2.2.4.3 Taktik Media Relations - Library Binus

advertisement
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1
State of the Art
Penelitian sebelumnya merupakan jurnal-jurnal nasional serta jurnal
internasional yang menjadi acuan dari penelitian ini. Jurnal-jurnal berikut
diambil berdasarkan kesesuaian teori, tema, atau aspek lain dari penelitian ini.
Jurnal tersebut sebagai berikut:
Tabel 1 State of the Art
No
Nama &
Lokasi
Tahun
Judul
Metode
Penelitian
Penelitian
Strategi
Kualitatif
Hasil Penelitian
Penelitian
1.
Denada
Jakarta
Kegiatan strategi
Faraswacyen
Media
komunikasi
L. Gaol,
relations
konvensional dalam
Medya
dalam
kegiatan media
Apriliansyah,
Meningkat
relations seperti
Tigor Morris
kan Citra
press release, press
Marpaung.
Perusahaan
conference, media
(Volume 1,
(Studi
gathering dan media
Nomor 1,
Kasus Pada
visit merupakan
2013).
Media
kegiatan komunikasi
Jurnal Ilmu
relations di
utama yang
Komuni-
PT J.Co
dilakukan oleh
kasi.
Donuts&
Manajemen PT J.Co
Universitas
Coffee
dengan tujuan
Budi Luhur
membangun
Jakarta.
hubungan baik
dengan para awak
media massa
sekaligus sebagai
7
8
No
Nama &
Lokasi
Tahun
Judul
Metode
Penelitian
Penelitian
Hasil Penelitian
Penelitian
bentuk promosi bagi
merek J.Co. Melalui
berbagai kegiatan
media relations,
manajemen PT J.Co
berusaha untuk
membangun relasi
dengan pihak media
massa. Pada
akhirnya pihak
manajemen berharap
agar relasi yang
telah terbangun
dapat dioptimalkan
untuk menjangkau
publik guna
meningkatkan
pencitraan,
kepercayaan, dan
tercapainya tujuantujuan perusahaan
dalam hal ini adalah
citra positif bahwa
produk-produk J.Co
memiliki kualitas
internasional.
2.
Agustinus
Jakarta
Strategi
Kualitatif
Binus University
Setyawan,
Media
memanfaatkan
Agus Wasita.
relations
media relations
dalam
sebagai penyampai
9
No
Nama &
Tahun
Lokasi
Judul
Metode
Penelitian
Penelitian
Hasil Penelitian
Penelitian
Jurusan
Mempertah
informasi kepada
Komunikasi
ankan Citra
masyarakat. Media
Pemasaran
Binus
massa digunakan
University
oleh Binus
Universitas
University untuk
Bina
menyampaikan
Nusantara
pesan yang berkaitan
dengan apa yang
(Desember
dilakukan,
2014)
penghargaan apa
yang diraih atau ada
sesuatu yang baru.
Pesan tersebut
bertujuan untuk
memberikan
pemahaman dan
penambahan
wawasan masyarakat
terhadap Binus
University.Faktor
kunci keberhasilan
hubungan media
relations yang
dilakukan oleh
Binus University
adalah komunikasi.
Komunikasi
antarpersonal
menjadi penting
ketika kita ingin
10
No
Nama &
Lokasi
Tahun
Judul
Metode
Penelitian
Penelitian
Hasil Penelitian
Penelitian
membangun sebuah
hubungan yang baik.
Media harus
dijadikan sebagai
teman karena nama
baik Binus
University juga
bergantung pada
media. Jika tidak
menjalin hubungan
yang baik dengan
mereka, maka opini
yang terbentuk di
masyarakat akan
jelek dan merugikan
Binus University, ini
adalah faktor saling
mengerti dan saling
menghormati antara
profesi PR dan
wartawan.
3.
Denessia
Jakarta
Putriningrum
Utomo, Mia
Angeline,
S.Kom, MM.
Jurusan
Komunikasi
Pemasaran.
Universitas
Bina
Analisis
Kualitatif
By building personal
Strategi
relationship with the
Public
media merupakan
relations
strategi PR
dalam
Dreamers Radio
Media
dalam membangun
relations
hubungan dengan
dan
media. Hubungan
Community
secara personal
11
No
Nama &
Tahun
Lokasi
Judul
Metode
Penelitian
Penelitian
Hasil Penelitian
Penelitian
Nusantara
(Desember
2014)
Relations
mungkin tidak
untuk
dilakukan secara
Membangu
intens lewat sms,
n
email, atau pesan-
Brand
Awareness
pesan media sosial
Radio
untuk menyapa dan
Streaming
menanyakan kabar
Dreamers
pekerja media.
Radio
Namun, hubungan
personal yang
dibangun adalah
dengan melakukan
pendekatan lewat
gathering, nonton
bareng, dan hangout
dengan pekerja
media maupun
komunitas dan
fanbase. Strategi
inilah yang dinilai
sangat baik
dilakukan, karena
interaksi antara
pihak internal dan
eksternal dapat
terjalin secara bebas
diluar pekerjaan dan
tanggung jawab,
sehingga akan
menimbulkan
12
No
Nama &
Lokasi
Tahun
Judul
Metode
Penelitian
Penelitian
Hasil Penelitian
Penelitian
kedekatan atau
keakraban yang
berdampak pada
hubungan
kerjasama.
4.
Essienubong
Nigeria
The Era of
Kualitatif
Banyaknya
H. Ikpe,
New Media
Deskriptif
tantangan yang
Festus
Technologi
dihadapi media
Prosper Olise
es and the
relations di Nigeria
(Volume 2,
Challenges
dalam era baru
Number 1,
of Media
teknologi media
2010)
relations
terlibat
Jurnal
Practice in
mengkhawatirkan
Communica-
Nigeria
dan tidak boleh
tion.
diabaikan. Upaya
Fundamental
mengurangi faktor-
s of media
faktor ini terletak di
relations in
tangan semua
Nigeria.
stakeholder yang
secara langsung
maupun tidak
langsung dalam
praktek. Ini
termasuk Pemerintah
Nigeria, organisasi
media, perusahaan
organisasi,
pemerintah dan
Organisasi NonPemerintah
13
No
Nama &
Lokasi
Tahun
Judul
Metode
Penelitian
Penelitian
Hasil Penelitian
Penelitian
organisasi (LSM),
individu, serta
publik.
