Bab II

advertisement
Bab II
Konsep Sosiologi
A. Definisi Sosiologi
• Socius (Latin) : Teman, Masyarakat
• Logos (Latin) : Kata, Sabda, Ilmu
• Sosiologi (Auguste Comte) (1798-1857)
•
•
•
: Ilmu tentang masyarakat (sederhana)
Sec. Umum : mempelajari secara sistematik kehidupan
bersama manusia sejauh kehidupan ini dapat diamati dgn
metode empiris
Menurut Comte dan Hebert Spencer (1820-1903) masy merup
unit dasar analisis sosiologis. Sedangkan macam-macam
lembaga (Kelg, pol, ek & agama) dan inrtaksi lainnya merup
subunit dr analisis tsb  konteks kemasyarakatan
Istilah Sosiologi pertama kali th 1839 sebelumnya “Fisika
Sosial” (Quetelet) 1836 ttg studi statistik ttg gejala moral
Beberapa definisi menurut ahli :
1. Soerjono Soekanto : sosiologi adalah ilmu yg
2.
3.
mempelajari struktur sosial, proses sosial termasuk
perubahan-perubahan sosial dan masalah sosial.
Roucek & Waren : sosiologi adalah ilmu yg
memperlajari hub. Antara manusia dlm kelompokkelompok.
Pitirien Sorokin : sosiologi adalah ilmu yg
mempelajari hubungan & pengaruh timbal-balik antara
aneka gejala-gejala sosial : antara gejala ekonomi dan
agama, keluarga dan moral, hukum dan ekonomi,
gerakan masyarakat dan politik, dll
Definisi Sosiologi
4. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff : sosiologi
5.
6.
7.
adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan
hasil dari interaksi sosial adalah organisasi sosial.
Emile Durkheim : sosiologi ilmu yg mempelajari faktafakta sosial, yaitu fakta yg berisikan cara bertindak,
berpikir dan merasakan yg mengendalikan individu tersebut
(hukum, moral, kepercayaan, adat-istiadat, tatacara
berpakaian, dll) bila fakta sosial ini dilanggar maka individu
dapat diberi sanksi.
Max Webber : sosiologi adalah ilmu yg mencoba
memahami tindakan sosial dgn tujuan mendapatkan
penjelasan tentang sebab dan akibat dari tindakan sosial.
Stephen K. Anderson : sosiologi adalah ilmu yg
mempelajari hakikat & sebab-sebab dr berbagai pola pikir &
tindakan manusia yg teratur dan berulang-ulang (ajeg)
Definisi Sosiologi
8. Selo Soemardjan & Soelaeman Soemardi : sosiologi
adalah ilmu masyarakat yg mempelajari struktur sosial
dan proses-proses sosial termasuk perubahanperubahan sosial.
Struktur Sosial : keseluruhan jalinan antara unsurunsur sosial yang pokok (kaidah/norma, lembaga
sosial, kelompok sosial.
Proses Sosial : pengaruh timbal balik dari berbagai
segi kehidupan bersama (ekonomi-politik, agamaekonomi, dll.)
Sosiologi : ilmu yg memahami dan mempelajari
seluruh segi kehidupan masyakat (masalah struktur
sosial, proses sosial dan perubahan sosial dlm masy.,
interaksi sosial dan hasilnya).
Perkembangan Sosiologi
Politik (Marx & Webber)
• Karl Marx (1818-1883)
a. Teori umum : determinisme ekonomi & dialektika
matrialisme
b. Teori Khusus : perjuangan kelas/alienasi
c. Metodologi : Sosialisme Ilmiah (berdasarkan pada hukumhukum objektif & perkembangan masyarakat)
Thesis : pernyataan atau teori yg didukung oleh Argumen yg
dikemukakan dl karangan
Anti thesis : pertentangan yg benar-benar
Sintesis : paduan (campuran) berbagai pengertian atau hal
sehingga merupakan kesatuan yg selaras: perkembangan
manusia adalah hasil -- beberapa unsur
Konsep dasar determinasi
ekonomi
• superstruktur (budaya dan politik: segala
hasil cipta masyarakat) ‘ditentukan’ oleh
basis ekonomi yang ada (sistem ekonomi
yang terdiri dari sumberdaya produksi dan
relasi produksi).
Superstruktur yg ditentukan ada 4 :
• 1) Superstruktur mempunyai asal-usul/dibentuk/dibuat
•
mungkin oleh faktor ekonomi atau keadaan sosioekonomi tertentu (e.g. a. Teknologi maju seperti internet
dan televisi hanya bisa muncul dalam iklim kapitalisme
dimana kemajuan didorong oleh sistemnya yang
kompetitif. b. ESQ, trend baju muslim, konsep bahwa
muslim adalah pebisnis seperti yang dilihat pada bukubuku self motivation lokal, muncul seiring dengan
hadirnya kelompok pebisnis muslim kelas menengah
keatas yang baru mencuat pada era pasca reformasi).
2) Superstruktur mempunyai motif ekonomi (e.g Trend
kecantikan yang sekarang ada adalah bentukan sistem
ekonomi kapitalis yang menginginkan masa untuk
membeli produknya).
Superstruktur yg ditentukan ada 4 : lanjutan
• 3) Superstruktur merefleksikan keadaan sosio-ekonomi yang
•
ada (e.g. Teori Darwin tentang survival of the fittest
menggambarkan persaingan yang ekonomi yang keras
dalam kapitalisme).
4) Karena superstruktur mempunyai asal-usul basis ekonomi,
superstruktur berfungsi sebagai 'ideologi' untuk melegitimasi
relasi produksi (kelas atas menguasai kelas bawah) dalam
basis ekonomi tersebut. (e.g. a. Pemahaman agama yang
sempit mengajari penganutnya untuk menerima takdir dan
menjadi pasif sehingga tidak mampu untuk bersifat kritis dan
mempertanyakan ketidakadilan. b. Film-film menyebarkan
cara berpikir konsumeris dan individualistis; cara-cara
berpikir yang melanggengkan struktur kekuasaan ekonomi
yang ada).
Dialektika materialisme
• Materialisme dalam arti sempit adalah
adalah teori yang mengatakan bahwa
semua bentuk dapat diterangkan menurut
hukum yang mengatur materi dan gerak.
