ABSTRAK Stres merupakan permasalahan psikologis yang sering timbul pada seseorang, baik stres itu bersifat eustres maupun distres. Stres ini akan menimbulkan efek pada fisik dan psikis. Efek ini biasanya membuat seseorang dalam keadaan tidak nyaman. Apabila seseorang sudah merasakan perasaan tidak nyaman, orang tersebut akan mencoba menghilangkan perasaan tidak nyaman yang disebut dengan coping. Kemampuan coping seseorang dapat dipengaruhi oleh daya tahan atau kekebalan terhadap stres. Apabila daya tahan atau kekebalan terhadap stres seseorang rendah akan mempengaruhi cara seseorang untuk menghadapi permasalahan yaitu salah satunya dengan merokok. Tujuan penelitian ini adalah melihat hubungan daya tahan terhadap stres dengan jumlah konsumsi rokok pada kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung yang merokok. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan crosssectional yang menilai hubungan antara daya tahan terhadap stres dengan jumlah konsumsi rokok pada kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung yang merokok. Jumlah populasi 526 orang yang bersedia menjadi responden terdapat 351 orang. Analisis statistik menggunakan koefisien korelasi rank spearman. Hasil penelitian didapatkan yang merokok 42 orang, yang kebal terhadap stres sebesar 47.6% dan yang kurang kebal terhadap stres sebesar 52.4%, serta yang termasuk perokok ringan sebesar 59.52% dan perokok sedang 40.48%. Hasil uji statistik dengan uji koefisien korelasi rank spearman didapatkannya r = 0.495 ; P = 0.001 ; dan arah korelasi positif (+). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna dengan kekuatatan hubungan sedang antara kekebalan terhadap stres dengan jumlah konsumsi rokok, dan semakin rendah kekebalannya maka jumlah konsumsi rokok semakin meningkat. Kata kunci: Kekebalan terhadap stres, Konsumsi rokok i