preeklamsia

advertisement
PREEKLAMSIA
Ripto Tobing
RSUD Prof.Dr. W.Z. Johannes
KUPANG
Pendahuluan
Salah satu penyebab kematian utama ibu
hamil diseluruh dunia tiap tahun : PE &
Eklamsi ;
 Dampak pada ibu &/ bayi Ringan s/d
fatal kematian perinatal & maternal.
 Masalah : stadium awal ?, ada faktor risiko,
seringkali datang terlambat  ??

Klasifikasi:
I. Hipertensi Gestasional
(Hipertensi, protein urin [-], TD normal < 12 mgg paskapartum)
II. Preeklampsi
(Hipertensi, protein urin [+])
III. Eklampsia
(Preeklamsi, kejang)
IV. Superimposed Preeklamsi
(Hipertensi sesudah kehamilan 20 mgg, riwayat hipertensi [+])
V. Hipertensi Kronis
(Hipertensi < kehamilan 20 mgg hingga > 12 mgg paskapartum,
protein urin [-])
3
Istilah / Terminologi
Pre-eklampsia
Bumil dengan UK > 20 mg s/d < 48 jam postpartum,
dengan:
- TD Sistolik > 140mmHG & Diastolik > 90 mm Hg
- Proteinuria  30 mg/dL atau
- (+1) tes kualitatif [dipstik test] atau
- 0,3 g/24 jam
Resiko mengalami eklampsia
4
Pre-eklampsia Ringan
Dua kali hasil pengukuran Tekanan Darah
Diastolik berselang 4 jam adalah 90-110
mmHg, setelah usia kehamilan 20 minggu
Proteinuria 2+
Tidak ada tanda-tanda/gejala preeklampsia berat
5
Pre-eklamsia berat :
Bila ditemukan salah satu diantara gejala dan
tanda dibawah ini .

TD ≥ 160/110mmHg

Proteinuria + ≥ 3 / > 5gr 24 jam

Oliguria < 500 cc/24 jam disertai
peningkatan kadar kreatinin darah ;

IUGR ;

Adanya keluhan subyektif/impending eklamsia :
•
Ganguan visus(penglihatan)
•
Nyeri epigastrium / nyeri kepala
•
Edema paru dan sianosis
•
Hiperrefleksi
•
Adanya sindrom HELLP
Eklampsia
Kelainan akut pd bumil, saat hamil,
persalinan atau masa nifas ditandai dengan
timbulnya kejang, koma dimana sebelumnya
telah memperlihatkan gejala-gejala
preeklamsia ( hipertensi & proteinuri ) tanpa
ada kelainan neurologik sebelumnya ;
Sebagian kecil wanita dengan eklampsia
memiliki tekanan darah yang normal
7
Akibat pada Ibu dan Janin
1. Kardiovaskular:









Hipertensi
Cardiac out put ↓
Trombositopenia
Gangguan pembekuan darah
Perdarahan
DIC
Penurunan volume plasma darah
Peningkatan permeabilitas
Edema
8
2. Plasenta :




Nekrosis
PJT
Gawat janin
Solusio plasenta
3. Ginjal :






Gangguan endotel
kapiler
Peningkatan asam
urat darah
Penurunan filtrasi
glomerulus
Oliguria
Proteinuria
Gagal ginjal
9
4. Otak :





Edema
Hipoksia
Kejang
Perdarahan otak
Koma
5. Liver :






Ganggguan fungsi
liver / hati
Kenaikan kadar
enzim liver
Ikterus
Sindrom HELLP
Edema
Perdarahan/hematom
subkapsular
10
6. Mata :






Edema papil
Iskemia
Amaurosis
Perdarahan
Lapisan retina
lepas
Kebutaan
7. Paru-paru :





Edema
Iskemia
Nekrosis
Perdarahan
Gagal napas
11
Penatalaksanaan PE
Tujuan :
1. Mencegah kejang
2. Mencegah komplikasi
3. Melahirkan bayi yang sehat
Penanganan PER

Rawat Jalan ( UK < 37 mg ):
Bed Rest ;
Diet : cukup protein,rendah
karbohidrat,lemak dan garam
Pemeriksaan lab, NST & USG @ 2 minggu
Kunjungan ulang tiap 1 minggu 
jika terdapat peningkatan proteinuria
dirawat sebagai PEB !!

MRS bila :
2 minggu rawat jalan tak membaik ;
Kenaikkan BB > 1 kg/minggu ;
Kesejahteraan janin meragukan / buruk ;
Kehamilannya : < 37 minggu tunggu
aterm, > 37 minggu terminasi .

