model-model komunikasi massa

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
KOMUNIKASI
MASSA
MODEL-MODEL
KOMUNIKASI MASSA
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Broadcasting
Tatap Muka
05
Kode MK
Disusun Oleh
-
Sofia Aunul, M.Si
Abstract
Kompetensi
Model adalah representasi simbolik dari suatu benda,
Mahasiswa mampu memahami modelmodel dalam komunikasi massa
proses, sistem, atau gagasan. Model dapat berbentuk
gambar-gambar
grafis,
verbal,
atau
matematikal.
Perbedaan pokok antara teori dan model adalah: teori
merupakan
penjelasan,
merupakan
representasi.
sementara
Yang
model
hanya
dimaksud
model
komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari
proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara
satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya.
MODEL-MODEL KOMUNIKASI MASSA
Pengertian Model
Model adalah representasi simbolik dari suatu benda, proses, sistem, atau gagasan.
Model dapat berbentuk gambar-gambar grafis, verbal, atau matematikal. Perbedaan pokok
antara teori dan model adalah: teori merupakan penjelasan, sementara model hanya
merupakan representasi. Yang dimaksud model komunikasi adalah gambaran yang
sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen
komunikasi dengan komponen lainnya.
Secara umum, model-model komunikasi dapat dibagi dalam lima kelompok, antara
lain, yaitu:
 Kelompok pertama, disebut sebagai model-model dasar.
 Kelompok kedua menyangkut pengaruh personal, penyebaran dan dampak komunikasi
masa terhadap perorangan.
 Kelompok ketiga meliputi model-model tentang efek komunikasi massa terhadap
kebudayaan dan masyarakat.
 Kelompok keempat berisikan model-model yang memusatkan perhatian pada khalayak.
 Kelompok kelima mencakup model-model komunikasi tentang sistem, produksi, seleksi
dan alur media massa
Prof.Deddy Mulyana, M.A., Ph.D mengungkapkan bahwa untuk lebih memahami
fenomena komunikasi, kita perlu menggunakan model-model komunikasi.
Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata ataupun abstrak, dengan
menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut. Model bukan fenomena. Model
digunakan untuk menjelaskan dan mempermudah penjelasan fenomena komunikasi.
Sereno dan Mortensen,model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa
yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Model komunikasi merepresentasikan secara
abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan perincian komunikasi yang tidak perlu dalam
dunia nyata.
5
2
Komunikasi Massa
Sofia Aunul,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
B. Aubrey Fisher mengatakan model adalah analogi yang mengabstraksikan dan
memilih bagian darikeseluruhan, unsur, sifat, atau komponen yang penting dari fenomena
yang dijaikan model. Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan
teori. Model adalah teori yang lebih disederhanakan.
Fungsi model menurut Gordon Wiseman dan Larry Barker adalah melukiskan proses
komunikasi, menunjukkan hubungan visual, dan membantu dalam menemukan dan
memperbaiki kemacetan komunikasi.
Keuntungan yang diperoleh dari mempelajari model komunikasi (DeVito):
 Model memiliki fungsi mengorganisasikan, artinya model dapat mengurutkan dan
menghubungkan satu sistem dengan sistem lainnya serta memberikan gambaran yang
menyeluruh;
 Model membantu menjelaskan sesuatu dengan menyajikan informasi secara sederhana,
artinya tanpa model, informasi tersebut dapat menjadi sangat rumit;
 Dengan model dimungkinkan adanya perkiraan hasil atau jalannya suatu kejadian.
Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr. mengatakan bahwa model membantu
merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena hubungan antara model
dengan teori begitu erat, model sering dicampuradukkan dengan teori.
Suatu model mengimplikasikan penilaian atas relevansi, dan ini pada gilirannya
mengimplikasikan suatu teori mengenai fenomena yang diteorikan. Model dapat berfungsi
sebagai basis bagi suatu teori yang lebih kompleks, alat untuk menjelaskan teori dan
menyarankan cara-cara untuk memperbaiki konsep-konsep.
Fungsi dan Manfaat Model Komunikasi
5

