MOBILITAS SOSIAL

advertisement
BAB 09
MOBILITAS SOSIAL
• Dalam sosiologi dikenal yang dinamakan dengan Mobilitas Sosial
artinya adalah perpindahan status dalam stratifikasi sosial. Mobilitas
sosial dapat mengacu pada individu maupun kelompok. Mobilitas
individu misalnya perubahan status dari tukang menjadi dokter.
Mobilitas kelompok misalnya mobilitas antargenerasi, yaitu antara
orangtua dengan anaknya.
• Menurut Paul. B. Horton, mobilitas sosial adalah Gerak
perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau
gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya.
• Mobilitas sosial mempunyai kaitan atau hubungan yang sangat erat
dengan pelapisan sosial atau stratifikasi sosial. Arah gerak mobilitas
sosial, dapat secara horizontal maupun secara vertikal ke atas atau
ke bawah. Gerak sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat
terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata.
Sebaliknya, pada masyarakat yang sifatnya tertutup, kemungkinan
untuk pindah strata lebih sulit.
Bentuk Mobilitas Sosial:
1. Mobilitas Sosial Horizontal
Merupakan peralihan dari satu kelompok ke kelompok lain
yang sederajat. Misalnya guru matematika yang berpindah
mengajar dari SMK ke SMA. Dapat disimpulkan bahwa pada
diri guru matematika tersebut tidak ada perubahan status,
dia tetaplah guru matematika pada sekolah yang sederajat.
2.
Mobilitas Sosial Vertikal
Perpindahan individu atau kelompok dari satu strata ke
strata lain yang tidak sederajat. Misalnya seorang dosen
karena memenuhi persyaratan tertentu diangkat menjadi
Rektor, disini ada perubahan status, yaitu dari hanya
mengajar lalu harus memimpin institusi.
3.
•
Mobilitas antar generasi.
Perpindahan strata dikarenakan peralihan generasi. Mobilitas
ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik atau turun
dalam sebuah generasi. Misalnya ayah si Doel adalah supir
oplet, namun si Doel berhasil meraih gelar Insinyur dan bekerja
dengan pendapatan yang lebih dari cukup. Sehingga keluarga
si doel telah terjadi mobilitas.
Namun perlu diingat bahwa di dalam mobilitas sosial tidak
bisa dilepaskan dari Sifat Sistem Lapisan Masyarakat itu
sendiri, yaitu:
1. Bersifat tertutup.
• Membatasi kemungkinan seseorang untuk pindah dari satu
lapisan ke lapisan lain, baik ke atas atau ke bawah.
• Dalam sistem ini, cara untuk menjadi anggota suatu lapisan
masyarakat adalah kelahiran.
• Contoh: Sistem kasta pada masyarakat India.
Apharteid pada masyarakat di Afrika Selatan.
Pemisahan warna kulit di Amerika Serikat.
2. Bersifat terbuka.
Dalam sistem terbuka setiap anggota masyarakat mempunyai
kesempatan untuk naik pada lapisan diatasnya.
Faktor-faktor yang menghambat Mobilitas Sosial
1. Perbedaan rasial dan agama.
Contohnya adalah sistem kasta di India dan apartheid di Afsel
2. Kemiskinan.
Kemiskinan dapat membatasi perkembangan, misalnya
keluarga yang tidak menyekolahkan anaknya, maka tidak
akan ada perubahan drastis di keluarga tersebut.
3. Perbedaan jenis kelamin dalam masyarakat
Perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap prestasi,
kekuasaan dan status sosial. Bagi wanita yang di desa dan
masih sederhana pola pikirnya, maka peran ibu rumah tangga
yang hanya mengurus dapur, sumur dan kasur dianggap
sudah cukup. Sehingga tidak terjadi mobilitas di dirinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Mobilitas Sosial:
1. Perubahan kondisi sosial.
• Misalnya kemajuan industri yang dapat merubah cara hidup
individu yang semula bertani beralih menjadi buruh.
2. Gerak populasi.
• Misalnya perkembangan kota menyebabkan terjadinya
transmigrasi maupun urbanisasi.
3. Komunikasi yang bebas
• Pendidikan dan komunikasi yang bebas akan memudarkan
semua batas dari strata sosial yang ada dan merangsang
mobilitas.
4. Pembagian kerja.
•
Kondisi negara dapat memacu masyarakat untuk lebih
kuat berusaha agar dapat menempati status tertentu
dalam pekerjaan.
5. Situasi politik.
•
Kondisi politik yang tidak stabil memungkinkan
perpindahan penduduk baik untuk mengungsi atau
beralih kewarganegaraan.
Yang dapat dilakukan untuk mobilitas ke atas:
1. Perubahan standar hidup.
2. Perubahan tempat tinggal.
3. Perubahan tingkah laku.
4. Perubahan nama.
5. Perkawinan.
6. Bergabung dengan asosiasi tertentu.
Saluran mobilitas sosial:
1. Organisasi politik.
2, Organisasi ekonomi.
3. Organisasi profesi/keahlian.
4. Lembaga keagamaan.
5. Lembaga pendidikan.
6. Angkatan bersenjata
7. Perkawinan.
See You Next WeeK
Download