BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State of the Art Penelitian sebelumnya merupakan jurnal-jurnal nasional serta jurnal internasional yang menjadi acuan dari penelitian ini. Jurnal-jurnal berikut diambil berdasarkan kesesuaian teori, tema, atau aspek lain dari penelitian ini. Jurnal tersebut sebagai berikut: Tabel 1 State of the Art No Nama & Lokasi Tahun Judul Metode Penelitian Penelitian Strategi Kualitatif Hasil Penelitian Penelitian 1. Denada Jakarta Kegiatan strategi Faraswacyen Media komunikasi L. Gaol, relations konvensional dalam Medya dalam kegiatan media Apriliansyah, Meningkat relations seperti Tigor Morris kan Citra press release, press Marpaung. Perusahaan conference, media (Volume 1, (Studi gathering dan media Nomor 1, Kasus Pada visit merupakan 2013). Media kegiatan komunikasi Jurnal Ilmu relations di utama yang Komuni- PT J.Co dilakukan oleh kasi. Donuts& Manajemen PT J.Co Universitas Coffee dengan tujuan Budi Luhur membangun Jakarta. hubungan baik dengan para awak media massa sekaligus sebagai 7 8 No Nama & Lokasi Tahun Judul Metode Penelitian Penelitian Hasil Penelitian Penelitian bentuk promosi bagi merek J.Co. Melalui berbagai kegiatan media relations, manajemen PT J.Co berusaha untuk membangun relasi dengan pihak media massa. Pada akhirnya pihak manajemen berharap agar relasi yang telah terbangun dapat dioptimalkan untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuantujuan perusahaan dalam hal ini adalah citra positif bahwa produk-produk J.Co memiliki kualitas internasional. 2. Agustinus Jakarta Strategi Kualitatif Binus University Setyawan, Media memanfaatkan Agus Wasita. relations media relations dalam sebagai penyampai 9 No Nama & Tahun Lokasi Judul Metode Penelitian Penelitian Hasil Penelitian Penelitian Jurusan Mempertah informasi kepada Komunikasi ankan Citra masyarakat. Media Pemasaran Binus massa digunakan University oleh Binus Universitas University untuk Bina menyampaikan Nusantara pesan yang berkaitan dengan apa yang (Desember dilakukan, 2014) penghargaan apa yang diraih atau ada sesuatu yang baru. Pesan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman dan penambahan wawasan masyarakat terhadap Binus University.Faktor kunci keberhasilan hubungan media relations yang dilakukan oleh Binus University adalah komunikasi. Komunikasi antarpersonal menjadi penting ketika kita ingin 10 No Nama & Lokasi Tahun Judul Metode Penelitian Penelitian Hasil Penelitian Penelitian membangun sebuah hubungan yang baik. Media harus dijadikan sebagai teman karena nama baik Binus University juga bergantung pada media. Jika tidak menjalin hubungan yang baik dengan mereka, maka opini yang terbentuk di masyarakat akan jelek dan merugikan Binus University, ini adalah faktor saling mengerti dan saling menghormati antara profesi PR dan wartawan. 3. Denessia Jakarta Putriningrum Utomo, Mia Angeline, S.Kom, MM. Jurusan Komunikasi Pemasaran. Universitas Bina Analisis Kualitatif By building personal Strategi relationship with the Public media merupakan relations strategi PR dalam Dreamers Radio Media dalam membangun relations hubungan dengan dan media. Hubungan Community secara personal 11 No Nama & Tahun Lokasi Judul Metode Penelitian Penelitian Hasil Penelitian Penelitian Nusantara (Desember 2014) Relations mungkin tidak untuk dilakukan secara Membangu intens lewat sms, n email, atau pesan- Brand Awareness pesan media sosial Radio untuk menyapa dan Streaming menanyakan kabar Dreamers pekerja media. Radio Namun, hubungan personal yang dibangun adalah dengan melakukan pendekatan lewat gathering, nonton bareng, dan hangout dengan pekerja media maupun komunitas dan fanbase. Strategi inilah yang dinilai sangat baik dilakukan, karena interaksi antara pihak internal dan eksternal dapat terjalin secara bebas diluar pekerjaan dan tanggung jawab, sehingga akan menimbulkan 12 No Nama & Lokasi Tahun Judul Metode Penelitian Penelitian Hasil Penelitian Penelitian kedekatan atau keakraban yang berdampak pada hubungan kerjasama. 4. Essienubong Nigeria The Era of Kualitatif Banyaknya H. Ikpe, New Media Deskriptif tantangan yang Festus Technologi dihadapi media Prosper Olise es and the relations di Nigeria (Volume 2, Challenges dalam era baru Number 1, of Media teknologi media 2010) relations terlibat Jurnal Practice in mengkhawatirkan Communica- Nigeria dan tidak boleh tion. diabaikan. Upaya Fundamental mengurangi faktor- s of media faktor ini terletak di relations in tangan semua Nigeria. stakeholder yang secara langsung maupun tidak langsung dalam praktek. Ini termasuk Pemerintah Nigeria, organisasi media, perusahaan organisasi, pemerintah dan Organisasi NonPemerintah 13 No Nama & Lokasi Tahun Judul Metode Penelitian Penelitian Hasil Penelitian Penelitian organisasi (LSM), individu, serta publik. Media relationsperlu memastikan hubungan interpersonal kepada wartawan media, satu sama lain harus dipertahankan dan saling dipertahankan karena media berfungsi sebagai batu loncatan untuk kemajuan citra mereka. 