BAB .I PENGERTIAN INVESTASI 1.1. Pendahuluan Kegiatan investasi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh masyarakat pada umumnya dalam rangka memperbaiki taraf kehidupan yang lebih baik di waktu yang akan datang. Kebijakan investasi yang tepat dapat meningkatkan kekayaan di pemilik dana (investor) dan daya beli mereka juga meningkat dalam memperbaiki pola konsumsi yang tertunda. Oleh karena itu, agar supaya orang bisa berinvestasi harus berani mengorbankan sebagian pendapatan yang dimiliki untuk di investasikan dan menunda dulu keinginan-keinginan konsumsi yang tidak penting. 1.2. Definisi Investasi Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di waktu yang akan datang. Kegiatan investasi dapat dibagi atas dua yaitu investasi pada aset riil ( tanah, emas, mesin atau bangunan) dan investasi pada aset finansial (deposito, saham, obligasi, reksadana, warrants, option, dan futures). Aset finansial adalah klaim berbentuk surat berharga atas sejumlah aset-aset pihak penerbit surat berharga tersebut. Sekuritas securities) yang mudah adalah diperdagangkan aset-aset finansial (marketable yang bisa diperdagangkan dengan mudah dan dengan biaya transaksi yang murah pada pasar yang terorganisir. Investor adalah pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi Investor Individual (individual/retail investors) Investasi yang dilakukan oleh individu-individu Investor Institusional (institutional investors) Investasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana (bank dan lembaga keuangan lainnya), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi 1.3. Tujuan Investasi Tujuan Umum: Untuk meningkatkan kesejahteraan investor (investor’s wealth). Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahaan pendapatan saat ini ditambah nilai ini pendapatan masa datang. Tujuan Khusus: Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang Mengurangi tekanan inflasi Dorongan untuk menghemat pajak 1.4. Proses Investasi Proses investasi keputusan meliputi investasi dan pemahaman bagaimana dasar-dasar mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi. Untuk memahami proses investasi, seorang investor terlebih dahulu harus mengetahui beberapa konsep dasar investasi, yang akan menjadi dasar pijakan dalam setiap tahap pembuatan keputusan investasi yang dibuat. Hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan resiko suatu investasi. Hubungan antara resiko dan return yang diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah dan linier. Artinya semakin besar resiko yang ditanggung, semakin besar pula tingkat return yang diharapkan. Hubungan seperti itulah yang menjawab pertanyaan mengapa tidak semua investor hanya berinvestasi pada aset yang menawarkan tingkat return yang paling tinggi. Disamping memperhatikan return yang tinggi, investor juga harus mempertimbangkan tingkat resiko yang harus ditanggung. 1.5. Dasar Keputusan Investasi Expected Return (hasil yang diharapkan) Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperolah keuntungan.Dalam konteks manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan risiko penurunan daya akibat adanya pengaruh inflasi. Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang diharapkan (expected return) dan return yang terjadi (realized return). Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor dimasa datang. Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa lalu. Ketika investor menginvestasikan dananya, dia akan mensyaratkan tingkat return tertentu dan jika periode investasi telah berlalu, investor tersebut akan dihadapkan pada tingkat return yang sesungguhnya dia terima. Antara tingkat return yang diharapkan dan tingkat return aktual yang diperoleh investor dari investasi yang dilakukan mungkin saja berbeda. Perbedaan antara return yang diharapkan dengan return yang benar-benar diterima (return aktual) merupakan risiko yang harus dipertimbangkan dalam proses investasi. 