Uploaded by inkyung1413

HAN

advertisement
ANALISIS PERATURAN DAERAH LARANGAN MEROKOK
Banyak provinsi di Indonesia yang mengeluarkan Peraturan Daerah tentang Larangan Merokok di
tempat umum, namun apakah peraturan tersebut telah sesuai dengan aturan kebijakan publik yang
seharusnya melindungi seluruh kepentingan masyarakat saat berada di kawasan fasilitas publik? Bukankah
merokok juga merupakan hak dan kebebasan dari setiap orang?
Dilansir dari detik.com dr. Hakim Sorimuda Pohan, SpOG, yang juga legislator penyusun UU
Kesehatan mengatakan bahwa telah ada SKB, walaupun belum sempurna sudah ada untuk antisipasi.
Karena dalam UU Kesehatan semua Perda wajib menetapkan kawasan tanpa rokok di daerah mereka,
WAJIB, bukan optional menetapkan kawasan tanpa rokok di daerahnya.
Surat
Peraturan
Bersama
Menteri
Kesehatan
dan
Menteri
Dalam
Negeri
Nomor
188/MENKES/PB/I/2011 tentang Pedoman Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Dalam Pasal 2 disebutkan,
SKB menjadi acuan Pemda dalam menetapkan KTR. SKB juga mengatur syarat ruangan merokok
dalam Pasal 6 ayat 2 yang berbunyi:
Tempat khusus untuk merokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan:
a. merupakan ruang terbuka atau ruang yang berhubungan langsung dengan udara luar sehingga
udara dapat bersirkulasi dengan baik;
b. terpisah dan gedung tempat ruang utama dan ruang lain yang digunakan untuk beraktivitas;
c. jauh dan pintu masuk dan ke luar; dan
d. jauh dan tempat orang berlalu-lalang.
Hasil Uji Materiil MK atas pasal 115 ayat 1 UU Kesehataan menjadi berbunyi "khusus bagi tempat
kerja, tempat umum, dan tempat lainnya menyediakan tempat khusus untuk merokok."
Menurut pendapat saya, munculnya peraturan daerah tentang larangan merokok di tempat umum telah
sesuai dengan kebijakan publik dalam Hukum Administrasi Negara, karena peraturan tersebut memberi
keseimbangan hak antara perokok aktif dengan perokok pasif yang juga memiliki hak untuk menghirup
udara yang bersih, juga disamping itu pemerintah telah menyediakan ruang khusus bagi perokok aktif yang
bertempat di Kawasan Merokok yang ada di kantor-kantor dan fasilitas publik lain. Dengan adanya
Kawasan Tanpa Rokok hal tersebut bisa sama-sama memberi ruang antara kedua belah pihak tanpa
mengurangi hak diantara keduanya pula. Sehingga orang yang merokok dapat melakukan aktivitasnya tanpa
mengganggu orang lain yang tidak merokok, sehingga tetap menghormati kedua belah pihak.
https://news.detik.com/berita/d-1895804/putusan-final-aturan-ruang-merokok-bisa-rujuk-skb-2-menteri-perda
https://www.merdeka.com/peristiwa/pemkot-solo-keluarkan-perda-larangan-merokok-di-tempatumum.html
Download