5. Augustine Singapore Mediating Kualitatif Model baru yang Pang, (2010) the media a disebut mediasi Corporate journalist- dimana media yang Communicat centric dimaksudkan untuk ions: An media membekali para International relation praktisi untuk Journal, Vol. model melakukan 15 Iss: 2, hubungan media pp.192 - 204 secara sistematis dan normatif dengan cara yang bertujuan utama memenangkan wartawan ahli oleh 14 No Nama & Tahun Lokasi Judul Metode Penelitian Penelitian Hasil Penelitian Penelitian pengetahuan pekerjaan mereka dan profesi mereka. Model mediasi ini didasarkan pada tiga hal penting yang pertama sebagai praktisi harus menyadari kebutuhan untuk terlibat yang disebut "Hubungan media proaktif." Tujuannya, adalah untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan kontrol atas media sehingga tujuan organisasi, seperti mempromosikan publik masalah agenda, dapat dicapai. ”hubungan media Proaktif” membutuhkan praktisi atau organisasi untuk mengasumsikan agresif, high-profile 15 No Nama & Tahun Lokasi Judul Metode Penelitian Penelitian Hasil Penelitian Penelitian pendekatan yang dapat berjalan bertentangan dengan apa yang biasanya disukai, low profile dengan media Kedua, mengingat permusuhan lama dan antagonisme antara wartawan dan perusahaan praktisi harus mengasumsikan tanggung jawab yang membina hubungan baik adalah tugas penting sebagai wartawan.Ketiga, jika praktisi tertarik untuk menumbuhkan hubungan yang layak dan positif dengan media, Tanggung jawab ada pada mereka untuk memahami bagaimana wartawan dan lingkungannya beroperasi. Sumber: Diolah dari penelitian 16 Pada jurnal pertama yaitu Strategi Media Relations dalam Meningkatkan Citra Perusahaan (Studi Kasus Pada Media relations di PT J.Co Donuts & Coffee susunan Denada Faraswacyen L. Gaol, Medya Apriliansyah, Tigor Morris Marpaung. menggunakan analisis data kualitatif dan metode studi kasus, dengan tujuan salah satunya untuk mengetehui faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam penerapan strategi komunikasi dan pola kerjasama PT J.Co melalui kegiatan media relations dalam upaya membangun citra positif perusahaan, sedangkan pada penelitian ini salah satunya bertujuan untuk mengetahui manfaat yang didapatkan dari kegiatan media relations dalam mempertahankan brand image. Pada jurnal kedua yang berjudul Strategi Media relations dalam Mempertahankan Citra Binus University yang menjadikan sebuah lembaga pendidikan yang mempunyai visi menjadi sebuah universitas kelas dunia sebagai objek penelitian dengan kualitatif yang bertujuan salah satunya mengetahui faktor kunci keberhasilan hubungan antara Binus University dan media massa, sedangkan pada penelitian ini menjadikan perhotelan sebagai industri penunjang pariwisata sebagai objek penelitian yang bertujuan ini salah satunya bertujuan untuk mengetahui manfaat yang didapatkan dari kegiatan media relations dalam mempertahankan brand image. Pada jurnal ketiga yang berjudul Analisis Strategi Public relations dalam Media relations dan Community Relations untuk Membangun Brand Awareness Radio Streaming Dreamers Radio yang bertujuan untuk mengetahui strategi public relations dalam media relations dan community relations untuk membangun brand awareness, sedangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan media relations dalam mempertahankan brand image. Pada jurnal keempat yang berjudul The Era of New Media Technologies and the Challenges of Media relations Practice in Nigeria yang menjadikan pemerintahan sebagai objek penelitian dan menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi. Sedangkan pada penelitian ini menjadikan perhotelan sebagai industri penunjang pariwisata sebagai objek penelitian, 17 menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara narasumber dan observasi. Pada jurnal kelima yang berjudul Mediating the media a journalist-centric media relation mode dengan menggunakan metode kualitatif, yang memfokuskan penelitian ini untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh praktisi dalam melakukan media relations yang efektif, terutama dalam meningkatnya ruang lingkup, lalu penelitian ini fokus terhadap mediasi yang didasarkan pada hubungan media proaktif. Sedangkan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan media relations dalam mempertahankan brand image dan mengetahui manfaat yang didapatkan dari kegiatan media relations dalam mempertahankan brand image. 2.2 Landasan Konseptual 2.2.1 Komunikasi Pemasaran Menurut Harsono Suwardi, komunikasi pemasaran memiliki dua unsur didalamnya yakni komunikasi dan pemasaran. Dimana, jika kedua unsur ini dipadukan maka akan tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien yang pada ahkirnya dapat menarik konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa.(Prisgunanto, 2006) (Kotler & Keller, 2008)menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaliran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu. (Erma Widiana, 2010) Dari dua definisi pemasaran diatas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu proses, dimana perusahaan menawarkan, menciptakan, menjual, mempromosikan sebuah produk atau jasa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen. Menurut(Erma Widiana, 2010), jika komunikasi dan pemasaran digabungkan maka akan tercipta definisi sebagai berikut, komunikasi 18 pemasaran merupakan sebuah aktivitas pemasaran, yang memiliki usaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, target pasar untuk bersedia membeli, menerima, dan loyal pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Ada tiga tujuan utama dari komunikasi pemasaran yakni : 1. Untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif), informasi yang disebarkan ke pada target pasar berupa produk baru, pemakaian suatu produk, menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan serta menyampaikan perubahan harga kepada pasar. 2. Untuk mempengaruhi, membujuk, menarik konsumen untuk melakukan pembelian (komunikasi persuasif), komunikasi yang disampaikan kepada konsumen berupa ransangan persepsi kepada pelanggan terhadap atribut produk/jasa, dengan tujuan untuk mendorong konsumen untuk melakukan pembelian. 3. Untuk mengingatkan khalayak (komunikasi mengingatkan kembali), komunikasi yang disampaikan kepada konsumen bertujuan untuk mengingatkan konsumen bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat dan untuk melakukan pembelian ulang Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran adalah suatu kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi konsumen untuk menciptakan keputusan pembelian, yang pada ahkirnya perusahaan mengharapkan konsumen dapat berubah menjadi loyal terhadap produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. 