ABSTRAK Destiana, Rea. 2016. Pengaruh persepsi siswa tentang brand image SMK, kondisi sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar terhadap minat melanjutkan studi ke SMK( Studi pada Siswa Kelas IX SMPN 4 Singosari). Skripsi, Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kanjuruhan Malang. Pembimbing I : Drs. Agus Priyono, MM Pembimbing II: Dra. Andriani Rosita, M.Pd Kata Kunci: Brand image SMK, kondisi sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar. Persepsi siswa tentang brand image SMK aka nmembuat siswa lebih mengerti mengenai SMK. Kondisi sosial ekonomi orang tua dan minat belajar juga mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan studi ke SMK. Jika kondisi sosial ekonomi orang tuanya baik dan motivasi belajar siswa tinggi akan mempengaruhi minat belajar dan melanjutkan sekolah. Jenis penelitian menggunakan penelitian ex-post-facto dengan menggunakan regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMPN 4 Singosari, yaitu sebanyak 103 siswa dengan sampel penelitian sebanyak 50 siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 22.00 for windows. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa: (1) Ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara persepsi siswa tentang brand image SMK terhadap minat melanjutkan studi ke SMK pada siswa kelas IX SMPN 4 Singosari (2) Ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap minat melanjutkan studi ke SMK pada siswa kelas IX SMPN 4 Singosari. (3) Ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara motivasi belajar terhadap minat melanjutkan studi ke SMK pada siswa kelas IX SMPN 4 Singosari. (4) Ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara persepsi siswa tentang brand image SMK, kondisi sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar terhadap minat melanjutkan studi ke SMK pada siswa kelas IX SMPN 4 Singosari PENDAHULUAN Tujuan dari pendidikan Nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhal mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tinggi rendahnya kualitas pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai siswa.Oleh karena itu, tujuan pendidikan akan tercapai jika banyak siswa berminat untuk melanjutkan Studi ke Sekolah menengah kejuruan. Citra merek sekolah menengah kejuruanakan turut dipertimbangkan. Pemilihan pada sekolah menengah kejuruan dengan citra merek (brand image) yang baik akan lebih dipriorotaskan guna memenuhi kebutuhannya, karena pencitraan yang baik suatu Sekolah menengah kejuruan akan mendapatkan nilai yang positif di mata konsumen dan juga dapat memberikan gambaran mengenai kualitas sekolah menengah kejuruan tersebut. Selain persepsi siswa tentang brand imageSMK di atas, minat melanjutkan studi ke sekolah menengah kejuruan juga dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi orang tua. Keluarga dari kalangan menengah kebawah biasanya lebih mengarahkan anaknya untuk melanjutkan ke SMK, karena orang tua beranggapan setelah lulus SMK bisa langsung bekerja tanpa melanjutkan ke Perguruan Tinggi.Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Sardirman (2006:73) Motivasi dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas–aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. . Jadi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang, namun adanya motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar. Melalui brand image akan SMK serta kondisi sosial ekonomi yang baik akan menciptakan motivasi belajar siswa yang nantinya akan menumbuhkan minat siswa dalam melanjutkan ke jenjang berikutnya khususnya SMK. Menurut Chamiddan Rochmanudin (2011:8) minat adalah suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian pada sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui, memiliki, mempelajari dan membuktikan. Minat merupakan suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan lingkungannya. LANDASAN TEORI Persepsi Siswa Tentang Brand image SMK Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman Thoha (2005:123). Persepsi meliputi semua proses yang dilakukan seseorang dalam memahami informasi mengenai lingkungannya. Proses pemahaman ini melalui penglihatan, pendengaran, perasaan, dan