Langkah 1 : Mengidentifikasi Masalah Masalah adalah keadaan dimana kenyataan penyelengaraan pembelajaran di kelas tidak sesuai dengan apa yang seharusnya pencapaian nilai tidak sesuai dengan SKBM 1. masalah hasil belajar siswa lihat standard kompetensi, KD, indikator tentukan indikator yang masih belum memuaskan. CONTOH Berdasarkan data yang ada diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai dibawah SKBM pada indikator kompetensi persamaan kuadrat sebanyak 60 %. Sedang 40% siswa memiliki nilai di atas SKBM, meskipun rata-rata nilai mereka hanya 67.3. Langkah 2 : Menganalis Masalah mencari penyebab munculnya masalah analisis strategi pembelajaran (materi, metode, media, evaluasi) apakah sudah tepat tentukan strategi yang menyebabkan hasil belajar (indikator) masih kurang CONTOH Pembelajaran matematika mengenai persamaan kuadrat memang menjadi masalah tersendiri di Kelas XI SMA Mm. selain banyak siswa yang harus mengikuti remedial, pada pembelajaran ini siswa kurang memperhatikan guru ketika menjelaskan. Bicara dengan teman, diam ketika guru bertanya menggambarkan ketidakaktifan siswa dalam pembelajaran. Kondisi ini tentunya juga dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang digunakan guru. Menurut refleksi yang dilakukan, guru menyadari bahwa capaian hasil belajar pada indikator xx yang rendah lebih disebabkan oleh penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat. Selama ini guru memang masih menggunakan metode ceramah. Identifikasi masalah tindakan 1.Bagaimanakah efektifitas metode ceramah dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai persamaan kuadrat pada siswa…………..? 2. Metode apakah yang tepat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai persamaan kuadrat pada siswa…………..? 3. Media apa yang tepat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai persamaan kuadrat pada siswa…………..? 4. Materi apa y yang tepat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai persamaan kuadrat pada siswa…………..? 5. Evaluasi seperti apa yang tepat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai persamaan kuadrat pada siswa…………..? Langkah 3: Perumusan masalah perumusan masalah dalam penelitian tindakan biasa berbunyi: “Tindakan apa yang tepat digunakan (variable masalah tindakan) untuk mengatasi variable masalah indikator/pada siswa dimana. Langkah 4 Menentukan Tindakan Dan Menuliskan Kajian Teoretik Pengkajian literatur tentu saja harus diarahkan untuk pencarian tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah. Itu artinya, dalam pengkajian literatur guru/peneliti mencoba mencari teori yang berkaitan dengan dua hal. Pertama teori yang harus dicari adalah teori tentang variabel masalah, kedua, teori yang harus dicari adalah teori yang berkaitan dengan variabel tindakan. c. Merencanakan Perbaikan Diskusi dengan teman sejawat Refleksi pengalaman sendiri Kajian Penelitian terdahulu yang relevan Kajian Teori yang relevan VARIABEL TINDAKAN YANG DAPAT MENGATASI VARIABEL MASALAH Langkah 5 Perumusan Hipotesis Tindakan Penulisan hipotesis tindakan merupakan dasar pada penetapan indikator keberhasilan. Untuk itu, maka rumusannya harus benar. Untuk itu, maka apabila peneliti ingin merumuskan hipotesis tindakan, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: rumusan hipotesis tindakan harus menggunakan kata dapat rumusan hipotesis tindakan harus sesuai dengan rumusan masalah rumusan hipotesis tindakan harus menjawab rumusan masalah. Rumusan hipotesis harus berisi tindakan yang ditetapkan, dan masalah kompetensi CONTOH Misalkan saja pada contoh PTK yang kita miliki, 1. Identifikasi masalah pemahaman yang rendah mengenai persamaan kuadrat 2. Penyebabnya adalah metode sebelumnya kurang efektif 3. rumusan masalahnya adalah “Metode apakah yang tepat digunakan untuk meningkatkan pemahaman mengenai persamaan kuadrat siswa ………….? 4. sedangkan tindakan yang kita pilih adalah penggunaan metode simulasi, 5. Sehingga rumusan hipotesis tindakannya menjadi “ Penggunaan metode simulasi dapat meningkatkan pemahaman mengenai persamaan kuadrat siswa ………… TUGAS DALAM KELOMPOK 1. IDENTIFIKASI MASALAH 2. ANALISIS PENYEBAB MASALAH 3. PERUMUSAN MASALAH 4. PENENTUAN TINDAKAN 5. PERUMUSAN HIPOTESIS TINDAKAN Langkah 6 : Penulisan Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan merupakan kriteria yang ditetapkan sebagai dasar menentukan apakah tindakan yang dilakukan berhasil atau tidak. Indikator keberhasilan dalam PTK dapat dilihat berdasarkan dua aspek, aspek proses dan aspek hasil. 