DAGING

advertisement
DAGING
Menurut Syarif dan Drajad (1977)
Daging adalah sekumpulan otot yang melekat pada kerangka, atau otot tubuh hewan/
manusia termasuk tenunan pengikatnya.
Kandungan gizi daging
Sumber gizi daging:

Asam amino essensial, mineral-mineral tertentu, vitamin dan asam lemak
essensial tertentu (leusin, lisin dan valin)

Hati merupakan sumber vitamin A, B1 dan asam nikotinat.
Asam amino essensial  meningkatkan mutu. Artinya: suatu protein dikatakan
bermutu tinggi apabila menyediakan asam amino essensial dalam suatu perbandingan
yang menyamai kebutuhan manusia.
Sifat fisik morfologik daging
Sifat morfologik berkaitan dengan:

Bentuk daging
Bentuk karkas dan ukurannya. Karkas ayam berbeda dengan karkas sapi dari segi
bentuk dan ukurannya.

Warna
Daging sapi merah, daging ayam putih, warna daging tergantung dari kandungan
mioglobin dalam daging.
Kadar mioglobin dipengaruhi oleh:
-
Jenis hewan (spesies)
-
Umur
-
Jenis kelamin
-
Aktifitas fisik
Sifat permukaan daging
Susunannya berkaitan dengan :
-
komponen kulit
-
serat
-
otot daging
-
tenunan pengikat
-
tenunan lemak
-
pembuluh-pembuluh darah
-
syaraf
-
tulang
-
tulang rawan
Pengertian karkas :
Bagian tubuh hewan yang telah disembelih, utuh / atau dibelah sepanjang tulang
belakang dan bagian kepala, kaki, kulit, organ bagian dalam (jeroan) dan ekor di pisahkan.
Perbedaan karkas dan daging:
Karkas : daging yang belum dipisahkan dari tulang
Daging : bagian yang sudah tidak mengandung tulang
Menurut Muchtadi dan Sugiyono (1992)
Tahap-tahap yang harus dilalui untuk memperoleh karkas
1. Insfeksi ante mortem yaitu:
Pemeriksaan penyakit dan kondisi abnormal ternak sebelum disembelih.
2. Penyembelihan
Penyembelihan dilakukan dengan memotoh pembuluh darah, jalan nafas serta
jalan makanan. Penyembelihan yang baik dilakukan dengan tenang dan sangat
cepat.
3. Penuntasan darah
Darah dari rangkaian proses penyembelihan harus semaksimal mungkin dikeluarkan
dari daging, karena darah dapat memicu kontaminasi mikroba dalam daging.
4. Dressing
Pemisahan bagian kepala, kulit dan jeroan dari tubuh ternak, kemudian daging
dan tulangnya dari karkas di potong-potong dengan tujuan untuk memperoleh
potongan dengan ukuran tertentu sehingga mudah ditangani untuk proses
selanjutnya.
Macam-macam potongan karkas.

2 Potongan bagian depan (fore quarters)
Bagian-bagian fore quarters:
Atas
:
Bawah :

chuck, rib
brisket, short flank
2 Potongan bagian belakang (hind quarters)
Bagian-bagian hind quarters:
-
Bagian punggung
:
short loin dan sirloin
-
Bagian perut
:
flank
-
Bagian paha
:
rood dan rump
SIFAT FISIOLOGI DAGING

Pre Rigor
Setelah hewan mati metabolisme yang terjadi tidak lagi sebagai metabolisme
aerobik melainkan menjadi metabolisme aerobik. Karena tidak terjadi lagi
sirkulasi darah ke otot. Kondisi ini menyebabkan terbentuknya asam laktat
semakin lama semakin menumpuk. Sehingga Ph jaringan otot menurun dari
keadaan normal 7,2 – 7,4 hingga 3,5 – 5,5 sementara ATP (adenosine tri phospat)
relatif konstan sehingga tekstur daging lentur dan lunak.

Rigor mortis
Terjadi perubahan tekstur pada daging, jaringan otot menjadi keras, kaku dan
tidak mudah digerakkan.
Proses pengolahan  rigor mortis  tekstur keras/alot  terjadi perubahan
struktur serat protein (actin dan miosin) mengalami cross – linking.
Kekakuan  terhentinya respirasi  perubahan struktur jariangan otot,
menurunnya ATP + kreatin phospat.