• Materi berpendapat bahwa semua
kejadian dan kondisi adalah akibat lazim
dari kejadian-kejadian dan kondisi
sebelumnya
Dialektika materialisme
• Benda-benda organik atau bentuk-bentuk yang
•
lebih tinggi dalam alam hanya merupakan
bentuk yang lebih kompleks daripada bentuk
anorganik atau bentuk yang lebih rendah.
Bentuk yang lebih tinggi tidak mengandung
materi atau energi baru dan prinsip sains fisik
adalah cukup untuk merenungkan segala yang
terjadi atau yang ada.
Semua proses alam, baik organik atau inorganik
telah dipastikan dan dapat diramalkan jika
segala fakta tentang kondisi sebelumnya dapat
diketahui
Dialektika materialisme
• Menurut filsafat materialisme Marx, di dalam hidup
kemasyarakatan satu-satunya yang nyata adalah
adanya masyarakat. Kesadaran masyarakat, yaitu
ide-ide, teori, pandangan-padangannya hanya
mewujudkan suatu gambar-cermin dari apa yang
nyata. Oleh karena itu jikalau kita ingin mengerti
mengenai daya pendorong yang ada di dalam hidup
kemasyarakatan, kita jangan berpangkal daripada
ide-ide atau teori-teori, karena semuanya itu hanya
gambaran-gambaran hanya lapisan atas ideologis
dari hal yang nyata. Manusia harus mencari
landasan material hidup kemasyarakatan yaitu
dengan cara berporoduksi barang-barang material
Dialektika materialisme
• Dialektika adalah suatu fakta empiris, manusia
mengetahuinya dari penyelidikan tentang alam,
dikuatkan oleh pengetahuan lebih lanjut tentang
hubungan sebab-musabab yang dibawakan oleh ahli
sejarah dan sains.
• Maka berpikir dialektis adalah memahami kenyataan
sebagai totalitas, dalam artian bahwa keseluruhan
yang ada di dalamnya memiliki unsur-unsur yang
saling bernegasi (mengingkari dan diingkari), saling
berkontradiksi dan saling bermediasi. Pemahanan ini
mengisyarakatkan suatu bukti bahwa kehidupan
yang nyata ini saling berkontradiksi, bernegasi dan
bermediasi
Dialektika materialisme
• Secara sederhana, dialektika memandang apa
pun yang ada sebagai kesatuan dari apa yang
berlawanan, sebagai perkembangan melalui
langkah-langkah yang saling berlawanan, sebagai
hasi dari, dan unsur dalam, sebuah proses yang
maju melalui negasi atau penyangkalan.
Kekhasan negasi itu adalah apa yang dinegasikan
tidak dihancurkan atau ditiadakan, melainkan
yang disangkal hanyalah segi yang salah (yang
membuat seluruh pernyataan itu salah), tetapi
kebenarannya tetap diangkat dan dipertahankan.
Pertentangan kelas/alienasi
• Marx menjelaskan, masyarakat yang asli tidak
mengenal pertengatangan kelas. Adanya kelaskelas di masyarakat disebabkan karena
pengkhususan pekerjaan dan karena timbulnya
gagasan tentang milik pribadi. Hal ini
menyebabkan adanya kelas pemilik (kaum
kapitasl) dan kelas yang tanpa milik (kaum
proletar), yang saling bertentangan. Jurang di
antar yang kaya dan yang miskin di antara kaum
kapitalis dan kaum proletar makin melebar.
Pertentangan kelas/alienasi
• Maka tidak dapat dielakkan lagi timbullah krisis
yang hebat. Sebab penawaran barang-barang di
pasar makin bertambah, karena produksi makin
berlimpah-limpah, akan tetapi daya beli tidak ada.
Masyarakat yang demikian akan runtuh. Maka
inilah waktunya kaum proletar bersatu merebut
kekuasaan dengan suatu revolusi, suatu
masyarakat yang tanpa kelas. Pada waktu itu alatalat produksi akan ditutup dengan suatu negara
bahagia, yang adalah sintese dari zaman awal,
ketika tiada kelas serta milik dan zaman kapitalis.
Teori Karl Marx mengikuti Hegel
(1770-1831)
• “Ketakterelakan sejarah atau hal-hal
yg sec historis tak terelakan” dasar :
dialektika thesis, antitesisi, sintesis
• Ciri masyarakat bukan stabilitas &
saling tergantung melainkan konflik &
persaingan
• Konflik antar kelas : kapitalis,
borjouis, buruh, kaum proletar
• Kelas majikan dan buruh akan terus
berkonflik hingga di menangkan oleh
golongan buruh, kapitaslisme
dihancurkan dan kelas buruh akan
membangun masyarakat tanpa kelas
Menurut Max Weber (1904-1905)/The
Protestant Ethict & the Spirit of
Capitalism
• Kritiknya thdp Marx : Faktor-faktor non
•
•
ekonomis dan ide-ide merup faktor sosiologis
penting
Politik adalah sarana perjuangan untuk
mempengaruhi distribusi kekuasaan: antar
negara, kelompok
Negara : komunitas/masyarakat yg berhasil
memonopoli penggunaan kekuatan2 fisik yg
sah dalam satu teritorial
Ada 3 tipe legitimasi kekuasaan
1. Legitimasi Tradisional : Memerintah
2.
3.
Berdasarkan Tradisi (Raja dipilih oleh dewa
melalui seremonial tradisional)
Legitimasi Karismatik : Kepribadian,
personality yang dominan(punya kharisma)
Legal Rasional : prinsip-prinsip legal rasional
(birokrasi, hukum, peraturan yg berlaku)
misalnya keamanan Polisi,
PasporImigrasi
Pengertian Sospol
• Sebagai Studi tentang Negara
- Nation State (Negara bangsa) mengacu pd
masyarakat nasional
- Goverment-State (mengacu pada penguasa dan
pemimpin dr masyakat nasional
• Sebagai Studi tentang Kekuasaan
- Leon Daguit (ahli hukum Perancis)-perbedaan
antara pemerintah dan yg diperintah (the Ruler vs
The Ruled)
- Di setiap lapisan masyarakat pasti ada yg
memerintah & yg mematuhi, membuat keputusan
& yg mentaati.
Titik pandang SosPol :
• Kondisi-kondisi apakah yg menimbulkan tertib politik
•
•
•
•
atau kekacauan dalam masyarakat?
Mengapa sistem-sistem politik tertentu dianggap sah
atau tidak sah oleh warga negara?
Mengapa sistem-sistem politik tertentu stabil,
sedangkan lainnya tidak?