2.2.2 Komunikasi Massa Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran pikiran untuk menghasilkan suatu tujuan yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, maka dari hal tersebut di dalam penelitian iniakan menjabarkan lebih detail untuk mendukung penelitian tentang definisi teori komunikasi massa. Kehadiran media secara serempak di berbagai tempat telah menghadirkan tantangan baru bagi para ilmuan dari berbagai displin ilmu. 19 Pentingnya komunikasi massa dalam kehidupan manusia modern dewasa ini, terutama dengan kemampuannya untuk menciptakan publik, menentukan isu, memberikan kesamaan kerangka pikir, dan menyusun perhatian publik, pada gilirannya telah mengundang berbagai sumbangan teoritis terhadap kajian tentang komunikasi massa.(Sendjaja, 2007) Menurut Joseph Devito seperti dikutip oleh Nurudin, memberikan definisi yang lebih detail tentang komunikasi massa. “First, mass communication is communication addressed to masses, to an extremely large society. This does not mean that audience include all people or everyone who reads or everyone who watches television; rather it means an audience that is large and generally rather poorly defined. Second, mass communication is communication mediated by audio and or visual transmitter. Mass communication is perhaps most easily and most logically defined by its; television, radio, newspaper, magazines, films, books, tapes” Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang ditunjukan kepada khalayak yang sangat banyak, atau biasa disebut massa. Tapi ini tidak berarti bahwa massa yang dimaksud adalah orang-orang yang menonton televisi atau membaca koran, melainkan berarti masyarakat yang besar dan umumnya sedikit kurang jelas. Lalu disebutkan juga bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar audio atau visual. Komunikasi akan lebih mudah dimengerti apabila ditunjang dengan media, seperti televisi, radio, koran, majalah, buku, dan film. Dari kedua pendapat ahli komunikasi tentang komunikasi massa, dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah komunikasi yang disampaikan melalui media massa seperti koran, majalah, radio dan TV sebagai media penunjang, yang dapat menciptakan publik, menentukan isu, memberikan kesamaan kerangka pikir, dan menyusun perhatian publik secara terbuka diberbagai wilayah. 20 2.2.3 Public Relations Diketahui bahwa dalam suatu perusahaan atau organisasi pentingnya peran dari Public Relations untuk membentuk sikap dan perilaku dari media dan masyakarat terhadap perusahaan.Maka dari itu di dalam penelitian iniakan diuraikan lebih tentang Public Relations menurut para ahli yang professional di bidangnya. Dalam buku Komunikasi Profesional, Public Relations merupakan salah satu department di sebuah organisasi yang bertanggung jawab terhadap hal – hal yang berkaitan dengan hubungan masyarakat dan juga terhadap company image.(Hubeis, Kartika, & Dhewi, 2012) Berdasarkan pengertian mengenai Public Relations tersebut, seorang Public Relations dituntut untuk mampu membangun hubungan dengan pihak internal maupun eksternal perusahaan serta mampu mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi dalam perusahaan untuk menciptakan image positif masyarakat.Melalui hubungan baik dengan media, menjadi salah satu tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh seorang Public Relations. Menurut Simoes dalam Rumanti(Rumanti, 2005) mengungkapkan definisi Public Relationsadalah : 1. Public Relations merupakan proses interaksi. Public Relations menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak. 2. Public Relations adalah fungsi manajemen. Public Relations menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, baik internal maupun eksternal. 3. Public Relations merupakan aktivitas di berbagai bidang ilmu (Public Relations adalah multidisiplin ilmu). Public Relations menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan goodwill, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik bagi publiknya. 4. Public Relations merupakan profesi professional dalam bidangnya. Public Relations juga merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara 21 terus menerus. Public Relations merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan. 5. Public Relations merupakan penggabungan berbagai ilmu, Public Relations merupakan penerapan kebijaksanaan dan pelaksanaannya melalui interpretasi yang peka atas berbagai peristiwa. Sementara Dr. Rex F. Harlow dalam (Nova, 2011) memberi definisi PR sebagai fungsi manajemen khusus yang membantu pembentukan dan pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling pengertian, saling menerima dan bekerja sama antara satu organisasi atau perusahaan dan masyarakat yang melibatkan manajemen masalah, membantu manajemen untuk selalu mendapatkan informasi dan merespons pendapat umum, mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam melayani kepentingan masyarakat, membantu manajemen untuk mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berfungsi sebagai peringatan awal untuk yang masuk akal dan etis sebagai sarana utamanya. Menurut pendapat kedua ahli tentang Public Relations, maka dapat disimpulkan bahwa Public Relations merupakan suatu proses interaksi antara perusahaan dan masyarakat untuk memelihara komunikasi dua arah, saling pengertian antara perusahaan dan masyarakat untuk menciptakan goodwill, saling percaya dan saling pengertian dengan tujuan meningkatkan citra perusahaan dimata masyarakat. 