Uploaded by silvianahamdani

Antagonis Folate - Kelompok 4

advertisement
ANTIBIOTIK
PENGHAMBAT ENZIMENZIM ESENSIAL DALAM
METABOLISME FOLAT
KELAS B
KELOMPOK 4
Silviana Hamdani
Ari Antoni Marbun
Rani Purwanti
Nindah Amir
Nurul Afifah
Nurhikma
Dewi Hastuti
Serli
Risna
G70118002
G70118066
G70118098
G70118126
G70118145
G70118155
G70118167
G70118192
G70118207
Apa itu Antibiotik?
Antibiotik awalnya berasal dari bakteri yang
telah dilemahkan. Bakteri tersebut kemudian
dapat membunuh bakteri lain yang ada dalam
tubuh makhluk hidup. Mikroba terutama jamur
adalah penghasil antibiotik yang dapat
menghambat atau membunuh pertumbuhan
dari mikroba lain (Nastiti,2011).
Klasifikasi Antibiotik Berdasarkan
mekanisme kerja
1.
Penghambat
sintesis dinding sel
2.
Penghambat
sintesis protein
3.
Penghambat
metabolisme asam
nukleat
4.
Penghambat
enzim-enzim
esensial dalam
metabolisme folat
Antibiotik Penghambat Enzim-Enzim
Esensial dalam Metabolisme Folat
Antagonis
Folate
Penggolongan Antagonis
Folate
Cotrimoxazole
Sulfonamide
Trimethoprim
Apa itu Antagonis Folat?
Ezim yang memerlukan kofaktor yang berasal dari folate berperan
penting untuk sintesis purin dan pirimidin (precursor RNA dan
DNA) serta senyawa lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan replikasi seluler. Oleh sebab itu bila tidak terdapat folate, selsel tidak dapat tumbuh dan membelah. Sulfonamide (obat-obat
sulfa) adalah kelompok antibiotika yang menghambat folat de
novo ini. Tipe kedua antagonis folate adalah Trimethoprim yang
mencegah mikroorganisme mengubah dihydrofolic acid menjadi
tetrahydrofolic
acid.
Penggabungan
sulfonamide
yaitu
Sulfamethoxazole dengan trimethoprim memberikan kombinasi
sinergistik yang digunakan sebagai terapi yang efektif bagi
beragam infeksi bakteri.
1. SULFONAMIDE
Sulfonamida adalah kemoterapeutik bakteriostatis dengan spektrum
luas yang ditahun 1950an sampai dengan 1970an banyak digunakan
dengan dengan sukses terhadap banyaknya penyakit infeksi oleh baik
kuman gram positif maupun bakteri gram negatif (Jay dan Rahardja,
2007).
Mekanisme Kerja Sulfonamide
Mekanisme
kerja
dari
sulfonamida
adalah
menghambat
PABA
dengan
mengikat
enzim
dehidropteroat sintase (DHPS). PABA (p-amino benzoic
acid) sangat dibutuhkan kuman untuk membentuk
asam folat (THFA) yang asam folat tersebut digunakan
untuk sintesis purin dan DNA/RNA. Sehingga apabila
sulfonamida menghambat PABA dan mengikat enzim
dihidropteroat sintase (DHPS) maka sintesis asam folat,
purin dan DNA/RNA gagal dan tidak terjadi
pertumbuhan bakteri
Spektrum Sulfonamide
Obat-obat sulfa aktif terhadap enterobakteri
tertentu dalam saluran dan nokardia. Selain itu
sulfadiazine dalam kombinasi dengan penghambat
dihidrofolat reductase pyrimethamine adalah
bentuk yang paling disukai untuk toksoplasmos
dan malaria yang resisten-chloroquine.
Resisten Sulfonamide
Hanya organisme yang menyintesis kebutuhan folatenya secara
de novo bersifat sensitive terhadap sulfonamide. Resisten
bakteri yang didapat terhadap obat-obat sulfa dapat
berkembang dari transfer plasmid atau mutase acak. Resistensi
umumnya irreversible dan dapat disebabkan oleh :
1)
Perubahan dyhidropteroate synthetase
2) Penurunan permeabilitas seluler terhadap obat sulfa
3) Peningkatan produk si substra alami yaitu PABA
Farmakokinetik Sulfonamide
1.
