APLIKASI HACCP DAN MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PENGOLAHAN AYAM PEDAGING Oleh Nur Fitriani Usdyana Attahmid(1) dan Muhammad Yusuf(2) Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep (1) Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang (2) Abstrak This study was conducted to increase quality competitiveness of Slaughtering House industry of chicken carcass. This study has identified, evaluated attributes quality and critical control point influential in strategy of quality management in the production process of chicken carcass at PT. Sierad Produce, Tbk Slaughtering House. Data and information used in this study were obtained by observing the production process of chicken carcass at PT. Sierad Produce, Tbk slaughtering house and interviewed with chicken carcass experts and consumers. Data and information was analyzed using Quality Function Deployment (QFD) metho to know consumer expertation and evaluate company ability to fulfill market desire. Self Assessment method was used to evaluate implementation of quality management system and food safety management system at company, International Standarization Organization (ISO) and Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) method were used to identify and determines the danger factors in the production process of chicken carcass at company, and Analytical Hierarchy Process (AHP) method was used to know strategy priority. Results of experiment showed four strategy priorities: (1) adjustment of quality product with consumer hope (0,821), (2) implementation of Good Manufacturing Practices (GMP) and HACCP (0,742), (3) increase of production process performance (0,711), and (4) examination and machine maintenance and equipment of production (0,681). Keywords : strategy, quality management, ISO, HACCP, chicken carcass, slaughtering house PENDAHULUAN Rumah pemotongan ayam (RPA) merupakan salah satu tempat untuk memotong ayam bagi konsumsi masyarakat umum. RPA PT. Sierad Produce, Tbk saat ini menghasilkan produk karkas ayam pedaging yang sangat digemari oleh masyarakat, karena selain harganya relatif murah juga kaya akan gizi. Karkas ayam pedaging merupakan produk pangan hewani yang bersifat sensitif terhadap bahaya mikrobiologi, mempunyai resiko sebagai penyebab penyakit dan keracunan karena mudah terkontaminasi oleh mikroorganisme patogen serta mudah rusak (perishable) karena komponen penyusunnya yang sangat baik bagi pertumbuhan mikroorganisme. Untuk itu diperlukan penanganan yang baik dan benar dalam memperlambat pertumbuhan mikroorganisme atau memperpanjang umur simpan produk karkas ayam pedaging. Strategi manajemen mutu merupakan faktor penting bagi suatu perusahaan untuk menjaga konsistensi mutu produk yang dihasilkan sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar, sehingga perlu dilakukan strategi manajemen mutu untuk semua tahapan proses produksi. Untuk mencapai keunggulan daya saing industri pemotongan ayam pedaging melalui keunggulan produktivitas mutu, diperlukan perumusan strsategi yang tepat. Penelitian ini telah mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengawasan dan pengendalian mutu proses produksi karkas ayam pedaging di RPA PT. Sierad Produce, Tbk Metode Quality Functoin Deployment (QFD) digunakan untuk mengetahui harapan konsumen dan mengevaluasi kemampuan perusahaan. Metode Self Assessment digunakan untuk menilai penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SMKP) pada perusahaan. Metode Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan faktor-faktor bahaya pada tahapan proses produksi karkas ayam pedaging di perusahaan. Berdasarkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), diperoleh empat alternatif strategi dalam mengawasi dan mengendalikan mutu proses produksi karkas ayam pedaging berdasarkan SMM dan SMKP, yaitu (1) penyesuaian mutu produk dengan harapan konsumen dengan bobot 0,821, (2) aplikasi Good Manufacturing Practices (GMP) dan HACCP dengan bobot 0,742, (3) peningkatan kinerja proses produksi dengan bobot 0,711, dan (4) pengujian dan pemeliharaan mesin dan alat produksi dengan bobot 0,681. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam strategi manajemen mutu proses produksi karkas ayam pedaging, mengevaluasi dan merumuskan strategi manajemen mutu proses produksi karkas ayam pedaging berdasarkan sistem manajemen mutu (SMM) dan sistem manajemen keamanan pangan (SMKP) di RPA PT. Sierad Produce, Tbk. METODOLOGI Kerangka Pemikiran Semakin ketatnya persaingan produk agroindustri pangan merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen, oleh karena itu setiap perusahaan melakukan berbagai upaya agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh konsumen dan dapat mengungguli produk yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Kerangka pemikiran konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Mulai melakukan pengamatan langsung di RPA Brainstorming, Identifikasi Atribut-atribut Mutu Produk PT. Sierad Produce, Tbk. AHP dan QFD Karkas Ayam Pedaging 2. Pengumpulan data sekunder, yaitu dengan kajian (HOQ) PT. Sierad Produce, Tbk pustaka dan sumber-sumber lain yang berhubungan Penilaian Penerapan SMM dan SMKP Produk Karkas Ayam Pedaging PT. Sierad Produce, Tbk Identifikasi dan Penentuan Faktor-faktor Bahaya Untuk Strategi Manajemen Mutu Proses Produksi Karkas Ayam Pedaging Perumusan Alternatif Strategi Analisis Self Assessment HACCP AHP Rekomendasi Strategi Selesai dan tiga orang pakar yang memiliki pengetahuan tentang produk karkas ayam pedaging serta Analisis Data Data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan konsumen dan pakar dianalisa dengan menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) pembobotan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan menggunakan software Expert Choice (untuk mengidentifikasi atribut-atribut mutu) dan software Criterium Decision (untuk menentukan alternatif strategi), (2) Quality Function Deployment (QFD) dengan mengaplikasikan ke dalam matriks The House of Quality (HOQ), (3) Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) untuk Mengidentifikasikan bahaya-bahaya spesifik dan pangan (HACCP) pa da perusahaan. HASIL DAN PEMBAHASAN Harapan Konsumen (Costumer Needs and Benefits ) Berdasarkan hasil wawancara dengan pakar dan konsumen, diperoleh 18 atribut penentu mutu produk karkas ayam pedaging yang menjadi prioritas konsumen dalam memilih produk karkas ayam pedaging. Bobot tertinggi prioritas atribut mutu produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk berdasarkan kombinasi pendapat pakar dan konsumen dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Saaty, 2003) adalah harga produk karkas ayam pedaging (0,197), sedangkan bobot terendah adalah timbunan lemak (0,064). Hasil analisis prioritas pemilihan atribut mutu produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 1. Kerangka pemikiran konseptual penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama empat bulan, mulai bulan Oktober 2008 sampai Februari 2009 di RPA PT. Sierad Produce, Tbk yang terletak di Jalan Raya Parung KM. 19, Desa Jabon Mekar, Parung, Bogor. Survei produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk dilakukan di beberapa supermarket yang menjual produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk. Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data primer, yaitu dengan melakukan wawancara yang melibatkan 30 orang responden konsumen yang membeli produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk di Supermarket langkah-langkah pengendaliannya untuk menjamin keamanan pangan, dan (4) Self Assessment dengan tujuan untuk menilai penerapan sistem manajemen mutu (ISO 9001) dan penerapan sistem keamanan Gambar 2. Hasil prioritas pemilihan atribut mutu produk karkas ayam pedaging Riset Pasar dan Rencana Strategik (Planning Matrix) Tahap ini merupakan tahap untuk mengkaji keinginan pasar berdasarkan penilaian konsumen mengenai sasaran perusahaan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu produk yang dihasilkan. Berdasarkan hasil analisis Planning Matrix (Tabel 1), diperoleh beberapa atribut mutu yang perlu mendapat