Media relationsperlu
memastikan
hubungan
interpersonal kepada
wartawan media,
satu sama lain harus
dipertahankan dan
saling dipertahankan
karena media
berfungsi sebagai
batu loncatan untuk
kemajuan citra
mereka.
5.
Augustine
Singapore
Mediating
Kualitatif
Model baru yang
Pang, (2010)
the media a
disebut mediasi
Corporate
journalist-
dimana media yang
Communicat
centric
dimaksudkan untuk
ions: An
media
membekali para
International
relation
praktisi untuk
Journal, Vol.
model
melakukan
15 Iss: 2,
hubungan media
pp.192 - 204
secara sistematis dan
normatif dengan
cara yang bertujuan
utama
memenangkan
wartawan ahli oleh
14
No
Nama &
Tahun
Lokasi
Judul
Metode
Penelitian
Penelitian
Hasil Penelitian
Penelitian
pengetahuan
pekerjaan mereka
dan profesi mereka.
Model mediasi ini
didasarkan pada tiga
hal penting yang
pertama sebagai
praktisi harus
menyadari
kebutuhan untuk
terlibat yang disebut
"Hubungan media
proaktif."
Tujuannya, adalah
untuk mendapatkan
hasil yang maksimal
dan kontrol atas
media sehingga
tujuan organisasi,
seperti
mempromosikan
publik masalah
agenda, dapat
dicapai. ”hubungan
media Proaktif”
membutuhkan
praktisi atau
organisasi untuk
mengasumsikan
agresif, high-profile
15
No
Nama &
Tahun
Lokasi
Judul
Metode
Penelitian
Penelitian
Hasil Penelitian
Penelitian
pendekatan yang
dapat berjalan
bertentangan dengan
apa yang biasanya
disukai, low profile
dengan media
Kedua, mengingat
permusuhan lama
dan antagonisme
antara wartawan dan
perusahaan praktisi
harus
mengasumsikan
tanggung jawab
yang membina
hubungan baik
adalah tugas penting
sebagai
wartawan.Ketiga,
jika praktisi tertarik
untuk menumbuhkan
hubungan yang
layak dan positif
dengan media,
Tanggung jawab ada
pada mereka untuk
memahami
bagaimana wartawan
dan lingkungannya
beroperasi.
Sumber: Diolah dari penelitian
16
Pada jurnal pertama yaitu Strategi Media Relations dalam Meningkatkan
Citra Perusahaan (Studi Kasus Pada Media relations di PT J.Co Donuts & Coffee
susunan Denada Faraswacyen L. Gaol, Medya Apriliansyah, Tigor Morris
Marpaung. menggunakan analisis data kualitatif dan metode studi kasus, dengan
tujuan salah satunya untuk mengetehui faktor apa saja yang menjadi penghambat
dalam penerapan strategi komunikasi dan pola kerjasama PT J.Co melalui kegiatan
media relations dalam upaya membangun citra positif perusahaan, sedangkan pada
penelitian ini salah satunya bertujuan untuk mengetahui manfaat yang didapatkan
dari kegiatan media relations dalam mempertahankan brand image.
Pada jurnal kedua yang berjudul Strategi Media relations dalam
Mempertahankan Citra Binus University yang menjadikan sebuah lembaga
pendidikan yang mempunyai visi menjadi sebuah universitas kelas dunia sebagai
objek penelitian dengan kualitatif yang bertujuan salah satunya mengetahui faktor
kunci keberhasilan hubungan antara Binus University dan media massa, sedangkan
pada penelitian ini menjadikan perhotelan sebagai industri penunjang pariwisata
sebagai objek penelitian yang bertujuan ini salah satunya bertujuan
untuk
mengetahui manfaat yang didapatkan dari kegiatan media relations dalam
mempertahankan brand image.
Pada jurnal ketiga yang berjudul Analisis Strategi Public relations dalam
Media relations dan Community Relations untuk Membangun Brand Awareness
Radio Streaming Dreamers Radio yang bertujuan untuk mengetahui strategi public
relations dalam media relations dan community relations untuk membangun brand
awareness, sedangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan
media relations dalam mempertahankan brand image.
Pada jurnal keempat yang berjudul The Era of New Media Technologies and
the Challenges of Media relations Practice in Nigeria yang menjadikan
pemerintahan sebagai objek penelitian dan menggunakan metode kualitatif dengan
teknik pengumpulan data observasi. Sedangkan pada penelitian ini menjadikan
perhotelan sebagai industri penunjang pariwisata sebagai objek penelitian,
17
menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara
narasumber dan observasi.
Pada jurnal kelima yang berjudul Mediating the media a journalist-centric
media relation mode dengan menggunakan metode kualitatif, yang memfokuskan
penelitian ini untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh praktisi dalam
melakukan media relations yang efektif, terutama dalam meningkatnya ruang
lingkup, lalu penelitian ini fokus terhadap mediasi yang didasarkan pada hubungan
media proaktif. Sedangkan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan
media relations dalam mempertahankan brand image dan mengetahui manfaat yang
didapatkan dari kegiatan media relations dalam mempertahankan brand image.
2.2
Landasan Konseptual
2.2.1
Komunikasi Pemasaran
Menurut Harsono Suwardi, komunikasi pemasaran memiliki dua
unsur didalamnya yakni komunikasi dan pemasaran. Dimana, jika kedua
unsur ini dipadukan maka akan tercipta suatu komunikasi yang efektif dan
efisien yang pada ahkirnya dapat menarik konsumen untuk membeli suatu
produk atau jasa.(Prisgunanto, 2006)
(Kotler & Keller, 2008)menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu
proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Sedangkan Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan pemasaran
sebagai suatu proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan
harga, promosi, serta penyaliran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memenuhi sasaran individu. (Erma Widiana, 2010)
Dari dua definisi pemasaran diatas, dapat disimpulkan bahwa
pemasaran merupakan suatu proses, dimana perusahaan menawarkan,
menciptakan, menjual, mempromosikan sebuah produk atau jasa yang
dibutuhkan dan diinginkan konsumen.
Menurut(Erma Widiana, 2010), jika komunikasi dan pemasaran
digabungkan maka akan tercipta definisi sebagai berikut, komunikasi
18
pemasaran merupakan sebuah aktivitas pemasaran, yang memiliki usaha
untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, target pasar untuk
bersedia membeli, menerima, dan loyal pada produk yang ditawarkan oleh
perusahaan yang bersangkutan. Ada tiga tujuan utama dari komunikasi
pemasaran yakni :
1. Untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif), informasi
yang disebarkan ke pada target pasar berupa produk baru, pemakaian
suatu produk, menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh
perusahaan serta menyampaikan perubahan harga kepada pasar.