Post Rigor / Pasca Rigor
Melunaknya kembali tekstur daging menandakan dimulainya fase post rigor / pre
rigor.
Mutu daging
Mutu daging dipengaruhi oleh:
-
Warna
-
Water holding capacity
-
Tekstur dan keempukan
-
Odor dan taste
UNGGAS
A. PENGERTIAN
Pada umumnya unggas yang dipergunakan dalam pengolahan adalah ayam, itik,
kalkun, angsa dan bermacam-macam burung.
B. KOMPOSISI UNGGAS
Komposisi unggas terdiri dari :
1. Air
75%
2. Protein 20%
Dari jaringan otot
3. Lemak 5%
4. Elemen-elemen lain
C. KLASIFIKASI UNGGAS
1. Ayam
a. Poussen yaitu :
Ayam yang berumur 4-6 minggu, digunakan untuk roasting dan grilling.
b. Pouted rein yaitu :
Jenis broiler yang dagingnya masih empuk dan biasanya dalam oven.
Digunakan untuk roasting, grilling, sauté, casserole dish, supreme dan pie.
c. Pourpade yaitu :
Ayam yang sudah besar digunakan untuk roasting, broiling dan galantin.
d. Chapon yaitu :
Ayam pedaging dan mengandung banyak lemak, digunakan untuk roasting.
Kriteria Ayam yang Baik :
1. Mempunyai badan yang besar dan montok
2. Tulang dada masih mempunyai tulang rawan
3. Dagingnya segar
4. Kulit segar, putih atau ada yang kemerah-merahan
5. Ayam tua memiliki sisik di kaki dan memiliki taji
6. Ayam tidak berpenyakit
7. Memiliki mata yang segar dan cerah
Cara Penanganan Ayam
Ada 2 jenis ayam yang banyak dikonsumsi di Indonesia yaitu ayam
kampung dan ayam negeri, Jika dibayangkan Ayam dapat dibeli dipasar.
Pilihlah ayam yang sehat , gemuk dan tidak terlampau tua. Sebab daging yang tua
dagingnya sangat alot. Daging ayam yang putih adalah lebih lunak dan
Iebih enak daripada daging yang setelah dimasak warnanya agak agak
kehitam-hitaman.
Setelah ayam dipotong, dicabut bulunya sampai habis kemudian
dibakar diatas api untuk menghilangkan bulu-bulu yang halus. Untuk
menghilangkan bau anyir dari ayam dapat dilakukan dengan jalan dilumuri
garam
sambil.digosok-gosokan
kekulitnya
dengan
tujuan
untuk
menghilangkan lendir nya kemudian dibilas dapat juga diberi air asam, cuka atau
air jeruk nipis.
Berikut adalah gambar penanganan ayam
Keterangan:
Ayam yang sudah dibuang bulunya
Keterangan:
Mengeluarkan isi perut ayam dan tembolok dikeluarkan dari leher
Keterangan:
Ayam utuh setelah dibersihkan (ingkung)
Memotong ayam dilakukan sesuai permintaan konsumen. Biasanya ayam
dipotong empat, delapan atau dua belas. Pada gambar di bawah ini dapat dilihat
karkas atau potongan ayam yang berlaku umum dalam masakan Indonesia.
Potongan daging ayam dalam masakan Indonesia:
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.
Kepala
Leher
Sayap
Dada mentok
Dada
6. Punggung
7. Brutu
8. Paha
9. Cakar
2. Angsa (goose)
Gooseling (angsa muda)
Umur
:
3 – 5 bulan
Berat
:
2 – 3 kg
Kegunaan
:
dipanggang, direbus
D. NAMA – NAMA POTONGAN / KARKAS UNGGAS
1. Whings (sayap)
2. Thigh (paha)
3. Meat attached
4. Drumstick (paha yang membentuk genrang)
5. Supreme
6. Breast (dada)
E. CARA MENYIMPAN UNGGAS
1. Bersihkan dan cuci sebelum di simpan
2. Simpan dalam ruang pendingin (refrigerator) jika masa simpan tidak lama dan
unggas segera digunakan.
3. Simpan dalam freezer jika unggas disimpan dalam waktu lama dan belum
digunakan.
IKAN
STRUKTUR IKAN
Bagian utama struktur ikan
1. Kepala  terdapat insang
2. Badan
 melekat kulit, otot dading perut
3. Perut
 macam-macam sirip :
1. Sirip dada
2. Sirip perut
3. Sirip anus
4. Sirip punggung
5. Sirip ekor
KEMUNDURAN MUTU DAN PROSES PEMBUSUKAN IKAN
Ikan secara alami mengandung komponen gizi yang komplek (lemak, protein, KH
dan air) yang sangat disukai mikroba perusak sehingga ikan sangat mudah mengalami
kerusakan (busuk) jika disimpan dalam suhu kamar.
PROSES KEMUNDURAN MUTU
Ikan pada umumnya dijual dalam keadaam sudah mati. Kemunduran mutu terjadi
karena perubahan-perubahan yang mengarah pada terjadinya pembusukan sehingga
mengakibatkan :
1. Perubahan rasa (flavor)
2. Perubahan bau (odor)
3. Perubahan rupa (appearance)
4. Perubahan tekstur (texture)
PERUBAHAN IKAN SETELAH MATI
1. Hyperemia
Proses terlepasnya lendir dari kelenjar yang ada dalam kulit
2. Rigor Mortis
Proses mengejangnya tubuh ikan setelah mati
3. Autolysis
Proses ikan menjadi lemas kembali, lembeknya daging ikan karena aktivitas enzim
yang semakin meningkat sehingga terjadi pemecahan daging ikan yang menghasilkan
substansi bagi pertumbuhan bakteri.
4. Bacterial Decomposition
Ikan rusak karena oleh bakteri (lebih rusak dari proses autolysis) yang tidak dapat
dilihat dengan mata melainkan dengan mikroskop jenis bakteri antara lain:

