Modul Komunikasi Massa [TM1].

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
KOMUNIKASI
MASSA
Pengantar Komunikasi Massa
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Broadcasting
Tatap Muka
01
Kode MK
Disusun Oleh
-
Sofia Aunul, M.Si
Abstract
Kompetensi
Komunikasi
Mahasiswa mampu memahami
pengertian, karakteristik dan proses
komunikasi massa
massa adalah studi ilmiah tentang
media massa beserta pesan yang dihasilkan,
pembaca/pendengar/penonton yang akan coba
diraihnya,
dan
efeknya
terhadap
mereka.
Komunikasi massa merupakan disiplin kajian ilmu
sosial yang relatif muda jika dibandingkan dengan
ilmu psikologi, sosiologi, ilmu politik, dan ekonomi.
Pengantar Komunikasi Massa
Komunikasi
massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang
dihasilkan, pembaca/pendengar/penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap
mereka. Komunikasi massa merupakan disiplin kajian ilmu sosial yang relatif muda jika
dibandingkan dengan ilmu psikologi, sosiologi, ilmu politik, dan ekonomi.
Mengapa perlu mempelajari Komunikasi Massa?
Suatu kenyataan yang tidak terbantahkan dan sangat mempengaruhi proses
komunikasi dalam masyarkat modern sekarang ini adalah keberadaan media massa. Media
massa telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi massa dewasa ini.
Bahkan ketergantungan manusia pada media massa sudah sangat besar. Dennis McQuail
menyodorkan asumsi berikut ini:
1. Media merupaka industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan
lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait.
Media juga merupakan industri tersendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma
yang menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi sosial
lainnya. Di pihak lain, institusi media diatur oleh masyarakat.
2. Media merupakan sumber kekuatan—alat kontrol, manajemen, dan inovasi dalam
masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber
daya lainnya.
3. Media merupakan lokasi (atau norma) yang semakin berperan, untuk menampilkan
peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun
internasional.
4. Media seringkali berperan sebagain wahana pengembangan kebudayaan, bukan aja
dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga dalam
pengertian pengembanagn tata cara, gaya hidup, dan norma-norma.
5. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh
gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagian masyarakat dan kelompok
secara kolektif. Media juga menyuguhkan nila-nilai dan penilaian normatif.
Selain hal-hal di atas, berikut ini beberapa alasan mengapa penting bagi kita untuk
mempelajari KOMUNIKASI MASSA:
1
2
Komunikasi Massa
Sofia Aunul,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa. Oleh karena itu,
mempelajari komunikasi massa tidak nada gunanya tanpa mengaitkan peran
medianya. Media massa menjadi alat utama dalam proses komunikasi massa
2. Saat ini masyarakat kita tengah memassuki era masyarakat inforfmasi. Salah satu
cirri yang menonjol adalah penggunaan media massa dalam pelaksanaan
komunkasi. Komunikasi massa telah memunculkan revolusi baru yakni penggunaan
jasa sebagai dampak perkembangan era informasi sekarang ini.
3. Media massa telah mampu membtuk masyarakat seperti apa (determinasi teknologi).
Masyarakat yang demokratis dapat dibentuk melalui media massa.
4. Kajian tentang media massa khususnya dan komunikasi massa umumnya telah
memunculkan banyak kajian dalam ilmu komunikasi seperti kajian analisis wacana,
framing, semiotika. Mempelajari media massa sebagai sebuah kajian dalam ilmu
komunikasi mensyaratkan pula untuk mempelajari komunikasi massa.
5. Komunikasi massa merupaka kajian yang relative baru dalam kaiian ilmu komunikasi
(khususnya di indonesia) dengan demikian, dibutuhkan pembahasan yang lebih
kongkret dan mendalam tentang kajian tersebut.
Definisi Komunikasi Massa
Banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan para ahli
komunikasi. Banyak ragam dan titik tekan yang dikemukakannya. Definisi komunikasi massa
yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner “mass
communication is messages
communicated through a mass medium to a large number of people”. Dari definisi ini dapat
diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jika saja
komunikasi yang disampaikan kepada khalayak yang berjumlah sangat besar di lapangan
luas dan tanpa melalui media massa, maka komunikasi tersebut tidak dapat dikatakan
sebagai komunikasi massa.
Gerbner berpendapat “Mass communication is the technologically and institutionally
based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in
industrial societies”. Definisi di atas dapat diterjemahkan bahwa komunikasi massa adalah
produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang
kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Hal ini menggambarkan
bahwa komunikasi itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk
tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus
(periodesitas) dalam jangka waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan,
1
3
Komunikasi Massa
Sofia Aunul,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bulanan, dll. Proses produksinya dilakukan oleh suatu lembaga , membutuhkan teknologi
tertentu sehingga komunikasi massa banyak dilakukan oleh masyarakat industri.