2. Untuk
mempengaruhi,
membujuk,
menarik
konsumen
untuk
melakukan pembelian (komunikasi persuasif), komunikasi yang
disampaikan kepada konsumen berupa ransangan persepsi kepada
pelanggan terhadap atribut produk/jasa, dengan tujuan untuk
mendorong konsumen untuk melakukan pembelian.
3. Untuk mengingatkan khalayak (komunikasi mengingatkan kembali),
komunikasi yang disampaikan kepada konsumen bertujuan untuk
mengingatkan
konsumen
bahwa
produk
yang
bersangkutan
dibutuhkan dalam waktu dekat dan untuk melakukan pembelian ulang
Dari definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa komunikasi
pemasaran adalah suatu kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan
untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi konsumen untuk menciptakan
keputusan pembelian, yang pada ahkirnya perusahaan mengharapkan
konsumen dapat berubah menjadi loyal terhadap produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
2.2.2 Komunikasi Massa
Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran pikiran untuk
menghasilkan suatu tujuan yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang
bersangkutan, maka dari hal tersebut di dalam penelitian iniakan menjabarkan
lebih detail untuk mendukung penelitian tentang definisi teori komunikasi
massa.
Kehadiran media secara serempak di berbagai tempat telah
menghadirkan tantangan baru bagi para ilmuan dari berbagai displin ilmu.
19
Pentingnya komunikasi massa dalam kehidupan manusia modern dewasa ini,
terutama dengan kemampuannya untuk menciptakan publik, menentukan isu,
memberikan kesamaan kerangka pikir, dan menyusun perhatian publik, pada
gilirannya telah mengundang berbagai sumbangan teoritis terhadap kajian
tentang komunikasi massa.(Sendjaja, 2007)
Menurut Joseph Devito seperti dikutip oleh Nurudin, memberikan
definisi yang lebih detail tentang komunikasi massa. “First, mass
communication is communication addressed to masses, to an extremely large
society. This does not mean that audience include all people or everyone who
reads or everyone who watches television; rather it means an audience that is
large and generally rather poorly defined. Second, mass communication is
communication mediated by audio and or visual transmitter. Mass
communication is perhaps most easily and most logically defined by its;
television, radio, newspaper, magazines, films, books, tapes”
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa komunikasi massa adalah
komunikasi yang ditunjukan kepada khalayak yang sangat banyak, atau biasa
disebut massa. Tapi ini tidak berarti bahwa massa yang dimaksud adalah
orang-orang yang menonton televisi atau membaca koran, melainkan berarti
masyarakat yang besar dan umumnya sedikit kurang jelas. Lalu disebutkan
juga bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh
pemancar-pemancar audio atau visual. Komunikasi akan lebih mudah
dimengerti apabila ditunjang dengan media, seperti televisi, radio, koran,
majalah, buku, dan film.
Dari kedua pendapat ahli komunikasi tentang komunikasi massa,
dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah komunikasi yang
disampaikan melalui media massa seperti koran, majalah, radio dan TV
sebagai media penunjang, yang dapat menciptakan publik, menentukan isu,
memberikan kesamaan kerangka pikir, dan menyusun perhatian publik secara
terbuka diberbagai wilayah.
20
2.2.3 Public Relations
Diketahui bahwa dalam suatu perusahaan atau organisasi pentingnya
peran dari Public Relations untuk membentuk sikap dan perilaku dari media
dan masyakarat terhadap perusahaan.Maka dari itu di dalam penelitian
iniakan diuraikan lebih tentang Public Relations menurut para ahli yang
professional di bidangnya.
Dalam buku Komunikasi Profesional, Public Relations merupakan
salah satu department di sebuah organisasi yang bertanggung jawab terhadap
hal – hal yang berkaitan dengan hubungan masyarakat dan juga terhadap
company image.(Hubeis, Kartika, & Dhewi, 2012)
Berdasarkan pengertian mengenai Public Relations tersebut, seorang
Public Relations dituntut untuk mampu membangun hubungan dengan pihak
internal maupun eksternal perusahaan serta mampu mengatasi berbagai
permasalahan yang terjadi dalam perusahaan untuk menciptakan image
positif masyarakat.Melalui hubungan baik dengan media, menjadi salah satu
tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh seorang Public
Relations.
Menurut Simoes dalam Rumanti(Rumanti, 2005) mengungkapkan
definisi Public Relationsadalah :
1. Public Relations merupakan proses interaksi. Public Relations
menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua
belah pihak.
2. Public Relations adalah fungsi manajemen. Public Relations
menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga
atau organisasi dengan publiknya, baik internal maupun eksternal.
3. Public Relations merupakan aktivitas di berbagai bidang ilmu (Public
Relations adalah multidisiplin ilmu). Public Relations menanamkan
pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan
menanamkan goodwill, kepercayaan, saling adanya pengertian dan
citra yang baik bagi publiknya.
4. Public Relations merupakan profesi professional dalam bidangnya.
Public Relations juga merupakan faktor yang sangat penting dalam
pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara
21
terus menerus. Public Relations merupakan kelangsungan hidup
organisasi yang bersangkutan.
5. Public Relations merupakan penggabungan berbagai ilmu, Public
Relations merupakan penerapan kebijaksanaan dan pelaksanaannya
melalui interpretasi yang peka atas berbagai peristiwa.
Sementara Dr. Rex F. Harlow dalam (Nova, 2011) memberi definisi
PR sebagai fungsi manajemen khusus yang membantu pembentukan dan
pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling pengertian, saling menerima
dan bekerja sama antara satu organisasi atau perusahaan dan masyarakat yang
melibatkan manajemen masalah, membantu manajemen untuk selalu
mendapatkan informasi dan merespons pendapat umum, mendefinisikan dan
menekankan tanggung jawab manajemen dalam melayani kepentingan
masyarakat, membantu manajemen untuk mengikuti dan memanfaatkan
perubahan secara efektif, berfungsi sebagai peringatan awal untuk yang
masuk akal dan etis sebagai sarana utamanya.