Pseudomonas

Proteus achromobacter

Terratia dan

Elostridium
Bagian tubuh ikan yang sering diserang bakteri :

Seluruh permukaan tubuh

Isi perut

Insang
HAL YANG MENYEBABKAN IKAN MENJADI BUSUK
1. Ikan segar dan kerang-kerangan mengandung lebih banyak cairan dan sedikit lemak.
Jika dibandingkan dengan jenis daging lainnya. Akibatnya bakerinya lebih mudah
berkembang biak.
2. Struktur daging ikan dan kerang-kerangan tidak begitu sempurna susunannya,
dibandingkan jenis daging lainnya. Kondisi ini memudahkan terjadinya penguraian
bakteri.
3. Sesudah terjadinya peristiwa rigor. Ikan segar dan kerang-kerangan PH ikan naik
(alkali/basa). Kondisi ini memberikan lingkungan yang sesuai bagi bakteri untuk
berkembang biak.
CIRI – CIRI IKAN SEGAR DAN IKAN BUSUK
PEMBEDA
IKAN SEGAR
IKAN BUSUK
1. Mata
Cerah, bening, menonjol,
2. Insang
Merah, segar dan berlendir
3. Warna
Terang, lendir bening
4. Bau
Khas ikan
5. Daging
Kenyal, jika ditekan segera kembali
6. Sisik
Menempel kuat
7. Dinding perut
Elastis
8. Ikan utuh
Tenggelam dalam air
Sumber: Djojosentono dkk (1982).
Pudar, berkerut, cekung
Kusam, berbau asam
Pudar, lendir kabur
Asam busuk
Merah disekitar tulang punggung
Mudah lepas
Pecah, isi perut keluar
Terapung
LANGKAH-LANGKAH MEMBERSIHKAN IKAN
Langkah 1
Keterangan :
Membuang sisik ikan dilakukan dari
ekor menuju ke atas dengan posisi
melawan alur sisik ikan sehingga
mudah dibersihkan
Langkah 2
Keterangan :
Membelek bagian bawah (perut ikan)
mengeluarkan isi perut
Langkah 3
Keterangan:
Bagian ikan yang layak dikonsumsi. Strip dan ekor ikan dibuang. Kepala ikan
dipisahkan dari badannya
TELUR
Pengelompokan telur di Indonesia yaitu :
1. Telur ayam negeri
2. Telur ayam kampung
Telur sering kali mengandung bakteri Salmonella, terutama pada putih telur,
selama telur dalam keadaan utuh bakteri ini tidak dapat berkembang karena nutrisi pada
putih telur tidak mencukupi. Akan tetapi jika membran putih telur melemah maka bakteri
salmonella dapat menembus kuning telur.
Kandungan nutrisi pada kuning telur cukup tinggi sehingga salmonella mampu
berkembang dengan baik, pada suhu penyimpanan telur yang relatif hangat, maka
salmonella akan lebih cepat berkembang.
Faktor yang mempercepat salmonella berkembang biak:
1. Suhu yang relatif hangat
2. Keadaan telur retak yang disimpan lama
3. Telur dalam kondisi kotor (banyak kotoran ayam)
Telur yang disimpan pada suhu 30° C selama 6 jam jika salmonella mampu
menembus membran kuning telur maka jumlah salmonella pada telur dapat mencapai
200.000.
MORFOLOGI TELUR
Kulit telur
Sekitar 95,1% terdiri dari garam-garam anorganik yaitu : kalsium (ca), magnesium
(mg), fosfor (p), besi (fe) dan belerang (S)
Sekitar 3,3% Bahan anorganik terutama protein. Protein yang membentuk kulit telur
terdiri dari serat-serat yang mempunyai kolagen pada tulang rawan.
Protein pada lapisan membran membentuk misin dan keratin.
Putih telur
Putih telur mengandung 16% air. Selain itu putih telur juga mengandung protein,
karbohidrat dan mineral.
Protein:
Protein terdiri dari 5 bentuk yang berbeda yaitu:
-
Avalbumin
-
Ovomukoid
-
Ovomusin
-
Ovokonalbumin
-
Ovoglobumin
Putih telur mengandung 75% ovalbumin.
Karbohidrat Jumlah sedikit terdapat dalam bentuk magnosa dan galaktosa
Kuning telur
Kuning telur mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin.
Protein:
Protein pada kuning telur terdiri dari 2 macam:
1. Ovovitelin  4 : 1 mengandung fosfor
2. Ovolitenin
 4 : 1 ovolitenin sedikit mengandung fosfor tetapi banyak mengandung
belerang.
Lemak
Lemak
Asam lemak terdiri dari :
-
asam palmitat
-
asam oleat
-
asam linoleat
karbohidrat
karbohidrat pada kuning telur terdapat dalam bentuk:
-
glukosa
-
galaktosa
-
polysakarida
-
glikogen
KUALITAS TELUR
1. Perendaman dalam air :
Cara mengetahui tingkat kesegaran telur:

Sediakan gelas transparan dengan dasar gelas bergaris tengah agak lebar, isilah
dengan air secukupnya masukkan telur kedalamnya kemudian amati posisi telur
setelah sampai di dasar.

Jika posisi telur terbaring sempurna di dalam gelas (tenggelam) maka
menunjukkan bahwa usia telur sangat baru.

Jika sebagian telur berdiri (melayang) menunjukkan telur sudah agak lama ±
berumur 1 minggu.

Jika telur berdiri tegak (mengapung) menunjukkan telur sudah lama antara 2-3
minggu.
2. Peneropongan (sinar matahari/lampu)
Langkah – langkah peneropongan :
Bagian ujung telur yang lebih besar ditempelkan pada lampu, karena rongga udara
terletak pada bagian tersebut sehingga akan terlihat bagian-bagian dari rongga udara
telur, putih telur dan kuning telur.
3. Memecah telur diatas piring

Telur masih baru
Jika dipecah bagian putih telur masih kental

Telur usia 1 minggu
Jika dipecah bagian putih telur agak melebar

Telur usia 2-3 minggu
Jika dipecah bagian putih telur jauh lebih luas, makin tua usia telur makin encer.
GRADING / UKURAN TELUR
-
Medium / umum
-
Large / besar
-
Extra large / sangat besar
Faktor yang mempengaruhi grading / ukuran telur:
-
Umur ayam
-
Bibit ayam
-
Berat ayam
-
Nutrisi dari makanan ayam
-
Kondisi lingkungan
SUSU
PENGERTIAN SUSU
Susu adalah komoditas pangan berbentuk cair, agak kental berwarna putih
kekuningan tergantung dari hewan, pakan dan jumlah lemaknya.
Susu merupakan sumber nutrisi yang mengandung protein, lemak, vitamin dan
mineral yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
JENIS SUSU
Berasal dari hewan
6. susu sapi
7. susu kerbau
8. susu kambing
9. susu kuda
10. susu domba
11. susu onta
Berasal dari nabati
12. Susu kacang hijau
13. Susu kedelai
KOMPONEN UTAMA SUSU
Komponen utama susu terdiri dari:
1. Krim
Krim adalah bagian yang telah ringan dari skim, terdapat pada bagian atas susu dan
sebagian besar krim adalah lemak.
2. Skim
Skim adalah bagian yang terdapat dibagian bawah krim yang terdiri dari air dan
protein.
ASAM LEMAK DALAM SUSU
Macam-macam asam lemak dalam susu antara lain:
a. Asam lemak yang tidak menguap (non volatile) 82,7%
Terdiri dari asam palmitat, stearat, oleat, laurat dan miristat.
b. Asam lemak yang mudah menguap (volatile) 17%
Terdiri dari asam butirat yang memberikan rasa khas pada skim tetapi juga
menyebabkan ketengikan pada susu dan hasil olah susu.
PROTEIN PENTING DALAM SUSU
