Nama : Dhystie Wulan Rhahmawati NIM : 4401418040 a. Water equilibrium Kesetimbangan air. Sistem endokrin mengontrol keseimbangan air dengan mengatur konsentrasi zat terlarut dalam darah. Pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit diperankan oleh system saraf dan sistem endokrin. Sistem saraf mendapat informasi adanya perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit melali baroreseptor di arkus aorta dan sinus karotiikus, osmoreseptor di hypothalamus, dan volumereseptor atau reseptor regang di atrium. Sedangkan dalam sistem endokrin, hormon-hormon yang berperan saat tubuh mengalami kekurangan cairan adalah Angiotensin II, Aldosteron, dan Vasopresin/ ADH dengan meningkatkan reabsorbsi natrium dan air. Sementara, jika terjadi peningkatan volume cairan tubuh, maka hormone atripeptin (ANP) akan meningkatkan ekskresi volume natrium dan air . b. Growth, metabolism, and tissue maturation. Pertumbuhan, metabolisme, dan pematangan jaringan. Sistem endokrin mengontrol pertumbuhan banyak jaringan, seperti tulang dan otot, dan tingkat metabolisme berbagai jaringan, yang membantu dalam pemeliharaan suhu tubuh normal dan fungsi mental normal. Pematangan jaringan, yang muncul dalam perkembangan fitur dewasa dan perilaku orang dewasa, juga ditentukan oleh sistem endokrin. c. Heart rate and blood pressure management. Denyut jantung dan manajemen tekanan darah. Sistem endokrin membantu dalam mengatur detak jantung dan tekanan darah serta membantu mempersiapkan tubuh untuk gerakan fisik. Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I converting enzyme (ACE). ACE memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati. Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama. d. Immune system control. Kontrol sistem kekebalan. Sistem endokrin membantu mengatur produksi dan fungsi sel kekebalan. e. Reproductive function controls Pengendalian fungsi reproduksi. Sistem endokrin mengatur perkembangan dan fungsi sistem reproduksi pada pria dan wanita. f. Uterine contractions and milk release. Kontraksi uterus dan pelepasan ASI. Sistem endokrin mengontrol kontraksi uterus selama persalinan bayi baru lahir dan merangsang pelepasan ASI dari payudara pada wanita menyusui. g. Ion management. Manajemen ion. Sistem endokrin mengatur konsentrasi Na +, K +, dan Ca2 + dalam darah. h. Blood glucose regulator. Pengatur glukosa darah. Sistem endokrin mengontrol kadar glukosa darah dan kadar nutrisi lain dalam darah. i. Direct gene activation. Aktivasi gen langsung. Menjadi molekul yang larut dalam lemak, hormon steroid dapat berdifusi melalui membran plasma sel targetnya; begitu di dalam, hormon steroid memasuki nukleus dan mengikat protein reseptor tertentu di sana; kemudian, kompleks reseptor-hormon mengikat situs-situs tertentu pada DNA sel, mengaktifkan gen-gen tertentu untuk mentranskripsikan RNA pembawa pesan; mRNA kemudian diterjemahkan ke dalam sitoplasma, menghasilkan sintesis protein baru. j. Second messenger system. Sistem utusan kedua. Hormon-hormon nonsteroid yang larut dalam air, protein, dan hormon peptida- tidak dapat memasuki sel target, jadi sebaliknya, mereka mengikat reseptor yang terletak di membran plasma sel target dan menggunakan sistem pengirim pesan kedua.