I`iingsi utama sistem pencernaan adalah

advertisement
BAB I
PENDAHUHLUAN
A.
Latar Belakang
Pencernaan manusia terdiri dari organ utama dan organ tambahan. Organ utama terdiri
dari ,Rongga mulut, Esofagus, lambung, Usus kecil, Usus besar, Rectum dan anus.
Sedangkan organ tambahan terdiri dari Kelenjar ludah, Gigi, Hati, Kantung Empedu dan
pancreas. Semua system pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap
saling berkaitan untuk mencerna semua makanan yang masuk.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi sistem pencernaan
2. Untuk mengetahui gambaran garis besar dari proses sistem pencernaan
3. Untuk mengetahui apa saja organ-organ tambahan yang terdapat dalam system
pencernaan
1
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
A. Fungsi Sistem Pencernaan
Sistem
pencernaan atau sistem
gastroinstestinal (mulai
dari
mulut
sampai
anus) adalahsistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
tersebut dari tubuh.
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrisi, air, dan garam yang
berasal dari zat makanan ke dalam lingkungan untuk didistribusikan ke sel-sel melalui
sistem sirkulasi. Zat makanan merupakan sumber energi bagi tubuh seperti ATP yang
dibutuhkan sel untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Zat makanan ini juga berfungsi
sebagai bahan pembangun dan pengganti sel-sel yang rusak.
Pembuangan sisa/sampah tubuh hanya merupakan fungsi kccil dari sistem pencernaan
yang berlangsung melalui paru-paru, ginjal, defekasi pada akhir pencernaan, dan keringat
melalui kulit. Agar makanan dapat dicerna secara optimal dalam saluran pencernaan, maka
saluran pencernaan harus memiliki persediaan air, elektrolit, dan makanan yang terusmenerus.
Untuk ini dibutuhkan :
1. pergerakan makanan melalui saluran pencernaan,
2. Sekresi getah pencernaan,
3. absorpsi hasil pencernaan air dan elektrolit,
4. sirkulasi darah melalui organ-organ gastrointestinal yang membawa zat yang akan
diabsorpsi,
5. pengaturan semua fungsi oleh sistem saraf dan hormon.
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, meliputi proses :
1. Ingesti: masuknya makanan ke dalam mulut
2
2. pemotongan dan penggilingan : dilakukan secara mekanikal oleh gigi kemudian
bercampur degan saliva sebelum ditelan.
3. Peristalsis gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan
tertelan melalui pencernaan.
4. Digesti: Hidrolis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga
absorsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi: pcrgerakan produk akhir, pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan
linil. digunakan oleh sel tubuh.
6. Egesti (dcfikasi): proses eliminasi zat-zat sisa yang. bakteri dalam bontuk fcscs
keluar dari saluran pencernaan.

Proses Sistem Pencernaan
1. Glandula salivary
2. Sfingter esofagus atas
3. Esofagus
4. Sfingter esophagus bawah
5. Ventrikulus Peristaltik
-
HCL pepsinogen
-
Protein danlemak
-
Substansi alcohol
-
Muskus danganstrin
6. Hepar
7. Empedu
8. Valvula pylorus
9. Pankreas
10. Intestinum minor
-
Pengolahan
-
enzim HCO3
-
Cairan empedu
3
-
Sekrerin
-
Hormon
-
Karbohidrat
-
Lemak
-
Polipeptidase
-
Glukosa
11. Intestinum mayor
-
Mass Movement
-
Mukus
-
Except bakteri
-
Air, mineral, vitamin
12. Valvula ileosekalis
13. Rektum
14. Sfingter ani
 Organ Tambahan Dalam Sistem Pencernaan
Kelenjar ludah dan gigi adalah organ aseskori yang dibahas sebelumnya yaitu Itu
pankreas, hati, dan kandung empedu juga organ pencernaan aksesori. menunjukkan
bagaimana saluran pankreas dari pankreas dan saluran empedu umum dari hati dan
kandung empedu bergabung sebelum memasuki duodenum. Pankreas terletak jauh di
dalam rongga perut, di belakang peritoneum, bertumpu pada dinding posterior
abdomennya yang luas yang pencernaan disebut kepala, lebih dari mengisi lingkaran yang
terbentuk oleh duodenum, dan ekornya membentang dalam arah yang berlawanan
Pankreas memiliki baik endokrin dan suatu fungsi eksokrin.
Pankreas pulau (pulau Langerhans) mensekresikan insulin dan glukagon, hormon yang
membantu menjaga kadar glukosa darah dalam batas normal. Dalam bab ini, namun, kami
tertarik eksokrin yang fungsi pankreas. Kebanyakan sel pankreas, yang disebut pankreas
sel asinar, menghasilkan kelenjar pankreas, yang disekresi ke tabung kecil yang bersatu,
4
membentuk yang lebih besar. Akhirnya, satu saluran pankreas tunggal memperluas
panjang pankreas ke duodenum.
A. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah (saliva) merupakan kelenjar yang menyereksi larutan mukus kedalam
mulut, membasahi dan melumas partikel makan sebelum ditelan. Kelenjar ini mengandung
dua enzim pencernaan, yaitu lipase lingua untuk mencerna lemak dan enzim
ptialin/amilase untuk mencerna tepung.
Kelenjar ludah terdiri dari:
1. Kelenjar parotid adalah kelenjar saliva terbesar, terletak agak kebawah dan di depan
telinga dan membuka melalui duktus parotid (stensen) menuju suatu elevasi kecil
(papilla)yang terletak berhadapan dengan gigi molar kedua pada kedua sisi.
2. Kelenjar submaksilar (submandibular) kurang lebih sebesar kacang kenari dan
terletak di permukaan dalam pada mandibula serta membuka melalui duktus
wharton menuju ke dasar mulut pada kedua sisi frenulum lingua.
3. Kelenjar sublingual terletak di dasar mulut dan membuka melalui duktus sublingua
kecil menuju ke dasar mulut.
5
Sekresi
saliva
dikendalikan
melalui
refleksi
tidak
bersyaraf
dari
lidah,
esofagus,lambung dan usus halus sebelah atas dan refleks syaraf daerah korteks serebri
dengan perantara melihat, menghirup, mendengar, dan memikirkan makanan. Dengan
perangsangan syaraf simpatis sekresi saliva menjadi encer, volume menjadi besar, dan
kandungan bahan organik sedikit disertai vasodilatasi pada kelenjar.

