnya bagi mereka yang berusia di atas 30 tahun baik perempuan maupun laki-laki. • Paket “penyelamatan" untuk semua orang dewasa yang tidak memiliki pekerjaan dengan gaji bagus, agar mereka dapat memperoleh dan mempertahankan pekerjaan dengan penghasilan yang baik. IBS 2016 INFID 13 Rekomendasi • Mengurangi pengangguran dengan: – Skema penciptaan lapangan kerja yang disponsori pemerintah. – Kebijakan pasar tenaga kerja aktif untuk meningkatkan kemampuan kerja, seperti skema retraining. – Skema kesejahteraan kerja yang mendorong partisipasi pasar tenaga kerja. – Menyelenggarakan program pelatihan sektoral, magang, dan program kerja sambil belajar. – Berikan insentif yang kuat untuk penciptaan lapangan kerja di dalam kota/kabupaten. IBS 2016 INFID 14 Rekomendasi • Meningkatkan bimbingan dan upaya lainnya untuk meningkatkan jumlah perempuan dalam pekerjaan laki-laki dan posisi kepemimpinan politik. • Tingkatkan dana pemerintah untuk opsi penitipan anak berkualitas tinggi. • Kajian faktor yang berperan, serta pemantauan dan evaluasi yang memadai. IBS 2016 INFID 15 15