Bab II Konsep Sosiologi A. Definisi Sosiologi • Socius (Latin) : Teman, Masyarakat • Logos (Latin) : Kata, Sabda, Ilmu • Sosiologi (Auguste Comte) (1798-1857) • • • : Ilmu tentang masyarakat (sederhana) Sec. Umum : mempelajari secara sistematik kehidupan bersama manusia sejauh kehidupan ini dapat diamati dgn metode empiris Menurut Comte dan Hebert Spencer (1820-1903) masy merup unit dasar analisis sosiologis. Sedangkan macam-macam lembaga (Kelg, pol, ek & agama) dan inrtaksi lainnya merup subunit dr analisis tsb konteks kemasyarakatan Istilah Sosiologi pertama kali th 1839 sebelumnya “Fisika Sosial” (Quetelet) 1836 ttg studi statistik ttg gejala moral Beberapa definisi menurut ahli : 1. Soerjono Soekanto : sosiologi adalah ilmu yg 2. 3. mempelajari struktur sosial, proses sosial termasuk perubahan-perubahan sosial dan masalah sosial. Roucek & Waren : sosiologi adalah ilmu yg memperlajari hub. Antara manusia dlm kelompokkelompok. Pitirien Sorokin : sosiologi adalah ilmu yg mempelajari hubungan & pengaruh timbal-balik antara aneka gejala-gejala sosial : antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum dan ekonomi, gerakan masyarakat dan politik, dll Definisi Sosiologi 4. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff : sosiologi 5. 6. 7. adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasil dari interaksi sosial adalah organisasi sosial. Emile Durkheim : sosiologi ilmu yg mempelajari faktafakta sosial, yaitu fakta yg berisikan cara bertindak, berpikir dan merasakan yg mengendalikan individu tersebut (hukum, moral, kepercayaan, adat-istiadat, tatacara berpakaian, dll) bila fakta sosial ini dilanggar maka individu dapat diberi sanksi. Max Webber : sosiologi adalah ilmu yg mencoba memahami tindakan sosial dgn tujuan mendapatkan penjelasan tentang sebab dan akibat dari tindakan sosial. Stephen K. Anderson : sosiologi adalah ilmu yg mempelajari hakikat & sebab-sebab dr berbagai pola pikir & tindakan manusia yg teratur dan berulang-ulang (ajeg) Definisi Sosiologi 8. Selo Soemardjan & Soelaeman Soemardi : sosiologi adalah ilmu masyarakat yg mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahanperubahan sosial. Struktur Sosial : keseluruhan jalinan antara unsurunsur sosial yang pokok (kaidah/norma, lembaga sosial, kelompok sosial. Proses Sosial : pengaruh timbal balik dari berbagai segi kehidupan bersama (ekonomi-politik, agamaekonomi, dll.) Sosiologi : ilmu yg memahami dan mempelajari seluruh segi kehidupan masyakat (masalah struktur sosial, proses sosial dan perubahan sosial dlm masy., interaksi sosial dan hasilnya). Perkembangan Sosiologi Politik (Marx & Webber) • Karl Marx (1818-1883) a. Teori umum : determinisme ekonomi & dialektika matrialisme b. Teori Khusus : perjuangan kelas/alienasi c. Metodologi : Sosialisme Ilmiah (berdasarkan pada hukumhukum objektif & perkembangan masyarakat) Thesis : pernyataan atau teori yg didukung oleh Argumen yg dikemukakan dl karangan Anti thesis : pertentangan yg benar-benar Sintesis : paduan (campuran) berbagai pengertian atau hal sehingga merupakan kesatuan yg selaras: perkembangan manusia adalah hasil -- beberapa unsur Konsep dasar determinasi ekonomi • superstruktur (budaya dan politik: segala hasil cipta masyarakat) ‘ditentukan’ oleh basis ekonomi yang ada (sistem ekonomi yang terdiri dari sumberdaya produksi dan relasi produksi). Superstruktur yg ditentukan ada 4 : • 1) Superstruktur mempunyai asal-usul/dibentuk/dibuat • mungkin oleh faktor ekonomi atau keadaan sosioekonomi tertentu (e.g. a. Teknologi maju seperti internet dan televisi hanya bisa muncul dalam iklim kapitalisme dimana kemajuan didorong oleh sistemnya yang kompetitif. b. ESQ, trend baju muslim, konsep bahwa muslim adalah pebisnis seperti yang dilihat pada bukubuku self motivation lokal, muncul seiring dengan hadirnya kelompok pebisnis muslim kelas menengah keatas yang baru mencuat pada era pasca reformasi). 2) Superstruktur mempunyai motif ekonomi (e.g Trend kecantikan yang sekarang ada adalah bentukan sistem ekonomi kapitalis yang menginginkan masa untuk membeli produknya). Superstruktur yg ditentukan ada 4 : lanjutan • 3) Superstruktur merefleksikan keadaan sosio-ekonomi yang • ada (e.g. Teori Darwin tentang survival of the fittest menggambarkan persaingan yang ekonomi yang keras dalam kapitalisme). 4) Karena superstruktur mempunyai asal-usul basis ekonomi, superstruktur berfungsi sebagai 'ideologi' untuk melegitimasi relasi produksi (kelas atas menguasai kelas bawah) dalam basis ekonomi tersebut. (e.g. a. Pemahaman agama yang sempit mengajari penganutnya untuk menerima takdir dan menjadi pasif sehingga tidak mampu untuk bersifat kritis dan mempertanyakan ketidakadilan. b. Film-film menyebarkan cara berpikir konsumeris dan individualistis; cara-cara berpikir yang melanggengkan struktur kekuasaan ekonomi yang ada). Dialektika materialisme • Materialisme dalam arti sempit adalah adalah teori yang mengatakan bahwa semua bentuk dapat diterangkan menurut hukum yang mengatur materi dan gerak. • Materi berpendapat bahwa semua kejadian dan kondisi adalah akibat lazim dari kejadian-kejadian dan kondisi sebelumnya