Uploaded by Annisadhanti18

Tinjauan Pustaka Karbohidrat

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan aktivitas, baik yang telah
merupakan kebiasaan maupun yang hanya kadang-kadang kita lakukan.Untuk
melakukan aktivitas itu kita memerlukan energi.Energi yang diperlukan untuk
melakukan aktivitas tersebut diperoleh daari bahan-bahan makanan yang kita
makan.Pada umumnya bahan-bahan makanan itu mengandung tiga kelompok
utama senyawa kimia yaitu karbohidrat, protein, dan lemak.
Karbohidrat itu sendiri merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen
yang terdapat di alam.Senyawa ini pernah disangka “hidrat dari karbon”, sehingga
disebutlah karbohidrat.Pada tahun 1880 dinyatakan bahwa gagasan “hidrat dari
karbon” merupakan gagasan yang salah dan sebenarnya karbohidratadalah
polihidroksi aldehida dan keton atau turunan keduanya (Fessenden dan Fessende,
1986).
Didalam dunia hayati, kita dapat mengenal berbagai jenis karbohidrat, baik
yang berfunsi sebagai pembangun struktur maupun yang berperan funsional
dalam proses metabolisme. Berbagai uji telah dikembangkan untuk analisis
kualitatif maupun kuantitatif terhadap keberadaan karbohidrat, mulai dari yang
membedakan jenis-jenis karbohidrat dari yang lain sampai pada yang mampu
membedakan jenis-jenis karbohidrat secara spesifik. Uji reaksi tersebut meliputi
uji Molisch, Barfoed, Benedict, Selliwanof dan uji Iod.
Berdasarkan hal tersebut, maka dalam praktikum kali ini akan membahas
tentang perbedaan jenis-jenis karbohidrat dengan uji reaksi yaitu uji Molisch dan
uji Barfoed. Melakukan uji reaksi tersebut untuk dapat mengidentifikasi jenis
karbohidrat yang terkandung dalam suatu bahan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum karbohidrat yaitu agar mahasiswa dapat
mengidentifikasi karbohidrat dan juga jenis-jenisnya melalui beberapa reagen uji.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karbohidrat
Karbohidrat didefinisikan secara umum sebagai senyawa dengan rumus
molekul Cn(H2O)n. Karbohidrat adalah turunan aldehid atau keton dari alkohol
polihidroksi atau senyawa turunan sebagai hasil hodrolisis senyawa kompleks.
Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan makanan yang
disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum).Karbohidrat dalam
tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak, dan
sebagian besar diperoleh dari makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Girinda,
1986).
Karbohidrat (CH2O)n adalah sumber energi utama untuk manusia.
Kebanyakan karbohidrat yang kita konsumsi adalah tepung, amilum, atau pati,
yang
ada
dalam
gandum,
jagung,
beras,
kentang,
dan
padi-padian
lainnya.Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh, tubuh
menggunakan
karbohidrat
seperti
layaknya
mesin
mobil
menggunakan
bensin.Karbohidrat juga merupakan bahan yang penting dan sumber tenaga yang
terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan.Selain itu, karbohidrat juga menjadi
komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti
selulosa, pectin, serta lignin (Edahwati, 2010).
Karbohidrat terdiri dari 3 kelompok yaitu monosakarida, oligosakarida dan
polisakarida.Monosakarida
merupakan
karbohidrat
yang
paling
sederhana.Oligosakarida merupakan senyawa yang dihidrolisis menghasilkan 2
sampai 6 gula monosakarida sedangkan polisakarida merupakan monomermonomer yang berasal dari monosakarida (Respati, 1990).
Monosakarida atau gula sederhana terdiri dari hanya satu unit polisakarida
aldehid atau keton.Oligosakarida (bahasa yunani oligos “sedikit”) terdiri dari
rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan bersama-sama oleh ikatan
kovalen.Sedangkan polisakarida terdiri dari rantai panjang yang mempunyai
ratusan atau ribuan unit monosakarida.Beberapa polisakarida seperti selulosa,
mempunyai rantai linear. Sedangkan yang lain seperti glikogen, mempunyai rantai
bercabang (Maggy, 1990).
