BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media cetak semakin tergerus dan bersaing dengan media digital, dengan semakin meluasnya pasar tablet dan koneksi internet yang semakin banyak, tentu memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran saat ini masih banyak diminati oleh pembaca, meskipun era digital semakin meluas, media cetak seperti Koran masih diminati karena lebih merasa nyaman membaca Koran. Masyarakat akan lebih percaya iklan yang dipasang di Koran daripada di media online karena perusahaan yang memasang iklan di Koran dianggap lebih kredibel.1 Pada umumnya media cetak dipilih sebagai media yang efektif untuk mempromosikan produk. Salah satu alasannya adalah karena media cetak diminati oleh banyak konsumen yang ingin memperoleh berita aktual dan terinci. Seperti 1 Perkembangan surat kabar (2013, 22 desember). [online]. Diakses pada tanggal 22 desember 2013dari http://gayahidup.msn.com/surat-kabar-dinilai-masih-diminati 1 2 televisi, dan radio dalam jajaran medium penyiaran, fungsi utama media cetak adalah memberi informasi dan menghibur.2 Dengan demikian eksistensi media cetak didunia industri percetakan masih akan terus berkembang dan akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat luas. Surat kabar tidak pernah lepas dari yang namanya pelanggan. Pelanggan dari surat kabar itu sendiri adalah pelanggan pembaca dan pemasang iklan. Pelanggan pembaca merupakan segmen surat kabar yang merupakan pembaca isi surat kabar yang melakukan pembelian ulang terhadap surat kabar yang sama. Sedangkan pelanggan pemasang iklan merupakan konsumen pemasang iklan yang bertujuan menjual produknya dengan memasarkan nya melalui surat kabar sebagai media pengiklannya. Ketiganya tidak bisa dilepas satu sama lain karena saling terkait. Meski pertumbuhan surat kabar harian di Indonesia saat ini benar-benar mencengangkan, namun masih ada kecenderungan bahwa surat kabar yang mampu bertahan tetap berada diposisinya adalah pemain-pemain lama. Salah satu bentuk media cetak adalah surat kabar yang berdasarkan frekuensinya dibedakan atas surat kabar harian dan mingguan. Kebanyakan surat kabar tidak mengandalkan hidupnya dari hasil penjualan Koran (oplah) melainkan 2 Rhenal Kasali, Manajemen Periklanan, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1995, hal 99 3 iklan. Hasil pemasukan iklan bahkan bisa tidak mempengaruhi harga jual surat kabar pereksempelar, jika harga kertas Koran mengalami kenaikan. Kehadiran iklan dalam media cetak mampu mensubsidi harga eceran surat kabar. Strategi komunikasi pemasaran terhadap suatu produk atau jasa pada sebuah perusahaan merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam pengembangan demi memajukan perusahaan agar dapat bersaing dengan kompetitor sejenis. Oleh karena itu, dituntut pula adanya kerjasama dari sebuah tim yang solid dalam memasarkan sebuah produk yang diproduksi oleh perusahaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan membuat suatu strategi, baik strategi dalam pemasarannya maupun strategi dalam melakukan komunikasinya. Menyadari betapa pentingnya suatu strategi komunikasi pemasaran didalam suatu perusahaan dengan segala macam bentuk alat-alat promosi yang digunakannya baik melalui media ataupun tanpa adanya media, para manajer promosi atau pengelola perusahaan lainnya harus mengetahui pangsa pasar yang akan dituju. Pasar tidak dapat diraih jika kita hanya menggunakan salah satu cara, tetapi strategi pemasaran yang efektif adalah memasuki pasar dengan berbagai cara dan media, melalui perhitungan yang tepat. 4 Strategi komunikasi pemasaran dibuat dengan diawali sebuah perencanaan yang keputusannya akan diambil berdasarkan analisa perusahaan, setelah analisa tersebut diatas dibuat dan mendapatkan hasil apa yang dibutuhkan (needs) dan apa yang diingikan (wants) pasar, barulah dibuat cara-cara atau bentuk-bentuk komunikasi pemasarannya yaitu berupa iklan (Advertising), sales promotion, public relations, personal selling, dan direct selling. Semua itu tergantung pada hasil analisa yang didapat nanti, apakah harus menggunakan strategi dorong (push) atau strategi tarik (pull) dan memasarkan produk atau jasa yang kita tawarkan kepada calon klien (prospek). 5 Tabel 1.1 Menurut data PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia).3 Tahun 2008 Total Belanja 41 Triliun Tahun 2009 Tahun 2010 48,5 Triliun 76,63 Triliun Iklan Iklan Koran 13,79 Triliun 17,78 Triliun 22,93 Triliun Iklan lainnya 27,21 Triliun 30,72 Triliun 53,7 Triliun Keterangan dari tabel diatas adalah: a. Total belanja iklan dari tahun 2009 ke tahun 2010, mengalami kenaikan sebesar 58% b. Untuk Iklan Koran dari tahun 2009 ke tahun 2010, mengalami kenaikan sebesar 29% Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa media beriklan di media cetak masih diminati para konsumen hingga saat ini. 3 Perusahaan periklanan (2013, 24 desember). Kompas [oline]. Diakses pada tanggal 24 desember 2013 dari http://travel.kompas.com/Data PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia. 6 5 (Lima) koran Nasional di Indonesia yang mempunyai pangsa pasar cukup banyak yaitu Kompas, Media Indonesia, Sindo, Republika, Tempo. Media Indonesia menduduki urutan ke-2 setelah Koran kompas. Tabel 1.2 Perolehan dari ruang iklan pada 5 (Lima) koran Nasional Tahun 2008-2010 (Rp Miliar)4 Nama Surat Kabar Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 1. Kompas 892.724 941.367 1.149.844 2. Media 795.421 796.480 1.092.988 3. Sindo 151.450 158.276 189.042 4. Republika 80.779 90.128 92.804 5. Tempo 77.364 85.303 104.565 Indonesia 4 Perolehan iklan (2013, 24 desember ). [online]. Diakses pada tanggal 24 Desember 2013 dari http://Johnhert.wordpress.com . 