Dialektika materialisme • Benda-benda organik atau bentuk-bentuk yang • lebih tinggi dalam alam hanya merupakan bentuk yang lebih kompleks daripada bentuk anorganik atau bentuk yang lebih rendah. Bentuk yang lebih tinggi tidak mengandung materi atau energi baru dan prinsip sains fisik adalah cukup untuk merenungkan segala yang terjadi atau yang ada. Semua proses alam, baik organik atau inorganik telah dipastikan dan dapat diramalkan jika segala fakta tentang kondisi sebelumnya dapat diketahui Dialektika materialisme • Menurut filsafat materialisme Marx, di dalam hidup kemasyarakatan satu-satunya yang nyata adalah adanya masyarakat. Kesadaran masyarakat, yaitu ide-ide, teori, pandangan-padangannya hanya mewujudkan suatu gambar-cermin dari apa yang nyata. Oleh karena itu jikalau kita ingin mengerti mengenai daya pendorong yang ada di dalam hidup kemasyarakatan, kita jangan berpangkal daripada ide-ide atau teori-teori, karena semuanya itu hanya gambaran-gambaran hanya lapisan atas ideologis dari hal yang nyata. Manusia harus mencari landasan material hidup kemasyarakatan yaitu dengan cara berporoduksi barang-barang material Dialektika materialisme • Dialektika adalah suatu fakta empiris, manusia mengetahuinya dari penyelidikan tentang alam, dikuatkan oleh pengetahuan lebih lanjut tentang hubungan sebab-musabab yang dibawakan oleh ahli sejarah dan sains. • Maka berpikir dialektis adalah memahami kenyataan sebagai totalitas, dalam artian bahwa keseluruhan yang ada di dalamnya memiliki unsur-unsur yang saling bernegasi (mengingkari dan diingkari), saling berkontradiksi dan saling bermediasi. Pemahanan ini mengisyarakatkan suatu bukti bahwa kehidupan yang nyata ini saling berkontradiksi, bernegasi dan bermediasi Dialektika materialisme • Secara sederhana, dialektika memandang apa pun yang ada sebagai kesatuan dari apa yang berlawanan, sebagai perkembangan melalui langkah-langkah yang saling berlawanan, sebagai hasi dari, dan unsur dalam, sebuah proses yang maju melalui negasi atau penyangkalan. Kekhasan negasi itu adalah apa yang dinegasikan tidak dihancurkan atau ditiadakan, melainkan yang disangkal hanyalah segi yang salah (yang membuat seluruh pernyataan itu salah), tetapi kebenarannya tetap diangkat dan dipertahankan. Pertentangan kelas/alienasi • Marx menjelaskan, masyarakat yang asli tidak mengenal pertengatangan kelas. Adanya kelaskelas di masyarakat disebabkan karena pengkhususan pekerjaan dan karena timbulnya gagasan tentang milik pribadi. Hal ini menyebabkan adanya kelas pemilik (kaum kapitasl) dan kelas yang tanpa milik (kaum proletar), yang saling bertentangan. Jurang di antar yang kaya dan yang miskin di antara kaum kapitalis dan kaum proletar makin melebar. Pertentangan kelas/alienasi • Maka tidak dapat dielakkan lagi timbullah krisis yang hebat. Sebab penawaran barang-barang di pasar makin bertambah, karena produksi makin berlimpah-limpah, akan tetapi daya beli tidak ada. Masyarakat yang demikian akan runtuh. Maka inilah waktunya kaum proletar bersatu merebut kekuasaan dengan suatu revolusi, suatu masyarakat yang tanpa kelas. Pada waktu itu alatalat produksi akan ditutup dengan suatu negara bahagia, yang adalah sintese dari zaman awal, ketika tiada kelas serta milik dan zaman kapitalis. Teori Karl Marx mengikuti Hegel (1770-1831) • “Ketakterelakan sejarah atau hal-hal yg sec historis tak terelakan” dasar : dialektika thesis, antitesisi, sintesis • Ciri masyarakat bukan stabilitas & saling tergantung melainkan konflik & persaingan • Konflik antar kelas : kapitalis, borjouis, buruh, kaum proletar • Kelas majikan dan buruh akan terus berkonflik hingga di menangkan oleh golongan buruh, kapitaslisme dihancurkan dan kelas buruh akan membangun masyarakat tanpa kelas Menurut Max Weber (1904-1905)/The Protestant Ethict & the Spirit of Capitalism • Kritiknya thdp Marx : Faktor-faktor non • • ekonomis dan ide-ide merup faktor sosiologis penting Politik adalah sarana perjuangan untuk mempengaruhi distribusi kekuasaan: antar negara, kelompok Negara : komunitas/masyarakat yg berhasil memonopoli penggunaan kekuatan2 fisik yg sah dalam satu teritorial Ada 3 tipe legitimasi kekuasaan 1. Legitimasi Tradisional : Memerintah 2. 3. Berdasarkan Tradisi (Raja dipilih oleh dewa melalui seremonial tradisional) Legitimasi Karismatik : Kepribadian, personality yang dominan(punya kharisma) Legal Rasional : prinsip-prinsip legal rasional (birokrasi, hukum, peraturan yg berlaku) misalnya keamanan Polisi, PasporImigrasi Pengertian Sospol • Sebagai Studi tentang Negara - Nation State (Negara bangsa) mengacu pd masyarakat nasional - Goverment-State (mengacu pada penguasa dan pemimpin dr masyakat nasional • Sebagai Studi tentang Kekuasaan - Leon Daguit (ahli hukum Perancis)-perbedaan antara pemerintah dan yg diperintah (the Ruler vs The Ruled) - Di setiap lapisan masyarakat pasti ada yg memerintah & yg mematuhi, membuat keputusan & yg mentaati. Titik pandang SosPol : • Kondisi-kondisi apakah yg menimbulkan tertib politik • • • • atau kekacauan dalam masyarakat? Mengapa sistem-sistem politik tertentu dianggap sah atau tidak sah oleh warga negara? Mengapa