siaran pers

advertisement
SIARAN PERS
Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan
Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110
Telp: 021-23528446/Fax: 021-23528456
www.depdag.go.id
Mendag Hadiri Sidang Internasional di RRT :
Bahas Isu Kepemimpinan Indonesia di Tingkat Regional dan Global
Jakarta, 8 September 2010 - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu bersama
rombongan direncanakan melakukan kunjungan kerja ke Chongqing, Shanghai dan
Tianjin, RRT pada tanggal 9-14 September 2010. Tujuan utama dari kunjungan ke
RRT ini adalah menghadiri pertemuan internasional terkait diplomasi perdagangan dan
pertemuan bilateral dengan mitra bisnis setempat serta menghadiri Rapat Koordinasi
Atdag-ITPC-Fungsi Ekonomi Asia.
Pada kunjungan ke Chongqing, Mendag akan menghadiri World Expo Development
Forum (WEDF) yang diselenggarakan oleh International Trade Centre bekerjasama
dengan World Trade Organization (WTO) dan United Nations Conference on Trade and
Development (UNCTAD) pada tanggal 10 September 2010. Pada forum ini, Mendag
akan menjadi pembicara mewakili Indonesia dan Asia mengenai peran Indonesia dalam
konteks ASEAN, BRIIC dan G20. Kunjungan kerja tersebut juga dimanfaatkan Mendag
untuk melakukan courtesy call dengan Mr. Bo Xilai, Gubernur sekaligus Sekjen Partai
serta mengadakan dialog bisnis dengan Chamber of Commerce Propinsi Chongqing.
Mendag akan didampingi oleh beberapa pengusaha dari Indonesia termasuk yang
berasal dari Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) dan Persatuan Pengusaha
Indonesia-Tiongkok (PERPIT).
‘Congqing merupakan salah satu Propinsi yang perkembangan nya paling pesat di RRT,
oleh karena itu kami mengajak para pengusaha Indonesia untuk menarik manfaat dari
ekonomi Congqing tersebut melalui peningkatan hubungan dagang dan investasi.
Selama ini belum banyak pengusaha Indonesia yang melakukan kontak dagang dan
investasi dengan Congqing, sehingga penting untuk melakukan hubungan secara
intensif. Kesemuanya ini juga dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan
diplomatik Indonesia-RRT”, tegas Mendag
Pada kunjungan ke Tianjin, Mendag rencananya akan menghadiri Annual Meeting of
the New Champions 2010, World Economic Forum (WEF) atau yang dikenal dengan
Summer Davos yang diselenggarakan pada tanggal 12-15 September 2010. Dalam
kesempatan ini, Mendag akan memberi paparan upaya mempertahankan ekonomi Asia
yang terus berkesinambungan dan peran Indonesia dalam G-20. Indonesia akan
menjadi tuan rumah WEF kawasan East Asia pada bulan Juni 2011. WEF merupakan
sebuah forum yang mempertemukan para pemangku kepentingan dunia seperti
pemerintah, bisnis, media, LSM, serta seniman untuk membahas isu-isu terkini yang
menjadi perhatian global.
Pada tanggal 14 September 2010, Mendag berkesempatan membuka Rapat Koordinasi
(Rakor) Kerjasama Perdagangan Internasional di Shanghai yang dihadiri oleh para
Atase Perdagangan (Atdag) dan Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC).
Rakor ini mengangkat tema ‘Provide Direction’. Pada kesempatan tersebut Mendag
akan menekankan pada arah kebijakan perdagangan Indonesia tahun 2011. Menurut
Mendag, ”Pembangunan perdagangan periode 2010-2014 difokuskan untuk mencapai
misi Kementerian Perdagangan, antara lain meningkatkan kinerja ekspor nonmigas
nasional secara berkualitas melalui peningkatan akses pasar ekspor dan fasilitasi
ekspor; peningkatan daya saing ekspor; dan peningkatan peran dan diplomasi
perdagangan internasional”.
Sebagai upaya mencapai misi tersebut, Kementerian Perdagangan telah melakukan
langkah-langkah perbaikan secara internal berupa reformasi birokrasi yang dimulai
dengan melakukan perubahan struktur organisasi di lingkungan Kementerian
Perdagangan yang pada akhirnya akan terjadi pembaharuan dan perubahan mendasar
terhadap sistem penyelenggaraan di Kementerian Perdagangan.
Peran perdagangan sangat penting dalam pengembangan perekonomian nasional
Indonesia. Keberhasilan peran perdagangan tercermin dari tercapainya misi
Kementerian Perdagangan melalui sinerginya kebijakan perdagangan dengan
pelaksanaannya di lapangan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang saling
terkait dan mendukung.
Berbagai kebijakan perdagangan di dalam negeri telah dikeluarkan untuk meningkatkan
akses pasar produk Indonesia melalui kebijakan yang mengarah kepada terwujudnya
produk yang berdaya saing tinggi serta pelaksanaan negosiasi dan diplomasi
perdagangan untuk mengurangi hambatan tarif dan non tarif, yaitu:
1. Menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif;
2. Melaksanakan Cetak Biru Sistem Logistik Nasional di bidang perdagangan;
3. Melaksanakan kegiatan pengamanan perdagangan dengan melakukan pengawasan
dan stadardisasi terhadap barang yang beredar di pasar dalam negeri;
4. Melakukan kegiatan Perlindungan Konsumen yang mendidik konsumen agar lebih
cerdas dalam memilih produk yang dikonsumsi;
5. Melakukan promosi produk Indonesia baik di dalam dan di luar negeri melalui
kegiatan pembinaan dan pemberian fasilitasi kepada pelaku usaha;
6. Menggalakkan kegiatan ekonomi kreatif; dan
7. Berperan aktif dalam negosiasi dan perundingan di berbagai fora kerjasama
perdagangan internasional serta melaksanakan penanganan dan penyelesaian
kasus perdagangan yang terjadi dengan beberapa negara tujuan ekspor.
--selesai-Informasi lebih lanjut hubungi:
Robert James Bintaryo
Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-23528446/021-23528456
Email: [email protected]
2
Download