penciuman. Brand image atau citra merek dalam hal ini adalah citra dari suatu institusi pendidikan atau SMK. Pencitraan yang baik maka suatu sekolah menengah kejuruan akan mendapatkan nilai positif di mata konsumen. Selanjutnya, dari pandangan yang positif tersebut konsumen secara otomatis akan timbul pemikiran di benak konsumen bahwa SMK tersebut memiliki kualitas yang baik. Berdasarkan uarian tersebut dapat dilihat adanya hubungan timbal balik antara potensi individu dengan persepsi. Oleh karena itu, harus diciptakan upaya-upaya yang baik dalam diri siswa SMP mengenai SMK, harus dilakukan oleh pihak SMK yang selalu menunjukkan kualitasnya sehingga akan meningkatkan minat siswa SMP untuk melanjutkan ke SMK. Kondisi sosial ekonomi orang tua Keadaan sosial ekonomi setiap orang itu berbeda-beda dan bertingkat, ada yang keadaan sosial ekonominya tinggi, sedang, dan rendah. Ada beberapa faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya keadaan sosial ekonomi orang tua di masyarakat, diantaranya tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, kondisi lingkungan tempat tingal, pemilikan kekayaan, dan partisipasi dalam aktivitas kelompok dari komunitasnya. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pendapatan orang tua adalah penghasilan berupa uang yang diterima sebagai balas jasa dari kegiatan baik dari sektor formal dan informal selama satu bulan dalam satuan rupiah. Besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk akan berbeda antara yang satu dengan yang lain, hal ini karena dipengaruhi oleh keadaan penduduk sendiri dalam melakukan berbagai macam kegiatan seharihari. Motivasi Belajar Pada dasarnya pendidikan adalah suatu proses untuk merubah tingkah laku kearah yang dinginkan, dengan pendidikan manusia mampu menyikapi tabir yang ada di dalam sekitarnya, dengan harapan dapat menjangkau kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang dengan pola pikir yang kritis dan sistematis pendidikan merupakan suatu proses atau system yang terdiri dari beberapa komponen. Motivasi belajar dapat dibedakan menjadi empat macam, antara lain: (1) Motivasi instrumental: (2) Motivasi sosial, peserta didik belajar untuk penyelenggarakan tugas: (3) Motivasi berprestasi: (4) Motivasi instrinsik. motivasi belajar memiliki beberapa jenis dan juga mengangandung komponen, antara lain menggerakkan, mengarahkan, dan menopang atau menjaga tingkah laku. Pada dasarnya motivasi itu dapat muncul dari diri sendiri maupun dari orang lain, sehingga para siswa mampu meningkatkan motivasi belajarnya bisa karena dirinya sendiri maupun dari orang lain Minat Melanjutkan Studi ke Sekolah Menengah Kejuruan Minat adalah sikap yang membuat orang senang terhadap obyek, situasi atau ide-ide tertentu. SMK merupakan sebuah sekolah lanjutan yang didalamnya terdapat berbagai macam program keahlian yang dapat dipilih salah satu dan ditekuninya. sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan jenis pendidikan menengah yang secara khusus mempersiapkan lulusannya untuk menjadi tenaga kerja terampil tingkat menengah, atau membuka lapangan pekerjaan sendiri secara mandiri. Selain itu juga dapat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi sesuai keinginannya dan sesuai program keahliannya. fungsi sekolah menengah kejuruan (SMK) yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu berfungsi untuk membantu perkembangan peserta didik diberbagai bidang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahannya serta sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. Faktor yang mempengaruhi timbulnya minat dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu yang bersumber dari dalam diri individu yang bersangkutan (missal: bobot, umur, jenis kelamin, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian) dan yang berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat Slameto (2010:263). METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini juga termasuk dalam penelitian ex-post-facto, karena peneliti berhubungan dengan variabel yang telah terjadi dan mereka tidak perlu memberikan perlakuan terhadap variabel yang diteleti Sukardi (2005:15). Penelitian ex post facto secara metodis merupakan penelitian eksperimen yang juga menguji hipotesis tetapi tidak memberikan perlakuan-perlakuan tertentu karena sesuatu sebab kurang etis untuk memberikan perlakuan atau memberikan manipulasi. Biasanya karena alasan etika manusiawi atau gejala/peristiwa tersebut sudah terjadi dan ingin menelusuri faktor-faktor penyebabnya atau hal-hal yang mempengaruhinya. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik korelasional dan analisis statistik multiple regression. HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Variabel Penelitian Hasil rata-rata untuk setiap variabel dari persepsi siswa tentang brand image SMK, kondisi sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar terhadap minat melanjutkan studi ke SMK akan di jabarkan pada tabel berikut: Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Rata-rata Responden Keterang an Persepsi siswa tentang brand image SMK (X1) Kondisi sosial ekonomi orang tua (X2) Motivasi belajar (X3) Minat melanjutk an studi ke SMK (Y) Rata-Rata SSS (5) SS (4) S(3) TS(2) STS (1) 11.00 % 16.00 % 0.40 % 50.60 % 22.00 % 52.40 % 22.40 % 19.00 % 66.40 % 13.60 % 13.60 % 5.80 % 0.60 % 29.00 % 9.80 % 19.40 % 8.00 % 33.80 % 5.00 % 1.20 % 1.Gambaran Umum Variabel Persepsi siswa tentang brand image SMK(X1) Variabel persepsi siswa tentang brand image SMK terdiri dari indikator sebagai berikut: perasaan, kebutuhan, latar belakang siswa, informasi lingkungan sekitar, kualitas yang baik, biaya/harga, popularitas tinggi. Berdasarkan Tabel 4.2 di atas diperoleh perhitungan rata-rata frekuensi skor dari setiap alternatife jawaban responden atau kuesioner persepsi siswa tentang brand image SMK dengan jumlah 10 pernyataan sebanyak 11,00% menjawab sangat setuju sekali, 16,00% menjawab sangat setuju, 0,40% siswa menjawab setuju, 50,60% menjawab tidak setuju dan 22,00% menjawab sangat tidak setuju. Indikator persepsi siswa tentang brand image SMK yaitu latar belakang siswa dan informasi lingkungan sekitar lebih dominan dibanding indikator persepsi siswa tentang brand image SMK yang lain karena sebanyak 52,00% siswa memilih pernyataan nomer 3 dan 4 dengan indikator latar belakang siswa dan informasi lingkungan sekitar (lihat lampiran rata-rata angket), maka diperoleh kesimpulan bahwa 13,5% persepsi siswa tentang brand image SMK tergolong baik karena dari 10 pernyataan yang diberikan kepada responden rata-rata menjawab sangat setuju sekali dan sangat setuju sehingga dapat meningkatkan minat siswa untuk melanjutkan studi ke SMK. 2. Gambaran Umum Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua(X2) Variabel kondisi sosial ekonomi orang tuaterdiri dari indikator sebagai berikut: pendidikan, pendapatan, pemilikan kekayaan, jenis tempat tinggal.Berdasarkan data di Table 4.2 diperoleh perhitungan ratarata frekuensi skor dari setiap alternatife jawaban responden atau kuesioner kondisi sosial ekonomi orang tua dengan jumlah 10 pernyataan sebanyak 52,40% menjawab sangat setuju sekali, 22,40% menjawab sangat setuju, 19,00% siswa menjawab setuju, 5,00% menjawab tidak setuju dan 1,20% menjawab sangat tidak setuju. Indikator kondisi sosial ekonomi orang tua yaitu pemilikan kekayaan lebih dominan dibanding indikator kondisi sosial ekonomi orang tua yang lain karena sebanyak 72,00% siswa memilih pernyataan nomer 8 dengan indikator pemilikan kekayaan (lihat lampiran rata-rata angket), maka diperoleh kesimpulan bahwa 37,4% kondisi sosial ekonomi orang tua tergolong sangat baik karena dari 10 pernyataan yang diberikan kepada responden rata-rata menjawab sangat setuju sekali dan sangat setuju sehingga dapat meningkatkan minat siswa untuk melanjutkan studi ke SMK. 3. Gambaran Umum Variabel Motivasi Belajar (X3) Variabel motivasi belajar siswa terdiri dari indikator sebagai berikut: instrumental, sosial, berprestasi, intrinsik.Berdasarkan data di tabel 4.2diperoleh perhitungan rata-rata frekuensi skor dari setiap alternatife jawaban responden atau kuesioner motivasi belajar siswa dengan jumlah 10 pernyataan sebanyak 66,40% menjawab sangat setuju sekali, 13,60% menjawab sangat setuju, 13,60% siswa menjawab setuju, 5,80% menjawab tidak setuju