Definisi dari Maletzke menggambarkan sifat dan ciri komunikasi massa yang satu
arah dan tidak langsung sebagai akibat penggunaan media massa, juga sifatnya yang
terbuka untuk semua orang. Maletzke mendefinisikan Komunikasi Massa sebagai setiap
bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media
penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar. Istilah
tersebar menunjukkan bahwa komunikan sebagai pihak penerima pesan tidak berada di
satu tempat, tetapi tersebar di berbagai tempat.
Definisi komunikasi massa menurut Freidson dibedakan dari jenis komunikasi
lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah
populasi dari berbagai kelompok
dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau
sebagian khusus poopulasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan
adanya alat-alat khusus untuk menyampaikan komunikasi agar komunikasi tersebut dapat
mencapai bpada saat yang sama
semua orang yang mewakili berbagai lapisan
masyarakat..
Bagi Freidson, khalayak yang banyak dan tersebar itu dinyatakan dengan istilah
sejumlah populasi, dan populasi tersebut merupakan representasi dari berbagai lapisan
masyarakat.
Artinya pesan tidak hanya ditujukan kepada sekelompok orang tertentu,
melainkan untuk semua orang. Hal yang sama juga diungkapkan Maletzke dengan
istilahnya terbuka. Freidson dapat mengemukakan ciri komuniasi massa yang lain, yaitu
adanya unsur keserempakan penerimaan pesan oleh komunikan, pesan dapat mencapai
pada saat yang sama kepada semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat.
Wright mengemukakan definisinya sebagai berikut “This new form can be
distinguished from older types by the following major characteristics: it is directed toward
relatively large, heterogeneous, and anonymous audiences; messages are transmitted
publicly often-times to reach most audience members simultaneously, and are transient in
character; the communicator tends to be, or to operate within, a complex organization that
may involve great expense”.
Definisi menurut Wright inilah yang lengkap, yang dapat menggambarkan
karakteristik komunikasi massa secara jelas. Menurut Wright, bentuk baru komunikasi dapat
dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utamanya sebagai
berikut: diarahkan kepada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonym, pesan yang
disampaikan
secara terbuka, seringkali dapat menmcapai khayalak secara serentak,
bersifat sekilas; komunikator cenderung berada atau bergerak
kompleks yang melibatkan biaya besar.
1
4
Komunikasi Massa
Sofia Aunul,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dalam organisasi yang
Definisi Wright ini memunculkan karakteristik komunikan secara khusus yakni
anonym dan hetrerogen. Wright juga menyebutkan pesan diterima komunikan secara
serentak (simultan) pada waktu yang sama, serta sekilas (khusus untuk media elektronik,
seperti radio siaran dan televisi).
Seperti halnya Gerbner yang mengemukakan bahwa komunikasi massa itu akan
melibatkan lembaga, maka Wright secara khusus mengemukakan bahwa komunikator
bergerak dalam organisasi yang kompleks. Organisasi yang kompleks itu menyangkut
berbagai pihak yang terlibat dalam proses komunikasi massa, mulai dari menyusun pesan
sampai pesan diterima oleh komunikan.
Misalkan saja bila pesan yang diterima melalaui media cetak (majalah adan surat
kabar), maka pihak yang terlibat di dalamnya antara lain adalah pemimpin redaksi, editor,
lay-out man, editor. Bila pesan disampaikan melalui media elektronik radio siaran, maka
yang terlibat antara lain adalah penyiar dan operator. Sedanglkan bila pesan disampaikan
melalui media televisi, maka pihak yang terlibat akan lebih banyak lagi, seperti camera man,
floor man, lightning man, pengarah acara, sutradara, operator, dan petugas radio.
Definisi komunikasi massa menurut Severin dan tankard “Komunikasi massa adalah
sebagian keterampilan, sebagian seni, dan sebagian ilmu. Keterampilan ini meliputi teknikteknik fundamental tertentu yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera televisi,
mengoperasikan tape recorder atau mencatat ketika wawancara. Disebut seni karena
keterampilan ini meliputi hal kreatif seperti menulis skrip untuk program televisi,
mengembangkan tata letak dalam sebuah majalah atau menampilkan Headline berita yang
dapat menarik perhatian pemirsa atau pembaca. Komunikasi massa adalah sebuah ilmu
karena meliputi prinsip-prinsip tertentu tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang
dapat dikembangkan dan dipergunakan untuk membuat hal menjadi lebih baik.”