sistem-sistem politik tertentu stabil, sedangkan lainnya tidak? Mengapa ada pemerintahan yang demokratis, dan mengapa ada totaliter? Mengapa ada pula yg merupakan kombinasi keduanya? Faktor-faktor apakah yg menyebabkan variasi pd sistem kepartaian, taraf partisipasi politik, angka rata-rata pemilihan suara? • Institusional - Pendekatan ini sering tidak memadai dan tidak realistis karena mengabaikan tingkah laku politik (institusi2 sosial dan lembaga sosial merupakan inti dasar analisis • Behavioral - Pendekatan yg menggunakan individu sgb dasar analisis. (fakta dan nilai dipisahkan, dan kmdn orang membuat generalisasi berdasarkan prinsip verifikasi) Pemecahan Masalah tsb. Dapat dilakukan dengan pendekatan • Historis - Menemukan jawaban dari T. Sosiologi Klasik atas permasalahan tsb dgn perspektif yg diperlukan bg studi2 yg sama baik kontekstual dan temporal • Komparatif - Mempelajari gejala-gejala sos pol masyarakat ttt untuk menyoroti fenomena yg dihadapi (Ostrogorski & Michels studi ttg. Partai2politik yg kemdn diterapkan oleh Almond & Lipset untuk studi lingkungan) Karakteristik Komunikasi pada Manusia • Tidak terbatas dgn isyarat-isyarat fisik saja • Manusia menggunakan kata-kata, yakni simbol yang mengandung arti bersama/standard • Meong berarti Kucing dll. Simbol berbeda dengan Tanda • Simbol bisa abstrak • Tanda menggunakan bentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera. • Contoh Mengatakan memotong buah jeruk nipis sambil membayangkan rasa kecut. • Menyebut Anjing tanpa harus didukung kehadirannya. • Menyebut Setan atau Jin?? Jenis & Tindakan Manusia • Menurut Max Weber, metode yg digunakan untuk memahami arti subjective tindakan sosial adalah dengan verstehen. • Verstehen : kemampuan untuk berempati atau kemampuan untuk menempati diri dalam kerangka berpikir orang lain baik itu perilaku maupun tujuan perspektif itu. Tindakan sosial menurut Max Weber yg mempengaruhi sistem & struktur sosial Masyarakat • Rasionalitas Instrumental. • • • Tindakan berdasarkan pertimbangan & pilihan sadar Rasionalitas berorientasi Nilai. Tindakan yg menggunakan alat-alat yg ada yg merupakan pertimbangan yg sadar, sementara tujuannya adalah bersifat absolut. Tindakan Tradisional. Memperlihatkan kebiasaan perilaku nenek moyang Tindakan Afektif. Tipe tindakan yg didominasi oleh emosi tanpa refleksi intelektual, sifatnya spontan, irrasional B. Interaksi Sosial • Pengaruh hubungan sosial yg nampak/dinamis • a. b. c. • 1. 2. yg berkaitan dgn hub. antara individu-individu, individu-kelompok, kelompok-kelompok sosial lainnya. Bentuk umum interaksi sosial : Cooperation (kerja sama) Competition (persaingan) Conflict (pertikaian) Menurut (Gillin & Gillin) ada 2 macam proses yang timbul sebagai akibat interaksi sosial : Proses Asosiatif (kerja sama, akomodasi, similasi/akulturasi) Proses Disasosiatif (persaingan, kontraversi dan pertikaian/conflict) Syarat Interkasi Sosial 1. Kontak Sosial : usaha pendekatan pertemuan fisik & rohaniah. Kontak sosial dpt bersifat primer (face to face) dan Sekunder (melalui media komunikasi : media benda, tv, radio, cell phone, surat kabar) 2. Komunikasi : usaha penyampaian informasi kepada manusia lainnya. Tanpa komunikasi tidak terjadi proses interaksi sosial. Ketr. Proses Asosiatif a. Kerja sama (cooperation) - Terjadi dalam kelompok masyarakat karena ada keinginan 1. 2. 3. 4. 5. dr. individu dlm masy. Terdiri dari 5 bentuk : Kerukunan (gotong royong & tolong menolong) Bargaining (perjanjian pertukaran brng/jasa) Co-optation (penerimaan unsur-unsur dlm kepemimpinan atau pelaksanaan politik dlm 1 organisasi/saling dukung) Coalition (kombinasi antara 2 org / lebih yg mempunyai tujuan yg sama. Joint Venture/Patungan (kerja sama proyek tertentu) b. Akomodasi (Accomodation) punya 2 arti yaitu: 1. Yg. menunjuk pd suatu keadaan. - Ada keseimbangan dlm interaksi antar kelompok/individu yg terkait dgn norma /nilai sosial dlm masyarakat. 2. Yg. menunjuk suatu proses. - Usaha-usaha manusia untuk menyelesaikan pertentangan dgn tujuan kestabilan Tujuan Akomodasi : a. Mengurangi pertentangan krn beda pendapat b. Mencegah meledaknya pertentangan untuk sementara c. Memungkinkan terjadinya kerjasama antar masy. Yg masih menggunakan sistem kasta. d. Mengusahakan peleburan antar kelompok-kelompok sosial yg terpisah (kawin campur/asimilasi) Menurut Ramlan Surbakti (1983) 3 syarat pengaturan konflik secara efektif 1. Kedua Belah pihak yg berkonflik harus menyadari akan 2. 3. adanya situasi konflik diantara mereka untuk itu prinsip keadilan dan jujur bagi semua pihak adalah penting. Ada organisasi bagi kelompok yg berkonflik. Pengaturan konflik efektif bila yg berkonflik telah teroganisir secara jelas. Kalau kekuatan konflik tidak jelas dan tidak terogansisir maka pengaturan konflik men jadi tidak efektif. Ada rule of game yg disepakati dan ditaati bersama. Jenis konfik menurut Ramlan Surbakti ada 2 jenis 1. Konflik Horizontal - Konflik antar individu atau kelompok yg diakibatkan adanya kemajemukan horizontal (suku, ras agama, daerah, kelompok, profesi dan tempat tinggal) 2. Konflik Vertikal - Konflik antar individu / kelompok miskin dan kaya (kekayaan) dan antar rakyat dan penguasa (kekuasaan) Bentuk-bentuk akomodasi sebagai proses : 1. Coercion (terbentuk karena ada unsur paksaan: Perbudakan dalam masyarakat) 2. Compromise (kedua belah pihak saling mengurangi tuntutannya/bersedia merasakan & mengerti keadaan) 3. Arbitrations (pihak ketiga yg ikut serta menyelesaikan perselisihan). 