MODUL PERKULIAHAN Komunikasi Organisasi Teori Organisasi: Struktural Klasik Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Public Relations Tatap Muka 04 Kode MK Disusun Oleh Drs. Gufroni Sakaril, MM Abstract Kompetensi Teori organisasi struktural klasik memandang individu dipengaruhi oleh struktur sosial atau sistem sosial dan individu bagian dari struktur. Sehingga cara pandangnya dipengaruhi struktur yang berada di luar dirinya. Pendekatan ini menekankan tentang sistem sebagai struktur yang berfungs Mahasiswa memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang konsepkonsep yang menjadi ciri teori organisasi struktural klasik dan implikasinya bagi komunikasi organisasi Pengantar Pembahasan kali ini berkaitan dengan teori-teori organisasi yang berorientasi pada teori-teori struktural klasik. Pembahasan diawali dengan memberikan pemahaman lebih lanjut tentang organisasi dan fungsi-fungsi manajamen. Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang pimpinan dengan organisasi yang tercipta di perusahaan yang bersangkutan. Menurut Boone dan Katz organisasi didefinisikan sebagai berikut : Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi mencakup 3 elemen pokok : 1. Interaksi manusia. 2. Kegiatan yang mengarah pada tujuan. 3. Struktur organisasi itu sendiri. Ciri-Ciri Organisasi 1. Lembaga sosial yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan. 2. Dikembangkan untuk mencapai tujuan 3. Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun 4. Instrumen sosial yang mempunyai batasan yang secara relative dapat diidentifikasi. Fungsi fungsi Manajemen 1. Organizing (Pengorganisasian) Fungsi peorganisasian adalah kegiatan dalam menentukan macam kegiatan beserta jumlah kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pemisahaan maupun pengelompokan kegiatankegiatan beserta orang-orangnya yang sesuai dengan kegiatannya disertai adanya perndelegasian wewenang. Ada empat bagian penting yang perlu diketahui dalam pengorganisasian, yaitu: 2016 2 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id a. Staffing. Staffing merupakan suatu kegiatan yang melakukan pembagian kelompok - kelompok kerja menurut jenisnya beserta pengisian orang-orang yang sesuai dengan keahliannya. b. Delegation of Authority. Yaitu pendelegasian wewenang dari seorang atasan kepada bawahannya sesuai dengan struktur organisasi maupun kedudukan bawahan / kemampuan bawahan. c. Departementasi. Yaitu pengelompokan kegiatan-kegiatan yang sejenis untuk kemudian dipisahkan dengan kegiatan yang lairmya dimana di antara pengelompokan kegiatan tersebut tetap terjalin koordinasi dalam bekerja sama. d. Personalia. 2. Directing / pengarahan ( = actuating = leading = commanding ) Pengarahan adalah kegiatan yang khususnya ditujukan untuk mengatasi dan mengarahkan bawahan sehingga seorang pimpinan secara manusiawi bisa mengikat bawahan untuk bekerja sama secara sukarela menyumbangkan tenaganya seefisien dan seefektif mungkin untuk mencapai tujuan organisasi. Ada beberapa cara seorang pemimpin bisa mengarahkan bawahannya di mana bawahan dapat melaksanakan pckerjaan dengan tenang tanpa adanya sikap mendua karena pertentangan atasan dari berbagai bagian. Adapun cara yang biasa dikenal adalah sebagai berikut : a. Pengarahan dilakukan dengan cara mcmberikan informasi yang diperlukan terutama yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi karyawan. Pengarahan semacam ini biasanya dilakukan untuk menangani karyawan-karyawan yang baru saja diterima sebagai karyawan baru perusahaan. Adapun pengarahan tersebut bisa mencakup seperti tugas yang harus dilakukan, cara-cara yang digunakan, hubungan antara sesame karyawan, tugas melaksanakan kegiatan dan sebagainya. b. Pengarahan dengan cara memberikan perintah yang harus dilakukan oleh bawahan. Perintah tersebut dapat dilakukan dengan cara tertulis ataupun lisan di mana perintah tersebut perlu untuk dimengerti secara baik oleh atasan. Jadi atasan harus dapat menyesuaikan kapan atasan memberikan perintah secara formal atau tertulis maupun perintah secara lisan dan kapan atasan harus memberikan perintah yang harus dilakukan