FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH Data diambil tanggal : 15 agustus Jam :09:00 Ruang rawat / Kelas : melati 1/3 Diagnosa No. Rekam Medik : 01289 I. Biodata Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Status Perkawinan Suku Agama Pendidikan Pekerjaan Gol. Darah Alamat Tgl MRS :13 agustus Medis :DHF Identitas Penanggung Jawab Nama : Ny. H Umur : 48 Hub. dgn pasien : istri Pekerjaan : pns Alamat : Jl Selamat Ujung medan : Ny.A : 54 : perempuan : kawin : jawa : islam : S1 : pengangguran : B+ : Jl Selamat Ujung No57 Kecamatan Medan Sumatera Utara II. Keluhan Utama Batuk,demam nyeri pada punggung dan tulang hilang timbul kepala pusing III. Riwayat Kesehatan Sekarang Provocative / Palliative 1. Apa penyebabnya : demam 2. Hal yang memperbaiki keadaan : pasien meminum obat pereda turun panas (parasetamol) Quantity / Quality 1. Bagaimana dirasakan : pasien merasakan nyeri kurangnya nafsu makan 2. Bagaimana dilihat : wajah terlihat pujat pasien merasakn nyeri skala7 Region 1. Dimana lokasinya : kepala 2. Apakah menyebar : tidak menyebar Severity (mengganggu aktivitas) Pasien merasakn nyeri dan tidak mampu melakukan aktifitas Time (kapan mulai timbul & bagaimana terjadinya) Saat pasien berbaring ia merasakn pusing dan sakit di bagian tulang yang hilang timbul IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu 1. Penyakit yang pernah dialami Pasiean pernah mengalami tranfusi dan pasien kebiasaan merokok 2. Pengobatan / tindakan yang dilakukan : Pasien diberikan obat selanjuutnya melakukan kompres hangat 3. Pernah dirawat / dioperasi : Pasien tidak pernah di rawat atau pun di operasi 4. Lamanya dirawat : Belum pernah di rawat………………………………………… 5. 6. 7. 8. Alergi : v Tidak Ya, Jenis : … Tidak mengalami alergi…………………………………......... v Imunisasi : Normal ………………………………………………………………………….. V. Riwayat Kesehatan Keluarga 1. Penyakit yang diderita anggota keluarga Tidak ada Ada, Jenis :normal………...... Hub dgn paisen : keluarga 2. Anggota keluarga yang meninggal Tidak ada Ada, Penyebab :normal ………………………………….. 3. Lingkungan rumah dan komunitas: sekitar banyaknya pembuangan sampah dan limbah 4. Perilaku yang mempengaruhi kesehatan Merokok, Jenis :pasif …. Jlh / Hari :5 bungkus /hari…………… Minuman keras, Jenis : normal ... Jlh / Hari : normal ……… Lain-lain : normal ………………………………………………… 5. Genogram ( 3 generasi ) Ket: : laki –laki : perempuan : Klien : meninggal : serumah : cerai Riwayat / Keadaan Psikososial 1. Bahasa yang dipergunakan : bahasa indonesia 2. Konsep Diri a. Gambaran diri ( Body Image ) Tanggapan tentang tubuhnya : normal Bagian tubuh yang disukai : semua bagian tubuh …………. Bagian tubuh yang kurang disukai: kepala karena merasa sangat pening Persepsi tentang kehilangan bagian tubuh : normal b. Identitas ( Personal Identity ) Status dalam keluarga :kepala keluarga Kepuasan terhadap status : normal Kepuasan terhadap jenis kelaminnya : normal c. Peran Tanggapan tentang perannya : normal Kemampuan melaksanakan perannya : normal Kepuasan melaksanakan perannya : normal d. Ideal diri Harapan pasien terhadap : - Tubuhnya : normal - Posisi ( Pekerjaan): pengangguran - Status ( Keluarga ) :pns - Tugas / pekerjaan : ………………………………………………………… Harapan pasien terhadap lingkungan : - Sekolah : aman - Keluarga : normal - Masyarakat : suka bergotong royong - Tempat / Lingkungan kerja : bersih dan aman. Harapan pasien terhadap penyakit dan tenaga kesehatan : Pasien kembaki seperti normal dan sehat e. Harga diri Tanggapan pasien terhadap harga dirinya : Rendah Sedang Tinggi 3. Sosial a. Hubungan dengan keluarga : normal b. Hubungan dengan pasien lain : normal . c. Dukungan keluarga :mendukung kesembuhan pasien d. Reaksi saat interaksi : Tidak Kooperatif Bermusuhan Mudah tersinggung Kontak mata efensif Curiga 4. Spiritual a. Konsep tentang penguasa kehidupan : normal b. Sumber kekuatan / harapan saat sakit : ingin cepat sembuh c. Ritual agama yang dilakukan : normal d. Keyakinan terhadap kesembuhan penyakit : besar ingin lekas sembuh e. Persepsi terhadap penyakit : Sebagai hukuman Sebagai cobaan Lain-lain,…………………. VI. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum : lemah 2. Tanda-tanda vital : TD : 110/70 . mm/Hg RR : tidak di kaji x/menit Nadi :tidak di kaji . x/menit, ( lokasi penghitungan :tidak di kaji Suhu : 38,5 °C ( lokasi pengukuran : ketiak ) TB :tidak dikaji cm BB : tidak di kaji kg 3. Kepala dan leher : a. Kepala Kepala - Bentuk : oval - Ubun-ubun : normal - Kulit kepala : tidak adanya lesi - Nyeri kepala : kepala terasa nyeri Rambut - Penyebaran dan keadaan rambut : normal - Bau : sedikit terasa bau - Warna : hitam Wajah - Warna kulit : normal - Struktur wajah : normal b. Mata Kelengkapan dan kesimetrisan : normal Pupil : Isokor Anisokor Midriasis Miosis Refleks cahaya : Positif Negatif Konjungtiva : Pucat Merah Merah muda v Sklera : v Putih Ikterik Palpebra : Edema Tidak Pergerakan bola mata : Normal v Tidak Strabismus : v Ada Tidak Tekanan bola mata : normal . Ketajaman penglihatan : normal Uji Snellen chart : VOD :normal VOS : Uji Jari : VOD :normal VOS : Uji Lambaian tangan : VOD :normal VOS : Uji Cahaya : VOD :normal VOS : c. Hidung Tulang hidung dan posisi septumnasi : v Simetris Asimetris Mukosa : Pucat Edema v Sekret : Jernih Purulen v Pernafasan cuping hidung : v Ada Tidak Ketajaman penciuman : ………………………………………………………. d. Telinga Bentuk telinga Keluhan : Normal Simetris v : Nyeri Benda asing v Lain-lain, …………………….. Ketajaman pendengaran :normal Uji Garputala Rinne : Weber : Alat bantu : Ya v Tidak Tidak, …………... Keluar sekret berbau e. Mulut dan faring Mulut : v Bersih Kotor Bau Mukosa : Lembab Stomatitis v Kering Bibir : v Normal Labioskizis Palatoskizis Lidah : v Kotor Hiperemik Bergetar Gigi : v Bersih Kotor Ada karies Kebiasaan gosok gigi : v Teratur Tidak teratur Tenggorokan : Kesulitan menelan Kemerahan Pembesaran v tonsil Lain-lain f. Leher Pembesaran kelenjar thyroid : Ya Tidak v Pembesaran kelenjar limfe : Ya Tidak v Peningkatan vena jugularis : Ya Tidak v Denyut nadi karotis : Teraba Tidak v 4. Integumen a. Kebersihan b. Kehangatan c. Warna d. Turgor : : : Bersih Kotor v Hangat Dingin v Pucat Ikterus v Lokasi, ………………... : Elastis Kurang v Sianosis Hiperpigmentasi Normal, ………………… Jelek e. f. g. h. i. Kelembaban : Lembab Basah Kering v Edema : Tidak Ada, lokasi ……………………………… v Kelainan pada kulit : ………………………………………………………………. v Luka Insisi : Tidak Ada, v v Lokasi. Normal v Keadaan normal v v Luas normal. Tanda-tanda Infeksi : normal v 5. Payudara dan ketiak a. Ukuran dan bentuk payudara: normal b. Warna payudara dan areola: normal. c. Kelainan payudara dan putting susu:normal d. Aksila dan clavicula:normal 6. Thoraks / Dada a. Bentuk thoraks : Normal v Flail Chest Pigeon chest Funnel Chest Barrel Chest b. Pemeriksaan paru Pola nafas v : Irama : Teratur Tidak teratur v Jenis : v Dispnea Biot’s Orthopnea v Kusmaul Bradipnea Tachipnea v Cheyne v Stokes Retraksi otot bantu nafas : Tidakv Ada v Perkusi thoraks : Sonor Redup/pekak v Hipersonor/timpani v Suara pernafasan : Vesikuler Ronchi/rales Wheezing v v Amforik v Tactil fremitus : Normal Meningkat Menurun v vv Keluhan : Batukv ; Produktif Tidak produktif Warna : …………………………… vv Konsistensi: …………………………… v Jumlah : …………………………… v Bau : …………………………… v Dyspnea Stridor Derajat sesak : …………………………. Nyeriv Saat : berdiri v Sifat : ………………………………. Kualitas : ………………………………. vv Tindakan yang mengurangi : …………. Alat bantu nafas : Tidakv Ya : ………ltr/menit, jenis : ........……….. Lain-lain : ……………………………………………………………. v c. Pemeriksaan jantung Nyeri dada : Tidakv Ya v Irama jantung : Teratur Tidak teratur v Pulsasi : Kuat Sedang vLemah Lokasi : ………………… v Bunyi jantung : S1 & S2 tunggal Gallop v Murmur v v v 7. Abdomen v v a. Bentuk abdomen : Simetris Asimetris v v b. Benjolan / massa : Tidakv Ada, …………………………. c. Spider nevi : Tidakvv Ada v vv v v Sesak nafas v : ……… x/menit : Tidak Ada, …………………………….. : Tidakv Ada,............................................... v : Tidak teraba Teraba, ………………………….. v : Tidakv teraba Teraba, v ………………………….. v : Tidak teraba Teraba vv v : Timpani Pekak vv v :……………………… ………………………………………. vv .................................................................................................. vv .................................................................................................. v v 8. Kelamin dan daerah sekitarnya a. Genitalia Bentuk alat kelamin:Normal Rambut pubis: Normal Lubang uretra: Normal Kelainan : Normal b. Anus dan perineum Lubang anus: Normal Kelainan pada anus: Normal. Perineum:. Normal d. e. f. g. h. i. j. k. Peristaltik usus Nyeri tekan Ascites Hepar Ginjal Lien Suara abdomen Lain-lain 9. Muskuloskeletal / Ekstremitas a. Kesimetrisan otot : Simetris Tidak simetris, ………………… v b. Kemampuan pergerakan sendi dan tungkai : Bebas Terbatas v c. Kekuatan otot : 12345 12345 v 12345 12345 v v d. Fraktur : Tidak v Ada, Lokasi,……………………... v Keadaan Fraktur...................................................................... Tanda-tanda v infeksi............................................................... e. Dislokasi : Tidak Ada, Lokasi, …………………... f. Edema : Tidakvv Ada, Lokasi, …………………... g. Capillary Refill Time : < 3 detik > 3 detik h. Cianosis : Tidakvv Ada i. Clubbing Finger : Tidakv Ada v j. Lain-lain :…normal vv v 10. Neurologis v a. Kesadaran : Compos mentis Apatis Somnolen v v Sopor Koma v GCS, Eye : ……………….. vVerbal : ……………….. Motorik : ……………….. v b. Meningeal sign Kaku kuduk : Positif Negatif Brudzinski I : Positif Negatif Brudzinski II : Positif Negatif Kernig : Positif Negatif c. Status mental : Kondisi mental / perasaan : Stabil Orientasi : Orang v Proses berpikir : Baik v v v v v Labil Waktu Tempat Tidak baik, ……………………. Motivasi Persepsi Bahasa : Baik Tidak baik, ……………………. v : Baik Tidak baik, ……………………. v :…… …………………………………………………………. v v d. Nervus cranialis : v Nervus Olfaktorius ( N I ) : v Normal Tidak, ……………………………. v Nervus Optikus ( N II ) : Normal Tidak,…………………………... v Nervus Okulomotoris/Nervus Trochlearis & Nervus Abdusen (N. III, IV, VI) : v Mata : Normal Oedema Hiperemi Ptosis v v Pupil : Respon cahaya v Tidak respon cahaya v Gerak bola mata v: Normal v Tidak Nervus Trigeminus ( N V ) : v Sensori : Normalv ………… Motorik : Normal .....