Kasein 80%
Berbentuk butiran berwarna putih kekuning-kuningan
Lakualbumin 18%
Laktoglobin 2%
% protein = 2,78 + 0,42 (% lemak – 2,78)
Protein
Protein susu mengandung 10 jenis asam amino essensial yaitu:
1. Arginin
6. Metionin
2. Histidin
7. Treonin
3. Isoleusin
8. Triptofan
4. Leusin
9. Valin
5. Lisin
10. Fenilanin
Selain itu juga mengandung asam amino yang lain yaitu:
1. Glisin
5. Asam Glutamat
2. Prolin
6. Serin
3. Sistrin
7. Tirosin
4. asam asparat
Mineral
Mineral utama dalam susu terdiri dari:
1. Kalsium
(15,9%)
5. Magnesium
(1,6%)
2. Fosfor
(11,2%)
6. Besi
(0,1%)
3. Kalium
(21,8%)
7. Chlor
(14,5%)
4. Natrium
(6,7%)
8. Belerang
(1,3%)
Selain itu beberapa mineral yang lain terdapat dalam jumlah yang sangat kecil yaitu:
1. Barium
5. Rubidium
9. Silikon
2. Boron
6. Strontium
10. Aluminium
3. Tembaga
7. Titanium
11. Mangan
4. Latium
8. Seng
12. Yodium
Vitamin
1. Vitamin A,D,E,K,C
6. Piridoksin
2. Riboflafin (B2)
7. Biotin
3. Tiamin (B1)
8. Inositol
4. Niasin
9. Cholin
5. Asam pantotenat
10. Asam Folat
Pigmen
Macam-macam pigmen dalam susu:
Pigmen larut dalam air terdiri dari :
Riboflafin  memberikan warna hijau kekuningan terdapat dalam serum susu.
Pigmen larut dalam lemak terdiri dari :
Karoten  memberikan warna kuning pada susu kecuali onta dan kambing susunya
berwarna putih.
Enzim
Macam-macam enzim dalam susu:
1. Katalase
5. Amylase
2. Reduktase
4. Fosfatase
3. Lactase
6. Peroktasidase
4. Galaktase
PERUBAHAN SIFAT SUSU
Susu merupakan bahan yang mudah rusak, terutama karena adanya enzim yang
terdapat dalam susu dan karena mikroba yang ada dalam susu.
Susu jika dibiarkan diudara terbuka akan menimbulkan kerusakan antara lain:
1. Susu berbau asam karena serangan mikroba dalam gula.
2. Susu menjadi kental/pecah/mengumpal.
Hal ini karena asam yang dihasilkan oleh bakteri mengakibatkan protein mengendap.
UPAYA PENCEGAHAN KERUSAKAN SUSU:
1. Disimpan di dalam lemari pendingin (refrigerator)
2. Sebelum disimpan susu di Pasteurisasi
Tujuannya adalah untuk mematikan bakteri pathogen dan pembusuk dalam susu.
Jika susu dipanaskan akan mengalami perubahan sifat antara lain:
1. Perubahan cita rasa
2. Perubahan bau
3. Perubahan kekentalan
4. Perubahan kadar lemak
Susu jika dipanaskan dengan proses pasteurisasi kekentalannya akan berkurang, tetapi
susu yang dipanaskan dengan suhu tinggi kekentalannya akan bertambah.
Download