Mengapa ada pemerintahan yang demokratis, dan
mengapa ada totaliter? Mengapa ada pula yg
merupakan kombinasi keduanya?
Faktor-faktor apakah yg menyebabkan variasi pd
sistem kepartaian, taraf partisipasi politik, angka
rata-rata pemilihan suara?
• Institusional
- Pendekatan ini sering tidak memadai dan tidak
realistis karena mengabaikan tingkah laku politik
(institusi2 sosial dan lembaga sosial merupakan
inti dasar analisis
• Behavioral
- Pendekatan yg menggunakan individu sgb dasar
analisis. (fakta dan nilai dipisahkan, dan kmdn
orang membuat generalisasi berdasarkan prinsip
verifikasi)
Pemecahan Masalah tsb. Dapat
dilakukan dengan pendekatan
• Historis
- Menemukan jawaban dari T. Sosiologi Klasik
atas permasalahan tsb dgn perspektif yg
diperlukan bg studi2 yg sama baik kontekstual
dan temporal
• Komparatif
- Mempelajari gejala-gejala sos pol masyarakat ttt
untuk menyoroti fenomena yg dihadapi
(Ostrogorski & Michels studi ttg. Partai2politik yg
kemdn diterapkan oleh Almond & Lipset untuk
studi lingkungan)
Karakteristik Komunikasi pada
Manusia
• Tidak terbatas dgn isyarat-isyarat fisik saja
• Manusia menggunakan kata-kata, yakni
simbol yang mengandung arti
bersama/standard
• Meong berarti Kucing dll.
Simbol berbeda dengan Tanda
• Simbol bisa abstrak
• Tanda menggunakan bentuk fisik yang
dapat ditangkap oleh panca indera.
• Contoh Mengatakan memotong buah jeruk
nipis sambil membayangkan rasa kecut.
• Menyebut Anjing tanpa harus didukung
kehadirannya.
• Menyebut Setan atau Jin??
Jenis & Tindakan Manusia
• Menurut Max Weber, metode yg
digunakan untuk memahami arti
subjective tindakan sosial adalah dengan
verstehen.
• Verstehen : kemampuan untuk
berempati atau kemampuan untuk
menempati diri dalam kerangka berpikir
orang lain baik itu perilaku maupun tujuan
perspektif itu.
Tindakan sosial menurut Max Weber yg
mempengaruhi sistem & struktur sosial
Masyarakat
• Rasionalitas Instrumental.
•
•
•
Tindakan berdasarkan pertimbangan & pilihan sadar
Rasionalitas berorientasi Nilai.
Tindakan yg menggunakan alat-alat yg ada yg
merupakan pertimbangan yg sadar, sementara tujuannya
adalah bersifat absolut.
Tindakan Tradisional.
Memperlihatkan kebiasaan perilaku nenek moyang
Tindakan Afektif.
Tipe tindakan yg didominasi oleh emosi tanpa refleksi
intelektual, sifatnya spontan, irrasional
B. Interaksi Sosial
• Pengaruh hubungan sosial yg nampak/dinamis
•
a.
b.
c.
•
1.
2.
yg berkaitan dgn hub. antara individu-individu,
individu-kelompok, kelompok-kelompok sosial
lainnya.
Bentuk umum interaksi sosial :
Cooperation (kerja sama)
Competition (persaingan)
Conflict (pertikaian)
Menurut (Gillin & Gillin) ada 2 macam proses
yang timbul sebagai akibat interaksi sosial :
Proses Asosiatif (kerja sama, akomodasi,
similasi/akulturasi)
Proses Disasosiatif (persaingan, kontraversi
dan pertikaian/conflict)
Syarat Interkasi Sosial
1. Kontak Sosial : usaha pendekatan
pertemuan fisik & rohaniah. Kontak sosial
dpt bersifat primer (face to face) dan
Sekunder (melalui media komunikasi :
media benda, tv, radio, cell phone, surat
kabar)
2. Komunikasi : usaha penyampaian
informasi kepada manusia lainnya. Tanpa
komunikasi tidak terjadi proses interaksi
sosial.
Ketr. Proses Asosiatif
a. Kerja sama (cooperation)
- Terjadi dalam kelompok masyarakat karena ada keinginan
1.
2.
3.
4.
5.
dr. individu dlm masy.
Terdiri dari 5 bentuk :
Kerukunan (gotong royong & tolong menolong)
Bargaining (perjanjian pertukaran brng/jasa)
Co-optation (penerimaan unsur-unsur dlm
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dlm 1
organisasi/saling dukung)
Coalition (kombinasi antara 2 org / lebih yg mempunyai
tujuan yg sama.
Joint Venture/Patungan (kerja sama proyek tertentu)
b. Akomodasi (Accomodation) punya 2 arti yaitu:
1. Yg. menunjuk pd suatu keadaan.
- Ada keseimbangan dlm interaksi antar
kelompok/individu yg terkait dgn norma /nilai sosial dlm
masyarakat.
2. Yg. menunjuk suatu proses.
- Usaha-usaha manusia untuk menyelesaikan
pertentangan dgn tujuan kestabilan
 Tujuan Akomodasi :
a. Mengurangi pertentangan krn beda pendapat
b. Mencegah meledaknya pertentangan untuk sementara
c. Memungkinkan terjadinya kerjasama antar masy. Yg
masih menggunakan sistem kasta.
d. Mengusahakan peleburan antar kelompok-kelompok
sosial yg terpisah (kawin campur/asimilasi)
Menurut Ramlan Surbakti (1983)
3 syarat pengaturan konflik secara
efektif
1. Kedua Belah pihak yg berkonflik harus menyadari akan
2.
3.
adanya situasi konflik diantara mereka untuk itu prinsip
keadilan dan jujur bagi semua pihak adalah penting.
Ada organisasi bagi kelompok yg berkonflik.
Pengaturan konflik efektif bila yg berkonflik telah
teroganisir secara jelas. Kalau kekuatan konflik tidak
jelas dan tidak terogansisir maka pengaturan konflik
men jadi tidak efektif.
Ada rule of game yg disepakati dan ditaati bersama.
Jenis konfik menurut Ramlan
Surbakti ada 2 jenis
1. Konflik Horizontal
- Konflik antar individu atau kelompok yg
diakibatkan adanya kemajemukan
horizontal (suku, ras agama, daerah,
kelompok, profesi dan tempat tinggal)
2. Konflik Vertikal
- Konflik antar individu / kelompok miskin
dan kaya (kekayaan) dan antar rakyat
dan penguasa (kekuasaan)
Bentuk-bentuk
akomodasi sebagai
proses :
1. Coercion (terbentuk karena ada unsur
paksaan: Perbudakan dalam masyarakat)
2. Compromise (kedua belah pihak saling
mengurangi tuntutannya/bersedia
merasakan & mengerti keadaan)
3. Arbitrations (pihak ketiga yg ikut serta
menyelesaikan perselisihan).
