MODUL PERKULIAHAN Komunikasi Organisasi Teori Organisasi: Mutakhir 1 Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Public Relations Tatap Muka 06 Kode MK Disusun Oleh 42008 Drs. Gufroni Sakarili, M.M Abstract Kompetensi Teori mutakhir dalam organisasi berkaitan dengan lahirnya paradigm yang lebih subyektif tentang pengorganisasian Mahasiswa memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang konsepkonsep pengoragnisasian serta implikasinya bagi komunikasi organisasi Pengantar Pembahasan kali ini tentang teori-teori mutakhir dalam komunikasi organisasi. Istilah “mutakhir’ digunakan untuk membedakannya dengan teori-teori komunikasi organisasi sebelumnya. Sebagaimana Pace dan Faules (1993) menyebutkan adanya tiga fase perspektif dalam komunikasi organisasi, yaitu (a) teori-teori obyektif disebut struktural klasik, (b) teori-teori transisional, dan (c) teori-teori subyektif disebut teori mutakhir. Pembedaan perlu dilakukan berkaitan dengan perspektif atau cara pandang para ahli terhadap organisasi. Meskipun demikian tidaklah berarti bahwa perspektif yang satu lebih baik daripada yang lainnya. Hal demikian perlu menjadi perhatian utama mengingat betapa komplek dan rumitnya suatu organisasi dan komunikasi dalam organisasi. Teori mutakhir menurut Lincoln (1985) merupakan sebuah paradigma atau pandangan dunia atas subyektivisme dan bukan semata mata perkembangan akan teori prilaku dan system sosial yang terjadi sebelumnya. Meskipun teori yang lebih subyektif belum tentu adalah teori yang paling benar namun masih banyak pertimbangan dan pertanyaan apakah teori tersebut menggambarkan perubahan dalam cara berpikir mendasar, yang menolak pandangan obyektif atau ilmiah tentang organisasi. Akibat dari munculnya perubahan perspektif ini, berpengaruh pada banyaknya pandangan tentang sebuah organisasi. Teori organisasi mutakhir ini menurut Pace dan Faules (1993) meliputi 2 teori, yaitu teori Pengorganisasian Karl E. Weick dan teori Budaya Organisasi. Dalam modul 6 ini membahas tentang teori pengorganisasian Karl E. Weick. Dalam teori transisional telah disebutkan bahwa komunikasi adalah salah satu unsur penting dalam menitikberatkan dan memelihara hubungan antara orang-orang yang saling berkomunikasi, menerima pesan-pesan dan menyimpan informasi. Sejalan dengan hal tersebut, Bambang Sukma Wijaya (2007) menggarisbawahi pentingnya pemaknaan peserta organisasi terhadap pesan atau informasi, dan bukan sekadar hubungan komunikasi belaka. Dan pemaknaan ini juga mencakup pemaknaan pesan komunikasi yang lebih luas, karena persaingan yang semakin ketat, serta perkembangan dinamika dunia yang semakin cepat, menuntut organisasi-organisasi dan perusahaan juga harus memperhitungkan faktor lingkungan atau ‘dunia luar’. Sejalan dengan dinamika yang demikian cepatnya maka muncullah teori mutakhir dalam komunikasi organisasi. Teori ini memberikan perhatian penting pada aspek adaptasi terhadap lingkungan atau dinamika ‘dunia luar’. Teori ini beranggapan bahwa human relations saja tidak cukup, tapi organisasi juga harus bersifat adaptif. Organisasi tidak bisa 2016 2 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id eksis jika tidak memperhatikan perkembangan lingkungan di mana organisasi itu tumbuh. Bagaimana mungkin di zaman teknologi informasi yang demikian pesat dewasa ini, organisasi masih seperti ‘katak dalam tempurung’? Bagaimana mungkin kita berpikir paling hebat dan maju sementara di sekeliling kita tumbuh pesat organisasi atau perusahaanperusahan sejenis yang tak kalah hebat? (Bambang Sukma Wijaya, 2007). Orang-orang dihadapkan pada banyak pilihan, sehingga kompetisi tak terhindarkan. Ketika Wings Group berpikir bahwa hanya dengan ‘bermain harga’ maka mereka bisa memenangkan persaingan pasar consumer goods, maka pesaingnya sudah berpikir jangka panjang bahwa perceived quality lebih penting untuk membangun loyalitas konsumen. Terbukti, ketika masyarakat mulai merasakan ‘akibat’ dari membeli produk murah, mereka mulai ‘pintar’ dengan tidak cuma