PEMBERIAN PROBIOTIK ASAM LAKTAT DALAM AIR MINUM

advertisement
40
PEMBERIAN PROBIOTIK ASAM LAKTAT DALAM AIR MINUM TERHADAP
BERAT BADAN AKHIR DAN PERSENTASE KARKAS PADA AYAM BROILER
STRAIN HUBBARD UMUR 35 HARI
(1)Andika
Indra Kusumaningrum, (2)M.Anam Al Arif, (3)Hario Puntodewo. S.
(1)Mahasiswa, (2)Departemen Ilmu Peternakan
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh probiotik asam
laktaat (kombinasi Bifidobacterium bifidum, Lactobacillus acidophilus, Bacillus subtilis,
Aspergillus niger, dan Saccharomyces cerevisiae) untuk berat badan akhir dan
persentase karkas pada ayam broiler strain Hubbard umur 35 hari. Percobaan ini
terdiri dari 20 ekor ayam. Semua dibagi menjadi empat perlakuan dan masingmasing perlakuan memiliki lima ulangan, yaitu P0: kontrol tanpa probiotik, P1:
0,5 ml/liter, P2: 1 ml/liter dan P3: 1,5 ml/liter. Hasil menunjukkan bahwa
perlakuan P1: 0,5 ml/lt memiliki pengaruh yang signifikan (P<0,05) pada berat
badan akhir dan P2: 1 ml/lt memiliki pengaruh yang signifikan (P<0,05) pada
persentase karkas.
Kata Kunci : Probiotik asam laktat, berat badan akhir, persentase karkas, ayam
broiler
PENDAHULUAN
Pakan membutuhkan 60% 70% dari biaya pemeliharaan,
pakan yang diberikan haruslah
memiliki zat pakan (nutrisi) yang
dibutuhkan
ayam
untuk
pertambahan berat badan serta
kesehatan ayam tersebut, maka hal
yang
paling
penting
dalam
produksi ternak ayam, khususnya
broiler
adalah
dengan
meningkatkan efesiensi pakan
yang ditinjau dengan berat badan
akhir dan persentase karkas.
Upaya yang dapat dilakukan
AGROVETERINER
adalah memaksimalkan nilai guna
dari pakan yang dikosumsi oleh
broiler. Hal ini dapat dilakukan
dengan penambahan feed additive
atau feed supplement yang diberikan
pada pakan atau air minum. Salah
satu jenis makanan pelengkap
yang sering digunakan untuk
mengoptimalkan produksi unggas
adalah
antibiotik.
Pada
kenyataannya
penggunaan
antibiotik yang berlebihan pada
ternak mengandung resiko yang
serius, seperti berkembangnya
Vol.3, No.1 Desember 2014
41
populasi bakteri yang resisten dan
bahaya residu antibiotik pada
produksi
daging
dan
telur,
sehingga dicari alternatif lain yang
lebih aman. Probiotik adalah
mikroba
pada
pakan/atau
makanan
suplemen
atau
komponen dari bakteri yang
memiliki efek menguntungkan
pada hewan dan kesehatan
manusia (Rajput et al., 2012).
Probiotik terdiri dari bakteri
asam
laktat
yang
memiliki
kemampuan
memelihara
keseimbangan mikroflora normal
usus, menghambat bakteri patogen,
dan meningkatkan sistem imun
(Rolfe, 2000). Sifat yang terpenting
dari bakteri asam laktat adalah
kemampuannya
dalam
mengasamkan suasana di dalam
usus sehingga dapat menghilangkan
bakteri
patogen
yang
akan
berdampak pada penyerapan nutrisi
yang baik. Pemberian bakteri asam
laktat dapat menurunkan pH
saluran pencernaan, penurunan pH
tersebut
dapat
menghambat
pertumbuhan
mikroorganisme
pembusuk. Bakteri yang tergolong
kepada Bakteri Asam Laktat adalah
Corinobacterium,
Enterococcus,
Lactobacillus, Lactococcus, Leuconostoc,
Pediococcus,
Streptococcus,
Propionicbacterium, yang mempunyai
potensi untuk digunakan sebagai
probiotik (Nettles dan Barefoot,
1993) oleh karena itu, probiotik ikut
berperan
dalam
mengatur
keseimbangan
mikroba
saluran
pencernaan, dapat meningkatkan
AGROVETERINER
kekebalan
tubuh,
mendukung
pertumbuhan,
meningkatkan
efisiensi, dan konversi pakan serta
membantu
mengoptimalkan
penyerapan zat makanan (Suryo et
al., 2012).
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan tanggal
27 April – 02 Juni 2013 di kandang
hewan coba Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Airlangga di
Mulyorejo Surabaya. Rancangan
penelitian
digunkanan
adalah
rancangan Acak lengkap berjenis
ANOVA.
Adaptasi dilakukan selama
satu minggu. Ayam berumur 7 hari,
dipilih secara acak sebanyak 20 ekor
kemudian dimasukkan ke kandang
baterai dan dibagi dalam 4
perlakuan dan 5 ulangan. Adapun
perlakuan minum yang diberikan
sebagai berikut :
P0 : kontrol (tanpa pemberian
probiotik).
