KELOMPOK 2 BLOK GANGGUAN GASTROINTESTINAL HEPATOBILIER DAN PANKREAS ADE INDRA SETIAWAN (20170811014010) NUR SYAIDAH I D (20170811014036) YESIKA ULI ROTUA PUTRI MAS GULTOM (20170811014052) Metoclopramide Mekanisme Kerja : Merupakan antagonis dopamine (D2) yang terutama berguna untuk mengurangi mual yang diinduksi kemoterapi. Juga digunakan secara klinis sebagai stimulan saluran cerna untuk membantu pengosongan lambung. Lanjutan….. Indikasi : • Mual dan muntah pada gangguan saluran cerna dan pada pengobatan dengan sitotostik atau radioterapi, untuk control muntah karena operasi abdominal dan prosedur diagnostik. Kontraindikasi: • Obstruksi gastrointestinal, perforasi atau perdarahan, 3-4 hari setelah operasi gastrointestinal, feokromositoma, epileptik, gejala ekstrapiramidal dari tipe parkison, menyusui. Perhatian : • Gangguan hati, gangguan ginjal; lansia, dewasa muda, dan anak (hitung dosis secara akurat); dapat menutupi penyakit utama seperti iritasi serebral, epilepsy, kehamilan, porfiria. Lanjutan….. Efek Samping : • Efek ekstrapiramidal (terutama pada anak & dewasa muda), hiperprolaktinemia, tardive dyskinesia pada pemakaian lama, mengantuk, gelisah, diare, depresi, sindrom neuroleptik maligna, ruam kulit, pruritus, udem. Interaksi obat : Dosis : Dewasa : 3 x 10 mg sehari (3 x 5 mg pada dewasa muda berusia 15-19 tahun dengan BB dibawah 60 kg), Anak < 1 tahun (BB sampai 10 kg) : 2 x 1 mg sehari, Anak 1-3 tahun (10-14 kg) : 2-3 x 1 mg sehari, Anak 3-5 tahun (15-19 kg) : 2-3 x 2 mg sehari, Anak 5-9 tahun (20-29 kg) : 3 x 2,5 mg sehari, Anak 9-14 tahun ( 30 kg dan lebih) : 3 x 5 mg sehari. Sediaan dan Merk Dagang: • Tablet/ Kaplet 10 mg : Clopramel, Damaben, Ethiferan, Lexapram, Metoclopramide OGB Dexa, Nilatika, Primperan, Vomitrol. • Suspensi 5 mg/5 ml : Damaben, Ethiferan, Lexapram • Injeksi (Ampul) 5 mg/ml : Clopramel, Damaben, Ethiferan, Lexapram, Metoclopramide OGB Dexa. • Bersifat antagonis terhadap kerja obat-obat golongan antikolinergik dan analgetik narkotik, menambah efek sedasi bila diberikan bersamasama dengan alcohol, sedative, hipnotik, narkotik, atau tranquilizers. meningkatkan absorbsi dari paracetamol, tetracycline, levodopa, ethanol, cyclosporine, dan menurunkan absorpsi digoksin. Domperidone Mekanisme Kerja : Efek terapi yang ditimbulkan oleh domperidone adalah efek gastrokinetik di perifer. Mekanisme ini terjadi akibat blok pada respetor dopamin di perifer dan efek antagonis dopamin pada reseptor dopamin sentral di chemoreceptor trigger zone pada daerah postrema. Kedua mekanisme ini akan meningkatkan kontraksi antrum dan duodenum sehingga meningkatkan pengosongan lambung serta meningkatkan tekanan di sfinger esofagus bagian bawah namun di sisi lain domperidone tidak menimbulkan efek sekresi lambung. Lanjutan….. Indikasi : • Terapi mual dan muntah (akibat terapi levodopa atau bromokriptin, kemoterapi atau radioterapi kanker), dyspepsia fungsional. Kontraindikasi: • Jika stimulasi terhadap motilitas lambung dianggap membahayakan, tumor hipofisis, prolaktinoma. Perhatian : • Gangguan ginjal, hamil dan menyusui. Tidak dianjurkan untuk profilaksis rutin pada muntah pasca bedah atau untuk pemberian kronik, bayi < 1 tahun. Efek Samping: • Kadar prolactin naik (kemungkinan galaktorea dan ginekomasti), penurunan libido, ruam dan reaksi alergi lain, reaksi distonia akut. Interaksi Obat : Dosis : • Pemberian obat antikolinergik secara bersamaan dapat mengantagonisasi efek domperidone • Obat antasida dan antisekresi jika diberikan bersamaan dapat menurunkan bioavailabilitas domperidone. • Dispepsia fungsional : Dewasa 3 x 10 mg sehari. • Mual muntah akut (termasuk mual muntah karena levodopa & bromokriptin): Dewasa 3-4 x 10-20 mg sehari. • Anak, mual muntah akibat kemoterapi dan radioterapi : 0,2 mg/kgBB diberikan setiap 8 jam. Sediaan dan Merk Dagang : • Tablet/ Kaplet 10 mg : Costil, Dom, Dombaz, Domedon, Domeran, Dometa, Dometik, Dominal, Gerdilium, Grameta, Monell, Motilium, Regit, Tilidon, Vesperum, Vomerin, Vometa FT, Vomidone, Vomina, Vomistop, Vomitas, Vosedon, Yaridon. • Syrup/Suspensi 5mg/ml : Costil, Dom, Domedon, Dometa, Dometik, Gerdilium, Grameta, Monell, Motilium, Regit, Tilidon, Vesperum, Vomerin, Vometa FT, Vomidone, Vomina, Vomistop, Vomitas, Vosedon, Yaridon. • Tetes 5 mg/ml : Dominal, Gerdilium, Monell, Regit, Vesperum, Vomerin, Vometa