Evaluasi hasil pengobatan :
Pada dasarnya dilakukan berdasaran hasil
NST & USG, jika hasilnya :
Buruk / Ragu-ragu  terminasi ;
Baik  rawat sekurangnya 4 hr ;
Jika masih preterm pulangkan ;
Jika telah aterm  terminasi .
Penanganan PEB

Konservatif
1.
2.
Jika UK < 37 mg tanpa ada keluhan subyektif ;
Pengobatan & monitoring di R. bersalin ~ 24 jam

Bed rest total ;

IVFD RL / Dx 5% ;

MgSO4 ;

Anti Hipertensi ;

Folley catheter ;

Lab lengkap ;

Konsul dg bgn lain sesuai indikasi ;

Monitoring:
TD, prod urin, intoksikasi MgSO4, USG &
NST.
Obat-Obat Anti Hipertensi
Methyl Dopa ;
Nifedipin ;
Labetolol .
Prinsip:
Mulailah pemberian
anti-hipertensi jika TD
diastolik > 110 mm Hg
Pertahankan TD
diastolik 90-100 mm Hg
untuk mencegah
perdarahan otak
(cerebral hemorrhage)
17
Perawatan konservatif gagal jika :
Ada tanda-tanda impending eklamsia ;
Kenaikan TD yg progresif ;
Ada sindrom HELLP ;
Ada kelainan fs. ginjal ;
Hasil USG / NST buruk .
Jika keadaannya menetap lakukan
pematangan paru  terminasi
Penderita dapat dipulangkan jika dalam
perawatan ~ 4 hr ada perbaikan dg tandatanda PE Ringan.

Perawatan Aktif
Indikasi :
1.
2.
3.
4.
5.
Hasil kesejahteraan janin buruk ;
Ada impending eklamsi ;
Ada sindrom HELLP ;
Hamil aterm ;
Bila perawatan konservatif gagal .
Pengobatan :
MRS ;
Tirah baring ke satu sisi ;
IVFD RL / Dx 5% ;
MgSO4 ;
Antihipertensi .
Penatalaksanaan di bidang obstetri :
SC dilakukan jika :
hasil NST/USG buruk ;
Px belum inpartu dg PS < 5 ;
Gagal drip oksi .
Induksi jika NST/USG buruk & PS > 5
Pada PE Berat persalinan harus terjadi < 24
jam !!!
Diagnosa Banding Eklamsia
Febris convulsion ( panas + ) ;
 Epilepsi ( amnesia + ) ;
 Tetanus ( kejangnya tonik / kaku kuduk ) ;
 Meningitis / Ensefalitis ( pungsi lumbal ) .

Penanganan Eklamsia
Prinsip :
Hentikan kejang yg terjadi & cegah kejang
ulangan ;
Cegah komplikasi ;
Stabilisasi ;
Terminasi kehamilan dg memperhatikan
keadaan ibu ( vital score ).
Penatalaksanaan Selama Konvulsi
Beri magnesium sulfat secara IM/IV
Peralatan gawat darurat (O2, masker, dsb)
Miiringkan ke kiri
Anti hipertensi: Nifedipin SL
Lindungi agar jangan cedera tetapi jangan dikekang
25
Jangan sekali-kali meninggalkan ibu tanpa penjagaan
26
Hentikan / mencegah kejang




Anti kejang MgSO4 dg dosis = PE Berat ;
Perhatikan syarat pemberian MgSO4
 Reflex patela harus + ;
 Tidak ada gagal nafas ( RR > 16x/mnt ) ;
 Produksi urin hrs > 25 cc/jam .
Harus tersedia antidotumnya  Kalsium glukonas 10%;
Jika sdh diberikan diazepam ljtkan dg MgSO4.
Cat:
Usahakan MgSO4 sebagai pilihan 1 untuk hentikan kejang
Mencegah komplikasi




Anti hipertensi ;
Diuretika jika ada indikasi ;
Antibiotika ;
Konsultasikan dg disiplin lain jk dipandang perlu .
Perbaiki keadaan umum ibu



IVFD RL / Dx 5% / 10 % ;
Perawatan di ICU / ICCU dg pemasangan CVP, NGT ;
Koreksi kesimbangan asam basah
( pd keadaan asidosis dg Na bic / Meylon 50 meq/IV )
Penatalaksanaan Obstetri
Prinsip !!!
1. Semua kehamilan dg eklamsia harus di terminasi
tanpa memandang UK & keadaan janin ;
2. Waktu melakukan terminasi jika ibu sudah stabil
(hemodinamik & metabolisme) dlm 4 – 8 jam setelah
salah satu / lebih keadaan dibawah ini :
Pemberian obat anti kejang terakhir ;
Kejang terakhir ;
Pemberian obat anti hipertensi terakhir ;
Pasien mulai sadar ( respon & orintasi ) .
Cara terminasi kehamilan


Induksi persalinan jika NST normal & PS > 5 ;
SC, jika :
 Syarat induksi tidak terpenuhi ;
 Adanya kontra indikasi untuk induksi ;
 Persalinan belum terjadi dalam 12 jam ;
 Hasil NST buruk .
Perawatan pasca persalianan
Monitoring
tanda-tanda vital ;
tanda-tanda intoksikasi MgSO4 ;
Lab lengkap 24 jam pasca persalinan .
Rangkuman







33
Terdapat banyak manifestasi dari tekanan darah yang
meningkat pada kehamilan
Tidak mungkin memprediksi pasien mana yang berisiko
mengalami pre-eklampsia berat atau eklampsia
Tindakan kewaspadaan diperlukan untuk membuat diagnosis
Setelah diagnosis dibuat, pengobatan yang sesuai bisa
mengurangi angka kesakitan dan angka kematian
Obat anti-konvulsi harus digunakan, dengan magnesium sulfat
sebagai pilihan pertama
Obat anti-hipertensi harus digunakan seperlunya
Pemantauan yang ketat diperlukan untuk mengetahui efek
samping.
BUKAN PORNOGRAFI LOH
34
TERIMAKASIH
Download