MODUL PERKULIAHAN Komunikasi Organisasi Manajemen dan Komunikasi Organisasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Public Relations 02 Kode MK Disusun Oleh Drs.Gufroni Sakaril, M.M Abstract Kompetensi Membahas tentang manajemen dan komunikasi dalam organisasi meliputi: pengertian dan artinya manajemen, dan arti pentingnya komunikasi dalam organisasi serta fungsi komunikasi dalam organisasi Mahasiswa memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang arti pentingnya manajemen, organisasi dan komunikasi organisasi Pengantar Menurut Wiryanto (2005) komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Menurut Goldhaber (1986), komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Menurut Katz dan Kahn, komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan pertukaran informasi dan pemindahan arti dalam suatu jaringan hubungan yang saling bergantung satu sama lain dalam kelompok formal maupun informal dalam suatu organisasi. Manusia sebagai sumber daya adalah penggerak organisasi. Organisasi tidak akan berfungsi tanpa manusia. Sehingga menusia membutuhkan organisasi dan sebaliknya organisasi membutuhkan manusia sebagai sumber daya penggerak organisasi. Dengan kata lain organisasi adalah manusia, tanpa manusia tidak ada organisasi. Jadi sumber daya manusia merupakan unsur utama atau faktor sentral di dalam sebuah organisasi apapun bentuknya, karena sumber daya manusia (SDM) adalah faktor sentral di lingkungan organisasi profit (perusahaan dan industri, non profit (instansi pemerintah) dan voluntir (organisasi/perkumpulan berdasarkan kemanuasiaan dan pengabdian). Berarti sumber daya manusia di lingkungan sebuah organisasi harus dikelola secara efektif dan efisien, agar menjadi organisasi yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya. Pengelolaan atau manajemen sumber daya manusia (MSDM) dibutuhkan oleh semua organisasi, baik berskala kecil dan menengah maupun berskala besar. Dengan manajemen sumber daya manusia yang profesional akan dapat diwujudkan pemberdayaan (empowerment) manusia sebagai sumber daya secara maksimal untuk mewujudkan organisasi yang efektif. Manajemen dan pemberdayaan manusia sebagai sumber daya, tidak dapat dan tidak boleh dipisahkan dan harus dilaksanakan secara simultan agar saling isi mengisi dan menjadi efektif atau efisiensi dalam mencapai tujuan organisasi. Setiap dan semua pemimpin atau manajer di lingkungan sebuah organisasi, baik pada tingkat (level) atas, menengah maupun tingkat bawah, sekarang ini dan di masa mendatang pada abad yang menjunjung tinggi hak-hak Asasi Manusia (HAM) harus memiliki kesadaran yang tinggi bahwa para karyawan/anggota organisasi adalah manusia sebagaimana dirinya. 2016 2 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Interaksi antarindividu, karyawan/bawahannya, menyebabkan baik antara pimpinan/manajer dengan peranan komunikasi berpengaruh besar dalam menyelesaikan berbagai masalah atau konflik yang timbul dalam tubuh suatu organisasi. Kenyataannya dalam kehidupan organisasi yang di dalamnya terlibat interaksi sejumlah manusia sebagai anggota organisasi, merupakan fakta yang tidak dapat dihindari. Jadi peranan komunikasi mutlak dalam suatu kehidupan organisasi. Tanpa kemantapan komunikasi akan berakibat buruk bagi organisasi. Studi mengenai komunikasi keorganisasian, terutama komunikasi internal, sangat membantu mengatasi problema kehidupan organisasi. Manajemen dan Arti Pentingnya Dalam situasi komunikasi apapun, sangat perlu dan dianjurkan untuk melakukan perencanaan dalam kegiatan komunikasi yang akan dilakukannya. Dengan kata lain ia dapat mengevaluasi bagaimana efek dari suatu jenis komunikasi terhadap orang lain, sekaligus sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan kegagalan komunikasi itu sendiri Secara umum manajemen diartikan sebagai pengelolaan kegiatan dengan memanfaatkan semua sumber daya, baik manusia maupun non manusia untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Semua organisasi memerlukan manajemen/kepemimpinan, sebaliknya manajemen hanya ada di dalam organisasi sebagai kumpulan sejumlah manusia, di luar organisasi tidak ada manajemen. Pengertian manajemen menurut George R. Terry (1991:9) yang secara sederhana mengatakan manajemen adalah sebuah kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan bantuan orang lain. Sedang Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard (1988:5) mengatakan bahwa manajemen adalah proses bekerja dengan individu-individu dan kelompok-kelompok serta berbagai sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Kemudian Alan Paisey (1992:3) mengatakan bahwa manajemen merupakan sekumpulan individu atau pribadi dalam proses organisasi yang berhubungan dengan sumber daya dalam mencapai tujuan. Pengertian lain, dari Richard L. Daft (199 ), mengatakan manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan sumber daya organisasi. 