menuntut harga murah, tapi juga kualitas. Karena itu, Wings Group mengubah strateginya dengan membangun brand relationship dan tidak Cuma ‘menyogok’ konsumen dengan harga murah semurah-murahnya. Perceived quality dibangun, brand activation digencarkan, sehingga kini Wings Group bertransformasi dari ‘perusahaan murahan’ menjadi ‘perusahaan yang patut diperhitungkan’. (Bambang Sukma Wijaya, 2007). Transformasi perusahaan atau organisasi merupakan muara dari adaptasi. Dan transformasi dimulai dari mengubah persepsi organisasi terhadap organisasi itu sendiri. Di sini, teori-teori mutakhir sangat relevan, antara lain Teori Pengorganisasian Weick. Contoh lain penerapan teori ini adalah perusahaan-perusahaan go public bahkan go internasional. Dapatkah dibayangkan bagaimana kondisi Lenovo, sebuah perusahaan komputer China, sebelum mengakuisisi IBM, raksasa komputer dunia? Lenovo hanya sebuah liliput dengan kultur perusahaan keluarga yang kental. Ketika Lenovo mengubah kultur perusahaan menjadi lebih terbuka, perusahaan ini bertransformasi menjadi perusahaan raksasa, bahkan sanggup ’melahap’ perusahaan raksasa lain pesaingnya dari Amerika, yakni IBM. Kini Lenovo bukan lagi ’milik China’ apalagi cuma sekadar perusahaan kecil milik keluarga. Lenovo telah menjadi ’milik dunia’ yang mampu bersaing di kancah internasional (Bambang Sukma Wijaya, 2007).. Perusahaan-perusahaan lain juga banyak melakukan transformasi kultural sebagai bagian dari strateginya menghadapi ketatnya persaingan. Kini banyak berkembang apa yang disebut ’spiritual company’ (bukan religious company), sebuah perusahaan yang alihalih menerapkan kultur tertentu, mereka lebih menyukai nilai-nilai universal yang menembus batas agama, suku, ras, bahkan negara dan bangsa. Apple, Hp, Garmen Bank, Body Shop adalah beberapa dari perusahaan yang telah menjadi spiritual company. Dengan cara ini, 2016 3 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mereka mampu bertahan dan mempertahankan loyalitas pelanggan di seluruh dunia. (Bambang Sukma Wijaya, 2007). TEORI PENGORGANISASIAN KARL E. WEICK : Teori yang dikemukakan oleh Karl E. Weick sangat berpengaruh dan memotivasi untuk keluar dari paktik konseptual dan konvensional. Kreps (1986) menerangkan model ini berdasarkan teori “ evolusioner sosiokultural” teori informasi dan teori sistem. Walaupun model ini mewakili suatu teori sistem namun perlakuan model tersebuteah urut urutan amat berbeda karena proses-proses insane lebih diutamakan. Proses pengorganisasiaan akan menghasilkan organisasi. Pengorganisasian adalah sebuah proses dan aktivitas/kegiatan. Walaupun organisasi memiliki struktur namun bagaimana organisasi bertindak dan bagaimana organisasi tersebut tampil ditentukan oleh struktur yang ditetapkan oleh pola-pola reguler perilaku yang saling bertautan. Komunikasilah yang merupakan proses penting. Proses menghasilkan struktur. Suatu sistem jelas manusia. Manusia tidak hanya menjalankan organisasi, manusia merupakan organisasi itu sendiri. Pengorganisasian adalah suatu gramatika (aturan, konvensi, praktik organisasi) yang disahkan secara mufakat untuk mengurangi ketidakpastian dengan menggunakan perilaku bijaksana (pengalaman) yang saling bertautan. (pengalaman dilalui bersama dengan orang lain melalui sistem lambang/simbol). Teori Weick menggunakan komunikasi sebagai sebuah dasar bagi pengorganisasian manusia dan memberikan sebuah pemikiran untuk memahami bagaimana manusia berorganisasi. Organisasi bukanlah susunan yang terbentuk oleh posisi dan peranan, tetapi oleh aktivitas komunikasi. “Aktivitas organisasi secara langsung merujuk pada menyusun level kata yang pasti. Weick memakai bentuk ketidakpastian dan ambiguitas, integritas: Organisasi mencoba untuk mentransformasi informasi ambigu dalam derajat khusus yang dapat bekerja dan dapat menyesuaikan”. Teori organizing Weick juga signifikan dalam bidang komunikasi sebab menurutnya komunikasi adalah dasar human organizing dan memberikan pemahaman rasional bagaimana mengorganisir