untuk SMA

advertisement
END
Ke Hal Depan
1
Tantangan Internal
Alasan
Perubahan
Kurikulum
Tantangan Eksternal
Permasalahan Kurikulum 2006
Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan
banyaknya matapelajaran dan banyak materi yang keluasan dan
tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.
Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan
tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.
Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan
perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter,
metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills
dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di
dalam kurikulum.
3
Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap
perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal,
nasional, maupun global.
Standar proses pembelajaran belum menggambarkan
urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka
peluang penafsiran yang beraneka ragam dan
berujung pada pembelajaran yang berpusat pada
guru.
Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian
berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum
secara tegas menuntut adanya remediasi secara
berkala.
Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang
lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.
4
Bonus Demografi Sebagai Modal
"Bonus Demografi"
SDM
Usia Produktif
Melimpah
Kompeten
Modal
Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
Tidak Kompeten
Beban
Pembangunan
100 tahun kemerdekaan
-Kurikulum
- PTK
-Sarpras
-Pendanaan
-Pengelolaan
5
Fenomena Negatif yang
Mengemuka





Perkelahian pelajar
Narkoba
Korupsi
Plagiarisme
Kecurangan dalam Ujian (Contek,
Kerpek..)
 Gejolak masyarakat (social unrest)
6
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21
Model Pembelajaran
Informasi
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta
didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi,
bukan diberi tahu
(tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi
(lebih cepat memakai mesin)
Otomasi
(menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi
(dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan
masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan
masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir
analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir
mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan
kolaborasi dalam menyelesaikan masalah
Tantangan Masa Depan
Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA
masalah lingkungan hidup
kemajuan teknologi informasi
konvergensi ilmu dan teknologi
ekonomi berbasis pengetahuan
kebangkitan industri kreatif dan budaya
pergeseran kekuatan ekonomi dunia
pengaruh dan imbas teknosains
mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan
Hasil TIMSS dan PISA
8
Kemampuan berkomunikasi
Kemampuan berpikir jernih dan kritis
Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan
Kompetensi
Masa Depan
Kemampuan menjadi warga negara yang
efektif
Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran
terhadap pandangan yang berbeda
Kemampuan hidup dalam masyarakat yang
mengglobal
Memiliki minat luas mengenai hidup
Memiliki kesiapan untuk bekerja
Memiliki kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya
9
Refleksi dari Hasil Trend in International
mathematcs and Science Study (TIMSS) 2007
Reasoning
Applying
Knowing
Hanya 5% siswa Indonesia yang dapat mengerjakan soal-soal dalam katagori tinggi dan advance [memerlukan reasoning],
sedangkan 71% siswa Korea sanggup. Dalam perspektif lain, 78% siswa Indonesia hanya dapat mengerjakan soal-soal dalam
katagori rendah [hanya memerlukan knowing, atau hafalan] , sedangkan hanya 10% siswa Korea yang hanya dapat
mengerjakan soa-soal semacam itu. Perlunya mengembangkan kurikulum yang menuntut penguatan reasoning
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Refleksi dari Hasil Program for international Student
Assesment (PISA) 2009
Matematika
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Level 6
Level 5
Level 4
IPA
Level 3
Level 2
Level 1
Below Level 1
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Level 6
Level 5
Level 4
Bahasa
Level 3
Level 2
Level 1b
Level 1a
Hampir semua siswa Indonesia hanya
menguasai pelajaran sampai level 3 saja,
sementara negara lain banyak yang sampai
level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan
bahwa semua manusia diciptakan sama,
interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu:
yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan
zaman  penyesuaian kurikulum
Penyempurnaan Pola Pembelajaran
Bepusat pada guru
Berpusat pada peserta
didik
Satu arah
Interaktif
Terisolasi
Jejaring
Pasif
Aktif
Belajar Sendiri
Belajar Kelompok
12
Lanjutan..