P1 : air minum + probiotik (dosis
0,5ml/liter).
P2 : air minum + probiotik (dosis
1ml/liter).
P3 : air minum + probiotik (dosis
1,5ml/liter).
Perlakuan dilakukan selama
4 minggu, seluruh hewan percobaan
diberi ransum dengan kadar protein
21% dengan bahan jagung, bungkil
kedelai, tepung ikan, dan mineral.
Air minum dicampur dengan
probiotik sesuai dengan dosis yang
ditentukan, berikan secara ad libitum.
Vol.3, No.1 Desember 2014
42
Pada umur 5 minggu ayam
disembelih,
namun
ayam
dipuasakan terlebih dahulu selama
12 jam, kemudian ayam ditimbang
untuk mengetahui berat badan
akhir, setelah itu ayam disembelih,
karkas dan organ pencernaannya
dipisahkan. Berat karkas diperoleh
dari pemotongan ayam yang
dikurangi kepala, kaki (mulai dari
carpus dan tarsus), darah, bulu serta
organ dalam, sedangkan untuk
memperoleh persentase karkas yaitu
pembagian antara berat karkas
dengan berat akhir ayam dikalikan
100%.
ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis
dengan
menggunakan
metode
Analisis Varian. Bila terdapat
perbedaan
yang
signifikan
dilakukan uji lanjut dengan metode
Duncan’s Mutiple Range Test dengan
tingkat
signifikan
5%
(Kusriningrum, 2010).
HASIL
1. Berat Badan Akhir
Menurut hasil analisis
statistik padaa berat badan
akhir selengkapnya dapat
dilihat pada Tabel 1 di bawah
ini:
Perlakuan Berat Badan Akhir ±
SD
b
P0
848,60 gram ± 76,91
P1
1053,00a gram ±
195,81
P2
1085,40a gram ±
AGROVETERINER
147,32
P3
1188,00a gram ±
65,63
(a,b)Superskrip yang berbeda pada
kolom yang sama menunjukkan
perbedaan yang nyata (p<0,05)
2. Persentase Karkas
Rata-rata persetase dari
karkas pada masing-masing
perlakuan dapat dilihat pada Tabel 2
di bawah ini :
Perlakuan
Rata-rata
Persentase
Karkas± SD
P0
58,26b % ± 2,05
P1
59,95b % ± 4,15
P2
61,53ab % ± 4,54
P3
65,05a % ± 1,79
(a,ab,b)Superskrip yang berbeda
pada kolom yang sama
menunjukkan perbedaan yang
nyata (p<0,05)
Tabel 1 menunjukkan bahwa
hasil rata-rata berat badan akhir
perlakuan P1 (dosis 0,5 ml/lt)
berbeda
nyata
dibanding
P0
(kontrol), namun
tidak berbeda
nyata dengan P2 (dosis 1 ml/lt) dan
P3 (dosis 1,5 ml/lt). Pada Tabel 2
menunjukkan
hasil
rata-rata
persentase karkas bahwa pada
perlakuan P3 (dosis 1,5 ml/lt)
berbeda nyata dengan P0 (kontrol),
namun tidak berbeda nyata dengan
P2 (dosis
1ml/lt) sedangkan P2
tidak berbeda nyata dengan P1
(dosis 0,5 ml/lt) dan P0 (kontrol).
Vol.3, No.1 Desember 2014
43
PEMBAHASAN
Pada hasil berat badan akhir
menunjukkan
bahwa
adanya
peningkatan berat badan akhir,
dikarenakan
probiotik
yang
digunakan dalam penelitian ini
mengandung mikroorganisme yang
mampu menghasilkan asam laktat
yang dapat menghasilkan pH
rendah
sehingga
menimbulkan
suasana asam pada usus. Menurut
Reddy et al. (2008) menyebutkan
bahwa Lactobacillus spp dapat
memetabolis karbohidrat menjadi
asam laktat yang mengakibatkan
suasana
usus
menjadi
asam,
sehingga bakteri patogen tidak
dapat bertahan di dalam usus, yang
akan berdampak pada efesiensi
pakan dan peningkatan berat badan
akhir. Ayam broiler yang diberi
tambahan probiotik mempunyai
penyerapan nutrisi yang lebih tinggi
sehingga zat-zat pakan yang diserap
juga lebih banyak, sehingga berat
badan akhir dan pertambahan berat
badannya jauh lebih tinggi daripada
kontrol. Putri (2010) lebih lanjut
menyatakan bahwa penggunaan
probiotik yang mengandung Bacillus
spp dicampurkan dalam air minum
dapat meningkatkan pertumbuhan
dan produksi ternak.