2.2.3.1 Ruang Lingkup Public Relations Setelah mengetahui pengertian dari Public Relations, maka ada pula ruang lingkup Public Relations dalam menjalankan fungsi dan tugas pada suatu organisasi atau perusahaan. Secara sederhana pekerjaan yang biasa dilakukan Public Relations dapat disingkat menjadi PENCILS(Kriyantono, 2008) : a. Publication & Publicity, yaitu memperkenalkan perusahan kepada publik, Misalnya dengan membantu tulisan yang diserbaluaskan kepada media. b. Events, mengorganisasikan event atau kegiatan sebagai upaya untuk membentuk citra. 22 c. News, seorang Public Relations ditutun menguasai teknik-teknik menulis sehingga dapat menghasilkan produk-produk tulisan (Public Relations Writing). d. Community Invelovement, Public Relations harus membuat programprogram yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitarnya. e. Identity-Media, merupakan pekerjaan Public Relations dalam membina hubungan dengan media (pers). f. Lobbying, Public Relations dituntut mempunyai keahlian persuasi dan negosiasi dengan berbagai pihak. g. Social Investment, pekerjaan Public Relations untuk membuat program-program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial. 2.2.3.2 StrategiPublic Relations Strategi itu harus dipahami oleh tiap-tiap bagian dari setiap divisi dalam perusahaan, Menurut (Smith, 2005), ada beberapa langkah yang ditetapkan sebagai strategi Public Relations, yaitu: 1. Formative Research Fase pertama dalam proses perencanaan strategis menurut Smith adalah riset formatif atau riset stategis adalah kegiatan pendahuluan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dan menganalisa situasi yang dihadapi . Dalam fase ini terdapat tiga tahap yaknianalisis situasi, analisis organisasi dan analisis publik. a. Analyzing the situation (menganalisa situasi) Merupakan bagian yang penting sebagai proses awal penentuan strategi,dimana setiasp tahap ini digunakan untuk mengumpulkan semua informasi dan sekaligus menganalisa situasi. b. Ananlyzing the organization (menganalisa organisasi) Pada tahap ini diperlukan pengamatan yang tepat terhadap tiga aspek perusahaan yaitu lingkungan internalnya (misi,performance, dan sumber eksternalnya. daya perusahaan), reputasi dan lingkungan 23 c. Ananlyzing the public (menganalisa publik) Merupakan tahap untuk mengidentifikasikan dan menganalisa publik yang menjadi sasaran. Hal ini akan membuat perusahaan mampu mengatur prioritas dalam berhubungan dengan publknya yang beragam. 2. Strategy Strategi merupakan jantung nya perencanaan Public Relationsmaupun masaran dan bidang lainnya yang berkaitan.Strategi adalah keseluruhan rencana organisasi, meliputi apa yang ingindicapai dan bagaimana cara mencapainya. Strategi memiliki tiga tahap, yakni menetapkan tujuan dan sasaran,memformulasikan aksi dan strategi respon, kemudian menggunakankomunikasi efektif. a. Establishing goals and objectives (menentukan sasaran dan objektif) Tahap ini dapat membuat perusahaan mengembangkan objektif yang jelas, spesifik dan terukur (measurable) sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. b. Formulating action and response strategies (memformulasikan aksi dan respon) Tahap ini merupakan tahap dimana antara kegiatan atau aksi dipadukan dengan respon yang akan diterima. c. Using effective communication (menggunakan komunikasi yang efektif) Tahap ini berhubungan dengan beragam keputusan yang diambil terhadap pesan yang disampaikan, seperti: sumber yang akan menyampaikan pesan kepada publik kunci, isi dari pesan, bunyi dan gayannya dan lain-lain. 3. Tactics Setelah strategi di buat, kini tiba gilirannya untuk memasuki fase ketiga yaitu taktik. Pada fase ini terdiri dari pemilihan taktik komunikasi yang akan digunakan dan melakukan implementasi rencana strategis yangsudah disusun. 24 a. Choosing communication tactics (memilih taktik komunikasi) Ada empat kategori dalam komunikasi, seperti : komunikasi tatap muka, organizational media, media berita, iklan dan media promosional dan lainnya. b. Implementing the strategic plan (mengimplementasikan strategi) Ditahap ini dikembangkan budget dan jadwal yang dipersiapkan untuk mengimplementasikan program komunikasi yang ditentukan. 4. Evaluative Research Pada fase terakhir adalah untuk mengetahui efektivitas berbagai taktikkomunikasi yang digunakan untukmencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan.Tahap ini adalah tahap akhir dimana dikembangkan metode yang spesifik dalam mengukur keefektifan dari strategi yang ditempuh. Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi PR adalah pemikiran yang telah direncanakan oleh praktisi PR untuk mengelola citra melalui berbagai kegiatan PR untuk mecapai tujuan perusahaan. 2.2.4 Media Relations Menurut Winconsin-River Fall, Barbara Averill, “Media relationshanyalah salah satu bagian dari Public Relations, namun ini bisa menjadi perangkat yang sangat penting dan efisien.Begitu kita bisa menyusun pesan yang bukan saja diterima tetapi juga dipandang penting oleh media lokal, maka kita sudah membuat langkah besar menuju keberhasilan program kita.”Averill menyamakan media relations dengan publisitas.Averill menyebut media relations sebagai salah satu bagian dari PR yang merupakan sarana yang sangat penting dan efisien. Penting karena akan menopang keberhasilan program, dan efisien karena tidak memerlukan banyak daya dana untuk menginformasikan program yang hendak di jalankan dengan mengunakan teknik publisitas.(Yosal, 2008) Menurut Frank Jefkins, media relations merupakan usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman 25 bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Jefkins menjelaskan mengenai target media relations adalah pencapaian publikasi atau penyiaran maksimal atas informasi organisasi. Publikasi yang maksimal tidak hanya dari sisi jumlah media yang memuat, melainkan juga penyampaian informasi yang lengkap, serta berada di posisi strategis atau mudah dibaca, didengar atau ditonton permirsa.