1.6.Risk (Resiko) Resiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda dengan return yang diharapkan. Dengan asumsi bahwa investor rasional, maka seorang investor disebut sebagai risk-averse investors, artinya menolak atau tidak menyukai resiko atau ketidakpastian.investor seperti ini tidak akan mau mengambil resiko suatu investasi jika investasi tersebut tidak memberikan harapan return yang layak sebagai kompensasi terhadap resiko yang harus ditanggung investor tersebut. Sikap investor terhadap resiko akan sangat tergantung kepada preferensi investor tersebut terhadap resiko. Investor yang lebih berani akan memilih resiko investasi yang lebih tinggi, yang diikuti oleh harapan tingkat return yang tinggi pula. Demikian pula sebaliknya, investor yang tidak mau menanggung resiko yang terlalu tinggi, tentunya tidak akan bisa mengharapkan tingkat return yang terlalu tinggi. Hubungan Tingkat Risiko dan Return yang Diharapkan semakin besar resiko suatu aset, semakin besar pula return yang diharapkan atas aset tersebut, demikian sebaliknya. 1.6. Proses Keputusan Investasi Proses keputusan investasi merupakan suatu proses keputusan yang berkesinambungan (on going process). Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik. Tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap sebagai berikut: 1.6.1 Penentuan tujuan investasi Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah menentukan tujuan investasi yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut 1.6.2.Penentuan kebijakan investasi Tahap kedua ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan.Tahap ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset (asset allocation decision). Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai klas-klas aset yang tersedia (saham, obligasi, real estat ataupu sekuritas luar negeri). Investor juga harus memperhatikan berbagai batasan yang mempengaruhi kebijakan investasi seperti seberapa besar dana yang dimiliki dan porsi pendistribusian dana tersebut serta beban pajak dan pelaporan yang harus ditanggung. 1.6.3.Pemilihan strategi portofolio Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya.Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang terbaik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas investasi portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar. Asumsi strategi portofolio pasif ini adalah bahwa semua informassi yang tersedia akan diserap pasar dan direflesikan pada harga saham. 1.6.4.Pemilihan aset Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah pemilihan aset-aset yang dimasukkan dalam portofolio.Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang menawarkan return yang diharapkan yang tertinggi dengan tingkat resiko tertentu atau sebeliknya menawarkan return yang diharapkan tertentu dengan tingkat resiko terendah 1.6.5.Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan investasi. Meskipun demikian, adalah salah kaprah jika kita langsung mengatakan bahwa tahap ini bahwa tahap ini adalah tahap terakhir, karena sekali lagi, proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan dan terus-menerus. Artinya, jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian seterusnya sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal. Tahap pengukuran dan evalusasi kinerja ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan pembandingan hasil pengukuran tersebut dengan kinerja portofolio lainnya melalui proses benchmarking. Proses benchmarking ini bisanya dilakukan terhadap indeks portofolio pasar, untuk mengetahui seberapa baik kinerja portofolio yang telah ditentukan dibanding kinerja portofolio lainnya (portofolio pasar). REVISI II. ANALISA DIINDONESIA SWOT A.Kekuatan dan Tantangan Global I.Kekuatan: IKLIM INVESTASI I.1.MENINGKATNYA CREDIT RATING Indonesia 2011 mrt lembaga rating Internasional Sbb: Fitch naik : BB+ menjadi BBB Moody’s naik : Ba1 menjadi Baa3 Jcra Grade” : BBB- Kategori “Investment Penghargaan dari lembaga pemeringkat International FitchRatings terhadap Indonesia dimana berhak menyandang Investment grade atau Negara yang dinilai layak Investasi Sehingga investor luar (Jepang,Cina ,India, Korsel termasuk Negara Timur Tengah ) lebih percaya dan mengalihkan Investasinya ke Indonesia . Perkembangan Posisi hutang Indonesia dibawah ini : 2008-2015 Perkembangan posisi hutang Indonesia 5000 4232.7 4000 2986.36 3000 2000 2242.65 1303.62 1000 706.19 0 2008 2009 304.3 2010 2011 2012 2013 2014 2015 I.2. Perkembangan PDB Indonesia Pasca krisis Keuangan 1.3.Daya Saing Indonesia Membaik Menurut Laporan Indeks Kompetitif Global (The Global Competitiveness Report ) tahun 2013-2014 yang dilaporkan Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang berbasis diSwiss Peringkat Daya Saing Negara Asean: Nama Negara Peringkat Daya Saing Singapura : 2 Malaysia : 24 Thailand : 37 Indonesia : 38 Asean lain Indonesia : Dibawah Khusus Indonesia : Sebelum 2012: 152 2012/2013 50 2013/2014 38 2014/2015 ??????????????????? 