DEPARTEMEN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA SIARAN PERS Biro Umum dan HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Phone/Fax: 021-385-8213 www.depdag.go.id Kunjungan Kerja Menteri Perdagangan di Los Angeles: Dorong Perdagangan, Investasi dan Pariwisata Indonesia Los Angeles, California, 18 Mei 2007 - Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu hari ini mengadakan forum bisnis dihadapan kurang lebih 150 pengusaha dari negara bagian California dan sekitarnya. Forum ini merupakan bagian dari Kunjungan kerja Mendag ke Amerika Serikat guna mengadakan misi TTI (Tourism, Trade and Investment) dan Trade and Investment Council (TIC) meeting dengan United States Trade Representative (USTR), Susan Schwab. “Kota Los Angeles merupakan salah satu kota bisnis penting dan merupakan ibu kota negara bagian dengan pasar terbesar di Amerika Serikat. Selain untuk mengembangkan ekspor dan menarik investasi, negara bagian California sangat potensial bagi pemasaran pariwisata Indonesia. Oleh karena itu, selain isu perdagangan dan investasi, diadakan pula promosi pariwisata Indonesia, sebagai bagian integratif dari misi TTI. Dalam rombongan saya terdapat wakil dari Departemen Perdagangan, Kemenko bidang Perekonomian, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Departemen Industri, Departemen Luar Negeri, Departemen Tanaga Kerja, Departemen Transportasi, Kantor Bea Cukai, dan BKPM, serta tentunya wakil dari dunia usaha Indonesia”, kata Mendag dalam konperensi pers seusai acara Forum Business. Dalam Forum Bisnis tersebut, Mendag menyampaikan paparan mengenai perkembangan terkini dari kebijakan investasi di Indonesia termasuk mengenai UU Penanaman Modal dan aturan implementasinya serta paparan mengenai kondisi makro dan mikro Indonesia dan program reformasi yang tengah dijalankan Pemerintah RI. Selain itu, pihak bea cukai Amerika Serikat dan wakil Food and Drug Administration (FDA) menyampaikan paparan mengenai tata cara import dan import produk natural (termasuk produk pertanian, makanan-minuman, obat-obatan) Amerika Serikat. “Tata cara dan praktek ekspor-impor di setiap negara sangat beragam dan oleh karena itu, pada forum TTI kali ini, kita mengupayakan ada paparan dari pihak Pemerintah Amerika Serikat mengenai prosedur import, sehingga para pengusaha Indonesia yang hadir para Forum Bisnis ini memahaminya dengan baik. Ini penting jika mereka ingin mengekpor ke atau importir A.S tanpa mengalami masalah, baik dari segi prosedur, maupun persayaratan lain seperti syarat kesehatan dan keamanan produk”, lanjut Mari Pangestu. Usai Forum Bisnis Mendag mengadakan pertemuan one-on-one meeting dengan para investor dan dan pelaku bisnis, baik yang telah menanamkan investasinya maupun yang telah mengadakan kontak dagang di Indonesia. Sementara itu, para pengusaha Indonesia mengadakan pertemuan business to business dengan mitra mereka. “Acara one-on-one dan business to business sangat baik, untuk mendorong peningkatan perdagangan dan investasi kedua Negara. Amerika Serikat merupakan salah satu pasar terbesar produk ekspor Indonesia disamping Jepang dan Uni Eropa. Tahun 2006, total perdagangan dua Negara mencatat peningkatan sekitar 11,2% dengan nilai sebesar 15.288 juta USD. Sedangkan Menurut data BKPM, pada kwartal pertama 200, jumlah investasi Amerika Serikat di Indonesia tercatat 106 juta USD dalam 12 proyek” kata Mendag. Salah satu bidang yang dapat dikembangkan dari misi TTI di Los Angeles adalah industri kreatif, terutama industri perfilman dan animasi. Mari Pangestu mengatakan “California merupakan pusat industri kreatif, karena memiliki industri perfilman Hollywood. Saya telah meminta staf Depdag dan dengan bekerjasama dengan Konjen Los Angeles untuk menjajagi agar industri perfilman di Hollywood dapat memanfaatkan keindahan dan keunikan Indonesia dengan melakukan syuting di Indonesia. Selain dapat menjadi ajang promosi wisata Indonesia, ini dapat mendorong industri perfilman dalam negeri yang saya lihat sekarang sudah semakin berkembang. Selain itu, saya mencatat bahwa putra-putri Indonesia kini telah mengekspor jasa keahlian animasi mereka ke perusahaan hiburan animasi dunia ternama, termasuk ke Walt Disney. Ini perlu didorong Pemerintah dan oleh karena itu melalui program IDP (Indonesian Design Power) ---yang merupakan kerjasama Depdag, Deperind dan Depkop&UKM--- telah disusun sebuah roadmap yang akan mendorong industri kreatif tumbuh dan berkembang di Indonesia. ---selesai--- 2