perbaikan, antara lain adalah keutuhan kaki dan sayap, desain kemasan, merek kemasan, daya tahan umur simpan, keseluruhan penampilan, dan harga karkas ayam. Tabel 1. Hasil analisis planning matrix atribut mutu produk karkas ayam pedaging Tanggapan Atas Karakteristik Proses (Technical Response) Tahap ini merupakan tahap untuk menentukan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Atribut Mutu Produk Karkas Ayam Pedaging Timbunan lemak karkas Frozen burn permukaan karkas Keutuhan tulang belakang karkas Keutuhan tulang dada karkas Keutuhan kaki dan sayap karkas Sobekan karkas Perubahan warna karkas Permukaan kulit yang memar Bulu halus karkas Bulu kasar karkas Perdagingan karkas Kebersihan karkas Desain kemasan karkas Merek kemasan karkas Daya tahan umur simpan karkas Keseluruhan penampilan karkas Volume karkas Harga karkas Rasio Perbaikan 1,00 1,00 1,00 1,00 1.33 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1.66 1.25 1.25 1.25 1,00 1,25 jenis aktivitas proses yang terkait dengan spesifikasi dan harapan konsumen. Berdasarkan hasil analisis tanggapan atas karakteristik proses produksi karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk (Technical Matrix Response), diperoleh bobot tertinggi dari keseluruhan atribut mutu produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk yang berpengaruh kuat terhadap karakteristik proses produksi yang diinginkan konsumen adalah daya tahan umur simpan karkas dengan bobot 90, sedangkan bobot terendah (1,0) dari keseluruhan atribut mutu produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk yang berpengaruh lemah terhadap karakteristik proses produksi yang diinginkan konsumen adalah timbunan lemak dan bekas bakar (frozen burn) permukaan karkas. Tanggapan Atas (Relationship) Kebutuhan Tahap ini merupakan tahap untuk membandingkan tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut mutu produk karkas ayam pedaging yang dihasilkan oleh PT. Sierad Produce, Tbk. Berdasarkan hasil analisis relationship tingkat kepuasan atas kebutuhan konsumen terhadap atribut mutu produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk, diperoleh tingkat kepuasan tertinggi dengan nilai 5 (sangat memuaskan) terdapat pada atribut mutu perdagingan, bulu kasar, perubahan warna, dan kebersihan karkas. Di lain pihak, tingkat kepuasan dengan nilai 4 (memuaskan) terdapat pada keseluruhan penampilan, keutuhan tulang dada, keutuhan tulang belakang, timbunan lemak, bulu halus, sobekan kulit atau daging, permukaan kulit yang memar, bekas bakar (frozen burn), harga karkas, volume karkas, daya tahan umur simpan, dan merek kemasan, sedangkan tingkat kepuasan terendah dengan nilai 3 (cukup memuaskan) terdapat pada keutuhan kaki dan sayap, serta desain kemasan produk karkas. Hasil analisis relationship tingkat kepuasan atas kebutuhan konsumen terhadap atribut mutu produk karkas ayam pedaging yang dihasilkan oleh PT. Sierad Produce, Tbk dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil analisis relationship tingkat kepuasan kebutuhan konsumen terhadap atribut mutu produk karkas ayam pedaging No Atribut Mutu Karkas Ayam Pedaging 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Keseluruhan penampilan karkas Keutuhan tulang dada karkas Keutuhan tulang belakang karkas Keutuhan kaki dan sayap karkas Perdagingan karkas Timbunan lemak karkas Bulu halus karkas Bulu kasar karkas Sobekan kulit atau daging karkas Permukaan kulit yang memar Perubahan warna karkas Frozen burn permukaan karkas Kebersihan karkas Harga karkas Volume karkas Desain kemasan karkas Daya tahan umur simpan karkas Merek kemasan karkas Total Tingkat Indeks nilai kepuasan 120 119 126 101 144 120 126 149 125 117 137 126 148 116 126 102 126 125 24 23.8 25.2 20.2 28.8 24 25.2 29.8 25 23.4 27.4 25.2 29.6 23.2 25.2 20.4 25.2 25 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 Keterangan : 3 = cukup memuaskan, 4 = memuaskan 5 = sangat memuaskan Konsumen Keterkaitan Antar Karakteristik Proses (Technical Correlations) Analisis Technical Correlations diperlukan untuk mengetahui hubungan keterkaitan antar karakteristik