4. Mediation ( Para mediation di undang
oleh pihak ketiga untuk turut membantu
menyelesaikan perselisihan/sengketa)
Lanjutan Bentuk-bentuk
akomodasi
5. Concilition (mempertemukan keinginan
pihak-pihak yg berselisih demi tercapai
persetujuan bersama: Panitia Penyelesaian
masalah perburuhan)
6. Toleration (Muncul sec. tidak sadar dr.
sifat individu/kelompok untuk
menghindari perselisihan)
7. Stalamate (bila masing-masing pihak
mempunyai kekuatan yg seimbang)
8. Adjudication (penyelesaian sengketa di
pengadilan)
c. Asimilasi
- Usaha individu/kelompok untuk
mengurangi perbedaan antar mereka
- Tujuannya untuk meningkatkan
persatuan dan kesatuan dgn cara
menonjolkan tindak, sikap, dan proses
proses mental dgn memperhatikan dan
tujuan & kepentingan bersama
- Bentuknya :
1. In.sos bersifat suatu pendekatan pihak
lain dan orang lain berlaku sama.
2. In.sos ini tidak mengalami hambatan.
3. In.sos bersifat langsung & primer
4. In.sos ini tinggi dan tetap serta ada
keseimbangan antara pola asimilasi
Faktor-faktor yg
mempermudah Asimilasi:
1. Toleransi;
2. Kesempatan ekonomi;
3. Sikap menghargai budaya asing;
4. Sikap terbuka dr. golongan yg
berkuasa dlm masyarakat;
5. Persamaan budaya
6. Perkawinan campuran
(amalgamation)
7. Adanya musuh bersama
Ketr. Proses Disasosiatif
•
Disebut dengan Oppositional process (oposisi) yg
dibedakan dlm 3 bentuk:
a. Persaingan (competition)
- Proses sosial dlm bersaing mencari keuntungan melalui
bidang kehidupan yg menjadi perhatian umum deng cara
membuat/mempertajam prasangka dgn tanpa melakukan
kekerasan. Ada beberapa tipe persaingan:
1. Ekonomi (Kelangkaan SD)
2. Kebudayaan (Pengikut Ideologi)
3. Kedudukan & peranan (Status Sos)
4. Ras (= Kebudayan/spesifik warna kulit
b. Kontravensi (contravention)
- Prosesnya berada antara persaingan dan pertentangan,
bentuknya adalah perasaan ketidak-pastian, kebencian
thdp seseorang/kelompok .
•
-
•
Bentuk Kontravensi (Leopold von Wiese & Howard
Becker)
Penolakan, keengganan, menghalang-halangi,
gangguan
Menyangkal penyataan orang lain di muka umum,
memaki, memfitnah, melempar pembuktian pd
orang lain.
Penghasutan
Mengumumkan rahasia orang lain
Mengejutkan lawan, membingungkan pihak lain
Tipe Kontravensi (Leopold von Wiese & Howard
Becker)
1. Kontravensi generasi masyarakat
2. Kontravensi seksual
3. Kontravensi parlementer (mayoritas/minoritas)
c. Pertentangan (contradiction)
Perbedaan (budaya, perilaku, ekonomi,agama, dll) yang
dipertajam sehingga menimbulkan pertentangan- konflik
Perasaan memegang peranan penting; lebih hebat; lebih
pintar; lebih kaya; lebih berbudaya
Menimbulkan adanya kelompok yg tertekan; kurang
dihargai; diabaikan.
Penyebab pertentangan:
1.
2.
3.
4.
Perbedaan individu
Perbedaan kebudayaan
Perbedaan kepentingan
Perubahan Sosial
-
Bentuk-bentuk pertentangan:
1.
2.
3.
4.
5.
Pertentangan Pribadi
Pertentangan Rasial
Pertentangan antar kelas
Pertentangan politik
Pertentangan internasional
C. Struktur Sosial
• Seluruh jalinan antara unsur2 sosial pokok (kaidah
sosial/norma, lembaga sosial, kelompok sosial &
lapisan sosial (stratisfikasi sosial).(S. Sumarjan &
S.Soemardi)
• Stratifikasi Sosial :
- Perbedaan anggota masyarakat berdasarkan
a. Status(kedudukan) yg dimiliki. Status terbagi 2 :
1. Status yg diperoleh (ascribed status)
- usia, jenis kelamin, hub kekerabatan, jenis
kelamin
2. Status yg diraih (achieved status)
- karena prestasi akademik :dokter, proffesor, pilot
b. Peranan (Role) : Merup aspek dinamis
dari kedudukan, yakni pelaksanaan
kewajiban sesuai dengan kedudukan
(status) yg dimilikinya
Kondisi yg mendorong Stratifikasi
Sosial :
1. Perbedaaan Ras & Budaya: ciri biologis (warna
2.
3.
kulit, etnis, budaya)
Pembagian Tugas : spesialisasi berkaitan
dengan perbedaan fungsi dan kekuasaan
Kelangkaan : Alokasi hak/kekuasaan yg jarang
dan langka. (Masy. Mulai membedakan posisi,
alat2 kekuasaan dan fungsi pd waktu yg sama.
• Pitirim A. Sorokin:
- Stratifikasi berdasarkan pengelompokan penduduk/
masy ke dalam kelas, tinggi, menengah, rendah. Dgn
ditentukan oelh kepemilikan sesuatu yg berharga :
- Ekonomis (rumah, mobil, deposito,dll)
- Non Ekonomis (kekuasaan, ilmu pengetahuan,
kesalehan beragama, keturunan ningrat)
• Ralph Lipton: Stratifikasi sosial terdiri dr:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Berdasarkan usia
Jenis kelamin
Hub. Kekerabatan
Keanggotaan dlm masyarakat
Pendidikan
Pekerjaan
Tingkat perekonomian
Dimensi Stratifikasi:
1. Ekonomi
- Kaya, menengah, miskin
2. Kehormatan
- Bangsawan dan rakyat jelata
3. Kekuasaan
- Rule dan the ruled, yaitu:
a. Imbalan bagi status yg dimilikinya
b. Pembagian kerja
c. Ketidaksamarataan dlm bidang ekonomi,
kekuasaan dan prestise
Beberapa kesimpulan:
•
•
•
1.