…… v Nervus Fasialis ( N VII ) : Sensori : Normal …………Motorik : Normal …… Nervus Vestibulocochlearis ( N VIII ): Normal ……… Nervus Glossopharingeus & Nervus Vagus ( N. IX & N. X ) : Normal ………Nervus Assesorius ( N XI ) : Normal. Nervus Hipoglossus ( N XII : Normal e. Fungsi motorik : Cara berjalan Normal Romberg test Normal Tes jari-hidung Normal Pronasi-supinasi test Normal Heel to shin test Normal f. Fungsi sensori : Identifikasi sentuhan ringan Normal Test tajam – tumpul Normal Test panas –dingin Normal Test getaran Normal Streognosis test Normal Graphestesia test Normal Membedakan dua titik Normal Topognosis test Normal g. Reflek Reflek Bisep : Normal v v v Tidak Reflek Trisep : Normal Tidak v Reflek Brachioradialis : Normal Tidak v Reflek Patelar : Normal Tidak vv Reflek Tendon Achiles : Normal Tidak vv Reflek Plantar : Normal Tidak vv v vv VII. Pola Kebiasaan Sehari-hari v v 1. Pola tidur v Waktu tidur : Siang :3. Jam/hari Malam :10.Jam/hari v Gangguan tidur : Tidakv Ada, jenis Kebiasaan sebelum tidur : normal 2. Pola eliminasi v BAK - Frekuensi : Tidakv Teraturv Teratur, ………..x/hari - Jumlah :..normal Bau normal Warna normal - Alat bantu :.. normal v - Masalah :. Normal - Penggunaan diuretika:. normal...x/hari, jenis normal v - Lain-lain BAB - Pola BAB : Tidak vTeratur Teratur, ………..x/hari - Penggunaan Laksative : Tidak v Ya, .......x/hari, jenis.......... - Karakter Faces : warna.. normal.. bau normal. Konsistensi.. normal.. v - BAB Terahir :..siang. v - Riwayat Perdarahan :. normal....v jumlah. normal - Diare : Tidak v Ya, ....x/hari, Konsistensi........ v v v 3. Pola makan dan minum a. Gejala (Subjektif) Diit (type) Pola diit Kehilangan selera makan Nyeri ulu hati Yang berhubungan dengan Disembuhkan dengan Alergi/intoleransi makanan Berat badan biasa b. Tanda (obyektif) Berat badan sekarang Bentuk tubuh c. Waktu Pemberian makanan d. Waktu pemberian cairan e. Masalah makan dan minum Kesulitan mengunyah Kesulitan menelan Tidak dapat makan sendiri f. Upaya mengatasi masalah : normal... jlh makanan perhari...........kalori : .. normal.......x/hari : . normal....... ...........mual muntah.................. normal : normal :.... normal. :..... normal : ... normal..kg : . normal kg. Tinggi badan normal..........cm :. normal...... :...... normal......... :..... normal................. : : Ya Tidak v : Ya Tidak v : Ya Tidak v : normal v v v v 4. Kemampuan Perawatan Diri 0 = Mandiri 3 = Dibantu Orang Lain dan Peralatan 1 = Dengan Alat Bantu 4 = Ketergantungan/ketidakmampuan 2 = Dibantu Orang Lain Kegiatan/Aktivitas 0 1 2 3 Makan dan Minum Mandi Berpakaian/ berdandan Toileting Mobilisasi Ditempat Tidur Berpindah Berjalan Menaiki Tangga Berbelanja Memasak Pemeliharaan Rumah - 4 Keluhan Saat Beraktivitas...demam pusing sesak VIII. Hasil pemeriksaan Penunjang / Diagnostik a. Diagosa Medis : DHF b. Pemeriksaan diagnostik / penunjang 1. Laboratorium Tanggal 14 Pemeriksaan Hasil Hb 14g/dl Nilai normal 11,5-16,5gr/dl Hematokrit 45% 35-43% Leukosit 4000 5000-10000 Eritrosit 4.5juta /mm3 4.5-5.1juta/mm3 Trombosit 75000 150000-4000000 Basofil 0% 0-1% Eosinofil 0% 1-3% Netrofil batang 0% 2-6% Netrofil segmen 25% 50-70% Limfosit 73% 20-40% Monosit 2% 2-8% agustus 2. Rontgen Tanggal Jenis Hasil : .................................... : ...................................... : ............................................................................................... 3. ECG Tanggal Jenis Hasil : .................................... : ...................................... : ............................................................................................... 4. USG Tanggal Jenis Hasil : .................................... : ...................................... : ................................................................................................ 