Menurut pendapat kedua ahli tentang Public Relations, maka dapat
disimpulkan bahwa Public Relations merupakan suatu proses interaksi antara
perusahaan dan masyarakat untuk memelihara komunikasi dua arah, saling
pengertian antara perusahaan dan masyarakat untuk menciptakan goodwill,
saling percaya dan saling pengertian dengan tujuan meningkatkan citra
perusahaan dimata masyarakat.
2.2.3.1 Ruang Lingkup Public Relations
Setelah mengetahui pengertian dari Public Relations, maka ada pula
ruang lingkup Public Relations dalam menjalankan fungsi dan tugas pada
suatu organisasi atau perusahaan. Secara sederhana pekerjaan yang biasa
dilakukan Public Relations dapat disingkat menjadi PENCILS(Kriyantono,
2008) :
a. Publication & Publicity, yaitu memperkenalkan perusahan kepada
publik, Misalnya dengan membantu tulisan yang diserbaluaskan
kepada media.
b. Events, mengorganisasikan event atau kegiatan sebagai upaya untuk
membentuk citra.
22
c. News, seorang Public Relations ditutun menguasai teknik-teknik
menulis sehingga dapat menghasilkan produk-produk tulisan (Public
Relations Writing).
d. Community Invelovement, Public Relations harus membuat programprogram yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas
atau masyarakat sekitarnya.
e. Identity-Media, merupakan pekerjaan Public Relations dalam membina
hubungan dengan media (pers).
f. Lobbying, Public Relations dituntut mempunyai keahlian persuasi dan
negosiasi dengan berbagai pihak.
g. Social Investment, pekerjaan Public Relations untuk membuat
program-program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan
sosial.
2.2.3.2 StrategiPublic Relations
Strategi itu harus dipahami oleh tiap-tiap bagian dari setiap divisi
dalam perusahaan, Menurut (Smith, 2005), ada beberapa langkah yang
ditetapkan sebagai strategi Public Relations, yaitu:
1. Formative Research
Fase pertama dalam proses perencanaan strategis menurut Smith adalah
riset formatif atau riset stategis adalah kegiatan pendahuluan yang
dilakukan untuk mendapatkan informasi dan menganalisa situasi yang
dihadapi . Dalam fase ini terdapat tiga tahap yaknianalisis situasi, analisis
organisasi dan analisis publik.
a. Analyzing the situation (menganalisa situasi)
Merupakan bagian yang penting sebagai proses awal penentuan
strategi,dimana setiasp tahap ini digunakan untuk mengumpulkan
semua informasi dan sekaligus menganalisa situasi.
b. Ananlyzing the organization (menganalisa organisasi)
Pada tahap ini diperlukan pengamatan yang tepat terhadap tiga
aspek perusahaan yaitu lingkungan internalnya (misi,performance,
dan
sumber
eksternalnya.
daya
perusahaan),
reputasi
dan
lingkungan
23
c. Ananlyzing the public (menganalisa publik)
Merupakan tahap untuk mengidentifikasikan dan menganalisa
publik yang menjadi sasaran. Hal ini akan membuat perusahaan
mampu mengatur prioritas dalam berhubungan dengan publknya
yang beragam.
2.
Strategy
Strategi merupakan jantung nya perencanaan Public Relationsmaupun
masaran dan bidang lainnya yang berkaitan.Strategi adalah keseluruhan
rencana organisasi, meliputi apa yang ingindicapai dan bagaimana cara
mencapainya. Strategi memiliki tiga tahap, yakni menetapkan tujuan dan
sasaran,memformulasikan
aksi
dan
strategi
respon,
kemudian
menggunakankomunikasi efektif.
a. Establishing goals and objectives (menentukan sasaran dan objektif)
Tahap ini dapat membuat perusahaan mengembangkan objektif yang
jelas, spesifik dan terukur (measurable) sesuai dengan yang
diinginkan perusahaan.
b. Formulating action and response strategies (memformulasikan aksi
dan respon)
Tahap ini merupakan tahap dimana antara kegiatan atau aksi
dipadukan dengan respon yang akan diterima.
c. Using effective communication (menggunakan komunikasi yang
efektif)
Tahap ini berhubungan dengan beragam keputusan yang diambil
terhadap pesan yang disampaikan, seperti: sumber yang akan
menyampaikan pesan kepada publik kunci, isi dari pesan, bunyi dan
gayannya dan lain-lain.
3.
Tactics
Setelah strategi di buat, kini tiba gilirannya untuk memasuki fase ketiga
yaitu taktik. Pada fase ini terdiri dari pemilihan taktik komunikasi yang
akan digunakan dan melakukan implementasi rencana strategis
yangsudah disusun.
24
a. Choosing communication tactics (memilih taktik komunikasi)
Ada empat kategori dalam komunikasi, seperti : komunikasi tatap
muka, organizational media, media berita, iklan dan media
promosional dan lainnya.
b. Implementing the strategic plan (mengimplementasikan strategi)
Ditahap ini dikembangkan budget dan jadwal yang dipersiapkan
untuk mengimplementasikan program komunikasi yang ditentukan.
4. Evaluative Research
Pada fase terakhir adalah untuk mengetahui efektivitas berbagai
taktikkomunikasi yang digunakan untukmencapai tujuan dan sasaran
yang
telah
ditentukan.Tahap
ini
adalah
tahap
akhir
dimana
dikembangkan metode yang spesifik dalam mengukur keefektifan dari
strategi yang ditempuh.
Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi PR adalah pemikiran yang
telah direncanakan oleh praktisi PR untuk mengelola citra melalui berbagai
kegiatan PR untuk mecapai tujuan perusahaan.