Komposisi Saliva
a. Air 97-99% ,
b. Glukoprotein ( musin) yang dihasilkan oleh kelenjar- kelenjar mukosa sublingualis,
c. Ptialin ( amilase) enzim pencernaan yang berfungsi mencerna tepung,
d. Garam- garam alkali, dan
e. Sel- sel epitel, sel kelenjar, leukosit, gas ( O2) bakteri

Fungsi Saliva
1. Fungsi mekanis: Mencampur saliva dengan makanan agar menjadi lunak atau
setegah cair yang disebut bolus agar mudah ditelan dan mendinginkan makanan.
2. Fungsi kemis: Melarutkan makanan yang kering untuk dapat dirasakan. Misalnya,
butiran gula / garam dalm mulut akan larut oleh saliva. Disamping itu saliva juga
memenatau gigi- gigi yang menjadi busuk dengan cara mengubah suasana asam
yang ditimbulkan bakteri pembusuk menjadi suasana alkalis.
3. Saliva melembabakan dan melumasi makanan sehingga dapat ditelan. Saliva juga
melembabkan bibir dan lidah sehingga terhindar dari kekeringan.
4. Amilase pada saliva mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltosa.
Apabila ada makanan dalam mulut terjadi rangsangan refleks otot- otot untuk
menggerakkan mandibula. Otot yang berfungsi adalah :
6
1. M.Elepator yang mengangkat rahang : Proyektornya M. Maseter dan M.
Pterigoideus, retraktornya M. Temporalis
2. M. Depresor yang menurunkan rahang: Proyektornya M. Pterigoideus eksternus
dan M.Digastrikus, retraktor: M.Milohiodeus dan M. Geniohiodeus.
Kerja sama Otot pengunyah dengan otot lidah dan pipi sangat penting dalam proses
mengunyah yang efisien untuk membentuk bolus ( makanan setengah cair) yang ditelan.
Gerakan ritmik mengunyah dikendalikan oleh syaraf somatik menuju otot mulut dan
rahang. Gerakan mengunyah secara refleks diaktifkan oleh tekanan pada makanan terhadap
gusi, gigi, palatum durum, dan lidah. Kebanyakan otot pengunyah dipersarafi oleh cabang
saraf otak V (N.Trigeminus), dan dikontrol oleh otak belakang.
B. Gigi
Gigi tersusun dalam kantong- kantong (alveoli) pada mandibula dan maksila Setiap
lengkung barisan gigi pada rahang membentuk lengkung gigi. Lengkung bagian atas lebih
besar dari bagian bawah sehingga gigi-gigi atas secara normal akan menutup ( overlap) gigi
bawah. Manusia memilikki dua susunan gigi yaitu, gigi primer ( desiduous, gigi susu) dan
gigi sekunder ( permanen).Gigi primer dalam setengah lengkung gigi ( dimulai dari ruang
diantara dua gigi depan) terdiri dari, dua gigi seri, satu taring, dua geraham (molar), untuk
total keseluruhan 20 gigi.Gigi sekunder mulai keluar pada usia lima sampai enam tahun.
Setengah dari lengkung gigi terdiri dari dua gigi seri, satu taring, dua premolar ( bikuspid),
dan tiga geraham ( trikuspid), untuk total keseluruhan 32 buah. Geraham ketiga disebut “
Gigi bungsu “.