4. Mediation ( Para mediation di undang oleh pihak ketiga untuk turut membantu menyelesaikan perselisihan/sengketa) Lanjutan Bentuk-bentuk akomodasi 5. Concilition (mempertemukan keinginan pihak-pihak yg berselisih demi tercapai persetujuan bersama: Panitia Penyelesaian masalah perburuhan) 6. Toleration (Muncul sec. tidak sadar dr. sifat individu/kelompok untuk menghindari perselisihan) 7. Stalamate (bila masing-masing pihak mempunyai kekuatan yg seimbang) 8. Adjudication (penyelesaian sengketa di pengadilan) c. Asimilasi - Usaha individu/kelompok untuk mengurangi perbedaan antar mereka - Tujuannya untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan dgn cara menonjolkan tindak, sikap, dan proses proses mental dgn memperhatikan dan tujuan & kepentingan bersama - Bentuknya : 1. In.sos bersifat suatu pendekatan pihak lain dan orang lain berlaku sama. 2. In.sos ini tidak mengalami hambatan. 3. In.sos bersifat langsung & primer 4. In.sos ini tinggi dan tetap serta ada keseimbangan antara pola asimilasi Faktor-faktor yg mempermudah Asimilasi: 1. Toleransi; 2. Kesempatan ekonomi; 3. Sikap menghargai budaya asing; 4. Sikap terbuka dr. golongan yg berkuasa dlm masyarakat; 5. Persamaan budaya 6. Perkawinan campuran (amalgamation) 7. Adanya musuh bersama Ketr. Proses Disasosiatif • Disebut dengan Oppositional process (oposisi) yg dibedakan dlm 3 bentuk: a. Persaingan (competition) - Proses sosial dlm bersaing mencari keuntungan melalui bidang kehidupan yg menjadi perhatian umum deng cara membuat/mempertajam prasangka dgn tanpa melakukan kekerasan. Ada beberapa tipe persaingan: 1. Ekonomi (Kelangkaan SD) 2. Kebudayaan (Pengikut Ideologi) 3. Kedudukan & peranan (Status Sos) 4. Ras (= Kebudayan/spesifik warna kulit b. Kontravensi (contravention) - Prosesnya berada antara persaingan dan pertentangan, bentuknya adalah perasaan ketidak-pastian, kebencian thdp seseorang/kelompok . • - • Bentuk Kontravensi (Leopold von Wiese & Howard Becker) Penolakan, keengganan, menghalang-halangi, gangguan Menyangkal penyataan orang lain di muka umum, memaki, memfitnah, melempar pembuktian pd orang lain. Penghasutan Mengumumkan rahasia orang lain Mengejutkan lawan, membingungkan pihak lain Tipe Kontravensi (Leopold von Wiese & Howard Becker) 1. Kontravensi generasi masyarakat 2. Kontravensi seksual 3. Kontravensi parlementer (mayoritas/minoritas) c. Pertentangan (contradiction) Perbedaan (budaya, perilaku, ekonomi,agama, dll) yang dipertajam sehingga menimbulkan pertentangan- konflik Perasaan memegang peranan penting; lebih hebat; lebih pintar; lebih kaya; lebih berbudaya Menimbulkan adanya kelompok yg tertekan; kurang dihargai; diabaikan. Penyebab pertentangan: 1. 2. 3. 4. Perbedaan individu Perbedaan kebudayaan Perbedaan kepentingan Perubahan Sosial - Bentuk-bentuk pertentangan: 1. 2. 3. 4. 5. Pertentangan Pribadi Pertentangan Rasial Pertentangan antar kelas Pertentangan politik Pertentangan internasional C. Struktur Sosial • Seluruh jalinan antara unsur2 sosial pokok (kaidah sosial/norma, lembaga sosial, kelompok sosial & lapisan sosial (stratisfikasi sosial).(S. Sumarjan & S.Soemardi) • Stratifikasi Sosial : - Perbedaan anggota masyarakat berdasarkan a. Status(kedudukan) yg dimiliki. Status terbagi 2 : 1. Status yg diperoleh (ascribed status) - usia, jenis kelamin, hub kekerabatan, jenis kelamin 2. Status yg diraih (achieved status) - karena prestasi akademik :dokter, proffesor, pilot b. Peranan (Role) : Merup aspek dinamis dari kedudukan, yakni pelaksanaan kewajiban sesuai dengan kedudukan (status) yg dimilikinya Kondisi yg mendorong Stratifikasi Sosial : 1. Perbedaaan Ras & Budaya: ciri biologis (warna 2. 3. kulit, etnis, budaya) Pembagian Tugas : spesialisasi berkaitan dengan perbedaan fungsi dan kekuasaan Kelangkaan : Alokasi hak/kekuasaan yg jarang dan langka. (Masy. Mulai membedakan posisi, alat2 kekuasaan dan fungsi pd waktu yg sama. • Pitirim A. Sorokin: - Stratifikasi berdasarkan pengelompokan penduduk/ masy ke dalam kelas, tinggi, menengah, rendah. Dgn ditentukan oelh kepemilikan sesuatu yg berharga : - Ekonomis (rumah, mobil, deposito,dll) - Non Ekonomis (kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalehan beragama, keturunan ningrat) • Ralph Lipton: Stratifikasi sosial terdiri dr: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Berdasarkan usia Jenis kelamin Hub. Kekerabatan Keanggotaan dlm masyarakat Pendidikan Pekerjaan Tingkat perekonomian Dimensi Stratifikasi: 1. Ekonomi - Kaya, menengah, miskin 2. Kehormatan - Bangsawan dan rakyat jelata 3. Kekuasaan - Rule dan the ruled, yaitu: a. Imbalan bagi status yg dimilikinya b. Pembagian kerja c. Ketidaksamarataan dlm bidang ekonomi, kekuasaan dan prestise Beberapa kesimpulan: • • • 1. 2. 