Melukiskan proses komunikasi

Menunjukkan hubungan visual

Membantu dalam menemukan dan memeperbaiki kemacetan komunikasi
3
Komunikasi Massa
Sofia Aunul,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tipologi Model
a). Model verbal:
Model verbal adalah model atau teori yang dinyatakan dengan kata-kata, meskipun
bentuknya sangat sederhana. Misalnya: Definisi komunikasi Lasswell, model SMCR
David Berlo, dll. Model verbal sangat berguna, terutama untuk menyatakan hipotesis
atau menyajikan suatu hasil penelitian. Model ini sering dibantu dengan grafik, diagram
atau gambar, contohnya model struktur organisasi.
b). Model Ikonik:
Model yang penampilan umumnya (rupa bentuk, tanda-tanda) menyerupai objek yang
dimodelkan, seperti modek pesawat terbang, boneka, mannequin, maket sebuah
gedung atau kompleks perumahan, model pesawat terbang, model bumi (globe) dll.
Perangkat yang ditunjukkkan model pesawat terbang misalnya boleh jadi meliputi mesin
pesawat, interior pesawat, kendali yang dapat dioperasikan, bahkan mekanisme
radionya. Model pesawat terbang jauh lebih mudah dipelajari daripada pesawat terbang
yang sebenarnya karena berbagai alasan. Akan tetapi ada bahaya oversimplifikasi.
Sebagian ciri pesawat terbang yang sebenarnya mungkin terabaikan bila kita terlalu
memperhatikan modelnya. Inilah resiko mempelajari fenomena lewat model.
c). Model analog:

Mempunyai fungsi seperti yang dimodelkan, meskipun bentuk fisik tidak serupa,
seperti komputer yang fungsinya menyerupai otak manusia.
5
4
Komunikasi Massa
Sofia Aunul,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
d). Model Matematik:
Penggunaan model matematik ini lazim dalam mempelajari atau mengembangkan ilmu
pengetahuan alam. Misalnya, model Isaac Newton (E = mc2) dan Albert Einstein.
Untuk memberikan pemahaman dasar model-model komunikasi massa, di bawah ini
terdapat empat elemen dasar, yaitu:
1. Partisipan (audience) dalam komunikasi massa berjumlah besar dan dapat meningkat
secara drastis setiap saat. Misalnya, membludaknya penonton suatu film di bioskop,
kenaikan jumlah pembaca suatu buku best-seller, penonton televisi, dll.
2. Pesan lebih personal, terspesialisasi, dan umum. Tahapan ini mungkin terjadi sebab
penerima pesan berasal dari masyarakat luas yang jumlahnya relative besar.
3. Masing-masing audiens secara fisik dan emosional dipisahkan oleh ruang dan waktu
dari komunikator dalam komunikasi massa. Misalnya penonton suatu program televisi
pada suatu waktu berjumlah sangat besar dan komunikator tidak mengetahui siapa saja
secara detail penonton yang menyaksikan programnya.
4. Media massa menjadi syata mutlak bagi saluran komunikasi massa. Bahkan komunikasi
massa itu sendiri tidak akan pernah terjadi tanpa organisasi yang kompleks (lembaga
penerbit, stasiun televisi, statsiun radio,dll).
MODEL-MODEL KOMUNIKASI MASSA
MODEL SHANNON-WEAVER
SHANNON-WEAVER MODEL
Model yang sering disebut model matematis atau model teori informasi. Model itu
melukiskan suatu sumber yang menyandi atau menyiptakan pesan dan menyampaikannya
melalui suatu saluran kepada seorang penerima.
5
5
Komunikasi Massa
Sofia Aunul,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Model komunikasi ini mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan pesan
untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang dimungkinkan. Pemancar mengubah
pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran atau channel
adalah medium yang mengirimkan sinyal dari transmitter ke penerima.
MODEL ONE-STEP FLOW DAN TWO-STEP FLOW
One-Step Flow of Communication
a
a
a
MASS
MEDIA
a
a
a
One-Step Flow of Communications: a is a
member of the target audience
Model ini merupakan pengembangan teori jarum hipodermik: pesan yang
disampaikan melalui media massa langsung ditujukan kepada komunikan. Pesan tersebut
tidak mencapai semua komunikan dan juga tidak menimbulkan efek yang sama pada setiap
komunikan.
MODEL TWO-STEP FLOW
Pada model ini, selain menggunakan media massa dalam menyampaikan pesan, juga
terdapat Opinion Leader yang turut mempengaruhi pembentukan sikap audiens.
5
6
Komunikasi Massa
Sofia Aunul,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Two-Step Flow of Communication
a1
a2
a3
MASS
MEDIA
a4
OL
a5
Messages prevented
from reaching a5 and a6
(e.g. noise)
a6
Two-Step Flow of Communication: OL is an
Opinion Leader
Model Two-Step Flow of Communication
Pada model ini, selain menggunakan media massa dalam menyampaikan pesan, juga
terdapat Opinion Leader yang turut mempengaruhi pembentukan sikap audiens.
Two-Step Flow of Communication
a1
a2
a3
MASS
MEDIA
a4
OL
a5
Messages prevented
from reaching a5 and a6
(e.g. noise)
a6
Two-Step Flow of Communication: OL is an
Opinion Leader
5
7
Komunikasi Massa
Sofia Aunul,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
MODEL WESTLEY DAN MACLEAN
Sumber (A) menyoroti suatu objek atau peristiwa tertentu dalam lingkungannya (X) dan
menciptakan pesan mengenai hal itu (X’) yang ia kirimkan kepada penerima (B). Pada
gilirannya, penerima mengirimkan umpan balik (fBA) mengenai pesan kepada sumber.
Westley dan MacLean menambahkan unsur lain ©. C adalah penjaga gawang atau
pemimpin pendapat yang menerima pesan (X’) dari sumber media massa (A) atau
menyoroti orientasi (X3, X4) dalam lingkungannya.
MODEL KOMUNIKASI MALETZKE
Komunikasi dipengaruhi antara lain oleh :
1. Komunikator :
5