2.2.4 Media Relations
Menurut
Winconsin-River
Fall,
Barbara
Averill,
“Media
relationshanyalah salah satu bagian dari Public Relations, namun ini bisa
menjadi perangkat yang sangat penting dan efisien.Begitu kita bisa menyusun
pesan yang bukan saja diterima tetapi juga dipandang penting oleh media
lokal, maka kita sudah membuat langkah besar menuju keberhasilan program
kita.”Averill
menyamakan
media
relations
dengan
publisitas.Averill
menyebut media relations sebagai salah satu bagian dari PR yang merupakan
sarana yang sangat penting dan efisien. Penting karena akan menopang
keberhasilan program, dan efisien karena tidak memerlukan banyak daya
dana untuk menginformasikan program yang hendak di jalankan dengan
mengunakan teknik publisitas.(Yosal, 2008)
Menurut Frank Jefkins, media relations merupakan usaha untuk
mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau
informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman
25
bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Jefkins
menjelaskan mengenai target media relations adalah pencapaian publikasi
atau penyiaran maksimal atas informasi organisasi. Publikasi yang maksimal
tidak hanya dari sisi jumlah media yang memuat, melainkan juga
penyampaian informasi yang lengkap, serta berada di posisi strategis atau
mudah dibaca, didengar atau ditonton permirsa.(Diah, 2008)
Uraian tentang media relations itu bisa dilihat keterkaitannya untuk
membentuk pengertian media relations yaitu:
a. Pertama,media relations itu berkenaan dengan media komunikasi. Media
komunikasi ini diperlukan karena menjadi sarana yang sangat penting dan
efisien dalam berkomunikasi dengan publik. Agar komunikasi dengan
publik tersebut bisa terpelihara, maka segala kepentingan media massa
terhadap organisasi mesti di respons organisasi. Tujuannya adalah untuk
keberhasilan program. Dalam pengertian media relations tersebut, bila
diringkaskan kurang lebih bisa menjadi: mempromosikan organisasi
melalui media massa.
b. Kedua, media relations itu pada dasarnya berkenaan dengan pemberian
informasi atau memberi tanggapan pada media pemberitaan atas nama
organisasi atau klien. (Yosal, 2008)
Disamping itu, media relations sebagai fungsi khusus kampanye PR
adalah mengikuti tahapan-tahapan dalam proses PR. Bukan sekadar
mempublikasikan kegiatan yang diselenggarakan satu organisasi melainkan
juga bagaimana publikasi itu menopang atau memperkokoh citra organisasi di
mata publiknya. Bukan sekadar memperbanyak jumlah kegiatan organisasi
yang diliputi media massa, melainkan juga bagaimana peliputan media massa
itu menunjang pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu media relations
merupakan kegiatan yang terencana, dengan perencanaan yang didasarkan
hasil riset, dan ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu.(Yosal, 2008)
Dari paparan kedua ahli diatas mengenai media relations, dapat
disimpulkan bahwa media relations merupakan salah satu bagian dari Public
Relations yang dapat menciptakan keberhasilan program kegiatan Public
Relations,
disamping
itu
tidak
memerlukan
banyak
biaya
untuk
menginformasikan program tersebut karena adanya hubungan yang baik
26
dengan media, yang dapat menciptakan publisitas positif bagi perusahaan.
Salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh PR yaitu menjalin hubungan
yang baik dengan media.
2.2.1.1 Manfaat Media Relations
Melalui aktivitas media relations, maka hubungan antara organisasi
dengan media yang diwakili oleh praktisi PR dan wartawan diharapkan akan
lebih baik dan positif. Dengan demikian manfaat media relations dapat
dirasakan oleh kedua pihak.(Nova, 2011)manfaatmedia relations antara lain
1. Membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab
organisasi dan media massa.
2. Membangun kepercayaan timbal balik dengan prinsip saling
menghormati dan menghargai, serta kejujuran dan kepercayaan.
3. Penyampaian atau perolehan informasi yang akurat, jujur dan mampu
memberikan pencerahan bagi publik.
Dengan adanya manfaat media relations tersebut hendaknya dapat
dirasakan oleh kedua belah pihak yaitu PR dan media massa, diharapkan
hubungan media dapat mempermudah kedua belah pihak saling memahami
situasi
dan
kondisi
kerja
masing-masing.
Selain
itu,
bisa
saling
mendiskusikan hal-hal terbaik untuk kerjasama antara kedua belah pihak.
2.2.4.1 Prinsip Media Relations
Setelah adanyauraian tentang manfaat media relations, maka adapula
prinsip media relations untuk menjalin hubungan yang baik jika PR
mengenal beberapa prinsip dalam membangun hubungan dengan media yaitu:
a. Mutlak adanya kejujuran dan keterusterangan
b. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pers.
c. Menjaga perilaku ketika berhadapan dengan media.
d. Tidak menutup saluran informasi.
e. Jangan membanjiri media dengan berbagai publisitas yang tidak jelas
tujuan atau sasarannya.
27
f. Selalu memperbaharui setiap daftar identitas reporter agar tercipta
hubungan yang baik dengan media (good media relationship).(Nova,
2011)
2.2.4.2 Bentuk Media Relations
Dalam upaya melaksanakan dan menjalin media relations, maka PR
harus melakukan berbagai kegiatan yang bersentuhan langsung dengan
pers.Kegiatan media relations adalah berkontribusi pada tujuan strategis
organisasi dengan berbagai media yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
tujuan strategi perusahaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka pentingnya media relations
bagi seorang Public Relations dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya. Dimana kegiatan media relations yang dilakukan Public Relations
merupakan bagian dalam tujuan strategis perusahaan yang diaplikasikan
dalam berbagai kegiatan media relations sehingga tercipta hubungan baik
dengan media.
2.2.4.2.1 Kegiatan Media Relations dalam Bentuk Acara (event)
a. Konferensi pers (press conferences)
Konferensi pers merupakan sebuah pertemuan para jurnalistik yang sengaja
berkumpul untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan topik –
topik yang sedang hangat dibicarakan (Jefkins, 1992 : 119). Konferensi pers
diadakan
dengan
tujuan
untuk
melakukan
klarifikasi
atau
untuk
memperbaiki citra perusahaan yang sempat rusak.Tidak jarang konferensi
pers diadakan secara mendadak, dengan tempat seadanya.
b. Resepsi pers (press reception)
Menurut Frank Jefkins, 1992 : 120, Resepsi pers meruapakan acara kumpul
– kumpul para jurnalis dalam kondisi yang santai dan menyenangkan. Acara
ini biasanya dilakukan secara informal dalam satu acara yang sudah
direncanakan dan lebih terorganisasi.
c. Kunjungan pers (facility pers)
Untuk memperjelas berita yang dibuat, sering kali sebuah perusahaan atau
organisasi mengundang wartawan atau pekerja media untuk mengunjungi
perusahaan atau organisasi mereka.Acara ini biasanya disertai dengan
28
fasilitas transportasi, jamuan, selingan ramah tamah, dan terkadang
akomodasi menginap satu malam.
d. Press Calls
Press calls adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang praktisi Public
Relations dari suatu perusahaan atau organisasi untuk menyampaikan suatu
informasi atau berita kepada pekerja media dengan menggunakan telepon.
