BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Dalam buku Sukirno (2004 : 96) mengatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang dilakukan para manajer dalam sebuah organisasi, agar tujuan yang telah ditentukan dapat diwujudkan. Pada dasarnya ada du konsep yang mengandung pengertian manajemen yang lebih kompleks. Yang pertama, manajemen sering kali diartikan sebagai perkumpulan manajer-manajer atau pimpinan perusahaan dalam suatu organisasi perusahaan. Yang kedua, istilah manajemen mempunyai arti khusus yang menggambarkan tugas dan tanggung jawab para manajer dalam organisasi. Manajemen merupakan kegiatan pimpinan perusahaan bersama manajer yang lain untuk melakukan perencanaan terhadap perencanaan terhadap tindakan-tindakan yang akan dilakukan, mengorganisasi sumber daya manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang direncanakan, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaannya. Dalam manajemen terdapat fungsi-fungsi yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal, yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing), dan fungsi pengendalian (controlling). Berikut ini adalah paparan dari fungsi-fungsi manajemen. 1. Perencanaan Mas’ud (2005:19) mengatakan bahwa perencanaan adalah tugas manajer yang dimulai dengan menetapkan tujuan dan kemudian mengatur strategi kebijakan, dan metode untuk mencapainya. Dengan perencanaan, manajer menetapkan tindakan, cara, waktu dan pelaksanaan. Perencanaan membantu perusahaan untuk meningkatkan posisi kopetitif perusahaan. 2. Pengorganisasian Pengorganisasian adalah fungsi manajer untuk menyusun sumber daya manusia dan sumber daya materi untuk melaksanakan perencanaan yang dibuatnya. Tujuan pengorganisasian adalah mengkoordinir upaya semua bagian perusahaan. Pengorganisasian menyusun struktur orang yang terlibat dalam perusahaan, jabatan, bagian dan aktivitas. 3. Pengarahan Pengarahan merupakan langkah-langkah yang menetukan dan mengarahkan tugas-tugas yang perlu dilaksanakan semua pegawai. Dengan demikian pengarahan dapat didefenisikan sebagai usaha untuk menggerakkan semua anggota dalam organisasi atau pegawai perusahaan, untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang akan merealisasikan tujuantujuan yang ingin dicapai. 4. Pengawasan Sukirno (2004:99) mengatakan bahwa pengawasan merupakan sebuah proses mengevaluasi prestasi organisasi dan mengambil tindakan-tindakan jika perlu, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan berarti mengevaluasi kegiatan bisnis yang telah berjalan dibandingkan dengan rencana kegiatan bisnis tersebut. Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang paling utama, dimana seluruh fungsi lainnya sangat bergantung pada perencanaan ini. Manajer yang membuat perencanaan bisnis yang baik merupakan strategi menuju sukses. Longenecker (2001:152) mengatakan bahwa, perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis yang menguraikan ide dasar yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis dan yang hal berkaitan dengan pendirian tersebut. Perencanaan bisnis bertujuan untuk: 1. Mengidentifikasi lingkup dan konteks kesempatan bisnis 2. Menyajikan pendekatan yang dilakukan oleh para wirausaha dalam mengeksploitasi kesempatan tersebut. 3. Mengidentifikan faktor-faktor yang menentukan jika usaha itu berhasil 4. Sebagai alat untuk menaikkan modal keuangan Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang maupun perorangan yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi atau menjual barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Setiap bisnsi atau perusahaan berusaha mengelola bahan baku untuk dijadikan produk yang diperlukan oleh konsumen. Adapun tujuan perusahaan membuat produk adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan atau balas jasa yang diperoleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen. Wirausahaan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi terciptanya suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup. Zimmer (2002:4-6) mengatakan bahwa, seorang entrepreneur adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengahadapi resiko dan ketidakpastian dan bertujuan untuk mencapai laba dan pertumbuhan melalui pengidentifikasian peluang-peluang melalui sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mendapatkan manfaatnya. Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang di buat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi pemasaran, kemampuan menajemen dan kepakaran pihak pengelola. Yang menceritakan secara menuju sasaran, tujuan, dan bagaimana cara untuk mencapai kesemuanya. Secara lengkap merangkum misi, tujuan, dan sasaran. Pengelola mencoba member gambaran tentang cara-cara yang akan memandu perusahaan untuk mencapai keberhasilan. Perencanaan usaha mempunyai tujuan, salah satunya adalah dalam membimbing para pengusaha yaitu garis petunjuk untuk mengelola perusahaan, mengurangkan kesalahan, menggunakan sumber-sumber organisasi dan meningkatkan produktifitas, memudahkan pengawasan, meyakinkan pihak-pihak berkepentingan, serta menilai kemajuan suatu perusahaan atau organisasi. Pemimpin sejati tahu apa yang diperlukan untuk mencapai visi tujuannya sekalipun itu berarti bahwa dia harus menentang arus. Pemimpin yang visioner adalah pemimpin yang patut diikuti oleh semua anggota organisasi, komitmennya terhadap sasaran yang berarti juga terhadap visinya tampak jelas dari tindakan dan pernyataan-pernyataan mengenai apa yang harus dilakukan dan mengapa dan siapa yang harus melakukannya. Indra Ismawan (2007:45) mengatakan bahwa seorang pemimpin visioner memiliki kualitas yang fleksibel pada masalah tertentu. Pemimpin visioner yang sukses selalu menunjukkan sikap-sikap sebagai berikut: 1. Berorientasi pada tindakan nyata dan tidak mencari alasan untuk tidak bertindak 2. Menciptakan dan membentuk perubahan, bukan pasif menerima keadaan 3. Menangkap kesempatan yang ada tanpa mengabaikan perlunya mengadakan investasi dan membangun masa depan 4. Giat dalam forum kerja yang luas tanpa terfokus pada hasil material 5. Menilai dan menempatkan orang-orang dalam struktur berdasarkan kekuatan, kinerja dan potensi 6. Berpikir positif dan tidak pernah menyerah mencari kesempatan tersembunyi dalam setiap tantangan dan menyadari bahwa keadaannya tidak seburuk atau tidak sebaik yang dibayangkan. 7. Mencari konsensus tanpa takut untuk membuat kesalahan atau tidak toleran terhadap mereka yang membuat konsensus 8. Terus-menerus berkomunikasi untuk mempengaruhi, mengkritik, dan mendorong 9. Mendisiplinkan anggota organisasi dengan memberi contoh mendorong, Kegiatan usaha kecil adalah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang tidak banyak, dengan jumlah pekerja yang terbatas. Kegiatannya tersebar di berbagai lapangan usaha, di pedesaan, kota kecil, maupun kota-kota besar. Di kota-kota besar, kegiatan usaha kecil terutama bergerak di sektor jasa seperti perdagangan, pengangkutan, hotel, dan restoran. Dalam lapangan usaha industri pengolahan, kegiatan usaha kecil terutama tertumpu kepada kegiatan industri menghasilkan barang makanan. Di Negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia, usaha kecil sangat penting peranannya dalam perekonomian karena mewujudkan kesempatan kerja yang paling besar. Walaupun begitu peranan usaha kecil ini dalam perekonomian nasional sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan ekonomi nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Krisis ekonomi yang diawali dengan krisis moneter yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa usaha kecil relatif lebih bertahan dalam menghadapi krisis tersebut, daripada usaha skala besar yang mengalami kebangkrutan. Pengembangan usaha kecil pada saat ini sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Pengembangan usaha kecil melalui pendekatan pemberdayaan usaha, perlu memperhatikan aspek sosial dan budaya di masing-masing daerah, mengingat usaha kecil pada umumnya tumbuh dari masyarakat secara langsung. Upaya pengembangan usaha kecil dapat mensinergikannya dengan industri besar melalui pola kemitraan, dan juga akan memperkuat struktur ekonomi baik nasional maupun daerah. Partisipasi pihak terkait perlu terus ditumbuh kembangkan agar usaha kecil bisa lebih bertahan dalam perekonomian nasional. Di setiap sendi kehidupan, selalu ada peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan, tergantung kejelian kita. Kadang-kadang ide bisnis datang dari ide yang sepele. Gagasan bisnis yang baik selalu terfokus pada keinginan (wants) atau kebutuhan (needs) masyarakat. Peluang bisnis tidak hanya berasal dari sesuatu yang baik, namun bisa saja muncul dari sesuatu yang buruk. Contohnya, saat kerusuhan missal sedang marak terjadi di negeri ini dan menjadi kecemasan banyak orang, produk asuransi mobil yang menjamin kerusakan menjadi sangat laku. Kelayakan sebuah ide bisnis harus dikaji dari berbagai segi, yaitu: 1. Segi ekonomis. Segi ini menyangkut aspek-aspek pasar (volume pasar, segmentasi pasar), penjualan (pricing, distribusi, besarnya potongan, market share), biaya produksi dan profit margin, serta modal yang bisa anda kumpulkan. 