dan 0,60% menjawab sangat tidak setuju. Indikator motivasi belajar siswa yaitu berprestasi lebih dominan dibanding indikator motivasi belajar siswa yang lain karena sebanyak 96,00% siswa memilih pernyataan nomer 7 dengan indikator berprestasi (lihat lampiran rata-rata angket), maka diperoleh kesimpulan bahwa 40,00% motivasi belajar siswa tergolong sangat baik karena dari 10 pernyataan yang diberikan kepada responden rata-rata menjawab sangat setuju sekali dan sangat setuju sehingga dapat meningkatkan minat siswa untuk melanjutkan studi ke SMK. 4. Gambaran Umum Variabel Minat Melanjutkan Studi Ke SMK Minat melanjutkan studi ke SMKterdiri dari indikator sebagai berikut : pembawaan, cita-cita, harapan, rasa ingin tahu, pengaruh orang tua, pengaruh lingkungan dan saran prasarana. Berdasarkan data di tabel 4.2diperoleh perhitungan rata-rata frekuensi skor dari setiap alternatife jawaban responden atau kuesioner minat melanjutkan studi ke SMK dengan jumlah 10 pernyataan sebanyak 33,80% menjawab sangat setuju sekali, 29,00% menjawab sangat setuju, 9,80% siswa menjawab setuju, 19,40% menjawab tidak setuju dan 8,00% menjawab sangat tidak setuju, maka diperoleh kesimpulan bahwa 31,40% minat melanjutkan studi ke SMK tergolong sangat baik karena dari 10 pernyataan yang diberikan kepada responden rata-rata menjawab sangat setuju sekali dan sangat setuju sehingga dapat dikatakan bahwa minat melanjutkan ke SMK di SMPN 4 Singosari sangat tinggi. ANALISIS Hasil penelitian yang dilakukan pada kelas X SMPN 4 Singosari diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Gambar 4.2 Uji Normalitas Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa sebaran titik-titik residual berada di sekitar garis normal. Hal tersebut terjadi karena titik-titik residual tersebut berasal dari data dengan distribusi normal. Dengan demikian, disimpulkan bahwa regresi telah memenuhi persyaratan normalitas. b. Uji Multikolinearitas Salah satu cara yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dengan cara melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) masingmasing variabel bebas, dimana jika nilai terdapat VIF>5 maka terdapat gejala multikolinieritas dalam model regresi. Tabel 4.3Interprestasi Uji Multikolonieritas No. Variabel 1 Persepsi siswa tentang brand image SMK (X1) Kondisi sosial ekonomi orang tua (X2) 2 3 motivasi belajar Siswa (X3) Collinearity Statistics Tolerance VIF .970 1.031 .954 1.048 .972 1.028 Sumber data : diolah 2015 Keputusan Tidak terjadi multikolini eritas Tidak terjadi multikolini eritas Tidak terjadi multikolini eritas Berdasarkan tabel 4.3diatas, hasil uji multikolinieritas menunjukkan tiga variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas yang ditunjukkan dengan nilai VIF pada kolom collinearity statistic, untuk variabel persepsi siswa tentang brand image SMKnilai VIF sebesar 1,031,kondisi sosial ekonomi orang tuanilai VIF sebesar 1,048 dan motivasi belajar siswa nilai VIF sebesar 1,028, dikarenakan lebih kecil dari 5, maka ketiga variabel tersebut dinyatakan tidak adanya gejala multikolinieritas dalam model regresi. c. Uji Heteroskedastisitas Pengujian gejala heteroskedastisitas dapat dilakakukan dengan menggunakan grafik scatterplot.Kriteria pengujian hekteroskedastisitas dengan model grafik, apabila penyebaran data tidak membentuk pola tertentu (acak) berarti data homoskedastis atau tidak terdapat hekteroskedastisitas. Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan grafik scatterplot di atas dapat dilihat diagram pencar residual tidak membentuk pola tertentu. Sedangkan suatu regresi dikatakan terdeteksi heteroskedastisitas-nya apabila diagram pencar residual membentuk pola tertentu. Kesimpulannya, regresi terbebas dari kasus heteroskedastisitas dan memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang heteroskedastisitas. Uji Autokorelasi Regresi yang terdeteksi otokorelasi dapat berakibat pada biasnya interval kepercayaan dan ketidaktepatan penerapan uji F dan uji t. Pendektesian ada tidaknya otokorelasi pada penelitianini adalah dengan menggunakan nilai Durbin-Watson. Hasil Uji autokorelasi adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 (Autokorelasi) Model Summaryb Change Statistics Std. R Error Squa F Sig. of the re Ch d d F Estima Chan ang f f Cha te ge e 1 2 nge 11.379 .288 6.2 3 4 .001 66 15 6 Adju sted Dur R R binMo Squ Squa Wat del R are re son 1 .5 .28 .242 1.99 37 8 7 a a. Predictors: (Constant), MOTIVASI BELAJAR, PERSEPSI SISWA TENTANG BRAND IMAGE SMK, KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA b. Dependent Variable: MINAT MELANJUTKAN STUDI KE SMK Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa nilai Durbin-Watson adalah 1,997. Sedangkan nilai signifikan 0,001 yang berarti <0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi, atau model regresi memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang autokorelasi. 2. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda menggunakan program SPSS versi 22.00 for windows yang dilakukan melalui beberapa tahapan untuk mengetahui besarnya pengaruh antar variabel-variabel indenpenden yang terdiri dari:persepsi siswa tentang brand image SMK, kondisi sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar siswa terhadap variabel dependen yaitu minat melanjutkan studi ke SMK, maka hasil regresi linear berganda dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.6Hasil Analisis Regresi Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) 74.847 14.799 PERSEPSI SISWA .387 .133 TENTANG BRAND IMAGE SMK KONDISI SOSIAL -.540 .244 EKONOMI ORANG TUA MOTIVASI BELAJAR -.587 .272 Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui nilai: a =74,847, b1 =0.387, b2 = 0,540,b3 = -0,587maka dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y=a+b1X1+b2X2+ b3X3+e Y = 99+0,387(X1)-0,540(X2)-0,587(X3) Minat melanjutkan studi ke SMK=99+0,387(persepsi siswa tentang brand image SMK) – 0,540 (kondisi sosial ekonomi orang tua) -0,587(motivasi belajar siswa) Persamaan tersebut dapat diartikan: Konstanta sebesar 99memiliki arti jika variabel X1, X2 dan X3 atau jika variabel X1, X2 dan X3 bernilai nol, maka nilai variabel dependen (Y) akan sebesar99. Nilai koefisien regresi variabel X1 (persepsi siswa tentang brand image SMK) sebesar 0,387, artinya jika variabel X1ditingkatkan 1 akan menyebabkan peningkatanminat melanjutkan studi ke SMKsebesar 0,387. Nilai koefisien regresi variabel X2 (kondisi sosial ekonomi orang tua)sebesar -0,540, artinya jika variabel X2ditingkatkan 1 akan menyebabkan penurunanminat melanjutkan studi ke SMKsebesar -0,540. Nilai koefisien regresi variabel X3 (motivasi belajar) sebesar -0,587, artinya jika variabel X3ditingkatkan 1 akan menyebabkan penurunan minat melanjutkan studi ke SMKsebesar -0,587. Setelah melihat hasil analisis tersebut maka dapat diketahui variabel bebas (independen) berpengaruh dengan variabel terikat (dependen). Pengaruh variabel bebas dapat dilihat berdasarkan ketepatannya (nilai yang paling signifikan) dari masing-masing variabel bebas, jadi variabel kondisi sosial ekonomi orang tua(X2) memiliki pengaruh yang besar dengan minat melanjutkan studi ke SMK (Y), karena nilai X2 koefisien determinasinya lebih besar daripada X1(persepsi siswa tentang brand image SMK) dan X3 (motivasi belajar siswa) yaitu (0,387>-0,540) dan (0,387>-0,587). Pengujian Hipotesis a. Uji t Uji t digunakan untuk menguji signifikan pengaruh masing-masing variabel independen yang terdiri dari persepsi siswa tentang brand image SMK, kondisi sosial ekonomi orang tuadan motivasi belajarsiswadengan variabel dependen yaitu minat melanjutkan studi ke SMK. Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7Hasil uji t (uji signifikan parsial) Variabel tSig Keterangan hitung Constant 5.057 .000 Persepsi siswa Signifikan tentang brand .006 2.897 image SMK(X1) Kondisi sosial Signifikan ekonomi orang -2.210 .032 tua(X2) Motivasi belajar Signifikan -2.134 .038 siswa (X3) Hipotesis penelitian untuk menguji hipotesis kesatu (H1) adalah sebagai berikut:Pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis yang diajukan adalah: berdasarkan tabel 4.9 di atas nilai thitung untuk variabel X1 (persepsi siswa tentang brand image SMK) sebesar 2,897dengan tingkat signifikan sebesar0,006. Karena tingkat signifikannya lebih kecildari 0,05, maka variabel X1 (persepsi