Citra komunikator

Kepribadian komunikator

Team-work komunikator

Organisasi
8
Komunikasi Massa
Sofia Aunul,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Lingkungan sosial

Penekanan & pembatasan dari saluran/media
2. Pesan (message)

Pemilihan & Struktur isi pesan

Penekanan & pembatasan
3. Penerima (receiver)

Citra penerima

Struktur kepribadian

Penerima sebagai bagian dari audience

Lingkungan sosial Penerima
Maletzke secara garis besar membahas:

Jenis persepsi yang dituntut dari pihak komunikan (pemirsa, pembaca, dan sebagainya)

Sejauhmana komunikan terikat dengan media secara ruang dan waktu

Perbedaan waktu antara peristiwa dengan penerima pesan.

Citra media yang ada pada komunikan menimbulkan harapan-harapan tentang isi media
tersebut, dan karenanya harus dianggap memiliki pengaruh terhadap cara komunikan
memilih isi media tersebut. Gengsi dan kredibilitas media merupakan elemen-elemen
dari citra tersebut.
Dua variabel pemilihan dan pengalaman tersebut dapat dilihat sebagai variabel
dependen atau konsekuensi-konsekuensi dalam proses pemahaman. Terpisah dari variabel
5
9
Komunikasi Massa
Sofia Aunul,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tekanan atau kendala media dan citra media seperti yang disebut dimuka, beberapa faktor
atau variabel lain dalam model ini dapat dianggap sebagai kausatif dan independen, yaitu:

Citra diri media: pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri, peranan, sikap
menciptakan sebuah disposisi dalam menerima pesan. Contoh, kita cenderung
menolak informasi yang tidak sama dengan nilai-nilai yang kita anut.

Struktur kepribadian komunikan: orang-orang yang berada pada kategori tertentu
lebih terpengaruh daripada orang yang lainnya. Misalnya, orang yang mempunyai
harga diri (self-esteem) rendah cenderung mudah dibujuk.

Konteks sosial komunikan: faktor ini bisa berupa masyarakat disekitarnya, komunitas
dimana komunikan tinggal, kelompok yang diikutinya atau juga orang-orang yang
berhubungan dengannya. Semakin yakin seseorang bahwa ia adalah anggota
sebuah kelompok tertentu, semakin kecil kemungkinan ia terpengaruh oleh pesan
yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut kelompok tersebut.

Komunikan sebagai anggota publik. : situasi waktu menerima isi pernyataan dalam
komunikasi massa berbeda dengan komunikasi tatap muka. Sebagai anggota publik
yang tidak terorganisasi, seorang komunikan tidak menghadapi tuntutan yang besar
untuk menanggapi atau melakukan tindakan-tindakan tertentu seperti ia melakukan
komunikasi tatap muka.
MODEL HUB (Hiebert, Ungrait, Bohn)
Model ini menunjukkan bahwa proses komunikasi massa merupakan proses sirkuler,
dinamis, dan terus menerus berkembang serta menunjukkan suatu rangkaian aksi dan
reaksi. Model HUB menganalogikan komunikasi sebagai rposes yang mirip dengan peristiwa
ketika sebuat batu kerikil dilemparkan ke dalam kolam. Kerikil itu akan menimbulkan riak-
5
10
Komunikasi Massa
Sofia Aunul,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
riak air yang akan terus membesar sampai menyentuh tepian kolam dan memantul kembali
ke tengah pusat riak.
Content atau isi komunikasi seperti batu kerikil yang dilemparkan dalam kolam
permasalahan manusia. Banyak faktor yang mempengaruhi pesan tersebut sampai pesan
itu mencapai audience dan kembali ke awal. Faktor-faktor tersebut merupakan komponenkomponen komunikasi massa.
Daftar Pustaka
Ardianto, Elvinaro, et.al. 2009. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
5
11
Komunikasi Massa
Sofia Aunul,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download