perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu dari empat negara pengekspor ikan nila utama di dunia (Kusdiarti et al., 2008). Perkembangan ikan nila di Indonesia cukup pesat, hal ini ditandai dengan adanya peningkatan produksi ikan nila dari tahun 1996 2005 (Gustiano et al., 2008). Ikan nila termasuk salah satu jenis ikan yang potensial untuk dibudidayakan secara intensif. Ikan ini memiliki sifat biologi yang menguntungkan antara lain: mudah berbiak, pertumbuhannya cepat, pemakan segala bahan makanan (omnivora), daya adaptasinya luas, dan toleransinya tinggi terhadap berbagai kondisi lingkungan (Rukmana, 1997). Pakan memegang peranan penting dalam budidaya ikan nila. Biaya yang dibutuhkan untuk penyediaan pakan ikan mencakup 30-60% dari total biaya produksi. Komponen pakan yang terpenting adalah protein, akan tetapi sumber protein hanya bisa didapatkan dari tepung ikan yang harganya mahal. Beberapa bahan pakan baik nabati maupun hewani telah diteliti sebagai upaya untuk menemukan pengganti tepung ikan. Sumber protein hewani antara lain udang, dan limbah olahan dari hewan terestrial. Sumber protein nabati seperti bungkil kedelai, tepung biji kapas, kacang tanah, bunga matahari, biji wijen, kopra, dan makadamia. commit to user 1 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2 Struktur pencernaan ikan sangat sederhana tetapi kurang efisien, sehingga memungkinan proses terjadinya metabolisme pencernaan makanan juga berlangsung dengan cepat. Menurut Handajani dan Widodo (2010), secara anatomis struktur alat pencernaan ikan berkaitan dengan bentuk tubuh, kebiasaan makan dan kebiasaan memakan. Berdasarkan kebiasaan makannya, ikan dibagi dalam 3 kategori yaitu; ikan herbivora, ikan karnivora dan ikan omnivora. Perbedaan struktur-struktur anatomis alat pencernaan pada ketiga kategori ikan terletak pada tapis insang, struktur gigi pada rongga mulut, keberadaan dan bentuk lambung, dan panjang usus. Ikan nila termasuk dalam golongan ikan omnivora, sehingga memiliki sistem pencernaan yang lebih pendek dibandingkan ikan herbivora. Panjang usus ikan omnivora hanya 2-3 kali panjang tubuhnya. Studi tentang kebiasaan makan dan makanan spesies ikan air tawar termasuk ikan nila adalah subjek yang harus terus-menerus diteliti karena merupakan dasar program pengembangan pengelolaan perikanan. Hasil survei menunjukkan bahwa, saat ini pemberian pakan hanya berdasarkan kebiasaan yaitu pagi hari dan sore hari tanpa adanya standar atau referensi yang jelas dan tanpa memperhatikan tingkat kecernaan pakan pada ikan. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan pertumbuhan ikan nila, pemberian rentang waktu pola pakan yang tepat harus dilakukan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan, rentang waktu manakah yang paling efektif untuk memacu pertumbuhan benih ikan nila? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui rentang waktu pemberian pakan yang paling efektif untuk memacu pertumbuhan ikan nila. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi rentang waktu pemberian pakan yang paling efektif untuk memacu pertumbuhan ikan nila sehingga dapat diaplikasikan dalam proses budidaya. commit to user