Pemberian pada pemberian oral, sebagian besar obat sulfa
diabsorbsi dengan baik melalui usus kecil. kecuali sulfasalazine ini
tidak diabsorpsi bila diberikan secara oral atau sebagai suppositoria
sehingga digunakan untuk terapi inlflamattory bowel desease yang
kronis misal penyakit crohn atau kolitis ulseratif. Absorbsi
sulfapiridin dapat menimbulkan toksisitas pada pasien yang
merupakan asetilator lambat. Sulfanamide intravena umumnya
digunakan oleh pasien tidak dapat menerima preparat oral, karena
resiko sensitizasi biasanya tidak diaplikasikan secara topikal.
Farmakokinetik Sulfonamide
Akan tetapi di unit luka bakar krim silver sulfadiazine perak atau
(Alfa amino toluene sulfanamide) efektif dalam mengurangi
akibat luka bakar karena agen ini mencegah kolonisasi bakteri.
superinfeksi oleh bakteri yang resisten atau jamur tetap dapat
terjadi. silver sulfadiazine lebih disukai karena mefinide
menyebabkan nyeri pada saat aplikasi. lebih lanjut mefinide
dapat diabsorbsi oleh pasien luka bakar, menimbulkan
peningkatan resiko ketidakseimbangan asam basa.
Farmakokinetik Sulfonamide
2.
Distribusi : Obat obat sulfa berikatan dengan albumin serum
dalam sirkulasi, yang besar ikatannya tergantung pada FK
agen tertentu. umumnya semakin kecil PK semakin besar
ikatannya. obat obat sulfa terdistribusi hingga ke seluruh
cairan tubuh dan menembus ke cairan serebrospinal dengan
baik bahkan saat tidak ada inflamasi. obat-obat ini juga
melewati sawar plasenta dan memasuki jaringan janin
Farmakokinetik Sulfonamide
3.
Metabolisme : obat obat sulfa mengalami asetilasi
terutama dalam hati. Produk ini tidak memiliki
aktivitas antimikroba, tetapi mempertahankan
potensi toksis untuk mengendap pada pH netral
atau asam Hal ini menyebabkan kristaluria, atau
pembentukan
batu.
sehingga
berpotensi
menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Farmakokinetik Sulfonamide
4.
Ekskresi : obat obat sulfadiazine melalui
filtrasi glomerulus, Oleh sebab itu
penurunan fungsi ginjal menyebabkan
akumulasi
senyawa
induk
dan
metabolitnya.
Sulfonamide
juga
merupakan juga dapat dieliminasi dalam
ASI
Efek Samping Sulfonamid
1.
2.
Kristaluria: Nefrotoksisitas berkembang sebagai akibat kristaluria.
Hidrasi yang adekuat dan alkalinisasi urin mencegah masalah ini
dengan menurunkan konsentrasi obat dan memicu ionisasinya.
Agen-agen, seperti sulfisoksazol dan sulfamathaxazole lebih larut
air pada pH urine daripada sulfonamid lama (misal, sulfadiazine) dan
cenderung kurang menyebabkan kristaluria.
Hipersensitivitas : reaksi hipersensitifitas seperti ruam, angioderma,
dan sindrom Steven-Johnson, cukup sering terjadi titik yang
terakhir lebih sering terjadi pada penggunaan agen dengan kerja
yang lebih lama
Efek Samping Sulfonamid
3.
4.
Gangguan hemopoitik : anemia hemolitik dijumpai pada
pasien dengan defisiensi glukosa 6-fosfat dehidrogenase.
Granula sitopenia dan trombositopenia juga dapat terjadi.
Kernikterus : gangguan ini dapat terjadi pada bayi baru lahir
karena obat sulfa menggantikan bilirubin dan tempat
ikatannya pada albumin serum bilirubin bebas memasuki SSP
karena sawar darah otak bayi belum sepenuhnya
berkembang.