e. Media briefing
Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang Public Relationsuntuk
memberikan penjelasan singkat kepada para jurnalis sebalum suatu kegiatan
dilakukan. Tujuannya, supaya setiap wartawan yang terlibat dalam acara
tersebut mengetahui tata cara dan aturan – aturan yang berlaku selama acara
itu dilakukan.
f. Media events
Media Event yang dimaksud disini adalah kegiatan yang dilakukan dengan
mengundang media massa (baik cetak maupun elektronik) ketika
perusahaan itu menjadi sponsor dalam launching suatu produk.
g. Radio, television, newspaper, and magazine interviews
Public Relation melakukan interviu di radio, televisi,koran, maupun
majalah. Yang dimaksud dengan interviu adalah media massa tersebut
melakukan interviu dengan beberapa narasumber (dari perusahaan tersebut)
tentang suatu topik atau permasalahan yang sedang hangat pada saat ini.
h. Radio talk shows and television talk shows
Merupakan diskusi interaktif yang diadakan antara pihak radio atau televisi
dengan nerasumber dari perusahaan atau organisasi tertentu.
i. Development of your organization’s own radio or televisions programe
kegiatan ini dilakukan dengan cara mengembangkan program – program
televisi atau program radio dari organisasi atau perusahaan itu sendiri.
j. Meeting with editors
Ada banyak keuntungan ketika Public Relations menyediakan waktu-nya
untuk bertemu dan diskusi dengan editor. Keuntungan tersebut adalah
1. Dengan bertemu, seorang Public Relations akan mengerti tema dan
topik yang sedang dibahas di media massa tersebut dalam minggu itu;
2. Dengan bertemu, akan membuat praktisi Public Relations tahu tentang
aturan menulis dan ‘selera’ menulis di media massa tersebut;
29
3. Bertemu dan berdiskusi dengan editor akan menciptakan hubungan
yang lebih dekat antara Public Relations dengan editor dan institusi
media tempat editor itu bekerja. (Darmastuti, 2012).
k. Press Tour
Sejumlah wartawan diajak untuk turut serta dalam event khusus atau
peninjauan ke luar kota bersama dengan pejabar instansi atau pemimpin
perusahaan selama lebih dari satu hari, untuk meliput secara langsung
mengenai kegiatan tertentu.
l. Press Gathering
Pertemuan pers semacam ini bersifat sosial, menghadiri acara tertentu baik
formal maupun informal.Jamuan pers tersebut untuk mengikat tali
silaturahmi yang lebih erat antara kedua belah pihak.(Sitepu & Faulina,
2011)
2.2.4.2.2 Kegiatan Media relations dalam Bentuk Tulisan.
a. Press releases
Warren K. Agee dkk, menyatakan press release merupakan sebuah berita
yang
disusun
oleh
sebuah
orangiasasi
yang
menggambarkan
kegiatannya.Release ini menjadi satu kesempatan untuk menyalurkan fakta
dan pandangan dari sebuah organisasi terhadap suatu permaslahan.
b. Placing opinion pieces in the local newspaper
Merupakan kegiatan yang dilakukan dengan menempatkan opini – opini
yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi yang menjadi bagian dari
kegiatan media relatons pada surat kabar lokal yang ada di daerah tersebut.
c. Letters to the editor of the local newspaper
Membuat surat atau tulisan – tulisan yang dikirimkan kepada editor
merupakan satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh Public Relations.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dapat digunakan sebagai peluang
bagi Public Relations.
Publisitas dapat dilakukan oleh Public Relationsdengan menggunakan
banyak cara, mulai dari membuat release, membuat opini, memberikan
masukan ke editor, hingga membuat sura pembaca. Bahkan membuat tulisan
– tulisan lain juga memungkinkan, seperti tulisan dalam bentuk feature.
30
d. Public Service Announcements
Bentuk tulisan lain dalam kegiatan media relationsadalah pemberitahuan –
pemberitahuan layanan public. Pemberitahuan – pemberitahuan layanan
public ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial suatu perusahaan
kepada masyarakat.
e. In-house publications, newsletters
Kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh seorang Public Relations bukan
hanya komunikasi eksternal, tetapi juga komunikasi internal. Komunikasi
untuk pihak internal dalam dilakukan dengan membuat in-house
publications seperti house journal maupun dengan membuat newsletters.
f. Electronic Communications
Komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan e-mail maupun
melakukan publisitas dengan menggunakan media internet.
g. Banners
Banners merupakan media komunikasi tertulis yang dapat dilakukan oleh
Public Relationsuntuk memublikasikan perusahaan atau organisasi tempat
Public Relationsitu berada.
h. Websites
Salah satu media komunikasi tulis yang paling efektif yang dapat digunakan
oleh praktisi Public Relationsdalam menyampaikan informasi tentang
perusahaan tempat Public Relationsitu berasa adalah websites. Websites
yang menarik akan membuat pengunjung web menyukai web tersebut dan
semakin dalam mengakses informasi yang disajikan oleh perusahan
tersebut.(Darmastuti, 2012)
i. Feature
Feature sebagai tulisan yang penuh dengan muatan human interest selain
menghibur dan informastif, yang ditulis dengan diwarnai secara pribadi oleh
wartawan atau penulisnya.
31
j. Artikel
Artikel merupakan pembahasan atas satu permasalahan yang kebanyakan
ditulis oleh penulis luar organisasi media masa.Dalam artikel, fakta
dianalisis dengan pendekatan teoritis tertentu sehingga kajiannya menjadi
teoritis dan mendalam.(Yosal, 2008)
k. Advertising
Iklan merupakan suatu tampilan yang memuat tentang penginformasian
suatu produk atau jasa dengan bahasa yang jauh lebih ringkas dibanding
dengan brosur.Biasa dimuat di media cetak untuk penerbitannya perusahaan
harus membayar.
l. News Release
Biasanya ditulis di kertas berkop untuk berbagai tujuan, diantaranya adalah
untuk menjelaskan tentang suatu produk/jasa baru, memaparkan perubahan
strategi perusahaan, ataupun keberhasilan perusahaan.
m. Advetorial
Merupakan sebuah tulisan yang memaparkan tentang produk atau layanan
dari suatu organisasi secara mendetail.Advertorial bias juga dikatakan
sebagai sebuah iklan dalam bentuk tulisan dan untuk penerbitannya pihak
perusahaan
harus
membayar
sejumlah
uang kepada
media
yang
bersangjutan.
n. Company Profile
Company profile ini menampilkan aspek historis perusahaan, susunan
komusaris, jajaran direksi, system dan struktur organisasi dan manajemen,
sejumlah kantor cabang yang sudah ada, jenis produk atau jasa yang
dikelolah, hingga nilai – nilai filosofis perusahaan yang selalu menjadi
acuan, dan ini semua dikemas dalam format mahalan yang mewah dan
menarik.(Sitepu & Faulina, 2011)
2.2.4.3 Taktik Media Relations
Taktik-taktik yang dikembangkan dari strategi sebuah organisasi
untuk mencapai tujuannya meliputi :
1. Terus-menerus mengembangkan materi PR untuk media massa.
32
2. Menggunakan berbagai media yang ada untuk menyampaikan pesan
kepada publik.