2.2 Sifat Kimia Karbohidrat
Menurut Poedjiadi (2007) sifat kimia karbohidrat berhubungan eratdengan
gugus fungsi yang terdapat pada molekulnya yaitu gugus –OH, gugusaldehid, dan
gugus keton :
1. Sifat mereduksi, monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat
dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor
inidapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat mupun
analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus
aldehid atau keton bebas dalam molekul karbohidrat.
2. Pereaksi fehling, pereaksi ini dapat direduksi selain oleh karbohidrat yang
mempunyai sifat mereduksi, juga dapat direduksi selain oleh reduktor lain.
Pereaksi fehling terdiri atas dua larutan, yaitu larutan fehling A dan larutan
fehling B.
3. Pereaksi Benedict, pereaksi ini berupa larutan yang mengandung
kuprisulfat, natrium karbonat, dan natriumsitrat. Adanya natrium karbonat
dannatrium sitrat membuat pereaksi benedict bersifat asam lemah.
Endapan yangterbentuk dapat berwarna hijau, kuning, atau merah bata.
4. Pereaksi Barfoed, pereaksi ini terdiri dari larutan kupriasetat dan asam
asetat dalam air, dan digunakan untuk membedakan antara monosakarida
dengandisakarida. Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat oleh
disakarida. Apabila karbohidrat mereduksi suatu ion logam, karbohidrat
ini akan teroksidasi. Gugus aldehid pada karbohidrat ini akan teroksidasi
menjadi gugus karboksilat dan terbentuklah asam monokarboksilat.
Sebagai contohgalaktosa akan teroksidasi menjadi asam galaktonat,
sedangkanglukosa akan menjadi asam glukonat.
5. Pembentukan
furfural,
dalam
larutan
asam
yang
encer,
walaupundipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Tetapi apabila
dipanaskan
denganasam
kuat
yang
pekat,
monosakarida
akan
menghasilkan fulfural atauderivatnya. Reaksi pembentukanfurfural adalah
reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.
6. Pembentukan ozason, semua karbohidrat yamg mempunyai gugus
aldehidaatau keton bebas akan membentuk ozason bila dipanaskan
bersama fenilhidrazin berlebih. Ozason yang terjadi mempunyai bentuk
kristal dantitik lebur yang khas bagi masing - masing karbohidrat.
Reaksi-reaksi kimia merupakan suatu hal yang dapat diamati dari adanya
perubahan, misalnya perubahan warna, perubahan wujud, dan yang utama adalah
perubahan zat yang disertai perubahan energi dalam bentuk kalor.Reaksi
kimiamerupakan kunci utama ilmu kimia. Dengan mereaksikan suatu zat berarti
kitamengubah zat itu menjadi zat lain, baik sifat maupun wujudnya. Dalam
ilmukimia reaksi itu merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia
darisatu atau berbagai jenis zat. Sifat-sifat kimia, kemudian dicatat sebagai
datakuantitatif.Reaksi-reaksi
kimia
yang
berbeda
digunakan
bersama
dalamsintesiskimia untuk menghasilkan produk senyawa yang diinginkan.Dalam
biokimia,sederet
reaksi
kimia
yangdikatalisis
olehenzim
membentuklintasanmetabolisme, di mana sintesis dan dekomposisi yang biasanya
tidak mungkinterjadi di dalam sel dilakukan (Sulistiyono, 2014).
2.3 Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya
hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan
cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang
paling sederhana adalah gliseraldehida dan dihidroksiaseton.Gliseraldehida
disebut aldotriosa karena terdiri atas tiga atom karbon dan mempunyai gugus
aldehida.Dihidroksiaseton dinamakan ketotriosa karena terdiri atas tiga atom
karbon dan mempunyai gugus keton.Monosakarida yang terdiri dari empat atom
karbon disebut tetrosa dengan rumus C4H8O4.Eritrosa adalah contoh aldotetrosa
dan eritrulosa adalah suatu ketotetrosa. Pentosa adalah mononsakarida yang
mempunyai lima atom karbon. Contoh pentose adalah ribose dan ribulosa.Dari
rumusnya kita dapat mengetahui bahwa suatu ketopentosa.Pentosa dan heksosa
(C6H12O6) merupakan monosakarida yang penting dalam kehidupan (McGilvery
dan Goldstein, 1996).