5. Lain-lain Tanggal Jenis Hasil : ........................................... : .................................... : ...................................... :.................................................................................................. X. Penatalaksanaan / Terapi No Nama Obat Dosis Manfaat dan Efek Samping 1. PARACETAMOL 3X1 Meredakan rasa sakit dan demam 2. ASAM FOLAT 2X1 membantu tubuh dalam memecah, menggunakan, sekaligus membentuk protein baru. 3. ANALGESIK 1X1 Obat pereda nyeri XI. ANALISA DATA No. DATA 1) DS: Pasien merasa lemas dan 13 tidak mampu melakukan ETIOLOGI MASALAH Gigitan nyamuk aedes Kekuranagan cairan aegypit agustus aktivitas fisik. DO: Hasil 2020 pemeriksaan lab yang menunjukan: - Ht: 55,3% - Hb: Masuknya virus dengue 20 g/dl - LED : 5700/µL - Plt: dalam tubuh 34.000 /µL Gigitan Kontak dengan antibodi Virus berekasi dengan antibodi Terbentuknya kompleks virus antibodi Aktivasi C3 & C5 Pelepasan C3a & C5a Peningkatan permaibilitas dinding pembuluh darah Perembesan plasma keluar menuju ekstravaskuler Kekurangan volume cairan volume 2) 13 DS : Pasien mengeluh demam Virus masuk sirkulasi agustus DO : - Suhu tubuh 38,5oC 2020 (normal: 36,5 – 37,5oC) - Kulit pasien terasa panas saat Menempel di sel fagosit mononuklear disentuh Masuk & menginfeksi sel fagosit Virus bereplikasi di dalam sel fagosit Aktivasi sel T helper, T sitotoksis & sistem komplemen Merangsang mikrofag melepaskan IL-1, TNF-α & IFN-γ (pirogen endogen) Aktivasi IL-1 di hipotalamus Endothelium hipotalamus meningkatkan produksi prostaglandin & neurotransmiter Hipertermia Prostaglandin berikatan dengan neuron prepiotik di hipotalamus Peningkatan thermostatic set poin Peningkatan suhu > 37,5oC Hipertemi DS : Pasien mengatakan lemas dan merasa mual dan sudah agustus muntah DO : Pasien terlihat mual 2020 3) 14 Virus masuk dan bereaksi dengan antibodi Gangguan endotel Agregasi trombosit Mengaktivasi sistem koagulasi Pengeluaran ADP (Adenosin Di Phosphat) Nausea Trombosit melekat satu sama lain Trombosit dihancurkan oleh RES Kerja hati dan linfa berlebihan untuk menghancurkan trombosit yang rusak HepatomegaliSplenomegali Mendesak lambung Peningkatan HCl Mual, muntah v Nausea 4) 14 DS: Pasien mengatakan nyeri Nyeri akut agustus pada punggung dan tulang 2020 hilang timbul DO: - Peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah Kebocoran plasma Peningkatan hematokrit Viskositas darah meningkat Aliran darah meningkat Suplai O2 menurun Penumpukan asam laktat di sel otot Nyeri otot dan punggung Nyeri akut XII. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan penurunan mekanisme regulasi ditandai dengan peningkatan hematokrit. 2. Hipertermi berhubungan dengan penyakit DHF ditandai dengan kulit panas ketika disentuh 3. Nausea berhubungan dengan adanya iritasi gastrointestinal ditandai dengan mual 4. Nyeri akut berhubungan dengan agen biological ditandai dengan pasien menyatakan nyeri pada punggung dan tulang hilang timbul XIII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Nama Pasien : Diagnosa Medis Ruangan Nama Mahasiswa : : DIAGNOSA NO TUJUAN KEPERAWATAN Setelah diberikan tindakan keperawatan selama ... di berhubungan dengan harapkan cairan tubuh penurunan mekanisme regulasi pasien terpenuhi dan hematokrit menuju rentang ditandai dengan peningkatan normal Dengan kriteria hasil : hematokrit NOC Label: Fluid Balance 1. Tekanan darah pasien dalam rentan normal yaitu 120/80 mmHg. 2. Turgor kulit pasien normal. 3. Hematocrit pasien dalam keadaan normal yaitu 40 – 48%. Hydration 1. Intake cairan pasien terpenuhi (intake cairan = output cairan) 2. Pasien mampu Kekurangan volume cairan : PROSES KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL NIC Label: Fluid Management Fluid management 1. Memasang kateter urine pada pasien sesuai 1.untuk mengetahui urine yang dapat di indikasi hasilkan oleh pasien dan terpenuhinnya 2. Memonitor status hydrasi pasien seperti keseimbangan cairan (intake cairan = keadaan membrane mukosa output cairan) 2. Mukosa yang kering . 3. Memonitor tekanan darah pasien. terutama mukosa bibir dapat menjadi 4. Memonitor hasil lab terutama adanya indikasi pasien kekurangan cairan. 3. penurunan dari hematocrit pasien dari 55,3% Memastikan tekanan darah pasien tidak dapat turun sampai batas normal yaitu 40 – terlalu rendah di bawah normal. 4. 48%. Hematocrit pasien dehidrasi akan 5. Memberikan terapi cairan intravena pada mengalami peningkatan, maka perlu pasien sesuai kebutuhan. mengetahui jumlah hematocrit. 5. menghasilkan urine. 3. Bagian membrane mukosa tubuh tidak kering (seperti mulut) 4. Pasien tidak merasa kehausan 6. Memberikan cairan melalui oral sesuai Pasien yang kekurangan cairan harus kebutuhan. mendapatkan cairan baik oral maupun 7. Memberikan makanan atau minuman yang intravena. 6. Menambah cairan tubuh mengandung banyak air seperti buah, juice dan pasien 7. Makanan atau minuman yang minuman berasa. mengandung banyak air membantu 8. Memonitor pasien yang mendapatkan terapi dalam penambahan cairan pada tubuh elektrolit. pasien 8. Agar dapat menentukkan tindakan yang perlu dilakukan 2 Hipertermi berhubungan dengan penyakit DHF ditandai dengan kulit panas ketika disentuh Setelah diberikan tindakan NIC: keperawatan selama ... di Fever Treatment 1. Agar mengetahui perubahan suhu harapkan suhu tubuh pasien 1. Memonitor temperatur pasien paling sedikit yang dialami pasien dan jika tidak ada menuju normal Dengan setiap 2 jam 2. Monitor frekuensi pernafasan, kriteria hasil : NOC: nadi dan tekanan darah pasien agar tetap Thermoregulation 1. dalam rentang normal 3. Monitor intake dan Fever Treatment perubahan atau ke arah yang lebih buruk dapat diberikan medikasi yang sesuai Terjadi penurunan pada output pasien sesuai dengan kebutuhan 4. 