SIARAN PERS Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Telp/Fax. 021-23528400/23528456 www.depdag.go.id Mendag Resmikan Forum Komunikasi Pasar Indonesia Diharapkan Dapat Tingkatkan Harmonisasi Kebijakan Jakarta, 27 Agustus 2009 – Menteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu hari ini meresmikan berdirinya Forum Komunikasi Pasar Indonesia untuk menjembatani terjalinnya komunikasi yang efektif antara pemangku kepentingan guna mewujudkan kesatuan langkah secara terkoordinasi dalam rangka pembinaan dan pengembangan kegiatan usaha pasar tradisional, pusat perbelanjaan, dan toko modern. “Diharapkan forum ini juga akan memberikan masukan dalam rangka harmonisasi kebijakan penataan dan pembinaan pasar tradisional, toko modern dan pusat perbelanjaan; memberikan saran bagaimana upaya peningkatan daya saing pasar tradisional dari segi pembinaan manajerial sumber daya manusia (SDM) pengelola pasar tradisional; juga memberikan masukan terkait model atau pola kemitraan yang saling menguntungkan antara peritel modern dan UMKM dimana peritel modern dapat lebih banyak memasarkan produksi hasil UMKM sebagai wujud untuk mengobarkan rasa cinta dan bangga terhadap produk Indonesia,” kata Menteri Perdagangan. Peresmian berdirinya forum ini dilakukan di sela-sela kunjungan kerja Mendag guna melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok secara langsung ke lapangan selama bulan puasa dan menghadapi hari raya di Pasar Babakan dan Pasar Sinpasa Tangerang. Pemilihan Pasar Sinpasa dikarenakan pasar ini merupakan pasar terintegrasi antara pasar tradisional yang dikelola secara modern, dan tumbuh berdampingan dengan pusat perbelanjaan (Mal Serpong). Penataan antar Pasar Sinpasa dan Mal Serpong cukup baik dimana masing-masing pasar memiliki segmen pasar berbeda serta produk yang ditawarkan pun secara jenis, kualitas yang berbeda. Forum Komunikasi Pasar dibentuk dalam rangka melaksanakan Pasal 24 Permendag Nomor 53 tahun 2008, telah diterbitkan Surat Keputusan Menteri Perdagangan (Kepmendag) Nomor 737.1/M-DAG/KEP/3/2009 tentang Pembentukan Forum Komunikasi Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern (Forum Komunikasi Pasar Indonesia). Forum ini beranggotakan wakil-wakil para pemangku kepentingan di bidang pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern, yang masingmasing bertindak atas nama pribadi secara profesional. Forum komunikasi bertugas: (1) Merumuskan inventarisasi dan evaluasi terhadap permasalahan yang timbul baik di pusat maupun di daerah; (2) Merumuskan penyelesaian masalah serta solusi; dan (3) Memberikan rekomendasi kepada Menteri Perdagangan sebagai bahan kebijakan dalam rangka pembinaan dan pengembangan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern. Dalam memberikan rekomendasi kepada Menteri Perdagangan, diharapkan forum ini juga akan memberikan masukan dalam rangka harmonisasi kebijakan penataan dan pembinaan pasar tradisional, toko modern dan pusat perbelanjaan; memberikan saran bagaimana upaya peningkatan daya saing pasar tradisional dari segi pembinaan manajerial sumber daya manusia (SDM) pengelola pasar tradisional; juga memberikan masukan terkait model atau pola kemitraan yang saling menguntungkan antara peritel modern dan UMKM dimana peritel modern dapat lebih banyak memasarkan produksi hasil UMKM sebagai wujud untuk mengobarkan rasa cinta dan bangga terhadap produk Indonesia. Selain itu, Forum Komunikasi turut mempromosikan kepada para pedagang eceran terkait upaya pelestarian lingkungan hidup dengan menggunakan kemasan produk yang ramah lingkungan seperti pembungkus yang berasal dari karton / kertas (food grade) atau plastik kresek jenis daur ulang (virgin), terutama untuk bahan makanan yang bisa langsung dikonsumsi. Ini