FT, Vomidone, Vomina, Vomistop, Yaridon. Ondansetron Mekanime kerja : Cara kerja obat ini adalah dengan memblokir zat serotonin di dalam tubuh yang menyebabkan muntah. Ondansetron adalah obat yang tergolong dalam kelas obat bernama 5-HT3 blocker. Lanjutan….. Indikasi : • Mual dan muntah akibat kemotrapi danradioterapi, pencegahan mual muntah pasca operasi. Kontraindikasi: • Hipersensitivitas Perhatian : • Hipersensitivitas terhadap antagonis 5-HT3 lainya, obstruksi intestinal subakut, oprasi adenotonsillar, kehamilan, menyusui, gangguan hati sedang dann berat. Efek Samping: • Sakit kepala, sensasi hangat / kemerahan, konstipasi, reaksi lokasi injeksi Interaksi Obat • Phenytoin, carbamazepin dan rimfamicin meningkatkan metabolism ondasetron. Dosis anak Pencegahann mual dan muntah saat kemotrapi dan radioterapi : ( 6 bln-18 thn ) infuse IV lebih dari 15 menit 5 mg/m2 segera menjelang terapi / oral 150 mg/ kg bb segera menjelang terapi dan diulang setiap 4 jam untuk 2 dosis berikutnya, pengobatan mual muntah setelah pembedahan : ( 1 bln-18 thn ) injeksi IV 100 mg/kg bb . Dosis Dewasa Kemotrapi dan radioterapi yang menyebabkan muntah tingkat sedang : oral 8 mg, 1-2 jam sebelum terapi dan dilanjutkan dengan n8 mg oral tiap 12 jam sampai 5 hari muntah berat karena kemotrapi : oral 24 mg 1-2 jam sebelum terapi di ikuti dengan 8 mg dengan interval 4 jam untuk 2 dosis berikutnya kemudian di ikuti 8 mg oral tiap 12 jam sampai 5 hari pencegahan mual dan muntah setelah pembedahan : oral 8 mg 1 jam sebelum anastesi dei ikuti dengan 8 mg interval 4 jam untuk 2 dosis berikutnya / injeksi IV 4 mg pada anastesi. pencegahan mual muntah pasca pembedahan : injaksi IM / IV 4 mg dosis tunggal Ondansetron Sediaan dan merek dagang : tablet / kaplet 4 mg : ceteron, dantroxal, fundaton, invomit, kliran, narfoz, odanostin, ondarin, ondavell, onetic, vomceran, vometron. tablet / kaplet 8 mg : ceteron, dantroxal, entron, frazon, fundaton, invomit, kliran, lametic, narfoz, odanostin forte,zofran. syrup 4 mg / 5 ml : narfoz sediaan injeksi ( ampul 4 mg/ 2 ml ): cedantron, ceteron, dantroxal, entron . Granisetron Mekanime kerja : Cara kerja obat ini adalah dengan memblokir zat serotonin di dalam tubuh yang menyebabkan muntah. granisetron adalah obat yang tergolong dalam kelas obat bernama 5-HT3 blocker. Lanjutan….. Indikasi : • Pencegahan dan pengobatan mual dan muntah akut dan delayed yang menyertai kemotrapi dan radioterapi mual muntah pasca bedah. Kontraindikasi: • Pasien yang hipersensitif terhadap granisetron Perhatian : • Kehamilan dan menyusui, obstruksi intestinal. Efek Samping: • Konstipasi, sakit kepala, ruam kulit, kenaikan sementara enzim hati dan reaksi hipersensitifitas. Granisetron Dosis dewasa : dosis oral : 1-2 mg dalam waktu 1 jam sebelum kemotrapi / radioterapi, kemudian 2 mg per hari dalam dosis terbagi 1-2 selama kemotrapi/ radioterapi injeksi IV : untuh pencegahan 3 mg sebelum dimulai terapi sitoksik maksimal 9 mg dalam 24 jam. mual muntah pasca bedah : injeksi IV diencerkan selama 5 ml dan diberikan lebih dari 30 detik. Dosis anak : dosis oral : 20 mcg/kg bb (maksimal 1 mg ) 1 jam sebelum terapi sitoksik / radioterapi. injeksi IV : untuk pencegahan 40 mcg/ kg bb ( maks 3 mg ) sebelum mulai terapi stotoksik mual muntah pasca bedah : tidak dianjurkan. Sediaan dan merek dagang : tablet 1 mg : kytril sediaan injeksi ampul 1 mg/ml : ampul 3 mg/ml : granon dan kytril Mual muntah pada kehamilan Gejala mual pada trimester pertama kehamilan biasanya ringan dan tidak membutuhkan terapi obat. Pada kasus yang sangat jarang dapat terjadi muntah yang berat, hal ini mungkin membutuhkan terapi singkat dengan menggunakan antihistamin, seperti promethazine. Prochlorperazine atau metoclopramide dapat dipertimbangkan sebagai terapi lini kedua. Obat-obat lain yang digunakan sebagai anti muntah dalam kehamilan KOMPOSISI MEREK DAGANG KETERANGAN Pyrathiazine chlorotheophylline 40 mg; Pyridoxin HCL 30 mg ANVOMER B6 Indikasi: mencegah muntah selama hamil, sesudah operasi, dalam perjalanan. Kontraindikasi: hipersensitif Efek samping: mengantuk Dosis: Dewasa 1-2 tablet/ hari Anak 6-12 tahun : ½ dosis dewasa Pencegahan mabuk kendaraan : 1 jam sebelum bepergian Pyrathiazine theoclate 40 mg; Pyridoxine HCL 37,5 mg EMEGRAV B6 MEDIAMER B6 OBEGYN PREGVOMIR