2. Untuk mengetahui perubahan yang suhu kulit pasien yaitu saat Berikan cairan melalui IV dengan jumlah terjadi pada pernafasan, nadi dan disentuh tidak terasa panas sesuai anjuran 5. Berikan obat anti piretik tekanan darah pasien dan dapat dengan dosis sesuai anjuran dokter 6. Berikan diberikan medikasi yang sesuai 2. Warna kulit pasien kembali ke warna aslinya kompres hangat pada lipat paha dan aksila 3. Agar terjadi keseimbangan antara 3. Pasien tidak mengalami pasien 7. Monitor komplikasi terkait demam intake dan output serta menghindari dehidrasi selama hipertermi dehidrasi yang mungkin terjadi pada Vital signs 1. Suhu tubuh pasien stabil stabil dan menuju 4. Mempertahankan kebutuhan cairan rentang normal yaitu pasien sehingga mencegah terjadinya 36,50C dehidrasi 5. Untuk menurunkan panas pasien dari 38,5oC 6. Dengan kompres hangat pembuluh darah melebar sehingga pori-pori kulit terbukan dan membuat panas yang terperangkap dalam tubuh bisa mnguap keluar selain itu saat kompres hangat membuat hipotalamus menangkap pesan bahwa suhu tubuh tinggi sehingga panas tubuh harus diturunkan 7. Untuk mengetahui komplikasi yang dapat terjadi dan menentukkan tindakan yang harus dilakukan 8. Konsumsi cairan dapat mencegah dehidrasi pada pasien 3) Nausea berhubungan dengan adanya iritasi gastrointestinal ditandai dengan mual Setelah diberikan tindakan NIC : Nausea management NIC: Nausea Management keperawatan selama ... di 1. Lakukan pengkajian mual secara lengkap 1. Mengidentifikasi secara lengkap harapkan mual muntah termasuk frekuensi, durasi, tingkat mual, dan frekuensi , tingkat, durasi dan faktor pasien berkurang Dengan faktor penyebab mual. penyebab mual kriteria hasil : 2. Evaluasi efek mual terhadap nafsu makan, 2. Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien NOC : aktivitas sehari-hari dan tidur pasien 3. dan mencegah mual Nausea & Vomiting Berikan istirahat dan tidur yang adekuat untuk 3. Mengidentifikasi pengaruh mual Control 1. Pasien dapat mengurangi mual terhadap kualitas hidup pasien dan tidur mengetahui dan 4. Kolaborasi pemberian obat antiemetik: pasien. menghindari penyebab Metoclopramide 0,5 mg/berat badan sebanyak 4. Mengurangi mual dengan aksi mual 2. Meggunakan obat 3xsehari 5. Anjurkan makan sedikit tapi sering sentralnya pada hipotalamus antiemetik Nausea & dan dalam keadaan hangat 6. Anjurkan pasien Vomiting Severity 1. rutin minum air putih sesuai anjuran Vomiting Frekuensi mual pasien Management 1. Lakukan pengkajian muntah berkurang 2. Intensitas dari warna, konsistensi, ada tidaknya darah, mual pasien berkurang 3. waktu dan kekuatan muntahnya. 2. Mengukur Frekuensi muntah pasien volume muntah pasien 3. Mempertahankan 5. Untuk menghindari terjadinya mual namun nutrisi tetap terpenuhi 6. Untuk menghindari dehidrasi Vomiting Management 1. Mengidentifikasi muntah dari warna, konsistensi, darah dan kekuatan muntah 2. Mengidentifikasi volume muntah 3. Untuk mengurangi bau tidak sedap dimulut, dan memudahkan pasien untuk makan 4. Menghilangkan bau berkurang kebersihan mulut pasien dengan tetap 4. Intensitas muntah pasien berkurang 5. Tidak ada peningkatan sekresi air liur Nutritional Status : Food & Fluin Intake 1. Pemasukan makanan dan minuman secara oral kedalam tubuh terpenuhi sesuai dengan indikasi 2. Terpenuhinya pemasukan nutrisi lewat parenteral jika tidak dapat lewat oral menggosok gigi selama sakit dan berkumur setelah muntah 4. Membersikan setelah pasien muntah untuk menghilangkan bau dari muntahan dengan berkumur 5. Ajari menggunakan tehnik non farmakologi seperti relaksasi dan mendengarkan musik untuk pengalih perhatian terhadap mual muntah pasien 6. Menganjurkan menghirup wangi aromateraphy untuk menangani muntah. Nutritional Monitoring 1. Memantau turgor kulit dan mobilitas pasien 2. Memantau mual dan muntah setiap hari 3. Memantau asupan kalori dan makanan pasien sesuai dengan anjuran 4. Mengidentifikasi perubahan selera makan dan aktivitas pasien 5. Memantau faktor penentu pola makanan seperti makanan yang disuka, makanan dan yang tidak disuka namun tidak bertentangan dengan penyakitnya tidak sedap yang bisa menyebabkan muntah berulang 5. Untuk membantu pasien lebih rileks 6. Untuk mengurangi mual muntah pada pasien Nutritonal Monitoring 1. Menjaga agar tidak terjadi turgor kulit dan melakukan mobilitas secara mandiri 2. Mengurangi mual muntah pasien 3. Memenuhi kebutuhan asupan kalori dan makanan pasien 4. Mencegah perubahan selera makan dan