seluruh bawahan (umum ) maupun hanya bagian tertentu saja (khusus). Ada dua hal yang bisa menunjang bawahan dapat bekerja lcbih giat dan efektif: 2016 3 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id a. Komunikasi. Komunikasi ini terutama komunikasi yang bersifat intern khususnya komunikasi antara atasan dengan bawahan. Dengan komunikasi yang dapat mencerminkan kejelasan yang diberikan sesuai dengan kedudukan masing-masing anggota organisasi dalam struktur organisasi maka komunikasi ini sangat berguna dalam menciptakan suasana kerja sama antara alasan dan bawahan yang dilandasi dengan saling pengertian karena ditunjang adanya komunikasi informal ( hubungan antar karyawan) yang efektif. b. Motivasi. Faktor lain di samping terciptanya komunikasi yang adalah motivasi terhadap bawahan juga diperlukan. Dengan motivasi yang ditujukan kepada bawahan baik yang bersifat positif( dengan menambah tingkat kepuasan tertentu: gaji. jabatan dsb ) maupun yang negatif (potong gaji, skors dsb ) diharapkan bawahan terdorong unluk melakukan pekerjaan yang telah diperintahkan kepadanya Motivasi merupakan pemberian dorongan dari atasan yang dapat mempengaruhi sikap mereka sehingga bersedia menjalankan tugas-tugas yang selaras dengan tujuan organisasi. Motivasi yang berhasil dari atasan dapat mendorong kreatifitas karyawan dalam bekerja maupun dalam pemecahan masalah yang dihadapi bawahan. 3. Coordinating (Koordinasi) Koordinasi adalah fungsi yang harus dilakukan seorang manajer agar terdapat suatu komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan perbedaan kegiatan sehingga bisa tercapai tujuan organisasinya. Agar koordinasi terlaksana, setela manajer melakukan fungsi perencanaan, pengarahan dan pengorganisasian maka seorang manajer harus dapat menciptakan suasana atau lingkungan kerja yang mendorong terlaksananya koordinasi, misalnya: a. Memberikan latihan dan training, b. Memilih karyawan yang trampil, menciptakan suasana kerja yang nyaman dan sebagainya. c. Dan yang lebih penting adalah adanya kesadaran para karyawan tentang pentingnya koordinasi yang diperlukan guna mencapai tujuan organisasi yang juga akan berarti tercapainya tujuan pribadi masing-masing karyawan. 4. Controlling ( pengawasan ) Fungsi pengawasan merupakan fungsi terakhir yang akan dilakukan manajer guna melengkapi fungsi yang sudah dilakukan lebih dahulu. Pengawasan merupakan fungsi yang bertujuan untuk melakukan perbaikan - perbaikan yang perlu dilakukan jika terjadi 2016 4 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan perencanaan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan fungsi ini biasanya dilakukan dengan cara membandingkan segala sesuatu yang dijalankan dengan standart yang telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi pengawasan mempunyai tiga kegiatan yang harus dilakukan: a. Menetapkan standart yang dipakai. Standart ditetapkan berdasarkan pada kemampuan seorang bekerja secara normal baik nonnal secara kualitatif (normal menurut pendapat umum, langsung, pimpinan) maupun normal secara kuantitatif (bisa diukur melalui standart jam kerja. pendapatan, investasi ). b. Membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan standart. c. Melakukan koreksi. Dalam mengkoreksi di sini sudah ditelaah masalah-masalah yang dihadapi, analisa dan pemilihan altematif yang memungkinkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan pelaksanaan kegiatan. Teori-teori Struktural Klasik Ciri dan pokok pikiran dari teori ini adalah individu dipengaruhi oleh struktur sosial atau sistem sosial dan individu bagian dari struktur. Sehingga cara pandangnya dipengaruhi struktur yang berada di luar dirinya. Pendekatan ini menekankan tentang sistem sebagai struktur yang berfungsi. Karakteristik dari pendekatan ini adalah: a. Mementingkan sinkroni (stabilitas dalam kurun waktu tertentu) daripada diacrony (perubahan dalam kurun waktu tertentu). Misalnya dalam mengamati suatu fenomena menggunakan dalil-dalil yang jelas dari suatu kaidah. Perubahan terjadi melalui tahapan metodologis yang telah baku. b. Cenderung memusatkan perhatiannya pada ”akibat-akibat yang tidak