2.
3.
Sistem Kasta dibentuk oleh golongan yg berkuasa
sebelumnya dengan tujuan agar kekuasaanya tidak
diambil alih gol lain
Stratifikasi sosial akan terjadi secara ilmiah (karena
kemampuan/keahlian) yg dapat membedakan dirinya
dgn yg lain
Manfaat analisis Stratifikasi sosial:
Memahami sebab2 terjadinya kemiskinan struktural di
masy, negara.
Memahami struktur perekonomian negara
Membantu memahami gejala patron-client dlm
kehidupan ekonomi – The world system (centre state,
semi periphery state, periphery state)
Kelas, Status, Dan Peranan
Sosial
• Istilah kelas memang tidak selalu memiliki
arti yang sama, walaupun pada
hakekatnya mewujudkan sistem
kedudukan yang pokok dalam masyarakat.
Pengertian kelas sejalan dengan
pengertian lapisan tanpa harus
membedakan dasar pelapisan masyarakat
tersebut.
Pengolongan Berdasarkan
Ekonomi
• Lapisan sosial yang
didasarkan atas kriteria
ekonomi.
• Definisi : Sekelompok
manusia yang menempati
lapisan sosial berdasarkan
kriteria ekonomi.
Pembagian Kelas Sosial
atau Golongan Sosial
a. Berdasarkan Status Ekonomi.
• Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi
menjadi kelas atau golongan:
- Golongan sangat kaya;
- Golongan kaya dan;
- Golongan miskin.
Keterangan
– Golongan pertama : merupakan kelompok
terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari
pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
– Golongan kedua : merupakan golongan yang
cukup banyak terdapat di dalam masyarakat.
Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.
– Golongan ketiga : merupakan golongan
terbanyak dalam masyarakat. Mereka
kebanyakan rakyat biasa.
Karl Marx juga membagi masyarakat
menjadi tiga golongan, yakni:
– Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka
yang menguasai tanah dan alat produksi.
– Golongan menengah : terdiri dari para pegawai
pemerintah.
– Golongan proletar : adalah mereka yang tidak
memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk
didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja
pabrik.
Pada masyarakat Amerika Serikat,
pelapisan masyarakat dibagi menjadi 6
kelas yakni:
1. Kelas sosial atas lapisan atas (Upper-upper class)
2. Kelas sosial atas lapisan bawah (Lower-upper
class)
3. Kelas sosial menengah lapisan atas (Upper-middle
class)
4. Kelas sosial menengah lapisan bawah (Lowermiddle class)
5. Kelas sosial bawah lapisan atas (Upper lower
class)
6. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah
(Lower-lower class)
1. Kelas sosial pertama : keluarga-keluarga yang telah lama
kaya.
2. Kelas sosial kedua : belum lama menjadi kaya
3. Kelas sosial ketiga : pengusaha, kaum profesional
4. Kelas sosial keempat : pegawai pemerintah, kaum semi
profesional,
supervisor, pengrajin terkemuka
5. Kelas sosial kelima : pekerja tetap (golongan pekerja)
6. Kelas sosial keenam : para pekerja tidak tetap,
pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada
tunjangan.
Dalam masyarakat Eropa dikenal
4 kelas, yakni:
1. Kelas puncak (top class)
2. Kelas menengah berpendidikan
(academic middle class) Kelas
menengah ekonomi (economic middle
class)
3. Kelas pekerja (workmen dan
Formensclass)
4. Kelas bawah (underdog class)
b. Berdasarkan Status Sosial
• Kelas sosial timbul karena adanya
perbedaan dalam penghormatan dan
status sosialnya. Misalnya, seorang
anggota masyarakat dipandang terhormat
karena memiliki status sosial yang tinggi,
dan seorang anggota masyarakat
dipandang rendah karena memiliki status
sosial yang rendah.
Contoh di Indonesia :
• Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi
dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria,
Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama
disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba.
Sebagai tanda pengenalannya dapat kita
temukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus
dipakai oleh kasta Brahmana, gelar Cokorda,
Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar
Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta
Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek
dipakai oleh kasta Sudra.
c. Berdasarkan Status
Politik
•Secara politik, kelas sosial didasarkan pada
wewenang dan kekuasaan. Seseorang yang
mempunyai wewenang atau kuasa umumnya
berada dilapisan tinggi, sedangkan yang tidak
punya wewenang berada dilapisan bawah.
Kelompok kelas sosial atas antara lain:
- pejabat eksekutif, tingkat pusat maupun
desa.
- pejabat legislatif, dan - pejabat yudikatif
Contoh hirarki militer
1. Kelas Sosial Atas (Perwira) Dari pangkat
Kapten hingga Jendral
2. Kelas sosial menengah (Bintara) Dari
pangkat Sersan dua hingga Sersan
mayor
3. Kelas sosial bawah (Tamtama) Dari
pangkat Prajurit hingga Kopral kepala
3. Pengertian Status Sosial
• Status sosial sering pula disebut sebagai
kedudukan atau posisi, peringkat seseorang dalam
kelompok masyarakatnya
• Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai
macam kedudukan atau status, seperti anak,
isteri, suami, ketua RW, ketua RT, Camat, Lurah,
Kepala Sekolah, Guru dsbnya.
• Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam sistem
pelapisan masyarakat adalah kedudukan (status)
dan peranan (role). Kedua unsur ini merupakan
unsur baku dalam pelapisan masyarakat.
Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok
memiliki arti penting dalam suatu sistem sosial
Sistem Sosial
• Pola-pola yang mengatur hubungan timbal
balik dan tingkah laku individu-individu
dalam masyarakat dan hubungan antara
individu dan masyarakatnya. Status atau
kedudukan adalah posisi seseorang dalam
suatu kelompok sosial atau kelompok
masyarakat.
Akibat yang Ditimbulkan
Status Sosial
• Kadangkala seseorang/individu dalam
masyarakat memiliki dua atau lebih status
yang disandangnya secara bersamaan. Apabila
status-status yang dimilikinya tersebut
berlawanan akan terjadi benturan atau
pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan
timbul apa yang dinamakan Konflik Status.
Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial
seseorang adalah timbulnya konflik status.
Macam-macam Konflik Status:
1. Konflik Status bersifat Individual:
Konflik status yang dirasakan seseorang
dalam batinnya sendiri.