orang. Organisasi tidak membuat struktur dari posisi dan peran, namun aktivitas komunikasi. Interaksi yang dibentuk organisasi konsis pada tindakan, atau statement atau perilaku dari individu. Aktivitas organisasi mengisi fungsi mengurangi 2016 4 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ketidakpastian informasi. Kunci teori Weick ialah equivocality yang berarti ketidakspastian, komplikasi, ambigu, dan kekurangan prediksi. Organisasi itu sendiri merupakan suatu proses komunikasi yang berkelanjutan. Ketika manusia melakukan interaksi sehari-hari, kegiatan yang mereka lakukan menciptakan organisasi. Semua perilaku dihubungkan karena perilaku seseorang bergantung pada perilaku orang lain. Interaksi yang membentuk sebuah organisasi terdiri atas sebuah tindakan, pernyataan, atau perilaku seorang individu, yang penting adalah bagaimana orang lain merespons tindakan tersebut. Weick yakin bahwa semua kegiatan berorganisasi adalah interaksi ganda. Kegiatan berorganisasi berfungsi untuk mengurangi ketidakpastian informasi. Secara singkat teori enactment berpendapat bahwa organisasi memiliki karakteristik kompleksitas dan perubahan lingkungan yang dipersepsikan manajemen secara kolektif. Setiap organisasi memiliki kompleksitas dan peruhan lingkungan yang berbeda-beda tergantung persepsi mereka terhadap ketidakpastian lingkungan. Kompleksitas dan perubahan lingkungan menuntut para pengambil keputusan (para manajer) untuk menyiapkan respons yang baik atas persepsi terhadap ketidakpastian lingkungan, (Hatch dan Cunliffe, 2006). Lebih lanjut Weik (1969) berpendapat bahwa jika lingkungan organisasi semakin kompleks dan sulit dikelola, maka organisasi hanya bisa bereaksi berdasarkan pengalaman para manajemen dalam krisis dan ketidakpastian tersebut. Istilah kunci teoritis Weick adalah equivocality, yang berarti ketidakpastian, kesulitan, ambiguity, dan kurang keterdugaan. Menurut Weick, semua informasi dari lingkungan sekitar bersifat ambigu pada beberapa tingkatan. Proses menghilangkan kesamaran adalah proses yang berkembang dengan tiga bagian, yaitu penetapan (Enactment), pemilihan (selection), dan penyimpanan (retention). Saat manusia berkomunikasi untuk mengurangi ketidakpastian, mereka menjalani sebuah rangkaian siklus perilaku (behavior cycles) atau kebiasaan yang memungkinkan kelompok menjelaskan segala sesuatunya. Dalam sebuah siklus perilaku, tindakan anggota diatur oleh aturan tindakan (assembly rules) yang menuntun pilihan kebiasaan yang digunakan untuk menyelesaikan proses yang sedang dijalankan (pembuatan, pemilihan, atau penyimpanan). Aturan-aturan tersebut merupakan kriteria dimana anggota organisasi memutuskan apa yang harus dilakukan untuk mengurangi kesamaran/ketidakpastian. Elemen-elemen dasar dari model Weick, yaitu lingkungan, kesamaran, pembuatan, pemilihan, penyimpanan, titik pilihan, siklus perilaku, dan aturan tindakan semuanya 2016 5 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id berkontribusi terhadap pengurangan kesamaran. Elemen ini bekerja bersama dalam sebuah sistem, masing-masing elemen ini saing berhubungan. A. Konsep Organisasi Di dalam konsep ini Weick mengatakan bahwa organisasi adalah sebuah urut-urutan peristiwa yang terjalin secara bersama-sama dan berlangsung dalam kawasan yang nyata. Jad penekanan dalam konsep ini terletak pada aktivitas dan proses. “bagaimana organisasi tersebut bertindak dan tampil ditentkan oleh struktur yang ditetapkan oleh pola prilaku regular yang saling bertautan”. Perilaku yang seseorang yang bertautan dalam hal ini merupakan kondisi dari berfungsinya sebuah organisasi tersebut. B. Ciri-ciri penting pengorganisasian Dalam teori terdahulu, struktur dipandang sebagai hierarki, kebijakan dan rancangan organisaasi. Sedangkan Weick memandang struktur sebagai aktivitas dan lebih spesifik lagi, sebagai aktifitas komunikasi. Dalam teori ini prilaku dibedakan dengan struktur dan struktur ditandai oleh prilaku pengorganisasian. Komunikasi tidak mencerminkan prosese-proses penting. Komunikasilah