a.
Komponen gigi
Mahkota adalah bagian gigi yang terlihat. Satu sampai tiga akar yang tertanam
terdiri dari bagian gigi yang tertanam kedalam prosesus ( kantong) alveolar tulang
rahang.
7
b.
Mahkota dan akar bertemu pada leher yang diselubungi gingiva ( gusi).
c.
Membran feridontal merupakan jaringan ikat yang melapisi kantong alveolar dam
melekat pada semantum di akar. Membran ini menahan ggigi dirahang.
d.
Ronnga pulpa dalam mahkota melebar kedalam saluran akar, berisi pulpa gigi yang
mengandung pembuluh darah dan saraf. Saluran akar membuka ketulang melalui
foramen apikal.
e.
Dentin, dentin menyelubungi rongga pupla dan membentuk bagian terbesar gigi.
Dentin pada bagian mahkota tertutup oleh email. Dan dibagian akar oleh sementum.
Email terdidri atas 97% zat anorganik ( terutama kalsium fosfat) dan merupakan zat
terkeras dalam tubuh. Zat ini berfungsi untuk melindungi, tetapi dapat tererosi oleh
enzim dan asam yang diproduksi bakteri mulut dan mengakibatkan karies gigi .
Fluorida dalam air minum atau yang sengaja dikenaka pada gigi dapat memperkuat
email.
8

Fungsi Gigi
Gigi berfungsi dalam proses mastikasi ( pengunyahan ). Makanan yang masuk
kedalam mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur dalam saliva untuk
membentuk bolus makanan yang dapat ditelan.
C. Hati
Hati adalah organ viseral (dalam rongga abdomen) terbesar yang terletak di bawah
kerangka iga. Pada kondisi hidup, hati berwarna merah tua karena kaya akan persediaan
darah dan kaya nutrien dari vena portal dan vena hepatika. Hati merupakan organ terbesar
dalam tubuh, struktur hati memiliki dua lobus utama, lobus kanan dan lobus kecil kiri ,
dipisahkan oleh ligamentum. Setiap lobus dibagi menjadi banyak
lobulus hati yang
berfungsi sebagai struktural dan unit fungsional. Lobulus terdiri dari banyak sel hati yang
diatur dalam kelompok longitudinal yang memancar keluar dari vena sentral. Sinusoid hati
memisahkan kelompok sel dari satu sama lain. Besar sel fagositik disebut Kupffer sel
yang melekat pada lapisan sinusoid hati. Sel ini berfungsi menghilangkan patogen dan
puing-puing yang telah memasuki vena portal hati di usus kecil. Portal triad terdiri dari
tiga struktur yang terletak antara lobulus: saluran empedu yang mengambil empedu jauh
dari hati, sebuah cabang dari arteri hepatik yang membawa darah kaya O2 ke hati, dan
cabang dari portal hepatik vena yang mengangkut nutrisi dari usus. Saluran empedu
bergabung untuk membentuk saluran hepatik umum. Vena sentral lobulus memasukkan
vena hepatika menelusuri jalan darah dari usus ke hati melalui pembuluh darah portal dan
dari hati ke vena cava inferior melalui vena hepatika.
Hati berfungsi sebagai pembuluh darah portal melewati hati, sel-sel hati membuang
zat beracun dan detoksifikasi. Hati juga menghilangkan nutrisi dan bekerja untuk menjaga
isi konstanta darah. Hati juga berfungsi menyimpan zat besi dan vitamin larut lemak ( A,
D, E, dan K), membuat protein plasma dari asam amino, dan membantu mengatur jumlah
kolesterol dalam darah Hati mempertahankan tingkat glukosa darah sekitar 100 mg/100
9
ml (0,1%), meskipun seseorang makan sebentar-sebentar. Ketika insulin bekerja, kelebihan
glukosa dalam darah akan dihapus dan disimpan oleh hati sebagai glikogen. Begitu pula
sebaliknya, glikogen dipecah menjadi glukosa, yang memasuki vena hati, dan dengan cara
ini, tingkat glukosa darah tetap konstan. Jika pasokan glikogen habis, hati mengkonversi
gliserol (dari lemak) dan asam amino ke molekul glukosa. Konversi asam amino menjadi
glukosa melalui proses deaminasi, yaitu penghapusan gugus amino dan produksi amonia.
Dengan jalur metabolisme yang kompleks, hati menggabungkan amoniak dengan karbon
dioksida untuk membentuk urea. Urea adalah produk limbah nitrogen dari kerusakan asam
amino manusia. Setelah pembentukannya dalam hati, urea diekskresikan oleh ginjal.
Hati menghasilkan empedu, yang disimpan di kantong empedu. Empedu memiliki
warna hijau kekuningan karena mengandung empedu pigmen bilirubin, yang berasal dari
pemecahan hemoglobin, pigmen sel darah merah. Empedu juga mengandung garam
empedu. Garam empedu berasal dari kolesterol, dan mengemulsi lemak dalam usus kecil.
Ketika emulsi lemak rusak menjadi tetesan, menjadi permukaan yang lebih luas, yang
dapat ditindaklanjuti oleh enzim pencernaan dari pankreas. Secara keseluruhan, berikut ini
adalah cara yang signifikan di mana hati membantu mempertahankan homeostasis:
1. Mendetoksifikasi darah dengan menghapus dan metabolisme zat beracun.
2. Penghasil zat besi (Fe2) Dan vitamin larut lemak A, D, E, dan K.
3. Membuat protein plasma, misalnya Albumin dan fibrinogen, dari asam amino.
4. Mengubah glukosa sebagai glikogen setelah makan, dan mengubah glikogen
menjadi glukosa untuk mempertahankan konsentrasi glukosa dalam darah antara
periode makan.
5. Menghasilkan urea setelah perusakan asam amino.
6. Menghancurkan sel-sel darah merah tua, seperti bilirubin, suatu rincian produk
hemoglobin dalam produk hati.
7. Membantu mengatur tingkat kolesterol darah, mengkonversi beberapa garam
empedu.
10

