SIARAN PERS Biro Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Kolaborasi Toko Modern dengan Warung dan Pasar Rakyat, Mendag: Wujudkan Pembangunan Ekonomi Berkeadilan dan Merata Tangerang, 19 September 2017 – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meminta seluruh toko modern berkolaborasi dengan warung-warung dan pasar rakyat. Salah satu bentuk kolaborasi itu adalah pendistribusian barang ke warung-warung dan pasar rakyat dengan harga yang sama. Hal ini untuk menciptakan pembangunan ekonomi berkeadilan dan merata. Demikian disampaikan Mendag usai mengunjungi Sentra Distribusi PT. Matahari Putra Prima yang merupakan bagian dari Lippo Group, Tangerang, hari ini, Selasa (19/9). “Untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkeadilan dan merata, kami meminta toko modern dapat mendistribusikan barang ke warung-warung dan pasar rakyat dengan harga yang sama. Hal ini bisa dilakukan dengan memperpendek mata rantai dan menjadikannya lebih efisien. Jika terwujud, maka warung dan pasar rakyat akan terbantu dengan akses barang yang lebih mudah dan harga yang lebih murah,” tegas Mendag. Selama ini, lanjut Mendag, warung dan pasar rakyat mendapatkan barang dengan harga yang berbeda karena pembelian dilakukan secara eceran, sedangkan toko modern bisa mendapatkan harga lebih murah karena pembeliannya dalam jumlah besar. “Ini saatnya toko modern membantu dan berbagi dengan warung dan pasar rakyat. Toko modern dapat berkontribusi untuk bisa maju bersama-sama dengan warung dan pasar rakyat,” tandasnya. Kementerian Perdagangan, melalui Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, akan segera membahas dan merumuskan kebijakan yang akan diberlakukan dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO). “Pendekatan yang akan diambil yaitu dengan sistem keanggotaan per daerah berdasarkan radius tertentu sesuai dengan kelompok toko modern (minimarket dan hypermarket). Ditargetkan perumusan ketentuan ini selesai dalam 1 bulan,” tandas Mendag. Mendag kembali menekankan bahwa kebijakan itu tidak merugikan toko modern. “Toko modern tidak akan rugi karena yang dilakukan adalah memotong mata rantai warung dan pasar rakyat. Selain itu, toko modern tidak perlu khawatir dengan warung dan pasar rakyat karena pangsa pasar dan sifat penjualaannya berbeda. Toko modern, warung dan pasar rakyat, bahkan konsumen akan sama-sama diuntungkan,” jelasnya. Hal ini disambut baik oleh manajemen PT. Matahari Putra Prima. Coorporate Communication Director PT. Matahari Putra Prima, Tbk Danny Kojongian menyampaikan hal senada. “Sentra distribusi memiliki peranan penting untuk mendukung perekonomian nasional. Tantangannya saat ini dan yang menjadi kunci adalah memperpendek rantai distribusi barang seefisien mungkin sehingga harga barang di satu tempat dengan tempat lainnya sebanding dan kompetitif,” ujarnya. Saat ini, PT. Matahari Putra Prima baru memiliki tiga sentra distribusi. Ke depannya akan dibangun sentra industri di Makassar untuk kawasan Indonesia timur sebagai hub agar distribusi barang di Kawasan Indonesia Barat dan Timur menjadi lebih cepat dan efisien. --selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: Marolop Nainggolan Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711 Email: [email protected] Budi Santoso Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021- 23528531/021- 23528531 Email: [email protected]