yang merupakan proses penting. Weick juga menyatakan sebuah sistem bersifat manusiawi, manusia tidak hanya menjalankan orgainsasi manusia merupakan organisasi tersebut. Teori ini juga menyebutkan tidak adanya pemisah yang tajam antara organisasi dengan lingkungan. Para anggota oraganisasi tidak hanya bereaksi dan berkreasi tetapi mereka membuat lingkungan mereka melalui interasksi dan penciptaan makna. Weick juga mendefinisikan pengorganisasian meliputi : Mufakat (Conseptual validation) adalah realitas organisasi muncul sebagai pengalaman yang dijalani bersama dan disahkan oleh orang lain. Gramatika yang berarti sejumlah aturan, konvensi dan praktik organisasi. Konvensi ini membantu orang untuk melaksanakan tugas yang menjadi dasar akan makna yang ada. Ketidakjelasan berarti ketidakjelasan atau samar-samar yang dihadapi para anggota organisasi. Organisasi membantu mengurangi ketidakpastian informasi yang diperoleh para anggota organisasi. 2016 6 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id C. Proses/Tahap Pengorganisasian : 1. Tahap Enactment (Penetapan) secara sederhana berarti bahwa para anggota organisasi menciptakan ulang lingkungan mereka dengan menentukan dan merundingkan makna khusus bagi suatu peristiwa. Istilah enactment untuk menunjukkan gagasan bahwa fenomena tertentu (seperti organisasi) diciptakan oleh apa yang dibicarakan atau aktivitas komunikasi. 2. Tahap Selection (pemilihan), aturan-aturan dan siklus komunikasi digunakan untuk menentukan pengurangan yang sesuai dengan ketidakjelasan, anggota organisasi menerima beberapa informasi sebagai suatu relevan dan menolak informasi lain. Pemilihan bertujuan untuk mempersempit bidang dan menghilangkan pilihan yang tidak ingin dihadapi oleh pelaku pada saat itu. 3. Tahap Retention (Penyimpanan), memungkinkan organisasi menyimpan informasi mengenai cara organisasi itu memberi respon atas berbagai situasi. Informasi yang disimpan digabungkan pada kesatuan informasi yang sudah ada untuk menjaankan organisasi. Setelah terjadi penyimpanan, anggota organisasi menghadapi sebuah titik pilihan (choice point). D. Sifat organisasi atau manusia Dalam sistem yang dipahami oleh Weick, benda-benda berada pada keadaan yang berubah secara terus-menerus (evolusi). Weick melangkah lebih jauh dari pada umumnya teoretisi sistem dengan menyatakan bahwa organisasi tidak hanya berinteraksi dengan lingkungan mereka, tetapi organisasi ini menciptakan lingkungan tersebut. Selanjutnya, konsep ini menyatakan bahwa karakter sistemik suatu organisasi merupakan suatu karakter yang diurutkan secara cermat dan memungkinkan setiap unit terikat erat dengan sesamanya. Sistem semacam ini disebut terangkai erat-erat (tightly coupled). Rangakaianrangkaian ini merujuk kepada proses-proses yang mempengaruhi prilaku bersama komponen-komponen organisasi. Weick mengemukakan gagasan sistem rangkaian longgar (loosely coupled system). Suatu peristiwa yang terjadi dalam suatu sistem dapat mempengaruhi komponen-komponen lainnya dalam sistem tersebut tetapi tidak secara langsung. Proses Pengambilan Keputusan Seperti yang sudah disebutkan diatas, proses mengorganisasi adalah “pengurangan equivocality dalam enacted encirontment (lingkungan yang ditetapkan) dengan cara menghubungkan perilaku yang melekat (pada individu) pada proses yang berkaitan 2016 7 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id (dengannya) secara kondisional”. Definisi yang kompleks tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: Weick beranggapan bahwa organisasi berada dalam sebuah lingkungan. Bukan hanya lingkungan fisik, akan tetapi lingkungan informasi (information environtment). Individu menciptakan lingkungan ini melalui proses enactment (penetapan). Proses enactment menyatakan bahwa anggota organisasi yang berbeda akan memahami informasi dengan cara berbeda dan oleh karena itu menciptakan lingkungan informasi yang berbeda. Weick menjelaskan “tidak ada jenis lingkungan yang monolitik, singular, dan tetap yang terlepas