2. Segi teknis. Dapatkah anda membuat produk tersebut dengan peralatan yang ada? Seberapa besar tingkat kesulitannya? Bagaimana kompetitif melakukan hal yang sama? 3. Segi masa depan produk dan perkembangan selera konsumen. Apakah anda memiliki kemampuan untuk mengembangkan produk untuk jangka panjang? Apakah sumber daya potensial yang anda miliki bisa memenuhi hope and dream konsumen? Seperti yang terjadi saat ini, bisnis makanan atau kuliner sangat berkembang. Ini disebabkan karena salah satu kebutuhan pokok manusia adalah makan. Manusia butuh makan. Mungkin memakan masakan yang di masak di rumah setiap saat pasti bosan juga. Manusia mempunyai keinginan yang berbeda, dengan demikian masyarakat mencari makanan yang sesuai dengan keinginannya tadi atau sekarang ini sering kita kenal dengan sebutan wisata kuliner. Salah satu contoh makanan yang disukai banyak orang adalah ikan. Tapi tidak semua orang suka ikan laut mungkin karena alergi atau memang karena tidak selera. Oleh karena itu masyarakat tersebut akan mencari ikan tawar seperti ikan mas, mujair, nila, lele dan lain-lain yang disajikan dengan dibakar, dipanggang, maupun di goreng saja. Permintaan akan ikan banyak tapi persediaan sedikit. Tidak jarang pelanggan yang merasa kecewa karena menu yang ia sukai sudah habis. Melihat hal di atas, penulis mempunyai rencana untuk melakukan sebuah bisnis yaitu bisnis “PEMBUDIDAYAAN IKAN NILA”. Karena ikan nila banyak diminati atau diinginkan oleh masyarakat dengan secara otomatis ikan nila menjadi kebutuhan masyarakat atau kebutuhan pasar. Kolam ikan nila “Aurora” adalah perusahaan pembudidayaan kolam ikan yang terletak di daerah Pancur Batu. Lokasi tersebut terletak di daerah persawahan yang system pengairannya di jamin baik sehingga mempermudah dalam proses pembudidayaan ikan nila. Perusahaan kolam ikan nila “Aurora” ini dijalankan oleh May Susanti Br. Tungkir sebagai pimpinan perusahaan dibantu oleh tiga orang staf. Perusahaan kolam ikan nila ini bergerak di bidang usaha pembudidayaan kolam ikan. Khususnya pembudidayaan ikan nila. Seperti yang kita ketahui banyak komoditas perikanan yang ada di Indonesia ini. Walaupun ikan nila sampai ke Indonesia baru berkisar 40 tahun tapi sudah dapat dikatakan berprospek cerah karena semakin diminati oleh masyarakat. Walaupun pembudidayaan ikan ini tergolong mudah, namun akhir-akhir ini mengalami banyak masalah seperti yang terjadi di daerah pinggiran danau Toba khususnya Haranggaol dan Tongging beberapa tahun yang lalu. Di daerah itu ikan nila yang dibudidayakan masyarakat mati dalam jumlah yang sangat banyak dan sangat merugikan penduduk. Ikan nila yang sekarang berbeda dengan ikan nila pada zaman dahulu. Kualitasnya semakin menurun akibat keterbatasan pengetahuan dalam mengendalikan genetikannya. Oleh karena itu, kami sebagai perusahaan pembudidayaan ikan nila akan menawarkan kualitas ikan nila yang bermutu dan murah. Selain itu, produk yang kami tawarkan memiliki keunggulan yakni kualitas ikan dijamin baik dan masih segar karena langsung diambil dari kolam, tidak berbau lumpur, rasa dagingnya yang khas dengan kandungan omega dan gizi yang cukup tinggi, sehingga sering dijadikan sumber protein yang murah dan mudah di dapat. Adapun target pasar yang akan dituju perusahaan pembudidayaan ikan nila ini yaitu pembeli individu (ibu rumah tangga dan konsumen yang gemar memancing), didtributor yang akan membantu dalam proses pemasaran ke pasarpasar tradisional, pusat perbelanjaan modern dan restaurant. Banyaknya penduduk yang membudidayakan ikan nila di daerah Pancur Batu tidak membuat kami pesimis karena fakta membuktikan bahwa ikan nila yang dikonsumsi sehari-hari masih disuplay dari luar daerah Pancur Batu seperti dari pinggiran danau Toba. Adapun rencana pengembangan usaha yang akan dilakukan kolam ikan Aurora ini adalah 1. Strategi pemasaran: • Pengembangan produk • Pengembangan wilayah pemasaran • Promosi • Strategi penetapan harga 2. Pengembangan produksi dengan penambahan kapasitas produksi 3. Penambahan dan pengembangan sumber daya manusia 4. Pemanfaatan tekhnologi informasi Saya sebagai pemilik telah berkomitmen untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis ini sebaik mugkin sehingga tercapai target dari perusahaan kami yaitu menjadi salah satu perusahaan penyuplai kebutuhan ikan nila di daerah Medan dan luar negeri dengan kualitas baik dan harga yang murah. Saya dengan dibantu tiga staf saya yang memiliki keunggulan dibidangnya masing-masing menjadikan kami satu tim yang saling melengkapi, membantu, solid, terbuka dan bertanggungjawab dengan sungguh-sungguh akan menjalankan usaha pembudidayaan ikan nila sehingga mencapai target yang diharapkan. 1.2 Tujuan Perencanaan Bisnis a. Untuk mengembangkan jiwa enterpreneurship bagi penulis b. Untuk mengembangkan usaha menjadi lebih besar sehingga hasil keuntungan yang diperoleh juga akan semakin besar c. Untuk mengetahuiu langkah awal menjadi entrepreneur 1.3 Manfaat Perencanaan Bisnis a. Bagi penulis, diharapkan penelitian dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang berguna di waktu yang akan datang b. Bagi perusahaan yang bersangkutan, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau masukan untuk kebijakan-kebijakan perusahaan pada periode selanjutnya c. Bagi pihak-pihak lain (pembaca), diharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta menjadi referensi atau bahan masukan dalam penelitian serupa pada penelitian yang akan dating