2015/2016 ??????????????? II.PELUANG II.1.Perkembangan PDB Indonesia setelah Krisis Keuangan Amerika tahun 2008 baik: 4,58 % (2009) termasuk tiga Negara didunia yang pertumbuhan positif setelah India : 9,1 % (2009) dan Cina :9,2 % (2009) . Perkembangan PDB Indonesia : Tahun 2009/2010 : 4,58 % Tahun 2010/2011 : 6,10 % Tahun 2011/2012 : 6,20% Tahun 2012/2013 : 5,60% Tahun 2013/2014 : 5,0 % Tahun 2014/2015 (I) : 4,70 % (II) : 4,67 % III :? IV ;? Sehingga dengan Krisis global Eropa sejak 2011 s/d sekarang para investor akan memilih Indonesia Negara Tujuan Investasi. (Lampiran : Perkembangan PDB diolah data Bank Dunia s/d 2010 ) II.2. Sejak dilaksanakannya Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) pertama tahun 2005 pemerintah mempunyai komitmen untuk mendorong Pertumbuhan Ekonomi (Pro Growth) Mengurangi pengangguran (Pro poor) dan mengentaskan kemiskinan.Tiga pilar ini menjadi strategi pemerintah dalam menjalankan kebijaksaan fiscal yang mampu memacu pertumbuhan ekonomi. Perkembangan Penerimaan dari pajakdalam negeri meningkat tahun 2006 : 396 triliun menjadi 604,4 triliun tahun 2010. Bagaimana 2011,2012 2013,214 dan Semester I/2015 ????? II.3 Paket EKONOMI PEMERINTAH 2015/2016 ?????????????????????????????????????????? II.4 Disektor pasar modal Indonesia termasuk pengelola pasar modal terbaik nomor 3 dunia tercermin Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) dimana : (1). Pada Penutupan Desember 2010 sebesar 3.703,5 menjadi 3821,9 pada penutupan Desember 2011 .(Semester II/2013 menjadi IHSG Rp 4.500 ) sekarang )????Berapa IHSG per 31 Desember2013 dan Akhir Oktober 2014?? (2) Kapitalisasi Bursa Efek mengalami kenaikan Rp 3.247 triliun menjadi Rp 3.518,6 triliun .(2012) sekarang ??????? (3) Perusahaan yang masuk pasar modal dari 515 naik menjadi 534 (2011/2012),bagai mana s/d 31/12/ 2013? dan akhir semester I/2014??? (4) Perusahaan yang mengeluarkan obligsi dari 188 naik menjadi 197,bagaimana s/d 2013??????? (5)Nilai Transaksi Perdagangan dibursa saham 2013 perhari Rp6,5 TRILIUN meningkat dari 4,5 Triliun -5,5 Triliun hari-hari sebelumnya . Berapa nilai perdagangan perhari semeseter I/2014 dan Semester II/ 2014.Semester I/2015 dan 21 September 2015 Per 31 Des 2015 III. ANCAMAN DUNIA III.1. Bahaya “negroflasi ” Dunia (negative growth dan inflation): lebih bahaya dari “stagflasi” (stagnasi dan inflasi): Konsumsi turun, ekspor turun, dan investasi turun disertai oleh “cost-push inflation” atau Permintan agregat turun . Tantangan : 1.Resesi global Eropa pertumbuhan ekonomi dunia rendah: Ekspor terpuruk : 10 komoditas turun 2010 – 2011 (1% 67%) Daerah komoditasmenjerit (17-36%): III.2.Kebijakan Jepang tahun 2012/2013 mengubah orientasi ekonomi ke dalam/internal (meningkatkan porsi Forigen Direct Investment (FDI) terhadap Gross Domestic Product ( GDP) Peranan FDI negara: Jepang (2004) terhadap GDP beberapa FDI/GDP = Inggris = 38,6 % AS = 25,1% Rata-rata Negara maju =20 % 1,2 % III.4.Ancaman terakhir adanya kebijakan moneter di AS ( menaikkan tingkat bunga tabungan ) .Terjadi Capital Flight keluar Negeri sehingga melemahnya nilai tukar rupiah thp USD dollar III.5 Apa lagi Ancaman (DN/LN) ????????????? bagaimana Realokasi industri???????perusahaan asing keluar atau kedalam ????? Bgmna kondisi Cadangan devisa ???????.Bgman Kondisi PHK???? IV Kelemahan Domistik IV.1. Harga minyak dunia di atas US $100 per barrel (US <$ 50 Now) ◦ Subsidi BBM membengkak: Beban anggaran semakin berat ◦ Pencabutan subsidi: “High cost economy” akan inflasi tinggi, dayabeli turun Pemutusan kerja buruh Protes dan demonstrasi buruh IV.2 Defisit Perdagangan per Juni 2013 Rp 2,3 Milyar dollar IV.3.Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar melemah hingga menyentuh Rp 11.000/Per USD-1 (Kompas 4 September 2013) Proyeksi (Pemerintah pada akhir 2013 Rp 10.200/USD-1) 31/12 -2014 USD-1 Rp 30/6 -2015 USD-1 Rp 21/9-2015 USD-1 Rp 14.463 31/12 -2015 USD-1 ??????????? IV.4.IHSG turun dari kisaran Rp 4500 menjadi Rp 3.800 (Awal September 2013 (Dengan rencana Pemerintah buy back saham BUMN IHSB terdongkrak Rp 4.026 pada( priode yang sama ) 2014 =RP ..........................., 2015= Rp 4.380 (21/9-2015) IV.5.Tingkat inflasi s/d akhir 2013 diperkirakan 9,2 % (Target 7,2%) Tahun 2014 :???????? Tahun 2015 :???????? IV.6.Pertumbuhan INVESTASI diproyeksikan 4,8 % (Target 6,6 %).Sumbangan terhadap GDB diproyeksikan turun dari target 1,80% menjadi 1,35 % IV.7. ?????????????