1-SOSPED-studi-masyarakat-indonesia

advertisement
STUDI MASYARAKAT
INDONESIA
CAKUPAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Konsep Dasar Studi Masyarakat Indonesia
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial di Indonesia
Kelompok Sosial di Indonesia
Stratifikasi Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Urbanisasi di Indonesia
Mobilitas Sosial Masyarakat Pedesaan dan
Perkotaan
Konflik Sosial di Indonesia
Modernisasi di Indonesia
Pembangunan dan Tehnologi Informasi di
Indonesia
MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU,
KELUARGA DAN MASYARAKAT
MANUSIA
INDIVIDU
KELUARGA
MASYARAKAT
MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU,
KELUARGA DAN MASYARAKAT
A. Individu
Individu berasal dari bahasa latin
‘Individiuum’ artinya ‘yang tidak
terbagi’
Manusia sebagai kesatuan yang
terbatas, memiliki pola perilaku
dan kepribadian yang spesifik
(Perbedaan Golongan Darah)
MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU,
KELUARGA DAN MASYARAKAT
Keluarga
Kihajar Dewantara
Keluarga adalah Kumpulan beberapa
orang yang terikat karena keturunan
Sigmund Freud
Keluarga adalah Kumpulan orang
yang terjadi karena dorongan seksual
antara pria dan wanita
MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU,
KELUARGA DAN MASYARAKAT
Fungsi Keluarga
1. Reproduksi
2. Sosialisasi
3. Afeksi
4. Ekonomi
5. Pengawasan sosial
6. Proteksi
7. Pemberian status
MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU,
KELUARGA DAN MASYARAKAT
C. Masyarakat
Masyarakat adalah Kelompok manusia yang
telah memiliki tatanan kehidupan, norma,
adat-istiadat yang sama.
Individu mempunyai makna langsung apabila
konteks situasional adalah keluarga atau
lembaga sosial sedangkan individu dalam
konteks lingkungan sosial lebih besar,
seperti masyarakat atau nation, posisi dan
peranannya semakin abstrak.
INTERAKSI SOSIAL
Interaksi Sosial merupakan tindakan sosial
yang
memiliki
hubungan-hubungan
dinamis,
menyangkut
antara
orang
maupun kelompok
4 (empat) tipe tindakan sosial
1. Tindakan Sosial Instrumental
2. Tindakan Sosial Berorientasi Nilai
3. Tindakan Sosial Tradisional
4. Tindakan Afektif
FAKTOR PENYEBAB
INTERAKSI SOSIAL
1.IMITASI
2.SUGESTI
3.SIMPATI
4.IDENTIFIKASI
SYARAT-SYARAT
INTERAKSI SOSIAL
1. KONTAK SOSIAL
1. Kontak antar individu
2. Kontak antar kelompok
3. Kontak antar individu dan Kelompok
2. KOMUNIKASI
1. Komunikator
2. Komunikan
3. Pesan
4. Umpan Balik
BENTUK-BENTUK
INTERAKSI SOSIAL
1. PROSES DISOSIATIF
1. Persaingan (competition)
2. Kontravensi (pertentangan)
3. Pertikaian
4. Konflik
2. PROSES ASOSIATIF
1. Kerjasama (cooperation)
2. Akomodasi
3. Akulturasi
4. Asimilasi
FAKTOR PENDUKUNG
ASIMILASI
1. Toleransi
2. Perkawinan Campuran (amalgamasi)
3. Persamaan
dalam
unsur-unsur
budaya
4. Sikap
terbuka
dari
golongan
berkuasa
KELOMPOK SOSIAL
Kelompok didefinisikan sebagai kumpulan orang
yang memiliki kesadaran bersama akan
keanggotaan dan saling berinteraksi.