dari individu. Malahan, individu merupakan bagian dari lingkungan itu sendiri.” Dalam teori Weick, tujuan utama dari berorganisasi adalah mengurangi equivocality dalam lingkungan informasi. Equivocality adalah ketidakpastian yang tidak bisa dipisahkan dari lingkungan informasi suatu organisasi. Dalam sebuah situasi yang equivocal, ada banyak interpretasi yang bisa digunakan dalam suatu kejadian. Untuk mengurangi equivocality, Weick merumuskan assembly rules dan communication cycle. Assembly rules (peraturan buatan) adalah prosedur yang bisa memandu anggota organisasi dalam menetapkan pola tertentu dari proses sensemaking. Akan tetapi, ketika equivocality sedang tinggi, anggota organisasi melakukan communication cycle (siklus komunikasi). Melalui communication cycle, anggota organisasi berusaha memahami situasi dalam lingkungan yang equivocality. Penggunaan assembly rules dan communicaton cycle sangat penting dalam selection stage dalam teori Weick. Ketika proses sensemaking efektif, maka Weick mengajukan konsep mengenai retention, di mana peraturan dan siklus yang tadi digunakan akan disimpan untuk keperluan yang akan datang. Dalam kaitannya dengan proses pengambilan keputusan, teori Weick menetapkan bahwa keputusan diolah dalam selection stage. Dalam situasi organisasi yang equivocal, terdapat berbagai interpretasi untuk menyikapi suatu informasi dalam lingkungan informasi. Untuk mengatasinya, digunakan proses assembly rules atau communication cycle yang merupakan proses dimana anggota organisasi mengolah informasi yang tersebar dalam lingkungan informasi untuk kemudian mengambil keputusan sesuai tingkat equivocality-nya. Dalam kondisi di mana equivocality tidak terlalu tinggi, biasanya organisasi memiliki assembly rules atau peraturan yang sudah terpola untuk kondisi tertentu. Misalnya ketika seorang direktur meminta sekretarisnya membuatkan surat resmi, maka sekretarisnya sudah tahu bagaimana seharusnya surat itu dibuat, karena form-nya sudah dibuat sebelumnya dan selalu digunakan dalam situasi demikian. Akan tetapi ketika equivocality 2016 8 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id tinggi, maka communication cycle akan berlaku. Contohnya: ketika suatu rumah sakit dikelola oleh manajemen yang baru, segala sesuatunya diganti termasuk peraturanperaturan yang lama. Karena tidak ada assembly rules, maka para pegawai yang sudah bekerja sejak lama di sana mengandalkan kemampuan komunikasinya untuk menafsirkan informasi dalam lingkungan barunya, yaitu dengan cara bertanya pada rekannya dan sebagainya. Implikasi Teori Weick bagi Komunikasi Organisasi Komunikasi adalah implikasi utama dari sebuah organisasi, karena dari proses komunikasi maka pandangan, perilaku-perilaku yang saling bertautan, intelegensi, dan kemampuan anggota organisasi mengalami satu proses yang menghasilkan sebuah lingkungan yang mengorganisasikan aktifitas mereka. Sebuah implikasi menurut Weick yang sesuai dengan komunikasi organisasi salah satu diantaranya adalah Mengelola Makna. Mengelola makna adalah memandang organisasi anda sebagai sebuah himpunan prosedur untuk berdebat dan menafsirkan. Dalam setiap penilaian organisasi, ajukan pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana kita mengemukakan pemenang perdebatan? Kapan kita memberi tafsiran? Tafsiran apa yang cenderung kita sukai (kelemahan)? Penafsiran siapa yang menonjol? Pentingnya memahami apa yang ada dalam setiap pertanyaan atau proses komunikasi yang terjadi dalam organisasi merupakan sebuah adaptasi dan proses interaksi melalui komunikasi yang terjadi dalam sebuah organisasi. 2016 9 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Arni Muhammad. 2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara Pace, R. Wayne & Don F. Faules, 2006, Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, cetakan keenam, penerjemah: Deddy Mulyana, ---------------, 1993, Handling Conflict and Negotiation, London: Kogan Page Limited.. 2016 10 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id