proses yang satu dengan proses lainnya. Berdasarkan hasil analisis data karakteristik tahapan proses produksi untuk Technical Correlations produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk, diketahui bahwa tahapan proses produksi yang mempunyai hubungan kuat positif terbesar adalah proses penerimaan dan pemilihan unggas (berhubungan kuat positif pada tahapan proses penggantungan unggas, penyembelihan sistem halal, pemisahan bagian-bagian, pemotongan karkas sesuai standar, dan penjagaan kebersihan), sedangkan tahapan proses produksi yang mempunyai hubungan kuat negatif terbesar adalah proses penggantungan unggas (berhubungan kuat negatif pada tahapan proses perebusan dan pencabutan bulu, serta penyembelihan sistem halal yang mempunyai hubungan kuat negatif pada tahapan proses pemotongan kepala dan bagian kaki, serta pengeluaran jeroan). Prioritas Tanggapan Teknis dan Target Teknis (Technical Matrix) Analisa yang dilakukan terhadap Matriks Rumah Mutu (The House of Quality) (Marsh, 2001) menghasilkan tiga hal yang harus dilakukan oleh perusahaan, yaitu memperbaiki, mempertahankan, dan meningkatkan mutu produk karkas ayam pedaging. Berdasarkan hasil analisis Quality Function Deployment (QFD) yang diaplikasikan ke dalam Matriks Rumah Mutu, diketahui bahwa beberapa atribut mutu yang perlu mendapat perbaikan oleh perusahaan adalah keutuhan kaki dan sayap karkas, desain kemasan karkas, merek kemasan karkas, daya tahan umur simpan karkas, keseluruhan penampilan karkas, dan harga karkas ayam pedaging. Berdasarkan hasil analisis tanggapan atas karakteristik proses produksi karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk (Technical Matrix Response), diperoleh karakteristik proses produksi yang terkait dengan spesifikasi dan harapan konsumen yang menempati ranking pertama adalah pemotongan karkas sesuai standar dengan bobot nilai kepentingan 533 dan nilai relatif 0,154. Di lain pihak, karakteristik proses produksi yang terkait dengan spesifikasi dan harapan konsumen yang menempati ranking terakhir adalah penghentian pemberian pakan dengan bobot nilai kepentingan 13 dan nilai relatif 0,004. Analisis Self Assessment Pada Penilaian Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2000) Berdasarkan hasil analisis self assessment (Silva, 2006), penilaian penerapan sistem manajemen mutu di PT. Sierad Produce, Tbk hanya memenuhi sebagian dari keseluruhan unsur-unsur yang terkait dengan sistem manajemen mutu, yakni manajemen umum, manajemen sumber daya manusia dan infrastruktur, dan manajemen operasional. Di lain pihak, manajemen pemasok telah memenuhi unsur-unsur yang terkait dengan sistem manajemen mutu. Penilaian penerapan sistem manajemen mutu (ISO 9001:2000) pada PT. Sierad Produce, Tbk dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Penilaian penerapan sistem manajemen mutu (ISO 9001:2000) Unsur-unsur ISO Penerapan di Perusahaan 1. Manajemen umum a. Direksi √ b. Wakil manajemen x 2. Manajemen pemasok √ 3. Manajemen SDM dan Infrastruktur a. SDM x b. Infrastruktur dan teknik x 4. Manajemen operasional a. QA dan QC x b. R&D x c. PPIC x d. Produksi x e. Penggudangan x Keterangan : √ = dipenuhi, × = dipenuhi sebagian, − = tidak dipenuhi Analisis Self Assessment Pada Penilaian Sistem Manajemen Keamanan Pangan Berdasarkan hasil analisis self assessment (Silva, 2006), penilaian penerapan unsur-unsur sistem manajemen kemanan pangan (SMKP) di PT. Sierad Produce, Tbk telah memenuhi sebagian besar dari keseluruhan unsur-unsur yang terkait dengan SMKP, yakni kebijakan mutu, deskripsi produk, persyaratan dasar, bagan alir produksi, prosedur verifikasi, penetapan dokumentasi dan pemeliharaan pencatatan, prosedur penanganan konsumen, dan prosedur recall. Di lain pihak, organisasi dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) hanya memenuhi sebagian dari unsur-unsur yang terkait dengan SMKP. Penilaian penerapan SMKP pada PT. Sierad Produce, Tbk dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Penilaian penerapan sistem manajemen keamanan pangan Unsur-unsur ISO Penerapan di Perusahaan √ x √ √ √ x √ 1. Kebijakan mutu 2. Organisasi 3. Deskripsi produk 4. Persyaratan dasar 5. Bagan alir produksi 6. Prinsip HACCP 7. Prosedur verifikasi 8. Penetapan dokumentasi & √ pemeliharaan pencatatan 9. Prosedur penanganan konsumen √ 10. Prosedur Recall √ 11. Revisi amandemen dokumen √ Keterangan : √ = dipenuhi, × = dipenuhi sebagian, − = tidak dipenuhi Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) Hasil identifikasi faktor-faktor bahaya pada tahapan proses pengolahan produk karkas ayam pedaging yang termasuk titik kendali kritis/Critical Control Point (CCP) berdasarkan HACCP adalah sebagai berikut: 1. Tahap penerimaan ayam Faktor kritis: cemaran mikroorganisme, penyakit ayam, dan residu antibiotik 2. Tahap penyembelihan dan penuntasan darah Faktor kritis: penuntasan darah 3. Tahap pengambilan jeroan Faktor kritis: bentuk dan isi jeroan 4. Tahap pencucian, pendinginan dan klorinasi, Faktor kritis: suhu dan waktu 5. Parting Faktor kritis: suhu dan waktu 6. Boneless Faktor kritis: suhu dan waktu 7. Pembekuan cepat (blast freezer) Faktor kritis: suhu dan waktu 8. Penyimpanan beku (cold storage) Faktor kritis: suhu dan waktu 9. Penyimpanan dingin (chiller), dan Faktor kritis: suhu dan waktu 10. Pendistribusian produk karkas. Faktor kritis: suhu Deskripsi Produk Deskripsi produk merupakan keterangan lengkap yang memuat segala sesuatu yang menyangkut produk termasuk di dalamnya komposisi, daya tahan umur simpan, dan cara distribusi. Deskripsi mengenai karkas ayam utuh PT. Sierad Produce, Tbk dapat dilihat pada Tabel 5. Fokus pada penelitian ini adalah strategi manajemen mutu proses produksi karkas ayam pedaging di PT. Sierad Produce, Tbk. Faktor-faktor yang berperan dalam penentuan strategi berdasarkan Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah: (1) mutu harapan konsumen (0,315), (2) kinerja proses produksi (0,259), (3) sanitasi karyawan dan bangunan (0,2241), (4) mesin dan peralatan (0,185). terakhir adalah faktor mesin dan peralatan dengan bobot 0,185. Aktor-aktor yang berpengaruh dalam menentukan strategi manajemen mutu proses produksi karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk yang mempengaruhi faktor-faktor yang ada adalah Manajer QC/QA, karyawan, konsumen, Lembaga Sertifikasi Mutu (LSM) dan, Dinas Peternakan. Tujuan yang ingin dicapai melalui strategi tersebut adalah: (1) pemenuhan mutu yang sesuai dengan harapan konsumen (0,225), (2) penjaminan kemanan pangan (0,220), (3) peningkatan kemampuan karyawan dan higiene bangunan (0,190), (4) peningkatan harga jual karkas di pasaran (0,186), dan (5) dan peningkatan pangsa pasar (0,179). Alternatif strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah: (1) penyesuaian kualitas produk dengan harapan konsumen (0,821), (2) aplikasi Good Manufacturing Practices (GMP) dan Hazard Analysis Critical Control (HACCP) (0,742), (3) peningkatan kinerja proses produksi (0,711), (4) pengujian dan pemeliharaan mesin dan alat produksi (0,681). Hierarki strategi manajemen mutu proses produksi karkas ayam pedaging dapat dilihat pada Gambar 3. Tabel 5. Deskripsi produk karkas ayam utuh PT. Sierad Produce, Tbk Aplikasi GMP dan HACCP Deskripsi Nama produk (0,742) Penyesuaian Mutu Produk Keterangan Karkas ayam pedaging (broiler) Ayam utuh tanpa kepala, jeroan, Karakteristik produk potongan kaki Tanpa memar, tanpa bulu kasar, Standar mutu tanpa patah tulang dan tanpa luka Volume/kemasan 2,0 - 2,6 kg Primer : LDPE, Sekunder : Karung Pengemasan & karton Kondisi penyimpanan Fresh dan Frozen Metode distribusi Langsung Daya tahan (umur simpan) Fresh : 3 - 5 hari, Frozen : 1 Tahun Daging Segar/Beku (Satuan Jenis Cemaran MPN/gram) Mikroorganisme PT. Sierad Produce, Tbk SNI Jumlah total mikroorganisme 1 x 104 1 x 104 Coliform 1 x 102 1 x 103 Eschericia coli 5 x 101 5 x 104 Enterococci 1 x 102 1 x 103 Staphylococcus aureus 1 x 102 1 x 104 Clostridium sp 0 0 Salmonella sp Negatif Negatif Camphylobacter sp 0 0 Listeria sp 0 0 Sumber : Departemen Quality Control, Slaughterhouse Division PT. Sierad Produce, Tbk, 2008. AHP Strategi Manajemen Mutu Proses Produksi Karkas