Pembentukan dan penghancuran sel darah merah
Selama enam bulan kehidupan fetus, hepar memproduksi sel-sel darah merah. Setelah
enam bulan fungsi tersebut diambil alih oleh sumsum tulang. Sepanjang masa
kehidupannya, sel-sel darah merah dihancurkan dalam sel-sel sistem retikulo endotelial
termasuk yang melapisi sinusoid dari hepar.

Peranan Hati dalam Metabolisme Lemak
Sel-sel hati merupakan satu kompleks laboratorium kimia dengan sejumlah proses yang
berbeda terjadi di dalamnya. Kebutuhan tubuh diberi sinyal oleh hormon dan enzim untuk
mengatur metabolisme lemak. Di dalam hati, asam lemak disintesis melalui proses
lipogenesis membentuk trigliserida baru. Bahan ini kemudian dikeluarkan dari hati dengan
bantuan lipoprotein dan membawanya ke jaringan adiposa untuk disimpan kecuali bila
diperlukan.
Karbohidrat berfungsi seperti lemak yaitu merupakan bahan untuk menunjang
terjadinya proses lipogenesis (pembentukan lemak) yaitu asam lemak dan gliserol disintesis
dari karbohidrat yang mengikuti jalur seperti trigliserida yang secara langsung disintesis
dari pencernaan lipid. Proses ini menyebabkan terjadinya kelebihan kalori yang berasal dari
karbohidrat selain dari simpanan lemak yang telah ada.
Proses lipolisis (pemecahan lemak) terjadi dalam hati pada waktu yang sama seperti
trigliserida untuk membentuk asam lemak dan gliserol. Reaksi trigliserida merupakan
reaksi bolak-balik yang terjadi akibat kebutuhan oleh organisme pada waktu tertentu. Jika
suplai lernak berlebihan dalam hati, maka proses lipogenesis akan mengubah lemak
tersebut menjadi bentuk yang dapat ditranspor dan disimpan.
Jika suatu organisme memerlukan energi yang berasal dari lemak, maka proses lipolisis
akan terjadi untuk menghasilkan lebih daripada yang terdapat dalam sirkulasi. Dalam hal
ini trigliserida dapat dihidrolisis dan disintesis kembali untuk dipakai sebagai energi yang
digunakan untuk membentuk lemak lain seperti fosfolipid (lipid mengandung fosfor) dan
kolesterol.
11
Dalam hati, kolesterol disintesis dari dua molekul karbon yang berasal dan asetil KoA.
Hati juga mengeluarkan kolesterol dari sirkulasi. Kolesterol dari kedua surnber ini akan
diubah menjadi asam empedu yang akan masuk ke dalam kantong empedu untuk disimpan
sebagai komponen empedu.