siswa tentang brand image SMK)berpengaruh terhadap variabel Y (minat melanjutkan studi ke SMK). Sehingga H1 diterima dan Ho1 ditolak. Hipotesis penelitian untuk menguji hipotesis kedua (H2) adalah sebagai berikut:Pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis yang diajukan adalah: berdasarkan tabel 4.9 di atas nilai thitung untuk variabel X2 (kondisi sosial ekonomi orang tua) sebesar -2,210dengan tingkat signifikan sebesar0,032. Karena tingkat signifikannya lebih dari 0,05, maka variabel X2 (kondisi sosial ekonomi orang tua) tidak berpengaruh terhadap variabel Y (minat melanjutkan studi ke SMK). Sehingga H2 ditolak dan Ho2 diterima. Hipotesis penelitian untuk menguji hipotesis ketiga (H3) adalah sebagai berikut:Pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis yang diajukan adalah: berdasarkan tabel 4.9 di atas nilai thitung untuk variabel X3 (motivasi belajar siswa) sebesar -2,134dengan tingkat signifikan sebesar 0,038. Karena tingkat signifikannya kurang dari 0,05, maka variabel X3(motivasi belajar siswa)berpengaruh dengan variabel Y (minat melanjutkan studi ke SMK). Sehingga H3diterima dan Ho3ditolak. b. F Hipotesis penelitian untuk menguji hipotesis keempat(H4) adalah sebagai berikut:Dasar pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:Hasil tes Anova diperoleh nilai F-hitung sebesar 6,215 dengan tingkat signifikan 0,001karena tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05, maka hasil penelitian ini menolak hipotesis penelitian Ho4 dan menerima hipotesis penelitian H4 yaitu:ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara persepsi siswa tentang brand image SMK, kondisi sosial ekonomi orang tua, dan motivasi belajarterhadap minat melanjutkan studi ke SMK siswa kelas IX SMPN 4 Singosari. Interpretasi Hasil Penelitian Pengaruh Persepsi siswa tentang brand image SMKTerhadap Minat melanjutkan studi ke SMK Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada pengaruhpersepsi siswa tentang brand image SMKterhadapminat melanjutkan studi ke SMKdengan indikator yang terdiri dariperasaan, kebutuhan, latar belakang siswa, informasi lingkungan sekitar, kualitas yang baik, biaya/harga, popularitas tinggi. Adanya hubungan timbal balik antara potensi individu dengan persepsi. Oleh karena itu, harus diciptakan upayaupaya yang baik dalam diri siswa SMP mengenai SMK, harus dilakukan oleh pihak SMK yang selalu menunjukkan kualitasnya sehingga akan meningkatkan minat siswa SMP untuk melanjutkan ke SMK.Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa mengenai brand image SMK itu berbeda-beda Pengaruh Kondisi sosial ekonomi orang tua Siswa Terhadap Minat melanjutkan studi ke SMK Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tuaterhadapminat melanjutkan studi ke SMKdengan indikator motivasi meliputi:pendidikan, pendapatan, pemilikan kekayaan, jenis tempat tinggal.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Windarto(2012) dalam penelitian yang berjudul “Minat Siswa SMP Negeri Melanjutkan Ke SMK Ditinjau Dari Sosial Ekonomi Keluarga Di Kabupaten Bantul”menyimpulkan bahwa terdapat Minat Siswa SMP Negeri Melanjutkan Ke SMK Ditinjau Dari Sosial Ekonomi Keluarga Di Kabupaten Bantul. Minat merupakan suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan lingkungannya. Dalam hal ini kondisi sosial ekonomi orang tua merupakan variable bebas yang memiliki pengaruh yang memiliki pengaruh secara simultan terhadap variable terikat yaitu minat melanjutkan studi ke sekolah menengah kejuruan .Pengaruh yang dimaksud bahwa tinggi rendahnya keadaan sosial ekonomi orang tua berpengaruh terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah kejuruan.Berdasarkan penelitian diatas kondisi sosial ekonomi orang tua berpengaruh pada minat melanjutkan studi ke SMK. Pengaruh Motivasi belajarTerhadap Minat melanjutkan studi ke SMK Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik terdapat pengaruh motivasi belajarterhadapminat melanjutkan studi ke SMKdengan indikator yang terdiri dari instrumental, sosial, berprestasi dan intrinsik. Motivasi belajar sangat berpengaruh pada minat siswa untuk melanjutkan sekolah.Tanpa mempunyai motivasi dalam belajar