3. Membangun dan memelihara kontak dengan media massa.
4. Memposisikan organisasi sebagai sumber informasi handal untuk
media massa dalam bidang tertentu, misalnya untuk produk ramahlingkungan.
5. Memposisiskan pimpinan organisasi sebagai juru-bicara atau ketua
dalam asosiasi profesi atau asosiasi perusahaan sejenis.
6. Selalu berkoordinasi dengan bagian-bagian lain dalam perusahaan
sehingga selalu mendapatkan informasi mutakhir.
Taktik-taktik yang dikembangkan tersebut hanyalah salah satu contoh
dari taktik yang dikembangkan satu organisasi.Taktik yang di kembangkan
sebenarnya merupakan taktik generik yang bisa dikembangkan dalam
organisasi manapun.Mengingat taktik tersebut pada dasarnya dikembangkan
dengan menekankan pada tiga aspek yakni organisasi, media, dan pesan yang
disampaikan organisasi pada publiknya.(Yosal, 2008)
Dalam Jurnal “Strategi Public Relations Dalam Membangun Citra
Perusahaan” yang ditulis oleh Siti Khadijah terdapat hubungan yang saling
menguntungkan antara media dan Public Relations perludibangun unuk
menciptakan
hubungan
yang
harmonis.Adapun
prinsip
yang
perlu
dibangunketika berhubungan dengan pers (Good Public Relationsess
Relationship) (Rosady, 2003).
a. Sikap terus terang, jujur terbuka, ramah, tegas, dan profesional.
b. Memberikan pelayanan terbaik kepada media dan tidak menutup saluran
informasikhususnya saat menghadapi krisis.
c. Jangan terlalu membanjiri berbagai publisitas yang tidak jelas tujuannya.
d. Tidak meminta-minta atau mengemis kepada pers agar beritanyanya
dibuat.
e. Saling memahami fungsi, kewajiban dan tugas profesi serta memegang
kode etik profesimasing-masing.
f. Saling mengenal baik, cukup akrab antara kedua belah pihak secara
individual danfungsional namun tetap menjaga jarak demi kerahasiaan
lembaga.
33
g. Kenalilah siapa pemimpin redaksi, wakil pemimpin redaksi, redaktur
pelaksana, redakturhalaman, para reporter setiap bidang liputan. ( salalu
meng-up date- daftar nama).
h. Meminta kartu nama, biasanya setiap jurnalis resmi/bertugas dilengkapi
kartu kartu pers/nama.
i. Menerima kedatangan jurnalis dalam rangka peliputan, konfirmasi berita,
wawancara,tanpa menujukkan ragu-ragu atau penuh kecurigaan.
j. Melayani dengan baik bila ada permintaan interview /wawancara dari
pihak perstermasuk jika mendadak dengan catatan segala sesuatunya
dipersiapkan terlebih dahuludengan memilah informasi yang pantas untuk
dipublikasikan.
k. Kirimkan kartu ucapan selamat, baik kepada individu maupun lembaga
(penerbit) yangsedang ulang tahun, menghadapi lebaran, tahun baru dan
sebagainya. Sebagai tandapenuh perhatian untuk membangun hubungan
baik.
l. Pemberian iklan goodwill, yaitu iklan secara insidentil di luar iklan
promosi/komersil(misal: iklan layanan masyarakat) yang dikerjasamakan
dengan media tersebut. Ataukerja sama lainnya seperti : penanggulangan
bencana alam, pelestarian dan kepedulianalam atau tema sosial lainnya
untuk menarik simpati berbagai pihak.
m. Membentuk kerjasama publikasi/promosi bersama dengan pihak media
melalui coverage(ulasan berita) / penulisan artikel/feature (advetorial)
tentang suatu produk/jasa yang ingin dikampanyekan secara efektif
melalui kerjasama antara Public Relations dan pihak pers.
2.2.5
Merek (Brand)
Suatu produk dapat dibedakan dari produk lainnya dari segi merek
(brand). Merek tersebut dapat dipakai sebagai alat untuk menciptakan
pandangan tertentu dari para pembeli, baik melalui periklanan maupun
melalui kegiatan promosi yang lain. Peranan merek tidak hanya sekedar
pembeda suatu produk, namun tidak mustahil pada kondisi tertentu akan
berwujud aset yang bernilai ekonomis.
Menurut (Kotler, 2005), merek merupakan janji penjual untuk secara
konsisten memberikan tampilan, manfaat dan jasa tertentu pada pembeli.
34
Merek-merek terbaik memberikan mutu, tetapi merek lebih dari sekedar
simbol.
Merek terbaik akan memberikan jaminan kualitas. Namun pemberian
nama atau merek pada suatu produk handaknya tidak hanya merupakan suatu
simbol, karena merek memiliki enam tingkat pengertian:
1.
Atribut Produk :Merek mengingatkan pada atribut-atribut
tertentu, seperti halnya kualitas, gengsi, nilai jual kembali, desain dan
lain-lain.
2.
Manfaat:Merek tidak hanya serangkaian atribut. Pelanggan
tidak memberi atribut, tetapi mereka membeli manfaat. Atribut
diberikan untuk dikembangkan menjadi manfaat fungsional atau
emosional.
3. Nilai :Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. Maka,
produsen harus dapat mengetahui kelompok pembeli yang mana
mencari nilai-nilai yang mereka miliki.
4. Budaya: Merek juga mewakili budaya tertentu. Seperti Jerman yang
terorganisasi, konsisten, tingkat keseriusan tinggi, efesien, dan
berkualitas tinggi.
5. Kepribadian: Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu. Sering
kali produk tertentu mengunakan kepribadian orang yang terkenal
untuk mendongkrak atau menopang merek produkya.