7 Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa surat kabar Media Indonesia mampu bertahan dan mampu menyaingi berbagai competitor nya, walaupun masih di bawah koran kompas, namun tidak menutup kemungkinan bahwa surat kabar Media Indonesia akan terus berkembang dan bisa menduduki posisi teratas. Seperti surat kabar harian Media Indonesia yang merupakan salah satu media cetak yang tergolong sebagai media nasional di Indonesia, yang menjangkau hampir seluruh pelosok tanah air. Keberadaannya dikelompokkan sebagai media harian, karena terbit setiap hari kecuali pada hari libur nasional yang ditetapkan pemerintah. Berita yang dimuat harian ini tidak bersifat primordial atau kedaerahan. Meskipun berkantor pusat di Jakarta. Namun infromasi yang dimuatnya merupakan berita yang terjadi di seluruh penjuru tanah air. secara umum kualitas berita yang disajikan harian yang berlogo kepala Elang ini tidak kalah dengan harian lainnya. Berita politik merupakan sajian utama dalam setiap pemberitaannya. Sementara untuk berita lain seperti olahraga dan hiburan, masih lebih condong sebagai pelengkap berita saja daripada menjadi berita utama. Kebanyakan para perusahaan yang memasang iklan di Media Indonesia karena karakter dari Media Indonesia adalah sebagai pembawa suara rakyat. Dan didomiasi oleh berita politik, selain itu Media Indonesia melakukan inovasi yang belum pernah dilakukan oleh harian yang lain yaitu, menerbitkan suplemen berita 8 Real Estate yang terbit setiap hari Jumat dan kemudian disusul dengan suplemen berita keuangan, otomotif, konsumen, wisata dan delik hukum. Ternyata inovasi tersebut membawa hasil dengan semakin diterimannya harian umum Media Indonesia oleh masyarakat pembaca. Dengan keberhasilan tersebut, maka tidak heran jika inovasi yang dilakukan oleh Media Indonesia diikuti oleh penerbitan lain Dilihat dari keterangan diagram tersebut, bahwa di setiap tahun pelanggan yang ingin memasang iklan di Media Indonesia mengalami kenaikan yang cukup besar. Dengan kemajuan yang cukup meningkat dan bertambahnya jumlah pelanggan baru serta bertahannya pelanggan lama yang ingin memasang iklan di Media Indonesia, maka peneliti tertarik dan memilih media cetak Media Indonesia sebagai objek riset dan menyusun skripsi dengan judul : “Strategi Komunikasi Pemasaran Media Indonesia untuk Menjual Ruang Iklan ( Periode Oktober 2013-April 2014)” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan masalah penelitian ini sebagai berikut : Bagaimanakah Strategi Komunikasi Pemasaran Media Indonesia untuk Menjual Ruang Iklan (Periode Oktober 2013 – April 2014) 9 1.3 Tujuan Penelitian Dari uraian perumusan masalah diatas, maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Komunikasi Pemasaran Media Indonesia untuk Menjual Ruang Iklan (Periode Oktober 2013 – April 2014) 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan informasi ilmiah untuk dijadikan sebagai bahan referensi dan sumber bacaan bagi Fakultas Ilmu Komunikasi jurusan Advertising and Marketing Communication, Universitas Mercu Buana, Jakarta. Penelitian ini juga membuka wawasan baru bagi penulis, terhadap penerapan-penerapan teori-teori komunikasi pemasaran. 1.4.2 Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan pentingnya membuat strategi komunikasi pemasaran. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengelola / top management perusahaan. Sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk kebijakan perusahaan untuk lebih meningkatkan produktifitas dan pengembangan perusahaan. 10 1.5 Fokus Penelitian Didalam penelitian ini, peneliti membahas mengenai strategi komunikasi pemasaran ruang iklan yang dilakukan oleh Media Indonesia dan melihat bagaimana proses sebelum membuat sebuah perencanaan strategi sampai pelaksanaan komunikasi pemasaran dilapangan dan strategi yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah pada konteks strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT Citra Media Nusa Purnama (Media Indonesia). Adapun fokus penelitian yang akan diteliti adalah sebagai berikut : a. Mengetahui STP (Segmentation, Targeting and Positioning) untuk mengetahui segmentasi pasar, penargetan pasar, dan positioning dari produk perusahaan. b. Mengetahui tujuan komunikasi pemasaran. c. Bagaimana Mendesain pesan yang digunakan perusahaan. d. Mengetahui Saluran-saluran komunikasi yang digunakan perusahaan. e. Mengetahui Bauran Promosi meliputi : Advertising, Direct Marketing, Promosi Penjualan