Kelainan fungsi hati
Di ikterus hemolitik, sel darah merah telah rusak ketika seseorang memiliki penyakit
hati, penyakit kuning mungkin terjadi. Jaundice adalah warna kekuningan pada bagian
putih mata dan juga pada kulit cahaya-pigmen seseorang. Bilirubin disimpan di kulit akibat
jumlah normal dalam jumlah besar, dalam ikterus obstruktif, saluran empedu dihentikan,
atau sel-sel hati yang rusak. jaundice juga bisa terjadi akibat hepatitis, radang hati.
Hepatitis virus terjadi dalam beberapa bentuk. Hepatitis A adalah biasanya diperoleh dari
limbah-air minum yang tercemar.
Hepatitis B, yang biasanya ditularkan melalui kontak seksual, bisa juga ditularkan
melalui transfusi darah atau jarum yang terkontaminasi. Virus hepatitis B lebih menular
daripada AIDS virus, yang menyebar dengan cara yang sama. Untungnya, bagaimanapun
vaksin sekarang tersedia untuk hepatitis B. Hepatitis C, yang biasanya diperoleh melalui
kontak dengan darah yang terinfeksi dan untuk tidak ada vaksin, dapat menyebabkan
kronis, hepatitis kanker hati, dan kematian.
Sirosis merupakan penyakit kronis hati. Pertama organ menjadi lemak, dan kemudian
jaringan hati digantikan oleh tidak aktif fibrous jaringan parut. Sirosis hati sering terlihat
karena kekurangan gizi pecandu alkohol dan jumlah berlebihan alkohol (racun) hati
dipaksa untuk memecah Hepatitis dan sirosis hati mempengaruhi keseluruhan dan
menghambat kemampuannya untuk memperbaiki dirinya sendiri. Oleh karena itu, mereka
mengancam nyawat. Hati memiliki kekuatan regeneratif menakjubkan dan dapat pulih jika
laju regenerasi melebihi laju kerusakan. Namun, ada kemungkin tidak cukup waktu untuk
membiarkan hati menyembuhkan dirinya sendiri.
12
Transplantasi hati biasanya merupakan pengobatan pilihan untuk gagal hati, tapi hati
buatan telah dikembangkan dan dincoba dalam beberapa kasus. Salah satu jenisnya adalah
cartridge yang mengandung sel-sel hati. Darah pasien melewati pipa selulosa asetat dari
cartridge dan dilayani dalam cara yang sama seperti hati yang norma. Sementara, hati
pasien memiliki kesempatan untuk pulih.
D.Kandung Empedu
Kantong empedu berbentuk seperti buah pir, kantung otot yang terletak di depresi pada
permukaan inferior hati. Sekitar 1.000 ml cairan empedu yang dihasilkan oleh hati setiap
hari, dan setiap kelebihannya disimpan dalam kantong empedu. Air diserap kembali oleh
kantong empedu sehingga empedu menjadi tebal, mucuslike materi. Jika diperlukan,
empedu meninggalkan kantong empedu dari duktus sistikus.
Duktus sistikus dan duktus hepatik umum bergabung untuk membentuk saluran
empedu umum, yang masuk duodenum. Kandungan kolesterol empedu bisa keluar dari
solusi dan berbentuk kristal. Jika kristal tumbuh , mereka membentuk batu empedu. Bagian
dari batu-batu dari kantong empedu dapat memblokir saluran empedu dan menyebabkan
ikterus obstruktif. Kemudian kantong empedu mungkin harus dihilangkan.
Fungsi Garam empedu melaksanakan emulsifikasi, mereka putus massa lemak menjadi
butiran yang dapat bertindak dengan enzim yang mencerna lemak. Melalui kemampuan
mereka untuk membuat lemak berinteraksi dengan air, mereka juga meningkatkan
penyerapan asam lemak, kolesterol, dan vitamin larut lemak A, D, E, dan K.
13
Beberapa fungsi kandung empedu dijelaskan di bawah ini:
1. Menyimpan cairan empedu yang secara terus-menerus disekresi oleh sel hati,
sampai diperlukan oleh duodenum. Cairan mengalir ke dalam kandung empedu dan
akan dilepas oleh rangsangan CCK.
2. Mengonsentrasi cairan dengan cara mereabsorpsi air dan elektrolit. Kandung
empedu mampu menampung hasil 12 jam sekresi empedu hati.