siswa cenderung malas untuk sekolah.Berdasarkan penelitian diatas motivasi belajar berpengaruh pada minat melanjutkan studi ke SMK. Pengaruh Persepsi siswa tentang brand image SMK, Kondisi sosial ekonomi orang tuadan Motivasi belajarTerhadap Minat melanjutkan studi ke SMK Minat melanjutkan studi ke SMK dengan indikator yang terdiri dari pembawaan, cita-cita, harapan, rasa ingin tahu, pengaruh orang tua, pengaruh lingkungan dan saran prasarana. Faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan studi ke sekolah menengah kejuruan adalah pengaruh persepsi siswa. Yang mempengaruhi minat melanjutkan studi ke sekolah menengah kejuruan adalah salah satunya persepsi. Persepsi seseorang adalah informasi. Saat kondisi sosial ekonomi orang tuatinggi makaminat melanjutkan studi ke SMK akan meningkat. Juga, bila gayamotivasi belajarbaik makaminat melanjutkan studi ke SMK juga akan baik. Untuk mengetahui secara bersama-sama pengaruhpersepsi siswa tentang brand image SMK, kondisi sosial ekonomi orang tuadanmotivasi belajarterhadapminat melanjutkan studi ke SMKdigunakan uji F. Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh variabel bebas yaitupersepsi siswa tentang brand image SMK (X1), kondisi sosial ekonomi orang tua (X2), danmotivasi belajar (X3) terhadapminat melanjutkan studi ke SMK(Y).Hasil statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antarapersepsi siswa tentang brand image SMK, kondisi sosial ekonomi orang tua danmotivasi belajarterhadapminat melanjutkan studi ke SMK, dan dipengaruhi oleh faktor lain diluar 3 variabel dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Al-Mighwar. 2011. Psikologi Remaja. Bandung: Cv. Putaka Setia. Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip-TeknikProsedur Cetakan Ke-3. Bandung : Pt. Remaja Rosda karya. Abdulsyani, 2012. Sosiologi Skematika, Teori Dan Terapan. Jakarta. Bumi Aksara As’ad. M. 2012. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberti. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Ngalim Purwanto. 2006. Ilmu Pendidikan Teoritisn Dan Praktis. Bandung: Remaja Rosida Karya. Oemar, Hamalik. 2005. Metode Belajar & Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Qym.2009.PengertianMinat.(Online).Tersed ia:Http//Luwzee.Blog.Friends.Com/2 008/12/Tinjauan-Tentang-MinatBelajar Anak. Karina Pradityas. 2011. Analisis Pengaruh Brand Image, Biaya Pendidikan, dan Fasilitas Pendidikan Terhadap Keputusan Mahasiswa Melanjutkan Studi Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang. Kotler, Philip, dan Gary Amstrong. 2011. Dasar-dasar Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia. Bandung: Prehalindo Sardiman A.M. 2011. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta. PT Raja Gravindo Persada. Sarwoko, Endi. 2008. Modul praktikum statistik. Malang :Universitas Kanjuruhan Malang. Septiaji, Tri Hendrik. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Terhadap Minat Untuk Melanjutkan Ke Smk Program Keahlian Teknik Bangunan Di Kota Blitar. Malang: Program Studi Pendidikan Teknologi Slameto. 2010. Belajar Dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta. RinekeCipta Soerjono Soekanto, 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. Rajawali Press Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Metodhs). Alfabeta: Bandung. Sumadi Suryabrata, 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sulaiman, Wahid. 2008. Analisis Regresi Menggunakan Spss Contoh Kasus Dan Pemecahannya. Yogyakarta : Penerbit Andi. Sunaryo. 2006. Psikologi Untuk Keperawatan, Egc. Jakarta: 93-98. Tri Anni, atharina. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: IKIP Semarang PRESS Tirtahardja, Umar dan S.L La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta. RinekeCipta Thoha, Miftah. 2005. Perilaku Organisasi :Konsep Dasar Dan Aplikasinya Manajemen. Jakarta. Pt Raja Grafindo Persada Walgito, Bimo. 2005. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi. Wahab, Solichin Abdul.2008. Analisis Kebijakan Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijkan Negara. Jakarta: Pt. Bumi Aksara. Warsita, Bambang. 2008. Teknologi pembelajaran landasan dan aplikasinya. Jakarta. Rineke Cipta