Efek Samping Sulfonamid
6.
7.
Potensial obat: potensial sementara efek hipoglikemik tolbutmide
atau efek antikoagulan warfrin disebabkan oleh pergantian agenagen tersebut dari lokasi katanya pada albumin serum. Kadar
methotrexate bebas juga dapat meningkat melalui penggantian ini.
Karena bahaya kernikterus, obat - obat sulfa harus dihindari pada
bayi baru lahir dan bayi yang berusia kurang dari 2 bulan, serta pada
wanita hamil eterm. Karena sulforiamide berkondensasi dengan
formaldehyde, obat-obat ini tidak boleh diberikan pada pasien yang
menerima methananzine untuk ISK.
TRIMETHOPRIM
Trimethoprim,
menghambat dihidrofolat reduktase bakteri yang poten,
menunjukkan spektrum antibakteri yang mirip dengan sulfonamide.
Trimethoprim paling sering dicampur dengan sulfamethoxazole, menghasilkan
kombinasi yang disebut cotrimoxazole.
Mekanisme Kerja Trimethoprim
Bentuk aktif folate adalah derivat tetrahydro yang dibentuk melalui
reduksi di hidrofolic acid oleh dihidrofolat reduktase. reaksi enzimatik ini
dihambat oleh trimethoprim, menyebabkan penurunan availabilitas
koenzim tetrahidrofolate
yang dibutuhkan untuk sintesis Purin,
pirimidin, dan asam amino. Reduktase bakteri mempunyai afinitas yang
lebih kuat terhadap trimethoprim dibandingkan dengab mamalia, yang
menjadi di penyebab toksisitas selektif obat. (catatan. Contoh obat obat
lainnya yang berfungsi sebagai penghambat folat reduktase adalah
pyrimethamine, yang digunakan bersamaan dengan sulfonamide dalam
pengobatan infeksi parasitik, methotrexate, yang digunakan dalam terapi
kanker, artritis reumatoid, dan psoriasis)
Spektrum Antibakteri Trimethoprim
Spektrum antibakteri trimethoprim mirip
dengan
sulfamethoxazol.
Akan
tetapi
trimetoprim 20 hingga 50 kali lebih poten
daripada sulfonamide. Trimethoprim dapat
digunakan secara tunggal dalam terapi ISK akut ,
terapi prostatitis bakterial (walaupun lebih
disukai menggunakan fluoroquinolone), dan
vaginis.
Resistensi Antibakteri Trimethoprim
Resisten pada bakteri gram-negatif disebabkan oleh
perubahan dihidrofolat reduktase yang memiliki
afinitas
yang
lebih
rendah
terhadap
trimethropim.Produksi enzim yang berlebih juga
dapat menyebabkan resisten karena hal ini dapat
menurunkan permeabilitas obat.
Farmakokinetik Trimethoprim
Waktu paruh trimethropim mirip dengan sulfamethoxazol. Akan
tetapi konsentrasi trimethropim yang lebih tinggi tercapai
dalam cairan prostatik dan vagina yang relatif asam karena obat
ini merupakan basa lemah.Obat ini juga menembus cairan
serebrospinal.Trimethoroprim
mengalami
beberapa
Odemitilasi,tetapi sebagian besar obat dieksresikan dalam bentuk
yang tidak diubah melalui ginjal.
Efek Samping Trimethoprim
Trimethropim dapat menimbulkan efek defisiensi folic
acid. Efek-efek ini mencakup anemia megalobtastik
,leukopenia,dan granulositopenia, terutama pada wanita
hamil dan pasien yang memiliki pola makan yang sangat
buruk.Kelainan darah ini dapat di pulihkan melalui
pemberian folinic acid secara bersamaan,yang tidak
memasuki bakteri.