Pembelajaran alat tunggal
Berbasis media
Berbasis massal
Kebutuhan pelanggan
Monodiscipline
Multidiscipline
Pasif
Aktif
Pasif
kritis
13
13
Penguata
n tata
kelola
Kerja guru bersifat individual menjadi
kolaboratif
Penguatan manjemen Kepala sekolah (
educational leader)
Penguatan Sarana dan Prasarana
14
Langkah Penguatan Tata Kelola
• Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang
terdiri dari:
– Buku pegangan siswa
– Buku pegangan guru
• Menyiapkan guru supaya memahami
pemanfaatan sumber belajar yang telah
disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka
manfaatkan
• Memperkuat peran pendampingan dan
pemantauan oleh pusat dan daerah pelaksanaan
pembelajaran
15
Perbedaan Esensial Kurikulum 2013
KTSP 2006
Kurikulum 2013
Ket
Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi
tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua
kompetensi [sikap, keterampilan,
pengetahuan]
Semua
Jenjang
Mata pelajaran
dirancang berdiri sendiri
dan memiliki
kompetensi dasar
sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan
yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang
diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
Semua
Jenjang
Bahasa Indonesia
sejajar dengan mapel
lain
Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel
lain [sikap dan keterampilan berbahasa}
Tiap mata pelajaran
diajarkan dengan
pendekatan berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan
pendekatan yang sama [saintifik] melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Semua
Jenjang
Tiap jenis konten
pembelajaran diajarkan
terpisah [separated
curriculum]
Bermacam jenis konten pembelajaran
diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain
[cross curriculum atau integrated curriculum]
SD
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan
SD
SD
16
Perbedaan Esensial Kurikulum 2013
KTSP 2006
Kurikulum 2013
Tematik untuk kelas I – Tematik Integratif untuk Kelas I – VI
III [belum integratif]
Ket
SD
TIK adalah mata
pelajaran sendiri
TIK merupakan sarana pembelajaran,
dipergunakan sebagai media pembelajaran mata
pelajaran lain
SMP
Bahasa Indonesia
sebagai
pengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi
dan carrier of knowledge
SMP/
SMA/SM
K
Untuk SMA, ada
Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata
penjurusan sejak kelas pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan
XI
pendalaman minat
SMA/SM
K
SMA dan SMK tanpa
kesamaan kompetensi
SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib
yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
SMA/SM
K
Penjurusan di SMK
sangat detil [sampai
keahlian]
Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai
bidang studi], didalamnya terdapat
pengelompokkan peminatan dan pendalaman
SMA/SM
K
17
Dilakukan dengan cara
pendalaman dan perluasan materi
yang relevan bagi peserta didik
18
Karakteristik kurikulum 2013
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mengembangkan keseimbangan sikap, spritual, sosial, rasa
ingin tahu, kreatifitas dan kerja sama.
Keberadaan sekolah sebagai bagian dari masyarakat
tempat siswa belajar.
Mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan
untuk di terapkan di sekolah dan masyarakat.
Memberi waktu yang leluasa untuk mengembangkan sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas
yang di rinci dalam KD mapel.
Kompetensi inti kelas menjadi pengorganisir KD.
KD dikembangkan atas prinsip akumulatif untuk saling
memperkuat dan memperkaya antar mapel dan jenjang
pendidikan.
19
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang:
Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif
melalui penguatan
Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan
yang terintegrasi
Landasan Pilosofis
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa
utk. Membangun kehidupan masa kini dan
mendatang.
2. Peserta didik pewaris budaya bangsa yang
kreatif.
3. Pendidikan bertujuan untuk
mengembangkan kecerdasan intelktual dan
kecemerlangan akademik melalui
pendidikan dsiplin ilmu.
4. Pendidikan utk. Membangun kehidupan
masa kini dan akan datang yang lebih baik.
www.themegallery.com
Company Logo
Landasan teoritis
• Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori
pendidikan berdasarkan standar dan
kurikulum berbasis kompetensi
• Kurikulum 2013 menganut pembelajaran
yang dilakukan di kelas (taught curriculum)
dan pengalaman langsung peserta didik
(learned-curriculum)
• PP No. 19 Th. 2006 Tentang Standar Nasional Pendidikan
PP 32 Tahun 2013 tentang perubahan PP 19 Th. 2003
• Permendikbud No. 54 th. 2013 tentang SKL
• Permendikbud No. 62 th. 2013 tentang Sertifikasi
• Permendikbud No. 64 th. 2013 tentang Standari isi
• Permendikbud No. 65 th. 2013 tentang Standar proses
• Permendikbud No. 66 th. 2013 tentang Standar Penilaian
• permendikbud No. 67 th. 2013 tentang Kerangka dasar dan Struktur
Kruikulum SD/MI
• Permendikbud No. 68 th. 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMP/MTs
• Permendikbud No. 69 th. 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMA/MA
• Permendikbud No. 70 th 2013 tentag Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMK
• Permendikbud No. 71 th. 2013 tentang Buku Teks
• Permendikbud No. 81 A tentaang Implementasi Kurikulum
www.themegallery.com
Company Logo
Lingkup perubahan kurikulum meliputi
4 aspek
Standar
Kompetensi
Lulusan (SKL)
Standar Isi
Standar
Proses
Standar
Penilaian
www.themegallery.com
Company Logo
SD
SMP
SMA
SMK
• Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan
hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
25
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINCI
DOMAIN
Elemen
SD
SMP
SMA-SMK
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
Proses
SIKAP
Individu
BERIMAN, BERAKHLAK MULIA (JUJUR, DISIPLIN, TANGGUNG JAWAB, PEDULI, SANTUN), RASA
INGIN TAHU, ESTETIKA, PERCAYA DIRI, MOTIVASI INTERNAL
Sosial
TOLERANSI, GOTONG ROYONG, KERJASAMA, DAN MUSYAWARAH
Alam
POLA HIDUP SEHAT, RAMAH LINGKUNGAN, PATRIOTIK, DAN CINTA PERDAMAIAN
Proses
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
KETERAMPILAN
Abstrak
Konkret
Proses
MEMBACA, MENULIS, MENGHITUNG, MENGGAMBAR, MENGARANG
MENGGUNAKAN, MENGURAI, MERANGKAI, MEMODIFIKASI, MEMBUAT, MENCIPTA
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
PENGETAHUAN
Obyek
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA
Subyek
MANUSIA, BANGSA, NEGARA, TANAH AIR, DAN DUNIA
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
26
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS
DOMAIN
SD
SMP
SMA-SMK
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
SIKAP
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB
DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA
DUNIA DAN PERADABANNYA
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
KETERAMPILAN
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM
RANAH ABSTRAK DAN KONKRET
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
PENGETAHUAN
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN
BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
27
SD
SMP
SMA
SMK
• Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran
berubah menjadi matapelajaran dikembangkan dari
kompetensi.