Cairan Empedu
Merupakan cairan kental berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan secara terusmenerus oleh sel hepar ±500-1000 ml sehari. Empedu merupakan zat esensial (zat dasar)
yang diperlukan dalam pencernaan dan penyerapan lemak. Empedu juga merupakan suatu
media yang menyekresi zat tertentu yang tidak dapat dieksresi ginjal.
Fungsi garam empedu dalam usus halus adalah sebagai berikut:
14
1. Emulsifikasi lemak: garam empedu mengemulsi globulus lemak besar dalam usus
halus yang kemudian menghasilkan globules (protein larut dalam lemak) yang lebih
kecil dan area permukaan yang lebih luas untuk kerja enzim.
2. Absorspsi lemak garam empedu membantu absorpsi zat yang terlarut dalam lemak
dengan cara memfasilitasi jalurnya untuk menembus membran.
3. Pengeluaran kolesterol dari tubuh: garam empedu berkaitan dengan kolesterol dan
lesitin untuk membentuk agregasi (kelompok lemak) kecil yang disebut micelle
yang akan dibuang melalui feses.
Kendali pada sekresi dan aliran empedu diatur oleh faktor saraf (impuls I parasimpatis)
dan hormon sekretin, serta CCK yang mengatur cairan pankreas. Saat asam lemak dan
asam amino mencapai usus halus, CCK dilepas untuk memicu kontraksi otot sfingter Oddi.
Cairan empedu kemudian didorong ke dalam duodenum.
Unsur-unsur yang terdapat pada cairan empedu adalah sebagai berikut:
1. Garam-garam empedu: disintesis oleh hati dari kolesterol suatu alcohol steroid
(cincin karbon) yang banyak dihasilkan hati. Garam empedu berfungsi membantu
pencernaan lemak dan mengemulsi lemak dengan kelenjar lipase dari pankreas.
2. Sirkulasi enterohepatik: garam empedu (pigmen) direabsorpsi dari usus halus ke
dalam vena porta dan dialirkan kembali ke hati untuk digunakan ulang.
3. Pigmen-pigmen empedu: merupakan hasil utama dari pemecahan hemoglobin. Sel
hati mengangkut hemoglobin dari plasma dan menyekresinya ke dalam empedu.
Pigmen empedu tidak mempunyai fungsi dalam proses pencernaan.
4. Bakteri dalam usus halus: mengubah bilirubin menjadi urobilin yaitu salah satu zat
yang direabsorpsi dari usus, kemudian diubah menjadi sterkobilin (pigmen empedu)
yang disekresi melalui feses. Zat inilah yang menyebabkan feses berwarna kuning.
Kolesistokinin menyebabkan kontraksi otot kandung empedu pada waktu bersamaan
terjadinya relaksasi sehingga empedu mengalir ke dalam duktus sistikus dan duktus
koledokus sehingga terjadi peristaltik usus lalu masuk ke duodenum.
Empedu adalah produk hati berbentuk cairan yang mengandung mukus, mempunyai
warna kuning kehijauan dan mempunyai reaksi basa. Komposisi empedu adalah garam15
garam empedu, pigmen empedu, kolesterol, lesitin, lemak, dan garam organik. Pigmen
empedu terdiri atas bilirubin (cairan impedu) dan biliuerdin (oksidasi bilirubun). Pada saat
terjadinya kerusakan butiran-butira-darah merah, hemoglobin dikeluarkan dari butiranbutiran darah merah terurai menjadi globin (protein hemoglobin) dan bilirubin sebagai
pigmen yang tidak mempunyai unsur besi lagi.