2016 3 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dari pengertian-pengertian di atas dapat dikatakan manajemen atau pengelolaan adalah proses atau rangkaian kegiatan pemberdayaan anggota organisasi/karyawan dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dengan demikian pencapaian manajer/pimpinan tujuan dalam organisasi sangat menggerakkan dipengaruhi anggota organisasi oleh kemampuan atau karyawan dilingkungannya. Jadi organisasi apapun bentuk atau jenisnya merupakan himpunan sejumlah manusia (dua orang atau lebih) yang bekerjasama untuk mewujudkan tujuan-tujuan tertentu. Untuk itu setiap dan semua organisasi memerlukan kepemimimpinan/manajemen termasuk juga yang kegiatannya bersifat khusus berupa pengelolaan karyawan/anggota organisasi sebagai sumber daya yang disebut Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Dalam melaksanakan kegiatan MSDM sebuah organisasi berhadapan dengan sejumlah manusia sebagai karyawan atau anggota organisasi yang memiliki latar belakang kehidupan/keluarga, pendidikan, pengalaman, kebiasaan, adat istiadat dan kepribadian yang tidak sama. Perbedaan itu setelah berada dalam sebuah organisasi akan saring berinteraksi membentuk budaya organisasi, yang harus dipedomani dalam berperilaku. Fungsi Komunikasi Organisasi Goldhaber (1990) mengumpamakan komunikasi merupakan darah yang menghidupkan organisasi, perekat yang menyatukan anggota organisasi dan anyaman penghubung semua sistem dalam organisasi. Komunikasi selain menghidupkan dan menggerakkan organisasi dalam mencapai tujuan, juga mempersatukan seluruh anggota sehingga tercapai kekompakan. Hal ini perlu, terutama dalam mencapai tujuan organisasi, baik bertujuan laba maupun nirlaba. Dengan demikian komunikasi adalah sebuah tindakan untuk berbagi informasi, gagasan ataupun pendapat dari setiap partisipan komunikasi yang terlibat di dalamnya guna mencapai kesamaan makna. Dengan kata lain komunikasi merupakan aspek yang penting dalam suatu organisasi, baik organisasi profit maupun non profit (Bungin, 2006: 255) Artinya seorang komunikator, dalam situasi komunikasi apapun, sangat perlu dan dianjurkan untuk melakukan perencanaan dalam kegiatan komunikasi yang akan dilakukannya. Dengan kata lain ia dapat mengevaluasi bagaimana efek dari suatu jenis komunikasi terhadap orang lain, sekaligus sebagai kemungkinan kegagalan komunikasi itu sendiri. 2016 4 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id langkah antisipasi terhadap Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, tindak komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu: 1. Fungsi informatif Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya. 2. Fungsi Regulatif Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu: 1. Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada: a. keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah b. kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi c. kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus sebagai pribadi d. tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan. 2. Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturanperaturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan. 2016 5 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Fungsi Persuasif Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya. 4. Fungsi Integratif Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi Salah satu karakteristik antarmanusia (human comunication) menegaskan, bahwa tindak komunikasi akan mempunyai efek yang dikehendaki (intentional effect) dan efek yang tidak diehendaki (unintentional effect). Pernyataan tersebut bermakna, bahwa apa yang kita katakan dan apa yang kita lakukan pada orang lain tidak selalu diinterpretasi dan sama seperti yang kita kehendaki. Kenyataan ini dapat terjadi pada setiap konteks komunikasi, baik konteks komunikasi antarpribadi, kelompok, massa, ataupun komunikasi organisasi. Prinsip-prinsip umum untuk memperbaiki kemampuan berkomunikasi dalam organisasi, yaitu : 1) Prinsip yang pertama adalah bagaimana mendefinisikan tujuan kita berkomunikasi. Orang berkomunikasi untuk memperoleh hasil yang diharapkan, namun mereka tidak selalu tahu dengan tepat hasil-hasil apa yang mereka cari. Untuk inilah, memberi batasan terhadap tujuan kita berkomunikasi merupakan faktor yang menentukan keberhasilan kita berkomunikasi dalam suatu organisasi. Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mendefinisikan tujuan berkomunikasi, yaitu: 2016 6 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id a. Apa yang kita inginkan untuk terjadi. Artinya pastikan bahwa tujuan kita berkomunikasi sudah specifik, karena kalau tujuan kita tidak jelas, maka kita tidak akan selalu siap untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. b. Memastikan apa tujuan kita realistis, dalam arti apakah tujuan yang kita harapkan memiliki peluang untuk berhasil atau tidak. Misalnya, apakah atasan kita akan mempromosikan jabatan kita atau menaikkan gaji kita, kalau penampilan dan prestasi kerja kita masih di bawah ukuran normal? Kalau itu yang terjadi, maka tujuan kita tidak realistis. 2) Prinsip kedua dalam memperbaiki kemampuan berkomunikasi dalam organisasi adalah bagaimana memilih audiens yang ’terbaik’. Setiap pesan yang kita sampaikan, akan mempunyai beberapa audiens yang potensial, karena berkomunikasi dengan setiap orang mensyaratkan satu pendekatan yang berbeda dan kemungkinan akan mendapatkan hasil yang berbeda-beda pula. Dalam suatu organisasi, prosedur yang ada biasanya mensyaratkan orang untuk menjelaskan setiap gagasan ataupun persoalannya kepada orang lain dengan tegas. Kalau pimpinan suatu organisasi terlalu sibuk, tidak ramah ataupun tidak tertarik dengan gagasan atau pun persoalan yang kita lontarkan, masih ada cara lain untuk menyampaikan keinginan itu, misalnya dalam suatu pertemuan yang diadakan. Oleh karena itu, memilih siapa audiens yang memungkinkan kita dapat menyampaikan persoalan, pendapat ataupun gagasan secara bebas, perlu kita perhatikan kalau kita menginginkan pesan-pesan organizational yang kita sampaikan sesuai dengan apa yang kita harapkan. 3) Prinsip ketiga adalah menggunakan saluran (channel) yang terbaik. Ada beberapa saluran komunikasi baik secara lisan maupun tertulis yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan organisasional. Memilih satu dari beberapa saluran komunikasi yang ada seharusnya tidak menjadi keputusan yang dilakukan sambil lalu, karena setiap saluran komunikasi mempunyai keuntungan sekaligus kerugian. Ada dua jenis saluran, yaitu: a. saluran komunikasi lisan (oral communication). Saluran komunikasi lisan mempunyai beberapa keuntungan yaitu: (1) Keuntungan terbesar dari komunikasi lisan adalah kecepatannya, dalam arti ketika kita melakukan tindak komunikasi dengan orang lain, pesan dapat disampaikan dengan segera. Aspek kecepatan ini akan bermakna kalau waktu menjadi persoalan yang esensial. (2) Munculnya umpan balik segera (instant feedback). Artinya penerima pesan dapat dengan segera memberi tanggapan atas pesan-pesan yang kita sampaikan. (3) Memberi kesempatan kepada pengirim pesan untuk 2016 7 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mengendalikan situasi, dalam arti sender dapat melihat keadaan penerima pesan pada saat berlangsungnya tindak komunikasi tersebut. Jika kita memiliki kemampuan berbicara yang lebih baik, memungkinkan pesan-pesan yang kita sampaikan akan menjadi lebih jelas dan cukup efektif untuk dapat diterima oleh receiver. b. Saluran komunikasi tertulis (written communication). Pada komunikasi tertulis, keuntungannya adalah bahwa ia bersifat permanen, karena pesanpesan organisasional yang disampaikan dilakukan secara tertulis. Selain itu, catatan-catatan tertulis juga mencegah kita untuk melakukan penyimpangan (distorsi) terhadap gagasan-gagasan yang kita sampaikan. Dengan perkataan lain, ada jaminan bahwa apa yang kita katakan adalah apa yang akan diterima receiver. Mana yang terbaik dari kedua saluran komunikasi di atas? Tidak ada jawaban atas pertanyaan tersebut, karena beberapa pesan hanya akan efektif kalau disampaikan secara lisan dan beberapa pesan lain akan lebih mudah kalau disampaikan secara tertulis. Oral communication biasanya disarankan untuk dilakukan, kalau pesan yang ingin disampaikan bersifat pribadi. Ia juga berguna kalau kita membutuhkan umpan balik yang cepat. Sementara komunikasi tertulis merupakan pilihan terbaik kalau kita menginginkan pesan yang kita sampaikan menjadi lebih formal atau resmi. Juga saluran tertulis akan lebih baik jika kita harus memilih kata-kata dengan cermat, di samping juga kalau kita ingin mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang rumit (complicated). 2016 8 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Arni Muhammad. 2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara Burhan Bungin. 2006. Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi dalam Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Deddy Mulyana. 2000. Ilmu Komunikasi suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya Onong Uchjana Effendy. 1993. Ilmu,. Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya Pace R. Wayne dan Don F. Faules. 1993. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Deddy Mulyana (ed). Bandung: Remaja Rosdakarya 2016 9 Komunikasi Organisasi Drs. Gufron Sakaril, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id