Peningkatan
persentase
karkas
dalam
penelitian
ini
berhubungan
erat
dengan
peningkatan berat badan akhir,
seperti yang dijelaskan oleh Haryadi
(2007). Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya oleh
Nunes et al. (2012) menggunakan
AGROVETERINER
bakteri Bacillus subtilis mendapatkan
hasil
yang
positif
yaitu
meningkatkan persentase karkas.
Menurut penelitian Daud (2006)
pemberian kombinasi Bacillus spp
dan
Lactobacillus
spp
secara
singnifikan dapat meningkatkan
persentase karkas ayam broiler, akan
tetapi
Owings
et
al.
(1990)
melaporkan
bahwa
beberapa
penelitian tentang probiotik tidak
selalu mendapatkan hasil yang
positif. Perbedaan hasil penelitian
tersebut disebabkan oleh beberapa
hal diantaranya perbedaan jenis atau
strain bakteri dalam probiotik yang
digunakan, dosis pemberian pada
terrnak, tingkat ketahanan bakteri
terhadap kondisi yang ekstrim baik
dalam saluran pencernaan ternak
maupun lingkungan penyimpanan.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan dari
penelitian ini adalah:
1. Penambahan Probiotik asam
laktat dengan dosis 0,5 ml/lt
dalam air minum dapat
meningkatkan berat badan
akhir pada ayam broiler strain
Hubbard umur 35 hari.
2. Penambahan Probiotik asam
laktat dengan dosis 1ml/lt
dalam air minum dapat
meningkatkan
persentase
karkas pada ayam broiler
strain Hubbard umur 35 hari.
SARAN
Berdasarkan penelitian ini
disarankan untuk menggunakan
Vol.3, No.1 Desember 2014
44
probiotik kombinasi bakteri asam
laktat
Bifidobacterium
bifidum,
Lactobacillus acidophilus, Bacillus
subtilis serta fungi Aspergillus niger
dan Saccharomyces cerevisiae dengan
dosis 1 ml/lt sehingga dapat
meningkatkan berat badan akhir
dan persentase karkas ayam broiler
strain Hubbard umur 35 hari.
DAFTAR PUSTAKA
Daud, M., 2006. Persentase dan
kualitas karkas ayam pedaging
yang diberi probiotik dan
prebiotik dalam ransum. Jurnal
Ilmu Ternak. 6(2) 126-131.
Haryadi,
D.
2007.
Pengaruh
Pemanfaatan Bakteri Pengahasil
Fitase (Pantoea agglomerans)
Dalam
Ransum
Terhadap
Kualitas Karkas Ayam Broiler.
[SKRIPSI]. Universitas Sebelas
Maret. Surakarta.
Kusriningrum,
R.S.
2010.
Perancangan
Percobaan.
Airlangga University Press.
Surabaya.
Evaluation of the use of
probiotic (Bacillus subtilis C3102) as additve to improve
performance in broiler chicken
diets. Revista Brasileira de
Zootecnia. 41(11): 2374-2378.
Owings, W.J., Reynolds, D.L.,
Hasiak, R.J. and Ferket, R. 1990.
Influence
of
dietary
supplementation
with
Streptococcus faecium M-74 on
broiler body weight, feed
conversion,
carcass
characteristics and intestinal
microbial colonization. Poult,
Sci. 69:1257-1264.
Putri,
V.A.
2010.
Pemberian
Probiotik Starbio pada Ransum
Burung Puyuh (Coturnix
–
coturnix japonica)
Periode
Pertumbuhan.
[SKRIPSI].
Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Nettles, C. G. and Barefoot, S. F.
1993. Biochemical and genetic
characteristics of bacteriocins of
food - associated lactic acid
bacteria. Food Prot.56: 338- 356.
Rajput, R.I., Ya Li, L., Lei, J. and Min,
Q.W. 2012. Application of
probiotic (Bacillus subtilis) to
enhance
immunity,
antioxidation,
digestive
enzymes
activity
and
hematological
profile
of
shaoxing
duck.
Pakistan
Veterinary Jounal. 33(1) 69-72.
Nunes, O.J., Bertechini, G.A.,
Debrito G.A.J., Fassani, J.E.,
Mesquitq, R.F., Makiyama, L.
and Meneghetti, C. 2012.
Reddy G., Altaf, M.D., Naveena, B.J.,
Venkateshwar, M. and Kumar,
E.V. 2008. Amylolytic bacterial
lactic acid fermentation, a
AGROVETERINER
Vol.3, No.1 Desember 2014
45
review.
Biotechnology
vances 26: 22–34.
Ad-
Rolfe, R.D. 2000. The role of
probiotic cultures in the control
of
gastrointestinal
health.
Journal Nutrition. 130:396S–
402S.
AGROVETERINER
Suryo, T., Yudiarti, T. dan Isroli.
2012.
Pengaruh
pemberian
probiotik sebagai aditif pakan
terhadap kadar kolestrol, High
Density Lipoprotein (HDL) dan
Low Density Lipoprotein (LDL)
dalam darah ayam kampung.
Animal Agriculture Journal.1(2):
228 – 237.
Vol.3, No.1 Desember 2014
Download