Pembentukan Bilirubin
Terjadi dalam sistem retikulo endotelial di dalam sumsum tulang, limpa, dan ha.Bilirubin yang telah dibebaskan ke dalam peredaran darah disebut haemobilimbin,
sedangkan bilirubin yang terdapat dalam empedu disebut cholebilirubin (bilirubin empedu).
Garam empedu dibentuk dalam hati yang terdiri atas natrium glicokholat dan natrium
taurokholat (garam sulfur). Garam-garam empedu ini akan menyebabkan kolesterol di
dalam empedu yang berada dalam keadaan cair karena garam-garam empedu tersebut
mempunyai sifat hirotropik. Garam empedu meningkatkan kerja enzim-enzim yang berasal
dari pankreas yaitu amilase, tripsin, dan lipase. Garam empedu meningkatkan penyerapan
baik lemak netral maupun asam lemak. Empedu dihasilkan oleh hati dan disimpan dalam
kandung empedu sebelum disekresi ke dalam usus.
Pada waktu terjadi pencernaan, otot lingkar kandung empedu dalam keadaan relaksasi,
bersamaan dengan itu tekanan dalam kantong empedu akan meningkat dan terjadi kontraksi
pada kandung empedu sehingga cairan empedu mengalir dan masuk ke dalam duodenum.
Rangsangan terhadap saraf simpatis mengakibatkan terjadinya kontraksi pada kandung
empedu.
E.Pankreas
Kelenjar pankreas mengandung natrium bikarbonat (NaHCO3) dan enzim pencernaan
untuk semua jenis makanan. Sodium bicarbonate menetralkan air dalam perut yg
menghancurkan makanan, sedangkan pepsin bertindak
menjaga suasana asam dalam
perut, enzim pankreas memerlukan sedikit suasana basa . Amilase pankreas berfungsi
16
mencerna pati, tripsin mencerna protein, dan lipase mencerna lemak. Kelenjar pankreas
juga berisi dua nucleases, yaitu enzim yang memecah asam nukleat molekul menjadi
nukleotida. Dalam cystic fibrosis, lendir tebal melapisi saluran pankreas.
Komposisi cairan pankreas tergantung pada rangsangan yang diterima oleh sel-sel
sekretoris pankreas. Cairan pankreas yang mengandung enzim dapat ditingkatkan
produksinya melalui rangsangan saraf maupun rangsangan hormonal. Rangsangan nervus
vagus meningkatkan konsentrasi enzim di dalam cairan pankreas, diiringi dengan
menurunnya jurnlah butiran zymogen (enzim) I vang terdapat dalam sel-sel asiner
(berbentuk seperti anggur) pada pankreas.
Serabut saraf parasimpatis menginervasi sel-sel aciner (sel berbentuk anggur)
berhubungan dengan sel-sel dari pulau-pulau langerhans. Serabut saraf simpatis akan
berakhir pada pembuluh darah pankreas dan rangsangan terhadap saraf simpatis akan
mengakibatkan meningkatnya sekresi cairan pankreas.
Pemasukan HCL ke dalam duodenum mengakibatkan terjadinya sekresi cairan
pankreas. Sekresi ini oleh HCL masih berlangsung ketika semua saraf yang menginervasi
pankreas diputuskan. Saraf memegang peranan di dalam sekresi cairan pankreas, berkenaan
dengan peranan hormonal terhadap sekresi cairan pankreas. Zat aktif yang diperoleh dari
ekstrak duodenum dikenal dengan nama sekretin yang meningkatkan pelarut enzim yang
terdapat di dalam cairan pankreas. Cairan pankreas dihasilkan sebagai respons terhadap
sekretin yang mempunyai berat jenis yang rendah, tetapi mempunyai pH yang lebih tinggi
dibandingkan dengan cairan pankreas yang dihasilkan sebagai respons terhadap rangsangan
saraf.
Cairan pankreas mempunyai pH ke arah basa (pH 8,4). Keadaan ini disebabkan adanya
NaHCO3 sebesar 0,3-0,6% yang berfungsi menetralisir asam, dalam 24 jam disekresi
sebanyak 500-2000 cc dan mengandung 8 gram NaCl. Cairan pankreas mengandung 2
macam protein yaitu albumin dan globulin, serta mengandung 3 macam enzim yaitu lipase,
atnilase, dan tripsin. Tripsin adalah enzim proteolitik yang bekerja dengan optimal pada
medium yang bersifat basa. Enzim ini akan menguraikan protein menjadi polipeptida
selanjutnya diurai menjadi asam amino.
17
Amilase akan menguraikan pati menjadi maltosa diubah menjadi 2 molekul glukosa
oleh maltosa yang terdapat di dalam cairan usus halus (succus entericus). Lipase akan
menguraikan lemak netral (trigliserida) menjadi digliserida, monogliserida, asam lemak
bebas, dan gliserol, pH optimum amilase adalah 7,0 dan lipase 8,0. Dalam proses
pencernaan lemak, garam-garam empedu berperan secara khusus untuk mengaktifkan
lipase. Efek khusus yang mempengaruhi lipase adalah kemampuan garam-garam empedu
untuk membuat lemak yang dikonsumsi berubah bentuk menjadi sebuah emulsi sehingga
permukaan lemak menjadi lebih besar dan memudahkan bagi lipase untuk mencernanya.

Komposisi Cairan Pankreas
Cairan pancreas mengandung enzim untuk mencerna protein, karbohidrat, dan lemak.
1. Enzim proteolitik pankreas (protease)
a. Tripsinogen yang disekresi oleh pankreas diaktivasi menjadi tripsin oleh
enterokinase yang diproduksi oleh usus halus. Tripsin mencerna protein 1 dan
polipeptida besar untuk membentuk peptide dan polipeptida yang lebih kecil.
b. Kimotnpsin: teraktifasi oleh kimotripsinogen, merniliki fungsi yang sama
seperti tripsin terhadap protein.
c. Karboksipeptidase, aminopeptidase, dan dipeptidase: adalah enzim yang
melanjutkan proses pencernaan protein untuk menghasilkan asam amino bebas.
18
2. Lipase pankreas: menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah
lemak diemulsi oleh garam-garam empedu.
3. Amilase pankreas menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh amilase saliva
menjadi disakarida (maltosa, sukrosa, dan laktosa).
4. Ribonuklease
dan
deoksiribonuklease
menghidrolisis
RNA
dan DNA
menjadi blok-blok pembentuk nukleotida.