(Diah, 2008) Uraian tentang media relations itu bisa dilihat keterkaitannya untuk membentuk pengertian media relations yaitu: a. Pertama,media relations itu berkenaan dengan media komunikasi. Media komunikasi ini diperlukan karena menjadi sarana yang sangat penting dan efisien dalam berkomunikasi dengan publik. Agar komunikasi dengan publik tersebut bisa terpelihara, maka segala kepentingan media massa terhadap organisasi mesti di respons organisasi. Tujuannya adalah untuk keberhasilan program. Dalam pengertian media relations tersebut, bila diringkaskan kurang lebih bisa menjadi: mempromosikan organisasi melalui media massa. b. Kedua, media relations itu pada dasarnya berkenaan dengan pemberian informasi atau memberi tanggapan pada media pemberitaan atas nama organisasi atau klien. (Yosal, 2008) Disamping itu, media relations sebagai fungsi khusus kampanye PR adalah mengikuti tahapan-tahapan dalam proses PR. Bukan sekadar mempublikasikan kegiatan yang diselenggarakan satu organisasi melainkan juga bagaimana publikasi itu menopang atau memperkokoh citra organisasi di mata publiknya. Bukan sekadar memperbanyak jumlah kegiatan organisasi yang diliputi media massa, melainkan juga bagaimana peliputan media massa itu menunjang pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu media relations merupakan kegiatan yang terencana, dengan perencanaan yang didasarkan hasil riset, dan ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu.(Yosal, 2008) Dari paparan kedua ahli diatas mengenai media relations, dapat disimpulkan bahwa media relations merupakan salah satu bagian dari Public Relations yang dapat menciptakan keberhasilan program kegiatan Public Relations, disamping itu tidak memerlukan banyak biaya untuk menginformasikan program tersebut karena adanya hubungan yang baik 26 dengan media, yang dapat menciptakan publisitas positif bagi perusahaan. Salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh PR yaitu menjalin hubungan yang baik dengan media. 2.2.1.1 Manfaat Media Relations Melalui aktivitas media relations, maka hubungan antara organisasi dengan media yang diwakili oleh praktisi PR dan wartawan diharapkan akan lebih baik dan positif. Dengan demikian manfaat media relations dapat dirasakan oleh kedua pihak.(Nova, 2011)manfaatmedia relations antara lain 1. Membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab organisasi dan media massa. 2. Membangun kepercayaan timbal balik dengan prinsip saling menghormati dan menghargai, serta kejujuran dan kepercayaan. 3. Penyampaian atau perolehan informasi yang akurat, jujur dan mampu memberikan pencerahan bagi publik. Dengan adanya manfaat media relations tersebut hendaknya dapat dirasakan oleh kedua belah pihak yaitu PR dan media massa, diharapkan hubungan media dapat mempermudah kedua belah pihak saling memahami situasi dan kondisi kerja masing-masing. Selain itu, bisa saling mendiskusikan hal-hal terbaik untuk kerjasama antara kedua belah pihak. 2.2.4.1 Prinsip Media Relations Setelah adanyauraian tentang manfaat media relations, maka adapula prinsip media relations untuk menjalin hubungan yang baik jika PR mengenal beberapa prinsip dalam membangun hubungan dengan media yaitu: a. Mutlak adanya kejujuran dan keterusterangan b. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pers. c. Menjaga perilaku ketika berhadapan dengan media. d. Tidak menutup saluran informasi. e. Jangan membanjiri media dengan berbagai publisitas yang tidak jelas tujuan atau sasarannya. 27 f. Selalu memperbaharui setiap daftar identitas reporter agar tercipta hubungan yang baik dengan media (good media relationship).(Nova, 2011) 2.2.4.2 Bentuk Media Relations Dalam upaya melaksanakan dan menjalin media relations, maka PR harus melakukan berbagai kegiatan yang bersentuhan langsung dengan pers.Kegiatan media relations adalah berkontribusi pada tujuan strategis organisasi dengan berbagai media yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi tujuan strategi perusahaan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka pentingnya media relations bagi seorang Public Relations dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Dimana kegiatan media relations yang dilakukan Public Relations merupakan bagian dalam tujuan strategis perusahaan yang diaplikasikan dalam berbagai kegiatan media relations sehingga tercipta hubungan baik dengan media. 2.2.4.2.1 Kegiatan Media Relations dalam Bentuk Acara (event) a. Konferensi pers (press conferences) Konferensi pers merupakan sebuah pertemuan para jurnalistik yang sengaja berkumpul untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan topik – topik yang sedang hangat dibicarakan (Jefkins, 1992 : 119). Konferensi pers diadakan dengan tujuan untuk melakukan klarifikasi atau untuk memperbaiki citra perusahaan yang sempat rusak.Tidak jarang konferensi pers diadakan secara mendadak, dengan tempat seadanya. b. Resepsi pers (press reception) Menurut Frank Jefkins, 1992 : 120, Resepsi pers meruapakan acara kumpul – kumpul para jurnalis dalam kondisi yang santai dan menyenangkan. Acara ini biasanya dilakukan secara informal dalam satu acara yang sudah direncanakan dan lebih terorganisasi. c. Kunjungan pers (facility pers) Untuk memperjelas berita yang dibuat, sering kali sebuah perusahaan atau organisasi mengundang wartawan atau pekerja media untuk mengunjungi perusahaan atau organisasi mereka.Acara ini biasanya disertai dengan 28 fasilitas transportasi, jamuan, selingan ramah tamah, dan terkadang akomodasi menginap satu malam. d. Press Calls Press calls adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang praktisi Public Relations dari suatu perusahaan atau organisasi untuk menyampaikan suatu informasi atau berita