Kompetensi dikembangkan melalui:
• Tematik Integratif • Mata
dalam semua
pelajaran
mata pelajaran
• Mata pelajaran
• Vokasinal
28
Elemen Perubahan
Elemen
Struktur
Kurikulum
(Mata
pelajaran
dan
alokasi
waktu)
(ISI)
Deskripsi
SD
• Holistik dan integratif
berfokus pada alam,
sosial, dan budaya)
• Pembelajaran
dilaksanakan dengan
pendekatan sains
• Jumlah matapelajaran
dari 10 menjadi 6
• Jumlah jam bertambah
4 JP/minggu akibat
perubahan pendekatan
pembelajaran
SMP
• TIK menjadi media
•
semua matapelajaran
• Pengembangan diri
terintegrasi pada
setiap matapelajaran
dan ekstrakurikuler
• Jumlah matapelajaran •
dari 12 menjadi 10
• Jumlah jam bertambah
6 JP/minggu akibat
perubahan
•
pendekatan
pembelajaran
SMA
Perubahan
sistem: ada
matapelajaran
wajib dan ada
matapelajaran
pilihan
Terjadi
pengurangan
matapelajaran
yang harus diikuti
siswa
Jumlah jam
bertambah 2
JP/minggu akibat
perubahan
pendekatan
pembelajaran
SMK
• Penyesuaian jenis
keahlian berdasarkan
spektrum kebutuhan
saat ini
• Penyeragaman mata
pelajaran dasar umum
• Produktif disesuaikan
dengan tren
perkembangan Industri
• Pengelompokkan mata
pelajarn produktif
sehingga tidak terlau
rinci pembagiannya
29
29
Kelas
Struktur Kurikulum
Mata Pelajaran Pendidikan Menengah
X
XI
XII
Kelompok Wajib
Kelompok A
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
3
3
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
2
3
Bahasa Indonesia
4
4
4
4
Matematika
4
4
4
5
Sejarah Indonesia
2
2
2
6
Bahasa Inggris
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
24
24
24
18
20
20
26
26
26
Kelompok B
7
Seni Budaya (termasuk muatan lokal)
8
Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal)
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan
lokal)
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib
9
Kelompok Peminatan
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA)
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK)
30
30
Struktur Kurikulum Peminatan SMA
MATA PELAJARAN
Kelompok A dan B (Wajib)
Peminatan Matematika dan IPA
I
1 Matematika
2 Biologi
3 Fisika
4 Kimia
Peminatan Sosial
II
1 Geografi
2 Sejarah
3 Sosiologi & Antropologi
4 Ekonomi
Peminatan Bahasa
III
1 Bahasa dan Sastra Indonesia
2 Bahasa dan Sastra Inggeris
3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya
4 Antropologi
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat
Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu
X
24
Kelas
XI
24
XII
24
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
6
4
4
60
72
72
31
SD
SMP
SMA
SMK
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan
Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan
masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
• Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
• Tematik dan
terpadu
• IPA dan IPS
masingmasing
diajarkan
secara
terpadu
• Adanya mata
pelajaran wajib
dan pilihan
sesuai dengan
bakat dan
minatnya
• Kompetensi keterampilan
yang sesuai dengan
standar industri
32
 SD
 SMP
 SMA
 SMK
 Penilaian berbasis kompetensi
 Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi
pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik
[mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
 Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian
hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya
terhadap skor ideal (maksimal)
 Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti
dan SKL
 Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai
instrumen utama penilaian
33
Download