aktivitas pasien 5. Memenuhi kebutuhan makan sesuai faktor penentu pola makan 6. Menjaga uji lab pasien dalam keadaan normal seperti hematokrit, hemoglobin, leukosit, trombosit dan LED (seperti makanan pedas, makanan berlemak) 6. Melakukan pemantauan uji lab 4) Nyeri akut berhubungan dengan agen biological ditandai dengan pasien menyatakan nyeri pada punggung dan tulang hilang timbul Setelah diberikan tindakan NIC: Pain Management Pain Management keperawatan selama ... di 1. Lakukan pengkajian nyeri secara 1. Penanganan nyeri tidak dapat harapkan nyeri yang komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, disamakan pada masing - masing dirasakan pasien berkurang durasi, frekuensi, kualitas dan faktor individu dan kelompok umur karena Dengan kriteria hasil : presipitasi. 2. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk penanganan nyeri yang baik NOC: Pain Control 1. menentukan intervensi yang tepat. 3. memerlukan perhatian khusus terhadap Pasien dapat menggunakan Observasi reaksi nonverbal dari fisiologi, anatomi, dan karakteristik teknik non farmakologi ketidaknyamanan. 4. Gunakan teknik farmakologi. 2. Penanganan nyeri akan untuk menurunkan rasa komunikasi terapeutik untuk mengetahui lebih tepat sasaran apabila sumber dari nyeri 2. Menggunakan obat pengalaman nyeri klien. 5. Evaluasi bersama nyeri telah terindentifikasi dengan non-analgesik sesuai klien dan tim kesehatan lain tingkat jelas. 3. Untuk mengetahui tingkat anjuran Pain Level 1. pengontrolan nyeri yang dilakukan 6. Bantu ketidaknyamanan yang dirasakan oleh Pasien dapat klien untuk memaksimalkan dukungan dari pasien 4. Komunikasi terapeutik yang menyampaikan nyeri yang sumber-sumber yang klien miliki seperti terstrukur akan memperjelas hal yang dirasakan. 2. Durasi nyeri keluarga, teman dan orang-orang disekitar dikaji, dilakukan dan dievaluasi. 5. yang dirasakan pasien klien. 7. Kontrol lingkungan yang dapat Untuk mengetahui apakah terjadi dapat berkurang. 3. Skala mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, penurunan rasa nyeri yang dirasakan nyeri yang dirasakan pasien pencahayaan, kebisingan, dsb. 8. Kurangi pasien atau sebaliknya 6. Dengan berkurang 4. Pasien dapat faktor presipitasi nyeri klien (seperti ketakutan adanya dukungan dari orang-orang mengekpresikan rasa yang dirasakan pasien mengenai penyakitnya) terdekat diharapkan dapat sedikit nyerinya 9. Pilih dan lakukan penanganan nyeri baik tidaknya menurunkan rasa nyeri yang secara farmakologi (analgesik) dan non dirasakan pasien 7. Lingkungan yang farmakologi. 10. Ajarkan klien tentang tidak nyaman akan memperparah rasa pengendalian nyeri dengan cara non nyeri yang dirasakan. 8. Agar rasa nyeri farmakologi seperti teknik relaksasi, distraksi, pasien dapat berkurang 9. Untuk dsb. mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien 10. Agar pasien dapat mengaplikasikan teknik nonfarmakologi dalam menangani nyeri yang dirasakan. DIAGNOSA NO KEPERAWATAN 1 Kekurangan volume cairan berhubungan dengan penurunan mekanisme regulasi ditandai dengan peningkatan hematokrit. TUJUAN PROSES KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL Setelah diberikan tindakan NIC Label: Fluid Management Fluid management keperawatan selama ... di 1. Memasang kateter urine pada pasien sesuai 1.untuk mengetahui urine yang dapat di harapkan cairan tubuh pasien terpenuhi dan indikasi hasilkan oleh pasien dan terpenuhinnya hematokrit menuju rentang 2. Memonitor status hydrasi pasien seperti keseimbangan cairan (intake cairan = normal Dengan kriteria hasil : keadaan membrane mukosa output cairan) 2. Mukosa yang kering NOC Label: . 3. Memonitor tekanan darah pasien. terutama mukosa bibir dapat menjadi Fluid Balance 1. Tekanan darah pasien dalam rentan 4. Memonitor hasil lab terutama adanya indikasi pasien kekurangan cairan. 3. normal yaitu 120/80 penurunan dari hematocrit pasien dari 55,3% Memastikan tekanan darah pasien tidak mmHg. 2. Turgor kulit pasien normal. 3. dapat turun sampai batas normal yaitu 40 – terlalu rendah di bawah normal. 4. Hematocrit pasien dalam 48%. Hematocrit pasien dehidrasi akan keadaan normal yaitu 40 – 48%. Hydration 1. Intake 5. Memberikan terapi cairan intravena pada mengalami peningkatan, maka perlu cairan pasien terpenuhi pasien sesuai kebutuhan. mengetahui jumlah hematocrit. 5. (intake cairan = output cairan) 2. Pasien mampu 6. Memberikan cairan melalui oral sesuai Pasien yang kekurangan cairan harus menghasilkan urine. 3. kebutuhan. mendapatkan cairan baik oral maupun Bagian membrane mukosa tubuh tidak kering (seperti 7. Memberikan makanan atau minuman yang intravena. 