sugiyono
A. Pengantar
Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang
mempunyai syarat tertentu dan jelas.
Objek dapat berupa bilangan, manusia, hewan,
tumbuhan, negara, dan sebagainya,
selanjutnya objek ini dinamakan anggota atau elemen
dari himpunan.
Syarat tertentu dan jelas dalam menentukan anggota
suatu himpunan untuk membedakan antara anggota
himpunan dan bukan anggota himpunan,
selanjutnya dinamakan himpunan yang terdefinisi
dengan baik (well-defined set).
B. Notasi baku
Himpunan dinyatakan dengan huruf besar, dan
menggunakan simbol {...}
contoh: A = {1, 2, 3, ...}
Anggota himpunan dinyatakan dengan huruf kecil.
contoh: A = {a, b, c, x, y}
= notasi anggota himpunan
contoh: A = {1, 2, 3}, maka 1A (1 anggota himpunan A)
= notasi bukan anggota himpunan
contoh: A = {1, 2, 3}, maka (4 bukan anggota himpunan A).
B. Notasi baku
= notasi himpunan bagian
contoh: , artinya himpunan A adalah himpunan bagian
dari himpunan B
= notasi propersubset
Jika A dan B adalah himpunan sedemikian rupa sehingga
A B tetapi A B , maka A adalah propersubset
dari himpunan B, notasinya: .A B
Contoh: A= {1, 2, 3, 4, 5} dan B= {1, 2, 3} , maka B A
|| = banyaknya anggota himpunan,
contoh: A = {a, b, c, d, e}, maka |A| = 5
U = himpunan Universal (Semesta),
contoh: U = {1, 2, 3, 4, 5}
B. Simbol baku
Simbol-simbol baku:
P = himpunan bil. bulat positip, contoh P = {1, 2, 3, ...}
N = himpunan bilangan natural, contoh N = {1, 2, ...}
Z = bilangan bulat, contoh Z = { ..., -2, -1, 0, 1, 2, ... }
Q = himpunan bilangan rasional
R = himpunan bilangan riil
C = himpunan bilangan kompleks
C. Cara Penulisan Himpunan
1. Listing method
Mendaftarkan semua anggotanya: A = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
2. Description method
Menggunakan notasi pembentuk himpunan:
Notasi: { x | syarat yang harus dipenuhi oleh x }
Contoh:
A = { x | x adalah bilangan bulat positip lebih kecil dari 5 }
atau
A = { x | x P, x < 5 }
yang ekivalen dengan
A = { 1, 2, 3, 4 }
D. Diagran Venn
Misalkan U = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8} atau dapat ditulis
U = {1, 2, ..., 7, 8} dan B = {2, 5, 6, 8} dapat dibuat diagram Venn sebagai
berikut:
Kardinalitas:
Jumlah elemen di dalam A disebut kardinal dari himpunan A
Notasi: n (A) atau |A|
D. Diagran Venn
Contoh:
[1] B = {x | x merupakan bilangan prima lebih kecil dari 20}
atau : B = { 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19 }
maka |B| = 8
[2] T = { kucing, a, Amir, 10, paku }
maka |T| = 5
[3] A = { a, {a}, {{a}} }
maka |A| = 3
D. Diagran Venn
Himpunan kosong:
Himpunan dengan kardinal = 0
disebut himpunan kosong atau null set.
Notasinya: { } atau
Contoh:
E = { x | x < x },
Maka n (E) = 0 atau |E| = 0
E. Hubungan antar himpunan
1. Himpunan bagian
• Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subet) dari
•
•
•
•
himpunan B jika dan hanya jika setiap elemen A
merupakan elemen dari B.
Himpunan B disebut superset dari A
Notasi:
AB
Diagram Venn:
Contoh:
[1] {1, 2, 3} {1, 2, 3, 4, 5}
[2] {1, 2, 3} {1, 2, 3}
E. Hubungan antar himpunan
2. Himpunan saling lepas
Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas (disjoint)
jika keduanya tidak memiliki elemen yang sama.
Notasinya :
A // B
Diagram Venn:
Contoh:
Jika A = { x | x P, x < 8 }
Dan B = {20, 20, 30}
Maka: A // B
F. Operasi himpunan
1. Irisan (intersection)
Notasi:
A B = { x | x A dan x B }
Diagram Venn:
Contoh:
[1] Jika A = {2, 4, 6, 8. 10} dan B = {4, 10, 14, 18}
maka: A B = {4, 10}
[2] Jika A = {3, 5, 9} dan B = {-2, 6}
maka: A B = ; artinya: A // B
F. Operasi himpunan
2. Gabungan (union)
Notasi: A B = { x | x A atau x B}
Diagram Venn:
Contoh:
[1] Jika A = {2, 5, 8}
dan B = {7, 5, 22}
maka: A B = {2, 5, 7, 8, 22}
[2] A = A
F. Operasi himpunan
3. Komplemen (complement)
Notasi:
atau
Diagram Venn:
Contoh:
Misalnya: U = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
[1] Jika A = (1, 3, 7, 9} maka
[2] Jika
maka
F. Operasi himpunan
4. Selisih (difference)
Notasi:
Diagram Venn:
Contoh:
F. Operasi himpunan
5. Perkalian kartesian (cartesian product)