6. Pemakai: Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau
menggunakan produk tersebut. Kebanyakan pemakai adalah orangorang yang menghargai nilai budaya dan kepribadian produk tersebut.
Apabila suatu perusahaan memperlakukan merek hanya sekedar suatu
nama, maka perusahaan tersebut tidak melihat tujuan mereka sebenarnya.
Dengan enam tingkat pengertian dari merek diatas, perusahaan harus
menentukan tingkat mana akan ditetapkan identitas merek. Merupakan satu
kesalahan untuk mempromosikan hanya atribut merek. Pertama, konsumen
tidak begitu tertarik dengan atribut merek dibandingkan dengan manfaat
merek. Kedua, pesaing dapat dengan mudah meniru atribut tersebut. Ketiga,
atribut yang sekarang lama kelamaan akan menurun artinya, sehingga
merugikan merek yang terikat pada atribut tersebut.
35
Merek merupakan hal yang sangat penting, baik bagi konsumen
maupun produsen. Dari sisi konsumen, merek mempermudah pembelian. Bila
tidak ada merek, konsumen harus mengevaluasi semua produk yang tidak
memiliki merek setiap kali mereka akan melakukan pembelian. Mereka juga
membantu menyakinkan konsumen bahwa mereka akan mendapatkan
kualitas yang konsisten ketika mereka membeli produk tersebut. Dari sisi
produsen, merek dapat dipromosikan. Merek dapat dengan mudah diketahui
ketika diperhatikan atau ditempatkan dalam suatu display.
Selain itu, merek mempermudah mengidentifikasikan suatu produk,
merek juga bisa membuat konsumen yakin akan memperoleh kualitas yang
sama jika mereka membeli ulang. Maksudnya merek dapat membantu
konsumen agar tidak keliru dalam memilih produk yang diinginkan para
konsumen, yakni terhadap mutu dan harga. Merek mengurangi perbedaan
harga, karena konsumen akan mudah membandingkan harga dari suatu
produk dengan merek yang berbeda dan akhirnya bagi produsen dapat
menambah prestasi. Karena merek adalah salah satu faktor yang
dipertimbangkan dalam memandingkan produk-produk sejenis.
(Kotler, 2005) berpendapat bahwa merek memiliki peranan dilihat
dari sudut pandang produsen, dimana merek memiliki peranan serta kegunaan
sebagai berikut:
1. Merek memudahkan penjual untuk memproses pesanan dan
menelusuri bila terjadi kesalahan. Di samping itu juga lebih mudah
bagi produsen untuk menemukan kalau ada keluhan dari konsumen.
2. Merek memberikan kesempatan pada penjual untuk menarik
pelanggan yang setia dan menguntungkan. Kesetiaan merek
memberikan perlindungan terhadap produsen dari pesaing serta
pengendalian
yang
lebih
besar
dalam
perencanan
program
pemasarannya.
3. Merek dan tanda dagang produsen memberikan perlindungan hukum
atas tampilan produk yang unik, yang tanpa itu akan dapat ditiru oleh
pesaing.
4. Merek membantu penjual melakukan segmentasi pasar.
36
5. Merek yang baik membantu citra perusahaan. Dengan membawa
nama perusahaan, merek membantu mengiklankan mutu dan ukuran
perusahaan.
2.2.6 Brand Image
Citra sebuah perusahaan bukan hal yang bisa diciptakan dalam jangka
waktu yang singkat, perusahaan memerlukan waktu bertahum-tahun lamanya
untuk menciptakan citra yang positif, citra yang diinginkan, dan untuk
menciptakan citra tersebut tidaklah mudah melainkan menggunakan strategi
dan pendekatan yang kompleks.Namun citra ini bisa menjadi fondasi yang
kuat kedepannya bagi kelangsungan perusahaan menjalankan bisnisnya.
Christina Whidya Utami mengatakan bahwa, penguatan secara
konsistenterhadap
brand
image
dapat
dilakukan
melalui
program
komunikasiritel dan unsur bauran pemasaran (Utami, 2006).Komunikasi
pemasaran, iklan dan promosi mempunyai peran palingpenting dalam
pembangunan brand image. Hal ini disebabkan karenakegiatan ini
mempunyai target audience luas, sehingga dalam waktu relative singkat
pesan yang ingin disampaikan tentang brand lebih cepat sampai.
2.2.6.1Hal yang Mempengaruhi Brand Image
1. Desain kemasan
2. Event, promosi, dan kegiatan below the line lainnya
3. Iklan tidak langasung yaitu bersifat public relation
4. Corporate Social Responsibility (CSR)
5. Customer Service
6. Bagaimana karyawan yang bekerja di lini depan menghadapi konsumen.
Ke enam hal ini menjadi faktor yang dapat mempengaruhi brand
imagedari sebuah perusahaan.Faktor-faktor diatas dapat diatur oleh
perusahaan sehingga untuk menciptakan brand yang baik merupakan
keputusan dan kontrol langsung dari perusahaan.
37
2.2.6.2 Pembentukan Brand Image
Pembentukan brand image tidak dapat terjadi dalam sekejap, namun
membutuhkan waktu yang cukup lama. Brand image terbentuk berdasarkan:
1. Kualitas Produk
2. Pelayanan yang disediakan
3. Reputasi Perusahaan
4. Kebijakan Perusahaan
5. Kegiatan-kegiatan perusahaan itu sendiri.
38
2.3 Kerangka Berpikir
Public Relations Hotel Santika
Premiere Jakarta
Kegiatan Media Relations
Beberapa kegiatan Media relations:
a. Press call
b. Media briefing,
c. Media event
d. Radio,
e. Television, newspaper,
magazine interview, radio and
television talkshows
f. Development of your
organizations own radio or
television program
g. Meeting with editors
Mempertahankan
Mengelola
Brand Image baik
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Sumber: Diolah oleh pribadi
Melalui kerangka pikir ini, penelitian ini terfokus dengan kegiatan
Media Relations yang dilakukan oleh department Public Relations Hotel
Santika Premiere Jakarta yang merupakan objek penelitian. Penelitian ini
fokus pada strategi media relations yang dilakukan dalam perusahaan seperti
pess call, media event, media briefing, dan lain-lain. Selain strategi media
relations, dalam penelitian juga fokus pada berbagai kegiatan media relations
yang mampu menciptakan hubungan baik dengan media yang diharapkan
akan dapat mempertahankan dan meningkatkan Brand Image.
Download