kepada pekerja media dengan menggunakan telepon. e. Media briefing Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang Public Relationsuntuk memberikan penjelasan singkat kepada para jurnalis sebalum suatu kegiatan dilakukan. Tujuannya, supaya setiap wartawan yang terlibat dalam acara tersebut mengetahui tata cara dan aturan – aturan yang berlaku selama acara itu dilakukan. f. Media events Media Event yang dimaksud disini adalah kegiatan yang dilakukan dengan mengundang media massa (baik cetak maupun elektronik) ketika perusahaan itu menjadi sponsor dalam launching suatu produk. g. Radio, television, newspaper, and magazine interviews Public Relation melakukan interviu di radio, televisi,koran, maupun majalah. Yang dimaksud dengan interviu adalah media massa tersebut melakukan interviu dengan beberapa narasumber (dari perusahaan tersebut) tentang suatu topik atau permasalahan yang sedang hangat pada saat ini. h. Radio talk shows and television talk shows Merupakan diskusi interaktif yang diadakan antara pihak radio atau televisi dengan nerasumber dari perusahaan atau organisasi tertentu. i. Development of your organization’s own radio or televisions programe kegiatan ini dilakukan dengan cara mengembangkan program – program televisi atau program radio dari organisasi atau perusahaan itu sendiri. j. Meeting with editors Ada banyak keuntungan ketika Public Relations menyediakan waktu-nya untuk bertemu dan diskusi dengan editor. Keuntungan tersebut adalah 1. Dengan bertemu, seorang Public Relations akan mengerti tema dan topik yang sedang dibahas di media massa tersebut dalam minggu itu; 2. Dengan bertemu, akan membuat praktisi Public Relations tahu tentang aturan menulis dan ‘selera’ menulis di media massa tersebut; 29 3. Bertemu dan berdiskusi dengan editor akan menciptakan hubungan yang lebih dekat antara Public Relations dengan editor dan institusi media tempat editor itu bekerja. (Darmastuti, 2012). k. Press Tour Sejumlah wartawan diajak untuk turut serta dalam event khusus atau peninjauan ke luar kota bersama dengan pejabar instansi atau pemimpin perusahaan selama lebih dari satu hari, untuk meliput secara langsung mengenai kegiatan tertentu. l. Press Gathering Pertemuan pers semacam ini bersifat sosial, menghadiri acara tertentu baik formal maupun informal.Jamuan pers tersebut untuk mengikat tali silaturahmi yang lebih erat antara kedua belah pihak.(Sitepu & Faulina, 2011) 2.2.4.2.2 Kegiatan Media relations dalam Bentuk Tulisan. a. Press releases Warren K. Agee dkk, menyatakan press release merupakan sebuah berita yang disusun oleh sebuah orangiasasi yang menggambarkan kegiatannya.Release ini menjadi satu kesempatan untuk menyalurkan fakta dan pandangan dari sebuah organisasi terhadap suatu permaslahan. b. Placing opinion pieces in the local newspaper Merupakan kegiatan yang dilakukan dengan menempatkan opini – opini yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi yang menjadi bagian dari kegiatan media relatons pada surat kabar lokal yang ada di daerah tersebut. c. Letters to the editor of the local newspaper Membuat surat atau tulisan – tulisan yang dikirimkan kepada editor merupakan satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh Public Relations. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dapat digunakan sebagai peluang bagi Public Relations. Publisitas dapat dilakukan oleh Public Relationsdengan menggunakan banyak cara, mulai dari membuat release, membuat opini, memberikan masukan ke editor, hingga membuat sura pembaca. Bahkan membuat tulisan – tulisan lain juga memungkinkan, seperti tulisan dalam bentuk feature. 30 d. Public Service Announcements Bentuk tulisan lain dalam kegiatan media relationsadalah pemberitahuan – pemberitahuan layanan public. Pemberitahuan – pemberitahuan layanan public ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial suatu perusahaan kepada masyarakat. e. In-house publications, newsletters Kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh seorang Public Relations bukan hanya komunikasi eksternal, tetapi juga komunikasi internal. Komunikasi untuk pihak internal dalam dilakukan dengan membuat in-house publications seperti house journal maupun dengan membuat newsletters. f. Electronic Communications Komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan e-mail maupun melakukan publisitas dengan menggunakan media internet. g. Banners Banners merupakan media komunikasi tertulis yang dapat dilakukan oleh Public Relationsuntuk memublikasikan perusahaan atau organisasi tempat Public Relationsitu berada. h. Websites Salah satu media komunikasi tulis yang paling efektif yang dapat digunakan oleh praktisi Public Relationsdalam menyampaikan informasi tentang perusahaan tempat Public Relationsitu berasa adalah websites. Websites yang menarik akan membuat pengunjung web menyukai web tersebut dan semakin dalam mengakses informasi yang disajikan oleh perusahan tersebut.(Darmastuti, 2012) i. Feature Feature sebagai tulisan yang penuh dengan muatan human interest selain menghibur dan informastif, yang ditulis dengan diwarnai secara pribadi oleh wartawan atau penulisnya. 31 j. Artikel Artikel merupakan pembahasan atas satu permasalahan yang kebanyakan ditulis oleh penulis luar organisasi media masa.Dalam artikel, fakta dianalisis dengan pendekatan teoritis tertentu sehingga kajiannya menjadi teoritis dan mendalam.