Contoh:
- Seorang wanita harus memilih sebagai
wanita karier atau ibu rumah tangga
- Seorang anak harus memilih meneruskan
kuliah atau bekerja.
Lanjutan Konflik status
2. Konflik Status Antar Individu:
Konflik status yang terjadi antara individu
yang satu dengan individu yang lain, karena
status yang dimilikinya.
Contoh:
- perebutan warisan antara dua anak dalam
keluarga
- Tono berantem dengan Tomi gara-gara
sepeda motor yang dipinjamnya dari kakak
mereka.
Contoh Konflik Status
• Konflik Status Antar Kelompok:
Konflik kedudukan atau status yang terjadi antara
kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
Contoh:
- Peraturan yang dikeluarkan satu departemen
bertentangan dengan peraturan departemen yang lain.
DPU (Dinas Pekerjaan Umum) yang punya tanggung
jawab terhadap jalan-jalan raya, kadang terjadi konflik
dengan PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang melubangi
jalan ketika membuat jaringan listrik baru. Pada waktu
membuat jaringan baru tersebut, kadangkala pula
berkonflik dengan TELKOM karena merusak jaringan
telpon dan dengan PDAM (Perusahaan Daerah Air
Minum) karena membocorkan pipa air. Keempat Instansi
tersebut akan saling berbenturan dalam melaksanakan
statusnya masing-masing.
Pengertian Peranan Sosial
• Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status
(kedudukan). Apabila seseorang melaksanakan hak-hak
dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya,
maka ia telah menjalankan peranannya.
Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang
yang memiliki kedudukan atau status.
Antara kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan.
Tidak ada peranan tanpa kedudukan. Kedudukan
tidak berfungsi tanpa peranan,
•
•
Contoh:
Dalam rumah tangga, tidak ada peranan Ayah jika
seorang suami tidak mempunyai anak.
Seseorang tidak bisa memberikan surat Tilang (bukti
pelanggaran) kalau dia bukan polisi.
• Peranan merupakan hal yang
sangat penting bagi seseorang,
karena dengan peranan yang
dimilikinya ia akan dapat
mengatur perilaku dirinya dan
orang lain. Seseorang dapat
memainkan beberapa peranan
sekaligus pada saat yang sama,
seperti seorang wanita dapat
mempunyai peranan sebagai
isteri, ibu, karyawan kantor
sekaligus
Konflik karena Peranan
• Konflik peranan timbul apabila seseorang harus memilih
peranan dari dua atau lebih status yang dimilikinya. Pada
umumnya konflik peranan timbul ketika seseorang dalam
keadaan tertekan, karena merasa dirinya tidak sesuai atau
kurang mampu melaksakan peranan yang diberikan
masyarakat kepadanya. Akibatnya, ia tidak melaksanakan
peranannya dengan ideal/sempurna. Contoh: Ibu Tati
sebagai seorang ibu dan guru di suatu sekolah. Ketika
puterinya sakit, ia harus memilih untuk masuk mengajar
atau mengantarkan anaknya ke dokter. Pada saat ia
memutuskan membawa anaknya ke dokter, dalam dirinya
terjadi konflik karena pada saat yang sama dia harus
berperanan sebagai guru mengajar dikelas
Tiga Cakupan Peranan Sosial
• Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan
dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat.
Contoh : Sebagai seorang pemimpin harus dapat
menjadi panutan dan suri teladan para anggotanya,
karena dalam diri pemimpin tersebut tersandang
aturan/norma-norma yang sesuai dengan posisinya.
• Peranan merupakan konsep tentang apa yang dapat
dilakukan oleh individu dalam masyarakat.
Contoh : seorang ulama, guru dan sebagainya, harus
bijaksana, baik hati, sabar, membimbing dan menjadi
panutan bagi para muridnya.
• Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu
yang penting bagi truktur sosial masyarakat.
Contoh : Suami, isteri, karyawan, pegawai negeri, dsb,
merupakan peran-peran dalam masyarakat yang
membentuk struktur/susunan masyarakat.
Fungsi Peranan Sosial
• Peranan yang dimainkan seseorang dapat
•
•
mempertahankan kelangsungan struktur
masyarakat, seperti peran sebagai ayah atau ibu.
Peranan yang dimainkan seseorang dapat pula
digunakan untuk membantu mereka yang tidak
mampu dalam masyarakat. Tindakan individu
tersebut memerlukan pengorbanan, seperti peran
dokter, perawat, pekerja sosial, dsb.
Peranan yang dimainkan seseorang juga
merupakan sarana aktualisasi diri, seperti seorang
lelaki sebagai suami/bapak, seorang wanita
sebagai isteri/ ibu, seorang seniman dengan
karyanya, dsb.
D. Patron - Klien
• Etimologi: patron-pater-patris-patronis :
•
•
bangsawan (patricius) : seseorang yg dianggap
pelindung sejumlah rakyat jelata yg menjadi
pengikutnya
Patron (Spanyol) : seseorang yang memiliki
kekuasaan (power), status, wewenang dan
pengaruh’
Klien – client – cliens : (pengikut), orang-orang
merdeka, budak yg dimerdekakan yg biasanya
menggunakan nama patronnya dan
menggantungkan dirinya pada patronnya
Pola Hubungan
• Hubungan patron-klien itu sendiri telah berlangsung
dalam waktu yang cukup lama. Tanpa disadari relasi
patron-klien ini terah mendarah daging dan
bertransformasi dalam berbagai macam bentuk
dengan berbagi variasi jenis eksploitasi dan
penekanan terhadap pihak klien yang tentu selalu
menjadi pihak yang tidak punya banyak pilihan.
• Pihak patron yang semakin merajarela, ia terus
menambah kapital, dengan modal dan jaringan yang
ia miliki, kerja keras para klien ia nikmati dengan
peningkatan kekayaan secara eksponensial.
Sedangkan, para klien ini semakin terjebak (atau
bahkan nyaman) dalam keadaan relasi yang
membuat ia tidak bisa meningkatkan
kesejahteraannya secara signifikan
Pola Patron-Klien menurut ahli
•
•
•
•
•
a.
b.
Merup. Hub yg tdk setara yg terjalin sec perorangan
antara seorang pemuka masyarakat (patron dgn
sejumlah pemikutnya-klien).-Christian Pelras.
Hubungannya adalah pertukaran jasa yg diimbangi
dengan adanya perlindungan dari patron.