COTRIMOXAZOLE
Kombinasi trimethropim dengan sulfamethoxazole, disebut cotrimoxazole,
menunjukkan aktivitas antimikroba yang lebih besar daripada yang ditunjukkan
oleh obat lainnya dalam kuantitas yang setara dan digunakan secara tunggal.
Kombinasi ini dipilih karena kemiripan waktu-paruh pada kedua obat.
Mekanisme Kerja Cotrimoksazole
Aktivitas antimikroba cotrimoxazole yang sinergetik
disebabkan oleh inhibisi dua langkah yang beruntun
pada sintesis tetrahydrofolic acid : Sulfamethoxazole
menghambat penyatuan PABA ke dalam prekursor
dihydrofolic acid, dan trimethropim mencegah
reduksi dihydrofolate menjadi tetrahydrofolate.
Spektrum Cotrimoksazole
Cotrimoxazole
mempunyai
spektrum
kerja
antibakteri yang lebih luas dibandingkan obat-obat
sulfa. Cotrimoxazolw efektif dalam mengobati ISK,
infeksi saluran napas, pneumonia akibat Pneumacytis
jirovcci, dan infeksi salmonela sistemik yang resisten
terhadap ampicillun dan chlorampenicol.
Resistensi Cotrimoksazole
Resisten
terhadap
kombinasi
trimethoprimsulfamethoxazole lebih jarang dijumpai daripada
resisten terhadap kedua obat tersebut bila digunakan
secara tunggal karena bakteri harus resisten secara
bersamaan terhadap kedua obat ini.
Farmakokinetik Cotrimoksazole
Trimethoprim lebih larut lipid daripada sulfamethoxazole dan mempunyai
volume distribusi yang lebih besar. Pemberian satu bagian trimethoprim
banding lima bagian obat sulfa menghasilkan rasio obat dalam plasma yang
serupa dengan dua puluh bagian sulfamethoxazole banding satu bagian
trimethoprim. Rasio ini optimal untuk efek antibiotika. Cotrimoxazole secara
umumnya diberikan secara oral. Pengecualian pada intravena untuk pasien
dengan pneumonia berat akibat P. jiroveci atau pada pasien yang tidak dapat
meminum obat melalui mulut. Kedua agen didistribusikan hingga keseluruh
tubuh. Trimethoprim terkonsentrasi dalam lingkungan cairan prostatik dan
vagina yang relatif asam, dan hal ini menyebabkan penggunaan kombinasi
trimethoprim-sulfamethoxazole pada infeksi yang ada pada lokasi-lokasi
tersebut. Baik obat induk maupun metabolitnya dieksresikan dalam urine.
Efek Samping Cotrimoksazole
1.
2.
3.
Dermatologik: reaksi yang mengenai kulit adalah reaksi yang paling
sering dijumpai dan dapat bersifat berat pada orang tua.
Gastrointestinal: mual, muntah, dan juga glositis, serta stomatitis
jarang dijumpai.
Hematologik:
anemia
megaloblastik,
leukopenia,
dan
trombositopenia dapat terjadi. semua efek ini dapat dipulihkan
dengan pemberian folinic acid secara bersamaan, yang melindungi
pasien dan tidak memasuki mikroorganisme. anemia hemolitik
dapat terjadi pada pasien dengan defisiensi glukosa 6-fosfat
dehidrogenase akibat sulfamethoxazole
Efek Samping Cotrimoksazole
4.
5.
Pasien yang terinfeksi dengan human immunodeficiency virus:
pasien luluh imun yang menderita pneumonia p.jiroveci sering
menunjukkan demam yang diinduksi obat, begitu pula ruam, diare,
dan atau pansitopenia yang juga diinduksi obat.
Interaksi obat: masa protrombin yang memanjang pada pasien
penerima trimethoprim dan warfarin pernah dilaporkan. waktu
paruh phenytoin dalam plasma dapat meningkatkan akibat inhibisi
metabolismenya. kadar methotrexate dapat meningkat akibat
penggantinya dari lokasi pengikat albumin oleh sulfamethoxazole.
Efek Samping
Sulfonamide
Efek Samping
Cotrimoksazole
THANKYOU!
Download