Joseph De Vito mengemukakan definisi komunikasi massa menjadi dua bagian,
yakni: pertama, “komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepadsa massa,
khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh
penduduk atau semua orang yang menonton televisi, tetapi ini berarti bahwa khalayak itu
besar dan pada umumnya sukar didefinisikan”. Kedua, “komunikasi massa adalah
komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar audio visual. Komunikasi massa
barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya: televisi,
radio siaran, surat kabar, majalah dan film.”
Djalaluddin Rakhmat merangkum definisi-definisi tersebut di atas menjadi;
”Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah
khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonym melalui media cetak atau elektronik
sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.”
1
5
Komunikasi Massa
Sofia Aunul,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Karakteristik Komunikasi Massa
1. Komunikator terlembagakan
Menurut Alexis S. Tan, komunikator dalam komunikasi massa adalah organisasi
social yang mampu memperoduksi pesan dan mengirimkannnya secara serempak
ke sejumlah khalayak yang banyak dan terpisah. Komunikator komunikasi massa
boasanya adalah media massa—televisi, radio siaran, majalah, surat kabar, dan film.
Komunikator komunikasi massa setidaknya mempunyai ciri-ciri sebsagai berikut: 1)
kumpulan individu, 2) dalam berkomunikasi, individu-individu itu terbatasi perannya
oleh sistem dalam media massa, 3) pesan yang disebarkan atas nama media yang
bersangkutan dan bukan atas nama pribadi unsur-unsur yang teerlibat, 4) apa yang
dikemukakan oleh komunikator
biasanya untuk mencapai keuntungan atau
mendapatkan laba secara ekonomis.
2. Pesan bersifat umum
Pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu
kelompok masyarakat tertentu. Oleh karena itu, pesan bersifat umum.pesan
komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini.
3. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
Jika dalam komunikasi interpersonal, komunikator dan komunikan biasanya saling
mengenal. Sedangkan dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal
komunikan (anonim), karena komunikasi yang digunakan
melalui media. Selain
anonym, sifat komunikan adalah heterogen. Hal ini berarti komunikan terdiri dari
lapisan masyarakat yang berdea jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, latar
belakang budaya, latar belakang ekonomi, dll.
4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Kelebihan komunikasi massa adalah jumlah sasaran atau khalayak atau komunikan
yang dicapainya relative banyak dan tidak terbatas. Dan komunikan yang banyak itu
secara serempak menerima pesan yang disampaikan komunikator melalui media.
5. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang hubungan
Salah satu prinsip komunikasi adalah bahwa komunikasi mempunyai dimensi isi dan
hubungan. Dimensi isi menunjukkan muatan atau isi komunikasi, yaitu apa yang
dikatakan,
sedangkan
dimensi
hubungan
menunjukkan
bagaimana
cara
mengatakannya yang juga megisyaratkan bagaimana hubungan para peserta
komunikasi itu.
6. Komunikasi Massa Bersifat satu Arah
Karena komunikasinya dilakukan melalui media massa, maka dalam komunikasi
massa, komunikator dan komunikan tidak dapat melakukan kontak langsung.
1
6
Komunikasi Massa
Sofia Aunul,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Komunikator aktif menyampaikan pesan, namun diantara keduanya tidak dapat
melakukan dialog sebagaimana halnya yang terjadi dalam komunikasi antarpribadi.
7. Stimulasi Alat Indera Terbatas
Ciri komunikasi berikutnya adalah stimulasi alat indera yang terbatas. Pada
komunikasi antarpribadi yang bersifat tatap muka, seluruh alat indera pelaku
komunikasi (komunikator dan komunikan) digunakan secara maksimal. Kedua belah
pihak dapat melihat, mendengar secara langsung, ataupun dapat merasakan. Dalam
komunikasi massa, stimulasi alat indera bergantung pada jenis media massa yang
digunakan. Jika pada majalah, kita lebih mengandalkan mata. Pada radio siaran, kita
mengandalkan pendengaran. Pada siaran televisi, kita mengandalkan penglihatan
dan pendengaran.
8. Umpan Balik Tertunda (delayed) dan Tidak Langsung (indirect)
Dalam proses komunikasi massa, umpan balik bersifat tertunda dan tidak langsung.
Hal ini berarti komunikator komunikasi massa tidak segera mengetahui persis
bagaimana reaksi khalayak terhadap pesan yang disampaikannya. Respon khalayak
dapat diterima melalui media seperti telepon, email, atau surat pembaca. Proses
penyampaian seperti ini bersifat tidak langsung. Sedangkan waktu yang dibutuhkan
untuk merespon tanggapan tersebut menunjukkan bahwa umpan balik bersifat
tertunda.
Daftar Pustaka
Ardianto, Elvinaro, et.al. 2009. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
1
7
Komunikasi Massa
Sofia Aunul,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download