Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 483 SINDROM PEMULIHAN KEKEBALAN Apa Sindrom Pemulihan Kekebalan Itu? Beberapa orang yang mulai memakai terapi antiretroviral (ART) untuk HIV mengalami masalah kesehatan walaupun HIV-nya mulai terkendali. Kadang kala infeksi yang kita miliki sebelumnya dapat kambuh. Atau kita dapat mengembangkan penyakit baru. Kejadian ini dikaitkan dengan pemulihan pada sistem kekebalan tubuh. Masalah tersebut biasanya terjadi dalam dua bulan pertama sejak mulai ART. Kondisi ini, yang disebut sebagai Immune Reconstitution Inflammatory Syndrome (IRIS), biasa disebut sebagai sindrom pemulihan kekebalan. Akhir-akhir ini, sindrom ini juga dikenal sebagai sindrom pulih imun (SPI) dalam kalangan medis. Sindrom ini dapat terjadi pada kurang lebih 20% orang yang mulai memakai ART. Bagaimana Sindrom Ini Dikenal? Beberapa pasien mengembangkan penyakit CMV (virus sitomegalo) setelah mereka mulai ART. Lihat Lembaran Informasi (LI) 501 untuk informasi lebih lanjut tentang CMV. Pada beberapa kasus, pasien tersebut belum didiagnosis CMV sebelum mulai ART. Para dokter menyimpulkan bahwa pasien tersebut terinfeksi CMV sebelum mereka mulai ART. Namun, sistem kekebalannya terlalu lemah untuk membuat reaksi terhadap infeksi CMV itu. Waktu mereka mulai ART, sistem kekebalannya menjadi lebih kuat, dan mulai menyerang infeksi CMV-nya. Pada waktu itu, apa yang terlihat sebagai infeksi CMV baru berkembang pada pasien tersebut. Terjadi pula kasus serupa pada pasien dengan infeksi lain. Beberapa pasien mengalami demam atau pembengkakan pada kelenjar getah bening. Yang lain mengalami radang pada beberapa bagian tubuhnya. Hampir semuanya mulai ART dengan jumlah CD4 yang sangat rendah (<100). Masalah ini menjadi jelas setelah jumlah CD4 (LI 124) pasien tersebut menunjukkan peningkatan yang cukup besar dan viral load (LI 125) sudah merosot. Berita Buruk – atau Berita Baik? Tidak seorang pun ingin mengalami radang atau infeksi. Namun sebagian besar kasus sindrom pemulihan kekebalan menghilang dengan kelanjutan penggunaan ART. Sebetulnya, nama sindrom menunjukkan hal yang lebih penting. Masalahnya diakibatkan pemulihan sistem kekebalan tubuh, yang menjadi lebih kuat. Masalah ini juga menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh mulai menyerang kembali kuman tertentu. Sebelum ART dimulai, kemungkinan tidak ada tanggapan terhadap kuman ini karena sistem kekebalan tubuh terlalu lemah. ART sebaiknya diteruskan walau pasien mengembangkan sindrom pemulihan kekebalan. Masalah Apa yang Dapat Terjadi? IRIS dihubungkan dengan jenis radang atau infeksi termasuk yang berikut: CMV: IRIS CMV dapat berdampak pada berbagai organ tubuh, termasuk otak, mata dan usus besar. Masalah kognitif (ingatan atau pikiran): Beberapa orang mengembangkan apa yang sekarang disebut sebagai gangguan motor kognitif minor saat pertama mulai ART. Lihat LI 504 untuk informasi lebih lanjut mengenai masalah susunan saraf. Meningitis Kriptokokus: Gejala pertama adalah sakit kepala dan demam. Lihat LI 503. Hepatitis B dan C: Beberapa kasus ini adalah hepatitis C yang tidak didiagnosis sebelumnya. Lihat LI 505 dan LI 506. Jangkitan Herpes Zoster dan Herpes Simpleks: Lihat LI 514 dan LI 519. Moluskum (semacam infeksi kulit). Lihat LI 511. MAC (Mycobacterium Avium Complex): Infeksi oportunistik ini disebabkan oleh bakteri sejenis dengan TB. IRIS MAC selama pemulihan kekebalan dapat muncul dengan gejala yang tidak lazim, termasuk demam, kelelahan dan keringat malam. Lihat LI 510. PML (Progressive Multifocal Leucoencephalopathy): Pemulihan kekebalan dapat mengakibatkan gejala PML menjadi jauh lebih buruk. Lihat LI 513. Pembengkakan pada kelenjar getah bening, juga disebut sebagai “limfadenopati”: Masalah ini dapat menunjukkan pemulihan sistem kekebalan secara umum. Lihat LI 526. Tuberkulosis (TB): IRIS TB adalah umum di banyak negara berkembang. Lihat LI 515. Bagaimana Sindrom Pemulihan Kekebalan Diobati? Tidak ada pengobatan khusus untuk sindrom pemulihan kekebalan. Bila kita melanjutkan ART, terapi ini akan menguatkan sistem kekebalan. Hal ini biasanya menghadapi infeksi apa pun yang muncul. Namun pada beberapa kasus, dokter memperlambat pemulihan sistem kekebalan. Dengan meningkatkan kekuatannya secara berangsur, beberapa tanggapan sistem kekebalan dihindari. IRIS dapat diobati dengan obat steroid, misalnya prednison. Ini dapat mengurangi radang sementara tetap memungkinkan sistem kekebalan menjadi pulih. Garis Dasar Sindrom pemulihan kekebalan (IRIS) dapat terjadi waktu orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah mulai terapi antiretroviral. Bila sistem kekebalan tubuh kita terlalu cepat pulih (jumlah CD4 menjadi lebih tinggi dan viral load menjadi lebih rendah), sistem tersebut dapat menanggapi secara kuat pada kuman yang sudah ada dalam tubuh kita. Tanggapan tersebut biasanya dilihat sebagai sejenis radang. Beberapa jenis infeksi oportunistik pernah terkait dengan pemulihan kekebalan. IRIS adalah tanda peningkatan kesehatan kekebalan. Biasanya sindrom ini tidak harus diobati. Terapi HIV lanjutan menanggapi masalah. Pada sebagian kecil kasus, sistem kekebalan dapat ditekan dengan obat steroid untuk meringankan radang. Diperbarui 22 Januari 2015 berdasarkan FS 483 The AIDS InfoNet 28 Agustus 2014 Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/ Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org