Merup. Hub yg spesial antara 2 pihak dimana pihak yg
memiliki status ekonomi lebih tinggi menggunakan
resourcesnya untuk melindungi dan memberi manfaat
pd pihak yg status sosial ekonominya lebih rendah.James Scott
Imbalan dr. klien adalah bantuan dan dukungan
termasuk pelayanan terhadap patron
Perbedaan imbalan yg diberikan patron-klien:
Imbalan klien pada patron dpt diberikan oleh siapa saja
Imbalan patron hanya dapat diberikan oleh orang yg
berstatus tinggi
•
a.
b.
c.
d.
Peter M. Blau-Hub patron-kilen lebih merupakan hub.
Pertukaran (exchange relationship) yai:
Antar Pelaku mengharap imbalan
Mengejar Keuntungan
Bisa langsung dan kurang langsung
Bentuk imbalan dgn derajat yg berbeda : uang,
persetujuan sosial, penghormatan/penghargaan dan
kepatuhan.
Patrimonialisme-Kekuasaan dalam patron
• Patrimonialisme dlm pemerintahan (Weber) :
a. Timbul peran Ayah, Lord, Tuan Tanah, yg sangat
b.
c.
berperan dan lebih berkuasa.
Ciri khas : ada norma suci (the ruler) akan memimpin
yg dikuasai (the ruled). Bila dilanggar akan
mendatangkan kemarahan dewa.
Ciri Hub patron Klien :
1. Status tidak seimbang
2. Meskipun patron mengharap bantuan dr. klien
tetapi kedudukan patron lebih tinggi dr. klien.
3. Timbul rasa utang budi klien pada patronnya karena
pemberian brng yg dibutuhkan.
4. Perasaan utang budi menyebabkan hub.
Ketergantungan antara keduanya
•
1.
2.
3.
4.
•
1.
2.
3.
Sifat hub patron-klien : (Peter M. Blau)
Asas resiprositas (timbal balik)
In equal (ketidaksamaan)
Ada force dan coercion (paksaan dan sanksi)
Ikatan akrab dan saling percaya
Sifat hub patron-klien : (James Scott)
Basic in equality
Face to face character
Diffuce flexibility (meliputi semua segi kehidupan)
sedang imbalan yg diberikan klien :
1. Tenaga untuk menggarap sawah, ladang, usaha lainya
2. Memberi hasil pertanian ladangnya atau pelayanan RT
3. Menjadi kaki tangan patron demi kepentingan politik
patron
Hub. Patrimonialisme - Politik
• Merup. ciri pemerintahan tradisionil (Harold Crouch)
• Kekuasaan bergantung pada kecakapan
•
•
-
mempertahankan kesetiaan elit politik (politik menjadi
alat perjuangan elit politik/kelompok untuk mendapat
balas jasa dr pemerintah.
Penguasa berusaha mempertahankan keseimbangan
persaingan antar elit (rakyat tidak diperhatikan)
Masa Orde Lama (Soekarno):
Soekarno menjadi simbol Patron (Proklamator,
Penyambung lidah rakyat, dll)
Memecah elit politik menjadi partai-partai kecil (± 100
partai) yg tergantung padanya
• Masa Orde Baru – Soeharto
- Soeharto berusaha menjadi patron tunggal (Bapak
-
-
Pembangunan Indonesia)
Kaum elit politik (pengusaha dan militer dan politikus)
mencoba mengusai masyarakat dengan mengawasi /
mengendalikan perekonomian, perijinan dan beberapa
fasillitas.
Patron berusaha menjadi perantara antar elit politik
dengan imbalan kepatuhan dan dukungan politik
(mengundang para pengusaha di TAPOS)
Praktek patron-klien terjadi di
Ekonomi/politik
• Antara nelayan / petani dengan tengkulak
- Bentuk eksploitasi yang terjadi adalah
dalam bentuk akumulasi modal, penekanan
terhadap harga, monosponi (satu pembeli).
- Memaksa petani/nelayan menjual hasilnya
ke tengkulak. Biasanya tengkulak berani
membayar di awal (ijon) , sehingga
petani/nelayan tertarik untuk menjual
kepada tengkulak.
Praktek lain :
• Antara usaha kecil mikro dengan usaha
menengah dan besar
 Diantara usaha kecil dan usaha menengah dan
besar, bentuk patron terjadi karena usaha
menengah dan besar memiliki akses yang lebih
besar ke berbagai tempat untuk pengambilan bahan
baku maupun mendapatkan modal untuk usaha.
 Seringkali usaha kecil hanya menjadi usaha sub
kontrak dari usaha menengah dan besar. Mereka
mengecer produksi ke berbagai usaha kecil. Dan
tentunya dengan pola ini, margin keuntungan usaha
kecil sangatlah kecil. Sedangkan usaha menengah
dan besar yang relatif tidak melakukan apapun
dapat meraih keuntungan tanpa melakukan apapun.
Kasus :
• Sebagai contoh, pallet bekas dari industri, di
dapat oleh usaha menengah dan besar dari
limbah industri senilai Rp.5000. setelah itu
mereka menjual seharga Rp.8000 kepada usaha
kecil. Di usaha kecil di perbaiki dan dijual
kembali ke pabrik melalui usaha menengah dan
besar. Usaha kecil menjual ke usaha menengah
dan besar seharga Rp.20.000 dan usaha
menengah dan besar bisa menjual kembali ke
pabrik dengan harga Rp.30.000. artinya usaha
menengah dan besar bisa meraih Rp.13.000
tanpa melakukan banyak penambahan nilai.
Sedangkan usaha kecil hanya mendapatkan
keuntungan Rp.12.000 dengan kerja keras.
Praktek lain :
• Antara pegawai pemerintah dengan konsultan
(pihak ketiga yang ditunjuk untuk proyek)
 Pola patron disini dlm bentuk wewenang atau kebijakan,
sehingga para konsultan yang menjadi klien mau tidak
mau mengikuti apa yang dibutuhkan atau di inginkan oleh
sang patron yang bukan lain adalah pejabat pemerintah.
 Bentuk intervensi seringkali diberikan juga dengan
mengubah atau merekayasa hasil dari pekerjaan
konsultan. Sebuatlah untuk di bidang perencanaan
pembangunan, pihak pemerintah yang “bermain” bisa saja
meminta konsultan untuk mengubah rencana yang
dihasilkan agar bisa sesuai dengan kebutuhan personal
atau kelompok.