Pencernaan secara kimia
Enzim pencernaan adalah enzim hidrolitik, yang berada dibawah kendali zat dengan
pengenalan air pada obligai tertentu. Enzim pencernaan memiliki pH optimum di mana
mereka bekerja dengan baik.Di mulut, air liur dari kelenjar ludah memiliki pH netral dan
mengandung amilase saliva, enzim pertama untuk bertindak atas patiberkenaan dgn air liur
k.amilase

pati+ H2O
maltosa
Perhatikan bahwa nama enzim yang tertulis di atas panah untuk menunjukkan bahwa itu
tidak habis. Dalam kasus ini, enzim kecepatan pemecahan pati menjadi maltosa, disakarida.
Molekul maltosa terlalu besar untuk diserap oleh pencernaan yang kanal, sehingga
pencernaan lebih diperlukan. Di perut, cairan lambung disekresikan oleh kelenjar lambung
memiliki pH sangat rendah sekitar 2 karena mengandung asam klorida (HCl). Prekursor,
pepsinogen, dikonversi menjadi enzim Pepsin bila terkena HCl. Pepsin bekerja pada protein
menghasilkan peptida:
pepsin

protein + H2O
peptida
peptida panjangnya bervariasi, tetapi mereka biasanya terlalu besar untuk diserap dan
harus dipecah lebih lanjut. Dalam usus kecil, pati, protein, asam nukleat, dan lemak semua
dipecah secara enzimatik. Kelenjar pankreas, yang memasuki duodenum, memiliki pH basa
19
karena mengandung natrium bikarbonat (NaHCO3). Salah satu enzim pankreas, amilase
pankreas, mencerna pati. Enzim lain pankreas, tripsin, mencerna protein:

Tripsin prptein+ H2O
peptida
Tripsin disekresi sebagai tripsinogen, yang dikonversi menjadi tripsin dalam
duodenum. Lipase, enzim pankreas ketiga, mencerna molekul lemak dalam tetesan
lemak setelah diemulsikan oleh garam empedu :
garam empedu

lemak

tetesan lemak+ H2O
tetesan lemak
gliserol+ asam lemak
Seperti disebutkan sebelumnya, gliserol dan asam lemak memasuki sel-sel vili, dan
dalam sel-sel ini, mereka bergabung dan dikemas sebagai tetesan lipoprotein sebelum
memasuki lakteal. Peptidase dan maltase, enzim yang diproduksi oleh kecil usus,
menyelesaikan pencernaan protein menjadi asam amino dan pati menjadi glukosa, masingmasing.
Asam amino dan glukosa adalah molekul kecil yang menyeberang ke sel-sel vili.
Peptida, yang hasil pertama dari langkah dalam pencernaan protein, yang dicerna menjadi
asam amino oleh peptidases:

Peptide+ H2O
asam amino
Maltosa, suatu disakarida yang dihasilkan dari langkah pertama di pati pencernaan,
dicerna menjadi glukosa oleh maltase.

Maltose+H2O
glukosa
Disakarida lainnya, masing-masing memiliki enzim sendiri, dicerna dalam usus kecil.
beberapa enzim pencernaan utama diproduksi oleh saluran pencernaan, kelenjar ludah,
atau
pankreas.
Setiap
jenis
makanan
dipecah
oleh
enzim
tertentu.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini, maka kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrisi, air, dan garam
ringan berasal dari zat makanan ke lingkungan dalam untuk didistribusiknn ke selsel melalui sistem sirkulasi. Zat makanan merupakan sumber energi bagi tubuh
seperti ATP yang dibutuhkan sel untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan juga
berfungsi sebagai bahan pembangun dan pengganti sel-sel yang rusak.
2. Proses system Pencernaan
1. Glandula salivary
2. Sfingter esofagus atas
3. Esofagus
4. Sfingter esophagus bawah
5. Ventrikulus Peristaltik
-
HCL pepsinogen
-
Protein danlemak
-
Substansi alcohol
-
Muskus danganstrin
6. Hepar
7. Empedu
8. Valvula pylorus
9. Pankreas
10. Intestinum minor
-
Pengolahan
-
enzim HCO3
21
-
Cairan empedu
-
Sekrerin
-
Hormon
-
Karbohidrat
-
Lemak
-
Polipeptidase
-
Glukosa
11. Intestinum mayor
-
Mass Movement
-
Mukus
-
Except bakteri
-
Air, mineral, vitamin
12. Valvula ileosekalis
13. Rektum
14. Sfingter ani
3. Organ-oragan tambahan yang terdapat dalam system pencernaan adalah
a) Kelenjar saliva
b) Gigi
c) Hati
d) Kandung empedu
e) Pankreas
Hati, kandung empedu, dan pancreas dibahas secara bersamaan karena secara anatomi
letaknya berdekatan dan memiliki keterkaitan fungsi. Hati dalam hal ini memproduksi
empedu, system billier yang terdiri dari kandung empedu dan salurannya berfungsi
mengkonsentrasi dan melepas empedu. Sedangkan pankraes berfungsi dalam hal
mensekresi cairan pancreas.
22
B.Saran
Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan untuk itu kami harapkan kritik dan saran
guna perbaikan di masa mendatang.
23
Daftar Pustaka
Syaifuddin. (2006). Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi 3. Jakarta:
EGC
24
Download