3. Sistem Kasta dibentuk oleh golongan yg berkuasa sebelumnya dengan tujuan agar kekuasaanya tidak diambil alih gol lain Stratifikasi sosial akan terjadi secara ilmiah (karena kemampuan/keahlian) yg dapat membedakan dirinya dgn yg lain Manfaat analisis Stratifikasi sosial: Memahami sebab2 terjadinya kemiskinan struktural di masy, negara. Memahami struktur perekonomian negara Membantu memahami gejala patron-client dlm kehidupan ekonomi – The world system (centre state, semi periphery state, periphery state) Kelas, Status, Dan Peranan Sosial • Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut. Pengolongan Berdasarkan Ekonomi • Lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi. • Definisi : Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi. Pembagian Kelas Sosial atau Golongan Sosial a. Berdasarkan Status Ekonomi. • Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan: - Golongan sangat kaya; - Golongan kaya dan; - Golongan miskin. Keterangan – Golongan pertama : merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan. – Golongan kedua : merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya. – Golongan ketiga : merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa. Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni: – Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi. – Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah. – Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik. Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan masyarakat dibagi menjadi 6 kelas yakni: 1. Kelas sosial atas lapisan atas (Upper-upper class) 2. Kelas sosial atas lapisan bawah (Lower-upper class) 3. Kelas sosial menengah lapisan atas (Upper-middle class) 4. Kelas sosial menengah lapisan bawah (Lowermiddle class) 5. Kelas sosial bawah lapisan atas (Upper lower class) 6. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah (Lower-lower class) 1. Kelas sosial pertama : keluarga-keluarga yang telah lama kaya. 2. Kelas sosial kedua : belum lama menjadi kaya 3. Kelas sosial ketiga : pengusaha, kaum profesional 4. Kelas sosial keempat : pegawai pemerintah, kaum semi profesional, supervisor, pengrajin terkemuka 5. Kelas sosial kelima : pekerja tetap (golongan pekerja) 6. Kelas sosial keenam : para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada tunjangan. Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni: 1. Kelas puncak (top class) 2. Kelas menengah berpendidikan (academic middle class) Kelas menengah ekonomi (economic middle class) 3. Kelas pekerja (workmen dan Formensclass) 4. Kelas bawah (underdog class) b. Berdasarkan Status Sosial • Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang rendah. Contoh di Indonesia : • Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana, gelar Cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra. c. Berdasarkan Status Politik •Secara politik, kelas sosial didasarkan pada wewenang dan kekuasaan. Seseorang yang mempunyai wewenang atau kuasa umumnya berada dilapisan tinggi, sedangkan yang tidak punya wewenang berada dilapisan bawah. Kelompok kelas sosial atas antara lain: - pejabat eksekutif, tingkat pusat maupun desa. - pejabat legislatif, dan - pejabat yudikatif Contoh hirarki militer 1. Kelas Sosial Atas (Perwira) Dari pangkat Kapten hingga Jendral 2. Kelas sosial menengah (Bintara) Dari pangkat Sersan dua hingga Sersan mayor 3. Kelas sosial bawah (Tamtama) Dari pangkat Prajurit hingga Kopral kepala 3. Pengertian Status Sosial • Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi, peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya • Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam kedudukan atau status, seperti anak, isteri, suami, ketua RW, ketua RT, Camat, Lurah, Kepala Sekolah, Guru dsbnya. • Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan (role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam pelapisan masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok memiliki arti penting dalam suatu sistem sosial Sistem Sosial • Pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik dan tingkah laku individu-individu dalam masyarakat dan hubungan antara individu dan masyarakatnya. Status atau kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat. Akibat yang Ditimbulkan Status Sosial • Kadangkala seseorang/individu dalam masyarakat memiliki dua atau lebih status yang disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status yang dimilikinya tersebut berlawanan akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan timbul apa yang dinamakan Konflik Status. Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial seseorang adalah timbulnya konflik status. Macam-macam Konflik Status: 1. Konflik Status bersifat Individual: Konflik status yang dirasakan seseorang dalam batinnya sendiri. Contoh: - Seorang wanita harus memilih sebagai wanita karier atau ibu rumah tangga - Seorang anak harus memilih meneruskan kuliah atau bekerja. Lanjutan Konflik status 2. Konflik Status Antar Individu: Konflik status yang terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain, karena status yang dimilikinya. Contoh: - perebutan warisan antara dua anak dalam keluarga - Tono berantem dengan Tomi gara-gara sepeda motor yang dipinjamnya dari kakak mereka. Contoh Konflik Status • Konflik Status Antar Kelompok: Konflik kedudukan atau status yang terjadi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Contoh: - Peraturan yang dikeluarkan satu departemen bertentangan dengan peraturan departemen yang lain. DPU (Dinas Pekerjaan Umum) yang punya tanggung jawab terhadap jalan-jalan raya, kadang terjadi konflik dengan PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang melubangi jalan ketika membuat jaringan listrik baru. Pada waktu membuat jaringan baru tersebut, kadangkala pula berkonflik dengan TELKOM karena merusak jaringan telpon dan dengan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) karena membocorkan pipa air. Keempat Instansi tersebut akan saling berbenturan dalam melaksanakan statusnya masing-masing. Pengertian Peranan Sosial • Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status (kedudukan). Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah menjalankan peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status. Antara kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa kedudukan. Kedudukan tidak berfungsi tanpa peranan, • • Contoh: Dalam rumah tangga, tidak ada peranan Ayah jika seorang suami tidak mempunyai anak. Seseorang tidak bisa memberikan surat Tilang (bukti pelanggaran) kalau dia bukan polisi. • Peranan merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang, karena dengan peranan yang dimilikinya ia akan dapat mengatur perilaku dirinya dan orang lain. Seseorang dapat memainkan beberapa peranan sekaligus pada saat yang sama, seperti seorang wanita dapat mempunyai peranan sebagai isteri, ibu, karyawan kantor sekaligus Konflik karena Peranan • Konflik peranan timbul apabila seseorang harus memilih peranan dari dua atau lebih status yang dimilikinya. Pada umumnya konflik peranan timbul ketika seseorang dalam keadaan tertekan, karena merasa dirinya tidak sesuai atau kurang mampu melaksakan peranan yang diberikan masyarakat kepadanya. Akibatnya, ia tidak melaksanakan peranannya dengan ideal/sempurna. Contoh: Ibu Tati sebagai seorang ibu dan guru di suatu sekolah. Ketika puterinya sakit, ia harus memilih untuk masuk mengajar atau mengantarkan anaknya ke dokter. Pada saat ia memutuskan membawa anaknya ke dokter, dalam dirinya terjadi konflik karena pada saat yang sama dia harus berperanan sebagai guru mengajar dikelas Tiga Cakupan Peranan Sosial • Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Contoh : Sebagai seorang pemimpin harus dapat menjadi panutan dan suri teladan para anggotanya, karena dalam diri pemimpin tersebut tersandang aturan/norma-norma yang sesuai dengan posisinya. • Peranan merupakan konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat. Contoh : seorang ulama, guru dan sebagainya, harus bijaksana, baik hati, sabar, membimbing dan menjadi panutan bagi para muridnya. • Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi truktur sosial masyarakat. Contoh : Suami, isteri, karyawan, pegawai negeri, dsb, merupakan peran-peran dalam masyarakat yang membentuk struktur/susunan masyarakat. Fungsi Peranan Sosial • Peranan yang dimainkan seseorang dapat • • mempertahankan kelangsungan struktur masyarakat, seperti peran sebagai ayah atau ibu. Peranan yang dimainkan seseorang dapat pula digunakan untuk membantu mereka yang tidak mampu dalam masyarakat. Tindakan individu tersebut memerlukan pengorbanan, seperti peran dokter, perawat, pekerja sosial, dsb. Peranan yang dimainkan seseorang juga merupakan sarana aktualisasi diri, seperti seorang lelaki sebagai suami/bapak, seorang wanita sebagai isteri/ ibu, seorang seniman dengan karyanya, dsb. D. Patron - Klien • Etimologi: patron-pater-patris-patronis : • • bangsawan (patricius) : seseorang yg dianggap pelindung sejumlah rakyat jelata yg menjadi pengikutnya Patron (Spanyol) : seseorang yang memiliki kekuasaan (power), status, wewenang dan pengaruh’ Klien – client – cliens : (pengikut), orang-orang merdeka, budak yg dimerdekakan yg biasanya menggunakan nama patronnya dan menggantungkan dirinya pada patronnya Pola Hubungan • Hubungan patron-klien itu sendiri telah berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Tanpa disadari relasi patron-klien ini terah mendarah daging dan bertransformasi dalam berbagai macam bentuk dengan berbagi variasi jenis eksploitasi dan penekanan terhadap pihak klien yang tentu selalu menjadi pihak yang tidak punya banyak pilihan. • Pihak patron yang semakin merajarela, ia terus menambah kapital, dengan modal dan jaringan yang ia miliki, kerja keras para klien ia nikmati dengan peningkatan kekayaan secara eksponensial. Sedangkan, para klien ini semakin terjebak (atau bahkan nyaman) dalam keadaan relasi yang membuat ia tidak bisa meningkatkan kesejahteraannya secara signifikan Pola Patron-Klien menurut ahli • • • • • a. b. Merup. Hub yg tdk setara yg terjalin sec perorangan antara seorang pemuka masyarakat (patron dgn sejumlah pemikutnya-klien).