6. Menambah cairan tubuh mulut) 4. Pasien tidak mengandung banyak air seperti buah, juice dan pasien 7. Makanan atau minuman yang merasa kehausan minuman berasa. mengandung banyak air membantu 8. Memonitor pasien yang mendapatkan terapi dalam penambahan cairan pada tubuh elektrolit. pasien 8. Agar dapat menentukkan tindakan yang perlu dilakukan 2 Hipertermi berhubungan dengan penyakit DHF ditandai dengan kulit panas ketika disentuh Setelah diberikan tindakan NIC: keperawatan selama ... di Fever Treatment 1. Agar mengetahui perubahan suhu harapkan suhu tubuh pasien 1. Memonitor temperatur pasien paling sedikit yang dialami pasien dan jika tidak ada menuju normal Dengan setiap 2 jam 2. Monitor frekuensi pernafasan, kriteria hasil : NOC: nadi dan tekanan darah pasien agar tetap Thermoregulation 1. dalam rentang normal 3. Monitor intake dan Fever Treatment perubahan atau ke arah yang lebih buruk dapat diberikan medikasi yang sesuai Terjadi penurunan pada output pasien sesuai dengan kebutuhan 4. 2. Untuk mengetahui perubahan yang suhu kulit pasien yaitu saat Berikan cairan melalui IV dengan jumlah terjadi pada pernafasan, nadi dan disentuh tidak terasa panas sesuai anjuran 5. Berikan obat anti piretik tekanan darah pasien dan dapat dengan dosis sesuai anjuran dokter 6. Berikan diberikan medikasi yang sesuai 2. Warna kulit pasien kembali ke warna aslinya kompres hangat pada lipat paha dan aksila 3. Agar terjadi keseimbangan antara 3. Pasien tidak mengalami pasien 7. Monitor komplikasi terkait demam intake dan output serta menghindari dehidrasi selama hipertermi dehidrasi yang mungkin terjadi pada Vital signs 1. Suhu tubuh pasien stabil stabil dan menuju 4. Mempertahankan kebutuhan cairan rentang normal yaitu pasien sehingga mencegah terjadinya 36,50C dehidrasi 5. Untuk menurunkan panas pasien dari 38,5oC 6. Dengan kompres hangat pembuluh darah melebar sehingga pori-pori kulit terbukan dan membuat panas yang terperangkap dalam tubuh bisa mnguap keluar selain itu saat kompres hangat membuat hipotalamus menangkap pesan bahwa suhu tubuh tinggi sehingga panas tubuh harus diturunkan 7. Untuk mengetahui komplikasi yang dapat terjadi dan menentukkan tindakan yang harus dilakukan 8. Konsumsi cairan dapat mencegah dehidrasi pada pasien 3 Nausea berhubungan dengan adanya iritasi gastrointestinal ditandai dengan mual Setelah diberikan tindakan NIC : Nausea management NIC: Nausea Management keperawatan selama ... di 1. Lakukan pengkajian mual secara lengkap 1. Mengidentifikasi secara lengkap harapkan mual muntah termasuk frekuensi, durasi, tingkat mual, dan frekuensi , tingkat, durasi dan faktor pasien berkurang Dengan faktor penyebab mual. penyebab mual kriteria hasil : 2. Evaluasi efek mual terhadap nafsu makan, 2. Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien NOC : aktivitas sehari-hari dan tidur pasien 3. dan mencegah mual Nausea & Vomiting Berikan istirahat dan tidur yang adekuat untuk 3. Mengidentifikasi pengaruh mual Control 1. Pasien dapat mengurangi mual terhadap kualitas hidup pasien dan tidur mengetahui dan 4. Kolaborasi pemberian obat antiemetik: pasien. menghindari penyebab Metoclopramide 0,5 mg/berat badan sebanyak 4. Mengurangi mual dengan aksi mual 2. Meggunakan obat 3xsehari 5. Anjurkan makan sedikit tapi sering sentralnya pada hipotalamus antiemetik Nausea & dan dalam keadaan hangat 6. Anjurkan pasien Vomiting Severity 1. rutin minum air putih sesuai anjuran Vomiting Frekuensi mual pasien Management 1. Lakukan pengkajian muntah berkurang 2. Intensitas dari warna, konsistensi, ada tidaknya darah, mual pasien berkurang 3. waktu dan kekuatan muntahnya. 2. Mengukur Frekuensi muntah pasien volume muntah pasien 3. Mempertahankan berkurang kebersihan mulut pasien dengan tetap 4. Intensitas muntah pasien berkurang 5. Tidak ada peningkatan sekresi air liur Nutritional Status : Food & Fluin Intake 1. Pemasukan makanan dan minuman secara oral kedalam tubuh menggosok gigi selama sakit dan berkumur 5. Untuk menghindari terjadinya mual namun nutrisi tetap terpenuhi 6. Untuk menghindari dehidrasi Vomiting Management 1. Mengidentifikasi muntah dari warna, konsistensi, darah dan kekuatan muntah 2. Mengidentifikasi volume muntah 3. Untuk mengurangi bau tidak sedap dimulut, dan memudahkan pasien untuk makan 4. Menghilangkan bau tidak sedap yang bisa menyebabkan muntah berulang 5. Untuk membantu pasien lebih rileks 6. Untuk mengurangi mual muntah pada pasien Nutritonal Monitoring 1. Menjaga agar tidak terjadi turgor kulit dan melakukan mobilitas secara mandiri 2. Mengurangi setelah muntah 4. Membersikan setelah pasien muntah untuk menghilangkan bau dari muntahan dengan berkumur 5. Ajari terpenuhi sesuai dengan indikasi 2. Terpenuhinya pemasukan nutrisi lewat parenteral jika tidak dapat lewat oral menggunakan tehnik non farmakologi seperti relaksasi dan mendengarkan musik untuk pengalih perhatian terhadap mual muntah pasien 6. Menganjurkan menghirup wangi aromateraphy untuk menangani muntah. Nutritional Monitoring 1. Memantau turgor kulit dan mobilitas pasien 2. Memantau mual mual muntah pasien 3. Memenuhi kebutuhan asupan