(Yosal, 2008) k. Advertising Iklan merupakan suatu tampilan yang memuat tentang penginformasian suatu produk atau jasa dengan bahasa yang jauh lebih ringkas dibanding dengan brosur.Biasa dimuat di media cetak untuk penerbitannya perusahaan harus membayar. l. News Release Biasanya ditulis di kertas berkop untuk berbagai tujuan, diantaranya adalah untuk menjelaskan tentang suatu produk/jasa baru, memaparkan perubahan strategi perusahaan, ataupun keberhasilan perusahaan. m. Advetorial Merupakan sebuah tulisan yang memaparkan tentang produk atau layanan dari suatu organisasi secara mendetail.Advertorial bias juga dikatakan sebagai sebuah iklan dalam bentuk tulisan dan untuk penerbitannya pihak perusahaan harus membayar sejumlah uang kepada media yang bersangjutan. n. Company Profile Company profile ini menampilkan aspek historis perusahaan, susunan komusaris, jajaran direksi, system dan struktur organisasi dan manajemen, sejumlah kantor cabang yang sudah ada, jenis produk atau jasa yang dikelolah, hingga nilai – nilai filosofis perusahaan yang selalu menjadi acuan, dan ini semua dikemas dalam format mahalan yang mewah dan menarik.(Sitepu & Faulina, 2011) 2.2.4.3 Taktik Media Relations Taktik-taktik yang dikembangkan dari strategi sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya meliputi : 1. Terus-menerus mengembangkan materi PR untuk media massa. 32 2. Menggunakan berbagai media yang ada untuk menyampaikan pesan kepada publik. 3. Membangun dan memelihara kontak dengan media massa. 4. Memposisikan organisasi sebagai sumber informasi handal untuk media massa dalam bidang tertentu, misalnya untuk produk ramahlingkungan. 5. Memposisiskan pimpinan organisasi sebagai juru-bicara atau ketua dalam asosiasi profesi atau asosiasi perusahaan sejenis. 6. Selalu berkoordinasi dengan bagian-bagian lain dalam perusahaan sehingga selalu mendapatkan informasi mutakhir. Taktik-taktik yang dikembangkan tersebut hanyalah salah satu contoh dari taktik yang dikembangkan satu organisasi.Taktik yang di kembangkan sebenarnya merupakan taktik generik yang bisa dikembangkan dalam organisasi manapun.Mengingat taktik tersebut pada dasarnya dikembangkan dengan menekankan pada tiga aspek yakni organisasi, media, dan pesan yang disampaikan organisasi pada publiknya.(Yosal, 2008) Dalam Jurnal “Strategi Public Relations Dalam Membangun Citra Perusahaan” yang ditulis oleh Siti Khadijah terdapat hubungan yang saling menguntungkan antara media dan Public Relations perludibangun unuk menciptakan hubungan yang harmonis.Adapun prinsip yang perlu dibangunketika berhubungan dengan pers (Good Public Relationsess Relationship) (Rosady, 2003). a. Sikap terus terang, jujur terbuka, ramah, tegas, dan profesional. b. Memberikan pelayanan terbaik kepada media dan tidak menutup saluran informasikhususnya saat menghadapi krisis. c. Jangan terlalu membanjiri berbagai publisitas yang tidak jelas tujuannya. d. Tidak meminta-minta atau mengemis kepada pers agar beritanyanya dibuat. e. Saling memahami fungsi, kewajiban dan tugas profesi serta memegang kode etik profesimasing-masing. f. Saling mengenal baik, cukup akrab antara kedua belah pihak secara individual danfungsional namun tetap menjaga jarak demi kerahasiaan lembaga. 33 g. Kenalilah siapa pemimpin redaksi, wakil pemimpin redaksi, redaktur pelaksana, redakturhalaman, para reporter setiap bidang liputan. ( salalu meng-up date- daftar nama). h. Meminta kartu nama, biasanya setiap jurnalis resmi/bertugas dilengkapi kartu kartu pers/nama. i. Menerima kedatangan jurnalis dalam rangka peliputan, konfirmasi berita, wawancara,tanpa menujukkan ragu-ragu atau penuh kecurigaan. j. Melayani dengan baik bila ada permintaan interview /wawancara dari pihak perstermasuk jika mendadak dengan catatan segala sesuatunya dipersiapkan terlebih dahuludengan memilah informasi yang pantas untuk dipublikasikan. k. Kirimkan kartu ucapan selamat, baik kepada individu maupun lembaga (penerbit) yangsedang ulang tahun, menghadapi lebaran, tahun baru dan sebagainya. Sebagai tandapenuh perhatian untuk membangun hubungan baik. l. Pemberian iklan goodwill, yaitu iklan secara insidentil di luar iklan promosi/komersil(misal: iklan layanan masyarakat) yang dikerjasamakan dengan media tersebut. Ataukerja sama lainnya seperti : penanggulangan bencana alam, pelestarian dan kepedulianalam atau tema sosial lainnya untuk menarik simpati berbagai pihak. m. Membentuk kerjasama publikasi/promosi bersama dengan pihak media melalui coverage(ulasan berita) / penulisan artikel/feature (advetorial) tentang suatu produk/jasa yang ingin dikampanyekan secara efektif melalui kerjasama antara Public Relations dan pihak pers. 2.2.5 Merek (Brand) Suatu produk dapat dibedakan dari produk lainnya dari segi merek (brand). Merek tersebut dapat dipakai sebagai alat untuk menciptakan pandangan tertentu dari para pembeli, baik melalui periklanan maupun melalui kegiatan promosi yang lain. Peranan merek tidak hanya sekedar pembeda suatu produk, namun tidak mustahil pada kondisi tertentu akan berwujud aset yang bernilai ekonomis. Menurut (Kotler, 2005), merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan tampilan, manfaat dan jasa tertentu pada pembeli. 34 Merek-merek terbaik memberikan mutu, tetapi merek lebih dari sekedar simbol. Merek terbaik akan memberikan jaminan kualitas. Namun pemberian nama atau merek pada suatu produk handaknya tidak hanya merupakan suatu simbol, karena merek memiliki enam tingkat pengertian: 1. Atribut Produk :Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu, seperti halnya kualitas, gengsi, nilai jual kembali, desain dan lain-lain. 2. Manfaat:Merek tidak hanya serangkaian atribut. Pelanggan tidak memberi atribut, tetapi mereka membeli manfaat. Atribut diberikan untuk dikembangkan menjadi manfaat fungsional atau emosional. 3. Nilai :Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. Maka, produsen harus dapat mengetahui kelompok pembeli yang mana mencari nilai-nilai yang mereka miliki. 4. Budaya: Merek juga mewakili budaya tertentu. Seperti Jerman yang terorganisasi, konsisten, tingkat keseriusan tinggi, efesien, dan berkualitas tinggi. 