-Christian Pelras. Hubungannya adalah pertukaran jasa yg diimbangi dengan adanya perlindungan dari patron. Merup. Hub yg spesial antara 2 pihak dimana pihak yg memiliki status ekonomi lebih tinggi menggunakan resourcesnya untuk melindungi dan memberi manfaat pd pihak yg status sosial ekonominya lebih rendah.James Scott Imbalan dr. klien adalah bantuan dan dukungan termasuk pelayanan terhadap patron Perbedaan imbalan yg diberikan patron-klien: Imbalan klien pada patron dpt diberikan oleh siapa saja Imbalan patron hanya dapat diberikan oleh orang yg berstatus tinggi • a. b. c. d. Peter M. Blau-Hub patron-kilen lebih merupakan hub. Pertukaran (exchange relationship) yai: Antar Pelaku mengharap imbalan Mengejar Keuntungan Bisa langsung dan kurang langsung Bentuk imbalan dgn derajat yg berbeda : uang, persetujuan sosial, penghormatan/penghargaan dan kepatuhan. Patrimonialisme-Kekuasaan dalam patron • Patrimonialisme dlm pemerintahan (Weber) : a. Timbul peran Ayah, Lord, Tuan Tanah, yg sangat b. c. berperan dan lebih berkuasa. Ciri khas : ada norma suci (the ruler) akan memimpin yg dikuasai (the ruled). Bila dilanggar akan mendatangkan kemarahan dewa. Ciri Hub patron Klien : 1. Status tidak seimbang 2. Meskipun patron mengharap bantuan dr. klien tetapi kedudukan patron lebih tinggi dr. klien. 3. Timbul rasa utang budi klien pada patronnya karena pemberian brng yg dibutuhkan. 4. Perasaan utang budi menyebabkan hub. Ketergantungan antara keduanya • 1. 2. 3. 4. • 1. 2. 3. Sifat hub patron-klien : (Peter M. Blau) Asas resiprositas (timbal balik) In equal (ketidaksamaan) Ada force dan coercion (paksaan dan sanksi) Ikatan akrab dan saling percaya Sifat hub patron-klien : (James Scott) Basic in equality Face to face character Diffuce flexibility (meliputi semua segi kehidupan) sedang imbalan yg diberikan klien : 1. Tenaga untuk menggarap sawah, ladang, usaha lainya 2. Memberi hasil pertanian ladangnya atau pelayanan RT 3. Menjadi kaki tangan patron demi kepentingan politik patron Hub. Patrimonialisme - Politik • Merup. ciri pemerintahan tradisionil (Harold Crouch) • Kekuasaan bergantung pada kecakapan • • - mempertahankan kesetiaan elit politik (politik menjadi alat perjuangan elit politik/kelompok untuk mendapat balas jasa dr pemerintah. Penguasa berusaha mempertahankan keseimbangan persaingan antar elit (rakyat tidak diperhatikan) Masa Orde Lama (Soekarno): Soekarno menjadi simbol Patron (Proklamator, Penyambung lidah rakyat, dll) Memecah elit politik menjadi partai-partai kecil (± 100 partai) yg tergantung padanya • Masa Orde Baru – Soeharto - Soeharto berusaha menjadi patron tunggal (Bapak - - Pembangunan Indonesia) Kaum elit politik (pengusaha dan militer dan politikus) mencoba mengusai masyarakat dengan mengawasi / mengendalikan perekonomian, perijinan dan beberapa fasillitas. Patron berusaha menjadi perantara antar elit politik dengan imbalan kepatuhan dan dukungan politik (mengundang para pengusaha di TAPOS) Praktek patron-klien terjadi di Ekonomi/politik • Antara nelayan / petani dengan tengkulak - Bentuk eksploitasi yang terjadi adalah dalam bentuk akumulasi modal, penekanan terhadap harga, monosponi (satu pembeli). - Memaksa petani/nelayan menjual hasilnya ke tengkulak. Biasanya tengkulak berani membayar di awal (ijon) , sehingga petani/nelayan tertarik untuk menjual kepada tengkulak. Praktek lain : • Antara usaha kecil mikro dengan usaha menengah dan besar Diantara usaha kecil dan usaha menengah dan besar, bentuk patron terjadi karena usaha menengah dan besar memiliki akses yang lebih besar ke berbagai tempat untuk pengambilan bahan baku maupun mendapatkan modal untuk usaha. Seringkali usaha kecil hanya menjadi usaha sub kontrak dari usaha menengah dan besar. Mereka mengecer produksi ke berbagai usaha kecil. Dan tentunya dengan pola ini, margin keuntungan usaha kecil sangatlah kecil. Sedangkan usaha menengah dan besar yang relatif tidak melakukan apapun dapat meraih keuntungan tanpa melakukan apapun. Kasus : • Sebagai contoh, pallet bekas dari industri, di dapat oleh usaha menengah dan besar dari limbah industri senilai Rp.5000. setelah itu mereka menjual seharga Rp.8000 kepada usaha kecil. Di usaha kecil di perbaiki dan dijual kembali ke pabrik melalui usaha menengah dan besar. Usaha kecil menjual ke usaha menengah dan besar seharga Rp.20.000 dan usaha menengah dan besar bisa menjual kembali ke pabrik dengan harga Rp.30.000. artinya usaha menengah dan besar bisa meraih Rp.13.000 tanpa melakukan banyak penambahan nilai. Sedangkan usaha kecil hanya mendapatkan keuntungan Rp.12.000 dengan kerja keras. Praktek lain : • Antara pegawai pemerintah dengan konsultan (pihak ketiga yang ditunjuk untuk proyek) Pola patron disini dlm bentuk wewenang atau kebijakan, sehingga para konsultan yang menjadi klien mau tidak mau mengikuti apa yang dibutuhkan atau di inginkan oleh sang patron yang bukan lain adalah pejabat pemerintah. Bentuk intervensi seringkali diberikan juga dengan mengubah atau merekayasa hasil dari pekerjaan konsultan. Sebuatlah untuk di bidang perencanaan pembangunan, pihak pemerintah yang “bermain” bisa saja meminta konsultan untuk mengubah rencana yang dihasilkan agar bisa sesuai dengan kebutuhan personal atau kelompok. Terkadang