kalori dan makanan pasien 4. Mencegah perubahan selera makan dan aktivitas pasien 5. Memenuhi kebutuhan makan sesuai faktor penentu pola makan 6. Menjaga uji lab pasien dalam keadaan normal seperti hematokrit, hemoglobin, leukosit, trombosit dan LED dan muntah setiap hari 3. Memantau asupan kalori dan makanan pasien sesuai dengan anjuran 4. Mengidentifikasi perubahan selera makan dan aktivitas pasien 5. Memantau faktor penentu pola makanan seperti makanan yang disuka, makanan dan yang tidak disuka namun tidak bertentangan dengan penyakitnya (seperti makanan pedas, makanan berlemak) 6. Melakukan pemantauan uji lab 4 Nyeri akut berhubungan dengan agen biological ditandai dengan pasien menyatakan nyeri pada punggung dan tulang hilang timbul Setelah diberikan tindakan NIC: Pain Management Pain Management keperawatan selama ... di 1. Lakukan pengkajian nyeri secara 1. Penanganan nyeri tidak dapat harapkan nyeri yang komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, disamakan pada masing - masing dirasakan pasien berkurang durasi, frekuensi, kualitas dan faktor individu dan kelompok umur karena Dengan kriteria hasil : presipitasi. 2. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk penanganan nyeri yang baik NOC: Pain Control 1. menentukan intervensi yang tepat. 3. memerlukan perhatian khusus terhadap Pasien dapat menggunakan Observasi reaksi nonverbal dari fisiologi, anatomi, dan karakteristik teknik non farmakologi ketidaknyamanan. 4. Gunakan teknik farmakologi. 2. Penanganan nyeri akan untuk menurunkan rasa komunikasi terapeutik untuk mengetahui lebih tepat sasaran apabila sumber dari nyeri 2. Menggunakan obat pengalaman nyeri klien. 5. Evaluasi bersama nyeri telah terindentifikasi dengan non-analgesik sesuai klien dan tim kesehatan lain tingkat jelas. 3. Untuk mengetahui tingkat anjuran Pain Level 1. pengontrolan nyeri yang dilakukan 6. Bantu ketidaknyamanan yang dirasakan oleh Pasien dapat klien untuk memaksimalkan dukungan dari pasien 4. Komunikasi terapeutik yang menyampaikan nyeri yang sumber-sumber yang klien miliki seperti terstrukur akan memperjelas hal yang dirasakan. 2. Durasi nyeri keluarga, teman dan orang-orang disekitar dikaji, dilakukan dan dievaluasi. 5. yang dirasakan pasien klien. 7. Kontrol lingkungan yang dapat Untuk mengetahui apakah terjadi dapat berkurang. 3. Skala mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, penurunan rasa nyeri yang dirasakan nyeri yang dirasakan pasien pencahayaan, kebisingan, dsb. 8. Kurangi pasien atau sebaliknya 6. Dengan berkurang 4. Pasien dapat faktor presipitasi nyeri klien (seperti ketakutan adanya dukungan dari orang-orang mengekpresikan rasa yang dirasakan pasien mengenai penyakitnya) terdekat diharapkan dapat sedikit nyerinya 9. Pilih dan lakukan penanganan nyeri baik tidaknya menurunkan rasa nyeri yang secara farmakologi (analgesik) dan non dirasakan pasien 7. Lingkungan yang farmakologi. 10. Ajarkan klien tentang tidak nyaman akan memperparah rasa pengendalian nyeri dengan cara non nyeri yang dirasakan. 8. Agar rasa nyeri farmakologi seperti teknik relaksasi, distraksi, pasien dapat berkurang 9. Untuk dsb. mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien 10. Agar pasien dapat mengaplikasikan teknik nonfarmakologi dalam menangani nyeri yang dirasakan. XIV. Catatan Perkembangan CATATAN PERKEMBANGAN Nama Mahasiswa : Ruangan No. 1 FADHLATUN THOYBAH : melati 1/3 Diagnosa Diagnosa Keperawatan Kekurangan volume cairan berhubungan dengan penurunan mekanisme regulasi ditandai dengan Jam Nama Pasien :Ny A Diagnosa Medis : DHF Implementasi 09:00 - Mengkaji aupan makanan pasien Evaluasi S:Pasien mengtakan -menganjurkan pasien dalam tidak selera makan posisi semi fowler saat O:pasien lemah megkonsumsi makanan A: tujuan belum -menganjurkan memakan yang tercapai berserat P:ajurkan pada paisen peningkatan makan yang berserat hematokrit. S:paisen merasakan 2 -kompres dingin saat pasien panas panas -menganjurkan pasien banyak O:pasien lemah minum air putih A:tujuan belum penyakit DHF ditandai -menganjurkan pasien agar untuk tercapai dengan kulit panas tidak banyak melakukan kegiatan P:mengkompres Hipertermi berhubungan dengan pasien dengan ketika disentuh K.dingin 3 -mengkaji pasien saat pasien S:paisen mengatakan sudah berapa kali muntah ingin mual -menganjurkan untuk menahan O:pasien lemah gastrointestinal mualnya A:tujuan belum ditandai dengan mual -dan jika ingin muntah maka di tercapai muntahkan saja P:mengkaji pasien Nausea berhubungan dengan adanya iritasi 4 Nyeri akut berhubungan dengan agen biological ditandai dengan pasien menyatakan nyeri pada -menganjurkan pasien agar menjaga kebersihan lingkungan S:pasiean -memakan makanan yang bergizi mengatakan nyeri -memberikanrasa nyaman pada O:pasien kesakitan pasien A:tujuan belum tercapai punggung dan tulang P:menganjurkan hilang timbul pasien mersa nyaman