Ada tiga jenis monosakarida yang mempunyai arti gizi yaituglukosa, fruktosa
dan galaktosa.Glukosa, dinamakan juga sebagai gulaanggur, terdapat luas di alam
dalam jumlah sedikit yaitu dlama sayur, buah,sirup jagung, sari pohon dan
bersamaan dengan fruktosa dalam madu.Glukosamemegang peranan sangat
penting dalam ilmu gizi.Glukosa merupakan hasilakhir pencernaan pati, sukrosa,
maltosa dan laktosa pada hewan dan manusia.Dalam proses metabolisme, glukosa
merupakan bentuk karbohidrat yangberedar di dalam tubuh dan di dalam sel
merupakan sumber energi. Fruktosa,dinamakan sebagai gula buah yang
merupakan gula paling manis. Gula initerutama terdapat dalam madu bersama
glukosa dalam buah, nektar bunga danjuga di dalam sayur.Galaktosa, terdapat di
dalam tubuhsebagai hasil pencernaan laktosa (Siregar, 2014).
2.4 Oligosakarida
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas
beberapa molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida yang berikatan satu
dengan yang lain, membentuk satu molekul disakarida. Oligosakarida yang lain
adalah trisakarida yaitu yang terdiri atas tiga molekul monosakarida dan
tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul monosakarida. Oligosakarida
yang paling banyak terdapat di alam adalah disakarida (McGilvery dan Goldstein,
1996).
Ada tiga jenis disakarida yang mempunyai arti gizi yaitu sukrosa, maltosa
danlaktosa. Sukrosa, dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Gula pasir terdiri
atas99 % sukrosa dibuat dai kedua macam bahan makanan tersebut melalui
prosespenyulingan dan kristalisasi. Gula merah dibuat dari kelapa, tebu atau
enaumelalui proses penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga banyak terdapat
didalam buah, sayuran dan madu.Bila dihidrolisis atau dicernakan, sukrosapecah
menjadi satu unit glukosa dan fruktosa.Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di
alam.Maltosa terbentuk pada setiap pemecahan pati.Biladicernakan atau
dihidrolisis, maltosa pecah menjadi dua unit glukosa. Laktosa(gula susu) hanya
terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dansatu unit galaktosa.
Banyak orang, terutama yang berkulit berwarna (termasukorang Indonesia) tidak
tahan tehadap susu sapi, karena kekurangan enzimlaktase yang dibentuk di dalam
dinding usu dan diperlukan untuk pemecahanlaktosa menjadi glukosa dan
galaktosa.
Kekurangan
laktase
ini
menyebabkanketidaktahanan
terhadap
laktosa.Laktosa yang tidak dicerna tidak dapatdiserap dan tetap tinggal dalam
saluran pencernaan.Hal ini mempengaruhijenis mikroorganisme yang tumbuh,
yang menyebabkan gejala kembung,kejang perut dan diare.Ketidaktahanan
terhadap laktosa lebih banyak terjadi pada orangtua (Siregar, 2014).
2.5 Polisakarida
Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks
daripada mono dan oligosakarida.Molekul polisakarida terdiri atas banyak
molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida
saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung senya lain disebut
heteropolisakarida. Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan
tidak berbentuk kristal, tidak memiliki rasa manis dan tidak memiliki sifat
mereduksi. Berat molekul polisakarida bervariasa dari beberapa ribu hingga lebih
dari satu juta. Polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan
koloid. Beberapa polisakarida yang penting diantaranya adalah amilum, glikogen,
dekstrin, dan selulosa (McGilvery dan Goldstein, 1996).
Download