pihak konsultan mau tidak mau memberikan uang tambahan kepada pemerintah yang “bermain” agar proyek mereka lancar. Berbagai pungutan liar ini bertujuan untuk memudahkan proses pekerjaan yang dilakukan. Praktek dalam politik • Antara tokoh partai politik yang dikultuskan dengan ketua umum partai politik Sebutlah SBY di partai demokrat, megawati di PDIP, dan Hilmi Aminudin di PKS dilihat bahwa ke empat partai ini menempatkan nama nama tokoh tersebut sebagai pucuk pimpinan. SBY sebagai ketua dewan pembina, Megawati sebagai ketua umum dan Hilmi Aminudin sebagai ketua majelis syuro. Posisi mereka tak tergantikan dan sangat di hormati. SBY sebagai salah satu pendiri dan tokoh kharismatik, megawati sebagai pendiri dan anak Bung Karno yang merupakan seorang pancasila-is yang menjadi idelogi partai, serta Hilmi Aminudin yang merupakan pendiri partai pula. E. Kelompok Sosial • Kel. Sosial timbul karena adanya : 1. Kesadaran bahwa seseorang merupakan bagian 2. 3. • 1. 2. 3. 4. 5. anggota dr suatu kelompok sosial baik karena keturunan yg sama atau tinggal di suatu daerah. Hubungan timbal balik antara 1 orang atau kelompok dgn orang atau kelompok lain karena tujuan yg sama Adanya faktor pengikat : senasib, ideologi, budaya, agama, dll. Klasifikasi kelompok sosial : In-group dan Out Group. Primary Group & Secondary Group Gemeinschaft dan Geselscaft Formal Group dan Informal Group Member ship dan refrence group Contoh Kualifikasi Kel. Sosial 1. In-group dan Out Group. (terdapat disegala lap 2. 3. 4. 5. masy. (RT, RW, Kelas siswa, PNS/Swasta) Primary Group & Secondary Group (Primer-Kenal diantara angotanya/1 darah/sahabat. Sekunder : ada kerjasama /untung rugi) Gemeinschaft (ikatan bathin yg kuat) dan Geselscaft (ikatan lahiriah yg mekanis : perjanjian dagang, anggota organisasi, kary.perush.) Formal Group (sistem hub yg sengaja diciptakan) dan Informal Group (hub. Tdk terstruktur, berulangulang sec pribadi)-klien /arisan Membership (seorang sec fisik menjadi anggota kelompok tsb) dan Reference group (kelompok sosial yg menjadi ukurannya yg fungsinya untuk membentuk perilaku/pribadinya. Contoh kasus • Si Poltak dilahirkan dr keluarga Batak, lalu ia • • • • masuk di perkumpulan marga Batak, karena ia telah setuju dengan norma/pedoman hidup perkumpulan marga Batak tadi yg dianggapnya sesuai dengan pedoman hidup kelg.nya di kampung. Disamping itu pula ia menjadi PNS dan bergabung di KORPRI Keluarga di kampung : Reference Group Perkumpulan Marga Batak : Membership Group. KORPRI : Membership Group • 1. 2. 3. 4. 5. Kerumunan : kel. Sosial yg tidak teratur Terjadi karena ada perhatian, kepentingan terntnu dgn tanpa ikatan formal (penonton konser musik, bioskop, statiun KA, dll) Kerumunan berubah menjadi massa bila anggotanya cenderung merusak/menyerang. Ciri-ciri Massa : Ada sejumlah orang dlm suatu tempat Terjadi sutau peristiwa yg mengalihkan dan menyita perhatian Kesadarn individu menurun drastis Perasaan sama melanda semua orang Timbul jiwa massa, sesuai dengan sifat & peristiwa, misal : panik, sedih, gembira, duka dll F. Mobilitas Sosial • • Pengertian : Etimologis : movere : memindahkan/berpindah, mobilitas : mudah dipindahkan atau banyak bergerak, berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Mob. Sos : perpindahan orang atau suatu kelompok dari satu strata sosial ke strata sosial lain. Jenis Mobilitas Sosial : a.Vertikal ke atas (social climbing), ke bawah (social sinking) misal: bila ada individu yg beralih kedududkan rendah ke tinggi, atau karena ada pembentukan kelompok sosial yg baru sehingga menempatkan individu ke derajat uyg lebih rendah. b. Horizontal Perubahan kedudukan sosial individu pada suatu lapisan masyarakat yg sama. Misal dulu menjabat Pak RT skr. tidak, Akibat DiPHK. • • c. Konsekuensi mobilitas sosial: Misal: terjadi konflik antar kelas sosial, kelompok sosial, generasi karena kemungkinan kesulitan adaptasi. Karyawan yg di promosikan menjadi Staf /Kabag besar kemungkinan menimbulkan rasa isi diantara koleganya Mobilitas sosial dapat merenggangkan ikatan sosial yang sudah ada sehingga menyebabkan individu menjadi terasing. G. Lembaga Sosial • • • a. b. c. • Disebut juga : Pranata Sosial, soziale gebilde, sistem tata kelakuan, norma, lembaga kemasyarakatan. Definisi : Suatu sistem tata kelakuan dan hub yg berpusat pada aktivitas manusia-manusia untuk memenuhi kompleks kebutuhan dalam kehidupan masyarakat. (Koentjaraningrat) Fungsi : Sebagai pedoman bertingkah laku Menjaga keutuhan masyarakat Sebagai social control, yaitu: sistem pengawasan masy terhadap tingkah laku anggota-anggotanya. Jenisi : a. Cara (usage) Norma yg berbentuk perbuatan dan lebih menonjol drpd hub individu, misal, cara makan, minum b. Kebiasaan (folkway) Berbentuk perbuatan yg diulang-ulang dlm bentuk yg sama (perbuatan yg disukai orang banyak) misal menghormati orang yg lebih tua. c. Tata Kelakuan (Mores) Berbentuk kebiasaan yg dianggap sebagai cara berperilaku dan diterima sebagai norma pengatur : norma perihal hubungan laki-laki perempuan d. Adat istiadat (costum) Norma yg bersifat kekal serta kuat integrasinya dengan polapola kehidupan masyarakat