dimaksudkan untuk menghindari meresapnya zat-zat yang ada di kresek tersebut ke dalam makanan di dalamnya. Dalam memperlancar pelaksanaan tugas forum tersebut, telah dibentuk dua tim kecil melalui Surat Tugas Ketua Forkom Nomor 166/PDN/7/2009 yaitu Tim Fasilitasi Pembuatan Peraturan Daerah dan Tim Pendamalaman Trading Term (syarat-syarat perdagangan). Kedua tim tersebut bertugas untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasi permasalahan; mencari dan mengumpulkan data; melakukan pembahasan dengan melihat permasalahan dan penyebab permasalahan; melakukan konsultasi antar pihak terkait; serta memberikan rekomendasi penyelesaian permasalahan. Pemerintah menyadari bahwa implementasi Peraturan Perpasaran (Permendag Nomor 53 Tahun 2008 jo. Perpres Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern) tidak akan dapat memuaskan keinginan semua pihak. Mendag menghimbau kepada seluruh pemangku kepentingan di bidang perpasaran agar segala permasalahan yang timbul terkait dengan pelaksanaan peraturan perpasaran seperti pelaksanaan kemitraan, zonasi, perizinan, pemberdayaan pasar tradisional dan lain-lain dapat disampaikan kepada Forum Komunikasi agar permasalahan tersebut dapat ditangani secara cepat, tepat, terkoordinasi dan profesional. “Forum Komunikasi Perpasaran ini perlu diinformasikan keberadaannya kepada masyarakat luas khususnya asosiasi dan pelaku usaha eceran agar para pemangku kepentingan dapat membangun komunikasi, koordinasi serta memberikan masukan kepada pemerintah dalam rangka memajukan kepentingan nasional khususnya dalam pembinaan dan pengembangan pasar tradisional, pusat perbelanjaan, dan toko modern dalam rangka menuju terwujudnya kelangsungan usaha yang adil dan bertanggung jawab,” jelas Mendag. Harga Relatif Stabil Sementara itu dalam pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar Babakan, sampai hari ke-6 puasa tahun ini masih relatif stabil. Dibandingkan seminggu sebelum memasuki bulan puasa, beberapa komoditas memang mengalami kenaikan, tetapi ini masih dalam batas kewajaran dan stok kebutuhan pun masih cukup. Untuk komoditas bawang merah masih stabil dengan harga Rp 8.000; dan daging sapi Rp. 58.000. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan antara lain cabe merah biasa naik dari harga Rp. 8.000 menjadi Rp. 12.000; daging ayam naik dari Rp 23.000 menjadi Rp 25.000; telur ayam dari Rp. 13.000 menjadi Rp. 15.000; gula pasir lokal naik dari Rp. 8.000 menjadi Rp 9.50010.500; dan bawang putih mengalami kenaikan yang agak tinggi dari Rp. 7.000 menjadi Rp. 12.000. ”Dari hasil pemantauan di Pasar Babakan ini, stok kebutuhan pokok relatif aman. Beberapa komoditas seperti cabe, daging ayam, dan telur ayam mengalami kenaikan sekitar 5-10%. Yang harus kita jaga selama bulan puasa adalah stok cukup dan aman, harga jangan sampai melonjak serta transportasi dan distribusinya agar tidak ada gangguan. Transportasi untuk bahan pokok harus diprioritaskan, terutama pada H-10 hingga H+10 karena sering terjadi kemacetan. Stok yang disimpan juga harus lebih banyak. Kita bekerjasama dengan Pemda mengadakan Posko 24 jam untuk memantau adanya gejolak harga. Jika ada keluhan, bisa dilaporkan ke posko tersebut untuk dapat dicek dimana permasalahannya, apakah di stok atau distribusinya,” ujar Mendag. --selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: 1. Robert James Bintaryo Kepala Pusat Humas Departemen Perdagangan Telp/Fax: 021-23528400/021-23528456 Email: [email protected] 2. Jimmy Bella Direktur Bina Pasar dan Distribusi Dirjen Perdagangan dalam Negeri Departemen Perdagangan Telp/Fax: 021-3858210/021-3858214 Email: [email protected] 3. Sekretariat Forum Komunikasi Pasar Telp/Fax: 021-3858210/021-3858214/3858219 Milis : [email protected]