Dampak Rokok Dalam Menit

advertisement
Dampak Rokok Dalam Menit
SELAMA ini, masyarakat umumnya meyakini kalau dampak negatif merokok baru
akan dirasakan bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun kemudian. Oleh karena itu,
orang sering mencari-cari alasan untuk membenarkan kebiasaan buruknya itu.
Hasil studi soal dampak merokok yang dipublikasikan jurnal ilmiah Chemical
Research in Toxicology, seperti dilansir sejumlah media dunia, Minggu (16/1),
ternyata menunjukkan, dampak rokok terjadi hanya dalam hitungan 15-30 menit.
Dalam waktu itu, zat beracun dalam rokok akan merusak struktur gen dalam tubuh
manusia yang kemudian memicu terjadinya kanker.
Kajian mengenai dampak merokok terhadap gen manusia ini merupakan yang
pertama kalinya dilakukan, sehingga diharapkan publikasi penelitian ini dapat
mengurangi jumlah perokok.
Penelitian yang dilakukan para ilmuwan dari American Chemical Society ini
melibatkan dua belas perokok. Peneliti memfokuskan kajiannya pada salah satu
kandungan zat beracun dalam rokok, yakni senyawa PAH (polycyclic aromatic
hydrocarbons). Zat kimia ini selain terdapat dalam rokok, juga ditemukan dalam hasil
pembakaran batu bara dan daging yang dibakar dengan arang.
Berdasarkan hasil penelitian, saat senyawa itu meresap ke dalam darah perokok, salah
satu uraiannya yakni phenanthrene, langsung bereaksi dengan darah yang kemudian
bekerja merusak DNA. Struktur DNA itu lalu bermutasi yang akhirnya menjadi
penyebab kanker.
"Reaksi zat beracun dalam darah itu ternyata tidak butuh waktu lama sampai akhirnya
merusak DNA manusia. Hanya 15-30 menit setelah para sukarelawan tersebut
berhenti merokok, DNA mereka langsung rusak akibat zat beracun itu," demikian
hasil kajian.
Rokok selama ini diketahui menyebabkan kanker paru-paru yang sedikitnya setiap
hari menewaskan 2.700 orang di seluruh dunia. Jadi, dampak buruk rokok yang
selama ini dipublikasikan institusi kesehatan bukan hanya mitos. Penelitian terakhir
ini semakin menguatkan bukti bahwa rokok merusak kesehatan hanya dalam hitungan
menit. Setelah membaca ini, apakah Anda masih ingin merokok? (Huminca/"PR",
dari berbagai sumber)***
Download