(Robert Bierstedt)
Empat (4) Kelompok
1. Kelompok status
2. Kelompok kemasyarakatan
3. Kelompok Sosial
4. Kelompok asosiasi
KELOMPOK SOSIAL
Berdasarkan Keteraturan
1. Kelompok Sosial teratur
a. In group
b. Kelompok primer
c. Paguyuban (gemeinschaft)
d. Patembayan (gesselschaft)
2. Kelompok Sosial yang tidak teratur
a. Kerumunan (crowd)
b. Publik
KELOMPOK SOSIAL DI INDONESIA
Masyarakat majemuk (multikultural)
adalah masyarakat yang terdiri atas
dua atau lebih elemen yang hidup
sendiri tanpa ada pembauran satu
sama lain di dalam satu kesatuan
politik ( J.S. Furnivall)
KELOMPOK SOSIAL DI INDONESIA
Integrasi
adalah
dibangunnya
interdepedensi yang lebih rapat dan
erat antara bagian-bagian dari
organisme hidup atau antara anggota
di dalam masyarakat sehingga terjadi
penyatuan hubungan yang harmonis
Disintegrasi (Disorganisasi) adalah
suatu keadaan dimana tidak ada
keserasian pada bagian-bagian dari
suatu kesatuan
KELOMPOK SOSIAL DI INDONESIA
Latar Belakang Multikultural di Indonesia
1. Latar Belakang Historis
2. Kondisi Geografis
3. Keterbukaan terhadap Kebudayaan luar
KELOMPOK SOSIAL DI INDONESIA
Faktor yang mendukung integrasi sosial di
Indonesia
1. Penggunaan Bahasa Indonesia
2. Semangat Persatuan dan Kesatuan
3. Kepribadian dan Pandangan hidup sama
4. Semangat gotong royong
5. Rasa senasib dan sepenanggungan
STRATIFIKASI SOSIAL
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Pelapisan sosial (Stratifikasi sosial)
Perbedaan masyarakat dalam kelaskelas yang bertingkat atau hirarkis
Bentuk Pelapisan Sosial
1. Secara ekonomi
2. Secara Politik
STRATIFIKASI SOSIAL
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Faktor Lapisan Sosial
1. Sengaja di bentuk
(sistem pembagian tugas, kekuasaan,
dan wewenang secara resmi dalam
organisasi formal)
2. Secara sendirinya
( jenis kelamin, usia, pendidikan atau
kepandaian, keluarga-keturunan,
kekayaan)
STRATIFIKASI SOSIAL
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Sifat Pelapisan Sosial
1. Sistem pelapisan tertutup
(ascribed status) diperoleh tanpa usaha
2. Sistem pelapisan terbuka
(archived status) diperoleh dengan usaha
STRATIFIKASI SOSIAL
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Ukuran Pelapisan Sosial
1. Kekayaan
2. Kehormatan
3. Kepandaian
4. Kekuasaan
STRATIFIKASI SOSIAL
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Masyarakat Pedesaan adalah sekelompok orang
dengan
sifat
homogen
dan
bermata
pencaharian agraris
Ciri-ciri
1. Perbandingan antara lahan dan manusia besar
2. Lapangan kerja dominan agraris
3. Hubungan antar warga sangat akrab
4. Norma agama kuat
5. Memegang teguh tradisi
STRATIFIKASI SOSIAL
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan adalah sekelompok orang
dengan sifat heterogen dan bermata
pencaharian non agraris
Ciri-ciri
1. Adanya heterogenitas
2. Hubungan antara penduduk kurang akrab
(egois dan individualis)
3. Lapangan kerja dominan industri (non agraris)
4. Norma agama tidak begitu kuat
5. Pandangan hidup rasional
STRATIFIKASI SOSIAL
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Faktor Pendorong Urbanisasi
1. Kemiskinan di pedesaan (Jumlah penduduk
tidak sesuai dengan kesempatan kerja)
2. Menghindarkan diri dari kontrol sosial yang
tinggi (Keinginan Golongan muda lepas dari
adat)
3. Keinginan untuk menambah pengetahuan
4. Keinginan untuk mengangkat posisi sosial
5. Kemudahan mencari pekerjaan di kota
STRATIFIKASI SOSIAL
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Akibat Urbanisasi
Kota
1. Terbentuk slum area (daerah kumuh)
2. Meningkatnya tuna karya
3. Masalah penyediaan prasarana (pemukiman,
kesehatan, pendidikan, dsb)
4. Memburuknya kualitas hidup
Desa
1. Terlantarnya pedesaan (Nonproduktif lebih banyak)
2. Kemunduran norma sosial (ketidaksesuaian norma)
STRATIFIKASI SOSIAL
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Usaha Perbaikan
1. Perbaikan perekonomian desa
( industrialisasi pedesaan, mekanisasi
pertanian, penggalian sumber daya alam
baru)
2. Perbaikan tata ruang di desa
(
pengadaan
sarana
pendidikan,
kesehatan, tempat hiburan, tempat
ibadah, dsb)
MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas Sosial adalah Perpindahan individuindividu, keluarga-keluarga, dan kelompok sosial
lainnya dari satu lapisan kelapisan sosial lainnya
( William Kornblum)
Mobilitas Sosial adalah Perpindahan keatas dan
kebawah lingkungan sosial ekonomi yang
mengubah status sosial seseorang dalam
masyarakat
(Michael S. Bassis)
MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas Sosial berdasarkan tipe
1. Mobilitas Vertikal
a. Mobilitas naik
b. Mobilitas turun
2. Mobilitas Horizontal
3. Mobilitas Geografis
a. Mobilitas permanen
b. Mobilitas non permanen
4. Mobilitas Struktural
Mobilitas Sosial berdasarkan Ruang Lingkup
1. Mobilitas intragenerasi
2. Mobiltas antargenerasi
MOBILITAS SOSIAL
Faktor yang mendorong Mobilitas Sosial
1. Status Sosial
2. Keadaan Ekonomi
3. Situasi Politik
4. Pertumbuhan Penduduk
MOBILITAS SOSIAL
Saluran Mobilitas Sosial
1. Angkatan Bersenjata / militer
2. Lembaga Keagamaan
3. Lembaga Pendidikan Sekolah
4. Organisasi atau perserikatan ekonomi
KONFLIK SOSIAL
Konflik sebagai suatu proses sosial antara dua
orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan
pihak lain dengan jalan menghancurkan atau
membuatnya tidak berdaya.