5. Kepribadian: Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu. Sering kali produk tertentu mengunakan kepribadian orang yang terkenal untuk mendongkrak atau menopang merek produkya. 6. Pemakai: Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut. Kebanyakan pemakai adalah orangorang yang menghargai nilai budaya dan kepribadian produk tersebut. Apabila suatu perusahaan memperlakukan merek hanya sekedar suatu nama, maka perusahaan tersebut tidak melihat tujuan mereka sebenarnya. Dengan enam tingkat pengertian dari merek diatas, perusahaan harus menentukan tingkat mana akan ditetapkan identitas merek. Merupakan satu kesalahan untuk mempromosikan hanya atribut merek. Pertama, konsumen tidak begitu tertarik dengan atribut merek dibandingkan dengan manfaat merek. Kedua, pesaing dapat dengan mudah meniru atribut tersebut. Ketiga, atribut yang sekarang lama kelamaan akan menurun artinya, sehingga merugikan merek yang terikat pada atribut tersebut. 35 Merek merupakan hal yang sangat penting, baik bagi konsumen maupun produsen. Dari sisi konsumen, merek mempermudah pembelian. Bila tidak ada merek, konsumen harus mengevaluasi semua produk yang tidak memiliki merek setiap kali mereka akan melakukan pembelian. Mereka juga membantu menyakinkan konsumen bahwa mereka akan mendapatkan kualitas yang konsisten ketika mereka membeli produk tersebut. Dari sisi produsen, merek dapat dipromosikan. Merek dapat dengan mudah diketahui ketika diperhatikan atau ditempatkan dalam suatu display. Selain itu, merek mempermudah mengidentifikasikan suatu produk, merek juga bisa membuat konsumen yakin akan memperoleh kualitas yang sama jika mereka membeli ulang. Maksudnya merek dapat membantu konsumen agar tidak keliru dalam memilih produk yang diinginkan para konsumen, yakni terhadap mutu dan harga. Merek mengurangi perbedaan harga, karena konsumen akan mudah membandingkan harga dari suatu produk dengan merek yang berbeda dan akhirnya bagi produsen dapat menambah prestasi. Karena merek adalah salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam memandingkan produk-produk sejenis. (Kotler, 2005) berpendapat bahwa merek memiliki peranan dilihat dari sudut pandang produsen, dimana merek memiliki peranan serta kegunaan sebagai berikut: 1. Merek memudahkan penjual untuk memproses pesanan dan menelusuri bila terjadi kesalahan. Di samping itu juga lebih mudah bagi produsen untuk menemukan kalau ada keluhan dari konsumen. 2. Merek memberikan kesempatan pada penjual untuk menarik pelanggan yang setia dan menguntungkan. Kesetiaan merek memberikan perlindungan terhadap produsen dari pesaing serta pengendalian yang lebih besar dalam perencanan program pemasarannya. 3. Merek dan tanda dagang produsen memberikan perlindungan hukum atas tampilan produk yang unik, yang tanpa itu akan dapat ditiru oleh pesaing. 4. Merek membantu penjual melakukan segmentasi pasar. 36 5. Merek yang baik membantu citra perusahaan. Dengan membawa nama perusahaan, merek membantu mengiklankan mutu dan ukuran perusahaan. 2.2.6 Brand Image Citra sebuah perusahaan bukan hal yang bisa diciptakan dalam jangka waktu yang singkat, perusahaan memerlukan waktu bertahum-tahun lamanya untuk menciptakan citra yang positif, citra yang diinginkan, dan untuk menciptakan citra tersebut tidaklah mudah melainkan menggunakan strategi dan pendekatan yang kompleks.Namun citra ini bisa menjadi fondasi yang kuat kedepannya bagi kelangsungan perusahaan menjalankan bisnisnya. Christina Whidya Utami mengatakan bahwa, penguatan secara konsistenterhadap brand image dapat dilakukan melalui program komunikasiritel dan unsur bauran pemasaran (Utami, 2006).Komunikasi pemasaran, iklan dan promosi mempunyai peran palingpenting dalam pembangunan brand image. Hal ini disebabkan karenakegiatan ini mempunyai target audience luas, sehingga dalam waktu relative singkat pesan yang ingin disampaikan tentang brand lebih cepat sampai. 2.2.6.1Hal yang Mempengaruhi Brand Image 1. Desain kemasan 2. Event, promosi, dan kegiatan below the line lainnya 3. Iklan tidak langasung yaitu bersifat public relation 4. Corporate Social Responsibility (CSR) 5. Customer Service 6. Bagaimana karyawan yang bekerja di lini depan menghadapi konsumen. Ke enam hal ini menjadi faktor yang dapat mempengaruhi brand imagedari sebuah perusahaan.Faktor-faktor diatas dapat diatur oleh perusahaan sehingga untuk menciptakan brand yang baik merupakan keputusan dan kontrol langsung dari perusahaan. 37 2.2.6.2 Pembentukan Brand Image Pembentukan brand image tidak dapat terjadi dalam sekejap, namun membutuhkan waktu yang cukup lama. Brand image terbentuk berdasarkan: 1. Kualitas Produk 2. Pelayanan yang disediakan 3. Reputasi Perusahaan 4. Kebijakan Perusahaan 5. Kegiatan-kegiatan perusahaan itu sendiri. 38 2.3 Kerangka Berpikir Public Relations Hotel Santika Premiere Jakarta Kegiatan Media Relations Beberapa kegiatan Media relations: a. Press call b. Media briefing, c. Media event d. Radio, e. Television, newspaper, magazine interview, radio and television talkshows f. Development of your organizations own radio or television program g. Meeting with editors Mempertahankan Mengelola Brand Image baik Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Sumber: Diolah oleh pribadi Melalui kerangka pikir ini, penelitian ini terfokus dengan kegiatan Media Relations yang dilakukan oleh department Public Relations Hotel Santika Premiere Jakarta yang merupakan objek penelitian. Penelitian ini fokus pada strategi media relations yang dilakukan dalam perusahaan seperti pess call, media event, media briefing, dan lain-lain. Selain strategi media relations, dalam penelitian juga fokus pada berbagai kegiatan media relations yang mampu menciptakan hubungan baik dengan media yang diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan Brand Image.