Nama : ferdyan hidayat putra Npm : 18742028 Kelas : 5A Prodi : budidaya perikanan Matkul: manajemen usaha perikanan Usaha Pembenihan Ikan Nila Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang hidup di air tawar. Ikan nila ini cenderung lebih mudah diperkembangbiakan dan mudah untuk dipasarkan dibandingkan dengan jenis ikan tawar lainnya karena ikan nila memang paling banyak dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Teknik dan cara pembenihan ikan nila yang sangat mudah serta pemasarannya yang memang cukup luas menjadikan budidaya ikan nila banyak dipilih oleh masyarakat sebagai peluang usaha perikanan dan kelautan yang cukup bagus dan menarik untuk dilakukan, baik dalam skala rumah tangga maupun skala besar. Pembenihan ikan nila menjadi salah satu usaha budidaya ikan yang sangat produktif. Meskipun jumlah telurnya relatif sedikit, akan tetapi frekuensi untuk pemijahan ikan nila cukup sering. Ikan nila dapat dikawinkan setiap bulan hingga usia produktifnya habis. Cara pembenihan ikan nila Pilih lokasi usaha pemijahan yang memiliki air dengan suhu 24-32 derajat celcius, pH 6,5-8,5, oksigen terlarut minimal 3 ppm dan air tidak tercemar. Buatlah kolam pemanenan. Luas kolam untuk perawatan induk 160 m2 dengan luas kolam pemijahan 80 m2 dan luas untuk kolam pendederan 160 m2. Pasang hapa dengan ukuran 1m x 2m x 3m pada kolam pemijahan dan juga pendederan. Siapkan peralatan pembenihan yang dibutuhkan seperti wadah benih, pompa air, seser, termometer dan juga pH kit. Siapkan induk ikan nila yang telah matang telur. Masukkan induk ikan di kolam pemijahan. Perbandingan antara induk nila jantan dan nila betina adalah 1 : 3. Setelah terjadi pembuahan, telur ikan akan dierami oleh induk betina di dalam mulutnya. Telur dierami selama kurang lebih 4-5 hari sampai menetas. Setelah 2-3 hari telur menetas, larva kemudian diberi pakan. Pakan larva dapat berupa pakan alami seperti rotifer, daphnia dan moina atau pakan buatan yang berukuran serbuk. Lakukan pergantian air agar kualitas air tetap terjaga selama perawatan larva. Ikan nila dapat dipanen setelah dipelihara 1-2 bulan. Biaya Investasi Kolam Usaha Ternak Ikan Nila Persewaan kolam selama 1 tahun = Rp 750.000 Biaya perbaikan kolam = Rp 500.000 Peralatan tambahan = Rp 500.000 Total modal investasi = Rp 1.750.000 Biaya Operasional Usaha Ternak Ikan Nila Benih ikan nila = 20.000 per Kg x 100 Kg = Rp 2.000.000 Pakan ikan nila = Rp 6.000 x 3000 Kg = Rp 18.000.000 Biaya tambahan = Rp 2.000.000 Membayar tenaga untuk membantu ternak ikan nila = Rp 600.000 x 6 = Rp 3.600.000 Total biaya operasional = Rp 25.600.000 Potensi Keuntungan Usaha Ternak Ikan Nila Masa pemeliharaan ikan nila selama 6 bulan, setelah 6 bulan maka ikan nila bisa dipanen dengan perkiraan keuntungan yang didapat sebagai berikut: 100 Kg benih = 8000 ekor ikan nila, asumsinya 10% tidak dapat dipanen karena hambatan di lapangan, maka bisa panen 90% x 8000 = 7200 ekor ikan nila Rata-rata ikan nila memiliki berat 500 gram per ekor, jadi jika 7200 ekor berarti ada 3600 Kg Penghasilan = Rp 25.000 x 3600 = Rp 90.000.000 Keuntungan = Rp 90.000.000 - Rp 25.600.000 = Rp 64.400.000,00