 Terkadang pihak konsultan mau tidak mau memberikan
uang tambahan kepada pemerintah yang “bermain” agar
proyek mereka lancar. Berbagai pungutan liar ini bertujuan
untuk memudahkan proses pekerjaan yang dilakukan.
Praktek dalam politik
• Antara tokoh partai politik yang dikultuskan
dengan ketua umum partai politik
 Sebutlah SBY di partai demokrat, megawati di
PDIP, dan Hilmi Aminudin di PKS dilihat bahwa ke
empat partai ini menempatkan nama nama tokoh
tersebut sebagai pucuk pimpinan. SBY sebagai
ketua dewan pembina, Megawati sebagai ketua
umum dan Hilmi Aminudin sebagai ketua majelis
syuro. Posisi mereka tak tergantikan dan sangat di
hormati. SBY sebagai salah satu pendiri dan tokoh
kharismatik, megawati sebagai pendiri dan anak
Bung Karno yang merupakan seorang pancasila-is
yang menjadi idelogi partai, serta Hilmi Aminudin
yang merupakan pendiri partai pula.
E. Kelompok Sosial
• Kel. Sosial timbul karena adanya :
1. Kesadaran bahwa seseorang merupakan bagian
2.
3.
•
1.
2.
3.
4.
5.
anggota dr suatu kelompok sosial baik karena
keturunan yg sama atau tinggal di suatu daerah.
Hubungan timbal balik antara 1 orang atau kelompok
dgn orang atau kelompok lain karena tujuan yg sama
Adanya faktor pengikat : senasib, ideologi, budaya,
agama, dll.
Klasifikasi kelompok sosial :
In-group dan Out Group.
Primary Group & Secondary Group
Gemeinschaft dan Geselscaft
Formal Group dan Informal Group
Member ship dan refrence group
Contoh Kualifikasi Kel. Sosial
1. In-group dan Out Group. (terdapat disegala lap
2.
3.
4.
5.
masy. (RT, RW, Kelas siswa, PNS/Swasta)
Primary Group & Secondary Group (Primer-Kenal
diantara angotanya/1 darah/sahabat. Sekunder :
ada kerjasama /untung rugi)
Gemeinschaft (ikatan bathin yg kuat) dan
Geselscaft (ikatan lahiriah yg mekanis : perjanjian
dagang, anggota organisasi, kary.perush.)
Formal Group (sistem hub yg sengaja diciptakan)
dan Informal Group (hub. Tdk terstruktur, berulangulang sec pribadi)-klien /arisan
Membership (seorang sec fisik menjadi anggota
kelompok tsb) dan Reference group (kelompok
sosial yg menjadi ukurannya yg fungsinya untuk
membentuk perilaku/pribadinya.
Contoh kasus
• Si Poltak dilahirkan dr keluarga Batak, lalu ia
•
•
•
•
masuk di perkumpulan marga Batak, karena ia
telah setuju dengan norma/pedoman hidup
perkumpulan marga Batak tadi yg dianggapnya
sesuai dengan pedoman hidup kelg.nya di
kampung.
Disamping itu pula ia menjadi PNS dan bergabung
di KORPRI
Keluarga di kampung : Reference Group
Perkumpulan Marga Batak : Membership Group.
KORPRI : Membership Group
•
1.
2.
3.
4.
5.
Kerumunan : kel. Sosial yg tidak teratur
Terjadi karena ada perhatian, kepentingan terntnu dgn
tanpa ikatan formal (penonton konser musik, bioskop,
statiun KA, dll)
Kerumunan berubah menjadi massa bila anggotanya
cenderung merusak/menyerang.
Ciri-ciri Massa :
Ada sejumlah orang dlm suatu tempat
Terjadi sutau peristiwa yg mengalihkan dan menyita
perhatian
Kesadarn individu menurun drastis
Perasaan sama melanda semua orang
Timbul jiwa massa, sesuai dengan sifat & peristiwa,
misal : panik, sedih, gembira, duka dll
F. Mobilitas Sosial
•
•
Pengertian :
Etimologis : movere : memindahkan/berpindah,
mobilitas : mudah dipindahkan atau banyak bergerak,
berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Mob. Sos : perpindahan orang atau suatu kelompok
dari satu strata sosial ke strata sosial lain.
Jenis Mobilitas Sosial :
a.Vertikal
ke atas (social climbing), ke bawah (social sinking)
misal: bila ada individu yg beralih kedududkan rendah
ke tinggi, atau karena ada pembentukan kelompok
sosial yg baru sehingga menempatkan individu ke
derajat uyg lebih rendah.
b. Horizontal
Perubahan kedudukan sosial individu pada suatu
lapisan masyarakat yg sama.
Misal dulu menjabat Pak RT skr. tidak, Akibat DiPHK.
•
•
c. Konsekuensi mobilitas sosial:
Misal: terjadi konflik antar kelas sosial, kelompok sosial,
generasi karena kemungkinan kesulitan adaptasi.
Karyawan yg di promosikan menjadi Staf /Kabag besar
kemungkinan menimbulkan rasa isi diantara koleganya
Mobilitas sosial dapat merenggangkan ikatan sosial yang
sudah ada sehingga menyebabkan individu menjadi
terasing.
G. Lembaga Sosial
•
•
•
a.
b.
c.
•
Disebut juga : Pranata Sosial, soziale gebilde, sistem tata
kelakuan, norma, lembaga kemasyarakatan.
Definisi :
Suatu sistem tata kelakuan dan hub yg berpusat pada
aktivitas manusia-manusia untuk memenuhi kompleks
kebutuhan dalam kehidupan masyarakat. (Koentjaraningrat)
Fungsi :
Sebagai pedoman bertingkah laku
Menjaga keutuhan masyarakat
Sebagai social control, yaitu: sistem pengawasan masy
terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.
Jenisi :
a. Cara (usage)
Norma yg berbentuk perbuatan dan lebih menonjol drpd
hub individu, misal, cara makan, minum
b. Kebiasaan (folkway)
Berbentuk perbuatan yg diulang-ulang dlm bentuk yg sama
(perbuatan yg disukai orang banyak) misal menghormati
orang yg lebih tua.
c. Tata Kelakuan (Mores)
Berbentuk kebiasaan yg dianggap sebagai cara berperilaku
dan diterima sebagai norma pengatur : norma perihal
hubungan laki-laki perempuan
d. Adat istiadat (costum)
Norma yg bersifat kekal serta kuat integrasinya dengan polapola kehidupan masyarakat
Download