Faktor pemicu konfilk
1. Perbedaan individu
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan
3. Perbedaan kepentingan
4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat
KONFLIK SOSIAL
Bentuk Pengendalian Konflik
1. Konsiliasi = dengan perantara lembaga
dalam kehidupan politik
2. Mediasi = perantara pihak ketiga
3. Arbitrasi = perwasitan
MODERNISASI
Koentjaraningrat
Modernisasi adalah usaha untuk hidup
sesuai dengan zaman dan keadaan dunia
sekarang
Soerjono Soekanto
Modernisasi adalah suatu bentuk dari
perubahan sosial yang biasanya terarah
dan didasarkan pada suatu perencanaan
MODERNISASI
Syarat-syarat Modernisasi
1. Cara berpikir ilmiah
2. Sistem administrasi negara yang baik
3. Sistem pengumpulan data yang baik,
teratur dan terpusat pada suatu lembaga
4. Penciptaan iklim media massa yang
menyenangkan
5. Tingkat organisasi yang tinggi
MODERNISASI
Gejala Modernisasi
1. Bidang Budaya (tergantinya budaya royong
dengan komersial, individualis, dan materialis)
2. Bidang Politik ( lahirnya lembaga politik,
diakuinya hak asasi manusia)
3. Bidang Ekonomi (Sektor industri dibangun
besar-besaran untuk memproduksi barang dan
jasa)
4. Bidang Sosial (Kelompok baru dalam
masyarakat)
PEMBANGUNAN DAN TEHNOLOGI
INFORMASI DI INDONESIA
Tehnologi adalah ilmu pengetahuan
yang diterapkan ke dalam seni
industri
serta
oleh
karenanya
mencakup
alat-alat
yang
memungkinkan
terlaksananya
efisiensi tenaga kerja menurut
keragaman kemampuan
(Walter Buckingham)
PEMBANGUNAN DAN TEHNOLOGI
INFORMASI DI INDONESIA
Kemiskinan adalah merupakan
suatu keadaan yang dilukiskan
sebaga
kurangnya
pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan
(Prof. Dr. Emil Salim)
PEMBANGUNAN DAN TEHNOLOGI
INFORMASI DI INDONESIA
Faktor timbulnya Kemiskinan
1. Pendidikan yang rendah
2. Malas Bekerja
3. Keterbatasan Sumber alam
4. Terbatasnya lapangan kerja
5. Keterbatasan modal
6. Beban keluarga
PEMBANGUNAN DAN TEHNOLOGI
INFORMASI DI INDONESIA
Pembangunan yang tidak dapat mengentaskan kemiskinan
karena
1. Ketimpangan dalam peningkatan pendidikan
2. Ketidakampuan kemampuan untuk berpartisipasi
3. Ketidakmerataan pemilikan alat-alat produksi
4. Ketidakmerataan kesempatan terhadap modal dan
kredit yang ada
5. Ketidakmerataan menduduki jabatan-jabatan
6. Ketidakmerataan mempengaruhi pasaran
7. Ketidakmerataan kemampuan menghindari musibah
8. Laju pertambahan penduduk lebih memberatkan
golongan miskin
PEMBANGUNAN DAN TEHNOLOGI
INFORMASI DI INDONESIA
Usaha mengatasi kemiskinan
1. Pemenuhan kebutuhan konsumsi dan
penyediaan jasa umum dasar
2. Memperluas hak atas pekerjaan
produktif dengan imbalan yang layak
3. Memperluas partisipasi ke seluruh
penduduk dalam pengambilan keputusan
dalam pembangunan
Download