Ayam Pedaging Dengan Harapan Konsumen (0,821) Peningkatan Kinerja Proses Produksi (0,711) Pengujian dan Pemeliharaan Mesin Serta Alat Produksi (0,681) Gambar 3. Grafik Smart Criterium Decision Score strategi manajemen pengawasan mutu proses produksi karkas ayam pedaging KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil analisis prioritas pemilihan atribut mutu menurut konsumen dan pakar dalam memilih produk karkas ayam pedaging PT. Sierad Produce, Tbk berdasarkan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan analisis Quality Function Deployment (QFD) adalah: (1) harga karkas ayam (0,197), (2) volume karkas ayam (0,159), (3) keseluruhan penampilan (appearence) karkas ayam (0,120), (4) daya tahan (umur simpan) (0,094), (5) merek kemasan (0,064), (6) desain kemasan (0,059), (7) kebersihan (0,055), (8) daging (0,048), (9) bulu kasar (0,029), (10) bulu halus (0,027), (11) kulit yang memar (0,026), (12) perubahan warna (0,024), (13) potongan atau sobekan (0,023), (14) kaki dan sayap (0,018), (15) keutuhan tulang dada (0,017), (16) keutuhan tulang belakang (0,016), (17) bekas bakar (frozen burn) (0,015), (18) timbunan lemak (0,012). Di lain pihak, pada tahapan proses produksi karkas ayam pedaging diperoleh 10 titik kendali kritis (critical control point) dengan menggunakan metode hazard analysis critical control point (HACCP), yaitu (1) tahap penerimaan ayam, (2) tahap penyembelihan dan penuntasan darah, (3) tahap pengambilan jeroan, (4) tahap pencucian, pendinginan, dan klorinasi, (5) parting, (6) boneless, (7) pembekuan cepat (blast freezer), (8) penyimpanan beku (cold storage), (9) penyimpanan dingin (chiller), dan (10) pendistribusian produk karkas ayam pedaging. 2. Penilaian penerapan sistem manajemen mutu (ISO 9001:2000) dan sistem manajemen keamanan pangan (HACCP) berdasarkan analisis Self Assessment menunjukkan bahwa PT. Sierad Produce, Tbk telah memenuhi sebagian besar dari keseluruhan unsur-unsur ISO. 3. Prioritas alternatif strategi dalam manajemen mutu proses produksi karkas ayam pedaging berdasarkan metode AHP adalah (1) penyesuaian mutu produk dengan harapan konsumen dengan bobot 0,821, (2) aplikasi Good Manufacturing Practices (GMP) dan Hazard Analysis Critical Control (HACCP) dengan bobot 0,742, (3) meningkatkan kinerja proses produksi dengan bobot 0,711, (4) pengujian dan pemeliharaan mesin dan alat produksi dengan bobot 0,681. SARAN Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah diperlukan keterlibatan seluruh komponen di perusahaan dalam melaksanakan rekomendasi strategi manajemen pengawasan dan pengendalian mutu proses produksi karkas ayam pedaging, sehingga menciptakan keunggulan daya saing mutu dalam industri pemotongan ayam yang berdaya saing tinggi. DAFTAR PUSTAKA AS[NZS] Australian New Zealand Standard. 2001. AS/NZS ISO 9001:2000 : Quality Management Systems – Foundamentals and Vocabulary. New South Wales : Standard Australia International Ltd and Standard New Zealand. Fardiaz, S. 2000. Prinsip Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) Dalam Industri Pangan. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. FATETA. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Gaspersz, V. 2002. Pedoman Implementasi Program SIX SIGMA Terintegrasi Dengan ISO 9001:2000, MBNQA, dan HACCP. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Jouve, J.L. 2000. Good Manufacturing Practices (GMP), Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) and Quality System. The Microbiological Safety and Quality Control of Food. Vol 1. Maryland : Aspen Publisher, Inc, Gaithersburg. Marsh, S. 2001. Facilitating and Training in Quality Function Deployment (QFD). Methuen, MA : GOAL/QPC. Saaty, T.L. 2003. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin (Proses Hirarki Analitik Untuk Pengambilan Keputusan Dalam Situasi Yang Kompleks). Edisi Bahasa Indonesia. Cetakan Ke Empat. Jakarta : IPMM dan PT Pustaka Binaman Pressindo. Silva, S.D. 2006. ISO 9001 for The Food and Beverage Industry. Daily Mirror e-edition. http://www.dailymirror.lk/2006/11/09/ft/35.asp. [27-03-2008].