Disediakan Rp 79 Triliun buat Proyek Transportasi Kamis, 28 Agustus 2008 | 03:00 WIB Jakarta, Kompas - Pemerintah menyiapkan Rp 79 triliun untuk proyek-proyek infrastruktur transportasi. Proyek-proyek tersebut dilaksanakan pemerintah bekerja sama dengan swasta pada tahun 2009. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta di Jakarta, Rabu (27/8), mengemukakan, pemerintah akan menyusun buku biru infrastruktur transportasi. Isinya tentang proyek-proyek yang siap bangun untuk ditawarkan ke swasta pada 2009. Proyek tersebut meliputi bandar udara dan pelabuhan. Tahun 2009-2011, total nilai proyek infrastruktur yang disiapkan pemerintah Rp 300 triliun. Proyek itu dilaksanakan oleh BUMN bekerja sama dengan perusahaan swasta (public private partnership/PPP). ”Program PPP bukan berarti penyerahan proyek pada swasta, melainkan proyek dikerjakan dan dibiayai bersama oleh pemerintah dan swasta,” kata Paskah. Menurut Paskah, program kerja sama pemerintah dan swasta digulirkan karena anggaran pemerintah pusat untuk infrastruktur tahun 2008 hanya Rp 63 triliun. Dana tersebut dinilai tidak cukup karena banyaknya permintaan pembangunan infrastruktur di daerah. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004- 2009, pemerintah pusat menargetkan investasi untuk infrastruktur 65 miliar dollar AS. Namun, dana yang mampu disediakan hanya 38 persen dari target, yaitu 25 miliar dollar AS. Di sisi lain, perusahaan swasta yang siap melaksanakan proyek infrastruktur kerap terganjal kemampuan permodalannya. Perusahaan swasta juga terkadang sulit mendapat pendanaan dari perbankan. Menurut Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy Supriadi Priatna, untuk mengatasi hal itu, pemerintah segera membentuk lembaga yang menangani kerja sama pemerintah dan swasta. Selain itu, pemerintah juga siap menggulirkan surat jaminan (letter of guarantee) untuk proyek kerja sama pemerintah dan swasta dalam pengembangan infrastruktur guna membantu pembiayaan swasta. Penerbitan surat jaminan tersebut menunggu revisi Keputusan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerja Sama Investasi Pemerintah dan Swasta. Revisi terhadap Keppres No 67/2005 itu antara lain melonggarkan tata cara tender proyek, yaitu tender tidak harus diikuti minimal tiga pelaku usaha. Sebelumnya, pemerintah menyatakan akan membentuk lembaga penjaminan infrastruktur, yang akan diberikan modal awal senilai Rp 1 triliun (Kompas, 20/8). Modal awal lembaga itu menjadi jaminan dari pemerintah untuk investor pengembang infrastruktur yang tidak mendapatkan dukungan pembiayaan dari perbankan. (lkt)