diinginkan” (unintended consequences) daripada hasil yang sesuai tujuan. Pendekatan ini tidak mempercayai konsep subjektivitas dan kesadaran. Fokus mereka pada faktor-faktor yang berada di luar kontrol kesadaran manusia. c. Memandang realitas sebagai sesuatu yang objektif dan independent. Oleh karena itu, pengetahuan dapat ditemukan melalui metode empiris yang cermat. d. Memisahkan bahasa dan lambang dari pemikiran dan objek yanng disimbolkan dalam komunikasi. Bahasa hanyalah alat untuk merepresentasikan apa yang telah ada. 2016 5 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id e. Menganut prinsip the correspondence theory of truth. Menurut teori ini bahasa harus sesuai dengan realitas. Simbol-simbol harus merepresentasikan ssuatu secara akurat. Dalam pandangan teori struktural klasik, organisasi sosial merujuk pada pola-pola interaksi sosial yang terjadi dalam sebuah kelompok sosial, yaitu kelompok atau kumpulan orang yang terbentuk atas dasar kesamaan kepentingan yang saling berhubungan dan melakukan interaksi sosial. Hubungan yang terjadi ini menghasilkan aspek status sosial yang berbeda. Jaringan hubungan dan kepercayaan bersama suatu kelompok ini yang biasanya disebut dengan struktur. Sedangkan organisasi formal berkaitan dengan fenomena komunikasi jabatan (positional communication). Hubungan dibentuk antara jabatan. Asumsinya adalah bahwa organisasi dipahami sebagai tempat (wadah) berkumpulnya orang-orang yang diikat dalam sebuah aturan-aturan yang tegas dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah terkoordinir secara sistematis dalam sebuah struktur guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Teori organisasi struktural klasik biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku tidak mengandung kreatifitas. Dalam teori ini organisasi digambarkan seperti toet piano dimana masing-masing nada mempunyai spesialisasi (do.. re.. mi.. fa.. so.. la.. si..) di mana apabila tiap nada dirangkai maka akan tercipta lagu yang indah begitu juga dengan organisasi. Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin. Definisi organisasi menurut Teori Klasik bahwa organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain apabila orang bekerja sama. Teori organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal: a. Sistem kegiatan yang terkoordinasi b. Kelompok orang c. Kerjasama d. Kekuasaan dan kepemimpinan 2016 6 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan, Saling melayani, Doktrin, Disiplin. Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah: a. Pembagian kerja (untuk koordinasi) b. Proses Skalar dan Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal) c. Struktur (hubungan antar kegiatan) d. Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan). Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran: BIROKRASI) Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi ADMINISTRASI) Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi. MANAJEMEN ILMIAH) Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi. Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”. TEORI BIROKRASI Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”. Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL-RASIONAL: “Legal” disebabkan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai. Karakteristik-karakteristik birokrasi menurut Max Weber: Pembagian kerja Hirarki wewenang Program rasional Sistem Prosedur Sistem Aturan hak kewajiban Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal Suatu organisasi terdiri dari hubungan yang ditetapkan antara jabatan-jabatan. 2016 7 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tujuan/rencana organisasi terbagi ke dalam tugas-tugas yang disalurkan di antara berbagai jabatan sebagai kewajiban (job description). Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban diberikan kepada jabatan (saat sah menduduki jabatan). Garis-garis kewenangan dan jabatan diatur menurut suatu tatanan hierarkis. Suatu sitem aturan/regulasi yang umum tapi tegas yang ditetapkan secara formal, mengatur tindakan-tindakan fungsi jabatan dalam organisasi. Prosedur dalam organisasi bersifar formal dan impersonal. Adanya prosedur untuk menjaga disiplin anggota. Anggota organisasi harus memisahkan kehidupan pribadi dan kehidupan organisasi. Pegawai dipilih untuk bekerja dalam organisasi berdasarkan kualifikasi teknis. Penilaian kenaikan jabatan dilakukan berdasarkan senioritas dan prestasi kerja TEORI ADMINISTRASI Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika. HENRY FAYOL (1841-1925): Seorang industrialis asal Perancis tahun 1916 menulis sebuah buku “Administration industrielle et Generale” diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926 dan baru dipublikasikan di Amerika 1940. 14 Kaidah manajemen menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi: Pembagian kerja Wewenang dan tanggung jawab Disiplin Kesatuan perintah Kesatuan pengarahan Mendahulukan kepentingan umum Balas jasa Sentralisasi Rantai Skalar Aturan Keadilan Kelanggengan personalia Inisiatif 2016 8 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Semangat korps Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok: Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi) Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran) Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal) Kegiatan Keamanan Kegiatan Akuntansi Kegiatan Manajerial atau “FAYOL’s FUNCTIONALISM” yaitu: a. Perencanaan b. Pengorganisasian c. Pemberian perintah d. Pengkoordinasian e. Pengawasan JAMES D. MOONEY & ALLEN REILLY :1931) Menerbitkan sebuah buku “ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah “koordinasi merupakan factor terpenting dalam perencanaan organisasi”. Tiga prinsip yang harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah: a. Prinsip Koordinasi b. Prinsip Skalar dan Hirarkis c. Prinsip Fungsional MANAJEMEN ILMIAH Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR). Definisi Manajemen Ilmiah: “Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”. F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”. Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”. Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai “BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”. 2016 9 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor: a. Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan. b. Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan c. Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan. d. Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah. Unsur-unsur kunci dalam manajemen ilmiah adalah : 1. Pembagian Kerja : berkenaan denan bagaimana tugas, kewajiban dan pekerjaan organisasi didistribusikan (disinilah bagaimana jalur dan pola komunikasi berlangsung). 2. Proses Skalar – fungsional : berkenaan dengan rantai perintah / dimensi vertikal organisasi yang menunjukkan proses fungsional dan jalur horisontal organisasi. 3. Struktur : hubungan logis antara berbagai fungsi dalam organisasi. Teori klasik fokus pada dua stuktur dasar : lini (garis komando/pimpinan/decition maker) dan staf (garis koordinatif / pelaksana tugas/follower) 4. Rentang Kendali/pengawasan (span of control) : menunjukkan jumlah bawahan yang berada di bawah pengawasan seorang atasan. Efektifitas pengawasan organisasi tergantung pada besar kecilnya jumlah rentang kendali yang ada. 2016 10 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Arni Muhammad. 2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara Burhan Bungin. 2006. Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi dalam Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Deddy Mulyana. 2000. Ilmu Komunikasi suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya Gibson, Ivancevich, Donelly. 1994. Organisasi Perilaku, Struktur Proses. Erlangga, Jakarta Linggar, M. Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan serta aplikasinya di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta, 2000 Onong Uchjana Effendy. 1993. Ilmu,. Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya Pace R. Wayne dan Don F. Faules. 1993. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Deddy Mulyana (ed). Bandung: Remaja Rosdakarya 2016 11 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id