1. Indikator keberhasilan proses dapat berupa kesesuaian prosedur pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru/peneliti, keaktifan siswa kepuasan siswa terhadap kegiatan pembelajaran/layanan yang diikuti. 2.Sedangkan indikator keberhasilan pada aspek hasil mengacu kepada sejauh mana peningkatan/penurunan pada variabel masalah. Langkah 7 : Merencanakan Tindakan Merencanakan tindakan adalah langkah dimana guru/peneliti merancang kegiatan pelaksanaan tindakan. Perencanaan tindakan terdiri atas dua kegiatan, yaitu (1) prosedur pelaksanaan tindakan, dan (2) persiapan teknik penelitian tindakan kelas. Prosedur pelaksanaan PTK Perencanaan tindakan yang harus dirancang oleh guru/peneliti tentunya harus sesuai dengan kajian teori mengenai variabel tindakan. Berdasarkan kajian teori mengenai variabel tindakan, peneliti dapat menentukan prosedur dalam pelaksanaan tindakan, meliputi; menetapkan materi yang akan menyertai tindakan (apabila tindakan berupa metode). Prosedur pelaksanaan dan Jumlah pertemuan untuk melaksanakan tindakan Uraian kegiatan tiap pertemuan Tabel Perencanaan Topik Bahasan Siklus I Topik Bahasan/ Tema Mengenal Peta Pikiran Membuat Peta Pikiran Sederhana/ “Aku dan Kesukaanku” Membuat Peta Pikiran Berdasarkan Artikel/ “Minat” Membuat Peta Pikiran Berdasarkan Artikel/ “Gaya Belajar” Membuat Peta Pikiran Secara Mandiri/ “Kecerdasan Majemuk” b. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Tabel Perencanaan Tindakan Metode Drill untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam membuat catatan dengan teknik mind map No 1 Tahapan Drill Integratif 2 Guru menjelaskan pengertian, manfaat, dan langkahlangkah pembuatan peta pikiran Guru memberikan pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa Fiksasi 30’ Guru menugaskan siswa membuat peta pikiran secara mandiri Guru mengamati ketepatan dan kecepatan siswa dalam membuat peta pikiran 40’ Otonom 10’ Guru melatih siswa membuat peta pikiran sederhana Guru membimbing siswa dalam pembuatan peta pikiran Guru memberikan umpan balik mengenai halhal yang sudah benar atau yang masih keliru dilakukan oleh siswa dalam membuat peta pikiran 3 Waktu Bentuk Kegiatan c. Uraian Kegiatan Tiap Pertemuan 2. Persiapan Teknis (Sarana dan Prasarana) Selain menetapkan prosedur pelaksanaan tindakan, guru/peneliti juga melakukan identifikasi berbagai sarana dan prasarana yang perlu dipersiapkan dalam pelaksanaan tindakan, antara lain ruangan kelas, kamera, media pembelajaran, dan lain sebagainya. Langkah 8 : Merencanakan Alat Perekam Data dalam langkah pengamatan Dalam tahap perencanaan, peneliti sudah harus merencanakan/ merancang alat perekam data yang akan digunakan dalam pengamatan (observe). peneliti menentukan dan mengembangkan berbagai macam jenis instrumen yang akan digunakan. Perlu diingat, dalam melaksanakan pengamatan ada dua sasaran yang harus kita amati, 1. pengamatan terhadap proses INDIKATOR KEBERHASILAN PROSES 2. kedua pengamatan terhadap hasil INDIKATOR KEBERHASILAN HASIL Indikator Keberhasilan Data proses instrumen Kesesuaian Prosedur Tindakan dengan Perencanaan Pelaksanaan tindakan Pedomaan observasi Keaktifan siswa dalam kegiatan Frekuensi bertanya Pedomaan observasi Frekuensi memberikan tanggapan Kepuasan siswa mengikuti kegiatan Tanggapan siswa terhadap kegiatan yang dilakukan Data hasil Pemahaman siswa mengenai benua eropa Angket instrumen Tes hasil belajar Langkah 9 : Merencanakan Teknik Refleksi Pada tahap refleksi ini, guru/peneliti harus dapat melihat sejauhmana capaian atau dampak tindakan pada penyelesaian masalah. Pencapaian ini didapat melalui hasil ukur dari variabel masalah. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen tes, inventori, tes performance, dan lain sebagainya. Hasil ukur (data) kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk mengetahui sejauh mana dampak tindakan pada variabel masalah. Alat statistik yang dapat digunakan adalah rerata dan prosentase. Analisis data proses ini bertujuan untuk menjelaskan kemengapaan dari capaian yang didapat melalui tindakan. Analisis terhadap data proses ini penting dalam rangka melakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Analisis data proses tidak hanya menggunakan statistik deskriptif akan tetapi juga dapat melibatkan analisis kualitatif .