TUGAS DISKRIPSI PEREKONOMIAN INDONESIA “PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2011 SAMPAI 2014” Oleh : NETTY IRMA DIANA (15-160-0138) PROGRAM STUDI AKUNTANSI KELAS E FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makroekonomi jangka panjang dari satu periode ke periode lainnya. Kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal. Teknologi yang digunakan akan berkembang. Disamping itu tenaga kerja akan bertambah sebagai akibat dari perkembangan penduduk, dan pengalaman kerja serta pendidikan menambah keterampilan mereka. Faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum, adalah : faktor produksi, faktor investasi, faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran, faktor kebijakan moneter dan inflasi, serta faktor keuangan negara. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2011 Sampai 2014 A. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2011 Pada tahun 2011 Indonesia masih mampu mencatat pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 sebesar 6,5%. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 tercatat sebesar 6,5% dengan pembentukan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 1.931,3 triliun. Secara kumulatif, PDB Indonesia pada tahun 2011 berdasarkan harga berlaku mencapai Rp 7.427,1 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp 2.463,2 triliun. Pada tahun 2011 terjadi pertumbuhan di semua sektor ekonomi. Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh 10,7%, sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh 9,2%, sedangkan sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan tumbuh 6,8%. B. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2012 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2012 sebesar 6,23%. Angka tersebut turun dibandingkan tahun 2011 sebesar 6,5%. Penurunan ini disebabkan sektor pertanian mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 23,06% karena siklus musiman. Pertumbuhan terjadi di semua sektor ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,98% dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian 1,49%. Sementara PDB tanpa migas tahun 2012 sebesar 6,81%. Jumlah total produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2012 adalah Rp 8.241,9 triliun, sementara Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) adalah Rp 2.618,1 triliun. Dari sisi komponen pertumbuhan ekonomi di tahun 2012 adalah konsumsi tumbuh 5,28%, belanja pemerintah 1,25%, pembentukan modal tetap bruto atau investasi tumbuh 9,8%, ekspor tumbuh 2,01% dan impor 6,65%. Pertumbuhan ekonomi tersebut juga dipengaruhi oleh adanya moratorium PNS, sehingga belanja pemerintah tidak terlalu tinggi. Ekspor memang rendah sehingga terjadi defisit. Jadi penopang utama pertumbuhan ekonomi tahun 2012 berasal dari konsumsi dan investasi. C. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2013 Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus turun. Setelah mencapai pertumbuhan ekonomi 6,5% pada tahun 2011, dan 6,23% pada tahun 2012, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 berada dibawah 6%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 sebesar hanya 5,78%. Angka tersebut turun dibandingkan tahun 2013 sebesar 6,23%. Pertumbuhan terjadi di semua sektor ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 10,19%, dengan nilai Rp 292,4 triliun. Berturut-turut disusul sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan dengan pertumbuhan 7,56%, dengan nilai Rp 272,1 triliun. Sektor ketiga yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah konstruksi, dimana mencatat pertumbuhan 6,57% dengan nilai Rp 182,1 triliun. Sementara itu pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian tercatat paling kecil sebesar 1,34% dengan nilai Rp 195,7 triliun. D. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2014 Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014, dengan tahun dasar 2010 sebesar 5,02%. Hal itu tidak sesuai dengan target pemerintah, yang mematok pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 mencapai 5,5%. Pertumbuhan pertanian dibanding tahun 2013 sedikit menurun tapi masih stabil, dipicu subsektor perkebunan, di mana masih ada permintaan tinggi meski harga CPO turun. Perikanan dan hortikultura masih cukup bagus, sehingga masih stabil.