Uploaded by User70517

desy ulantari

advertisement
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat serta
karunia-Nya kepada saya. Sehingga saya dapat menyelesaikan proposal usaha ini yang dengan tepat
pada waktunya. Yang dimana proposal usaha ini bernama “Budidaya ikan nila”.
Proposal ini berisikan tentang bagaimana cara kita untuk membuka suatu bidang usaha. Cara – cara
untuk menentukan lokasi ,modal usaha , bagaimana pengolahannya sehingga menjadi usaha yang
sangat menjanjikan.
Saya sebagai penulis juga mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang di berikan sehingga saya bisa
membuat proposal usaha ini dengan baik dan benar, terimakasih pula saya ucapakan kepada dosen
introduce to business yang telah memberi arahan dan membimibing sehingga proposal ini selesai
dengan benar.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh
memanjang dan pipih kesamping dan warna putih kehitaman. Ikan nila berasal dari Sungai Nil dan
danau-danau sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang beriklim
tropis dan subtropis. Sedangkan di wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup dengan baik.
Bibit ikan didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada
tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani
di seluruh Indonesia. Nila adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur
Jenderal Perikanan.
Peluang usaha Budi Daya Ikan Nila masih terbuka lebar. Saat ini kecenderungan masyarakat dunia
mulai mengurangi konsumsi daging hewan seperti sapi karena beberapa alasan seperti mahalnya harga
yang di tawarkan dan mulai beralih mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein. Salah satu sumber
protein asal hewan air yang paling diminati pasar dunia adalah ikan nila. Negara yang menjadi pemasok
nila terbesar dunia adalah Cina, Indonesia, Thailand, Taiwan, dan Filipina. Meski demikian pasokan Ikan
Nila dari negara-negara tersebut masih belum mencukupi. Sehingga Peluang Usaha Budi Daya Ikan Nila
untuk mencukupi pasar tersebut masih terbuka luas.
Minat pasar untuk ikan nila masih sangat lebar, mulai dari nila yang ukuran bibit sampai ikan nila
yang di kategorikan sebagai ikan konsumsi semua pasar tersebut masih mungkin dimasuki. Karena
termasuk ikan konsumsi, ikan nila memiliki harga yang cukup terjangkau pasar. Ikan Nila dapat
dipasarkan melalui pasar dalam negeri dan pasar luar negeri.
B. Perumusan Masalah
C.
Tujuan Program
Tujuan saya memilih usaha ini yaitu :
1. Mencari keuntungan/laba.
2. Memberi peluang kerja bagi orang lain.
3. Menarik minat konsumen dengan makanan yang sehat dan bergizi.
BAB II
METODOLOGI
2.1 Manajemen Produksi
2.1.1 Pengertian Manajemen
Istilah manajemen, berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu management, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen adalah berhubungan dengan usaha untuk tujuan
tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber daya yang tersedia. Dalam organisasi selalu
terkandung unsur kelompok manusia maka manajemen pun biasanya digunakan dalam hubungan
usaha suatu kelompok manusia tersebut dan manajemen dapat pula ditetapkan sebagai usaha-usaha
individu. Setiap organisasi selalu membutuhkan manajemen karena tanpa manajemen yang efektif
tidak aka nada usaha yang berhasil cukup lama. Tercapainya tujuan organisasi baik tujuan
ekonomi, sosial, maupun polotik, sebagian besar tergantung kepada kemampuan para manajer
dalam organisasi yang bersangkutan (Muhammad Alfan, 2010).
Menurut Ricky W. Griffin (2004), mendefenisikan manajemen sebagai sebuah proses
prencanaan, pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efisien. Efektif berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sedangkan
efisien berarti tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir dan sesuai dengan jadwal.
Manajemen sebagai salah satu faktor produksi adalah penuangan segala unsur-unsur produksi
dalam suatu usaha produksi, baik industry, pertanian, budidaya, maupun perdagangan, dengan
tujuan agar mendapatkan laba terus menerus, yaitu dengan cara memfungsikan dan menyusun
unsur-unsur tersebut dan menentukan ukuran seperlunya dari setiap unsur itu dalam perusahaan.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses
manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan. Dalam buku pengantar manajemen yang dikarang oleh H.B. Siswanto, Hendry
Fayol menyebutkan ada lima fungsi manajemen yaitu:
a). Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik
untuk memenuhi tujuan maka dari itu setiap manajer dituntut terlebih dahulu agar mereka
membuat rencana tentang aktivitas yang harus dilakukan.
b). Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian ialah sebagai upaya pengelompokan dan pengaturan orang untuk dapat
digerakan sebagai satu kesatuan dengan rencana yang telah dirumuskan, menuju tercapainya
tujuan yang ditetapkan dan organisasi dapat juga didefenisikan sebagai sekelompok orang yang
saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama.
c). Pengarahan (Directing)
Pengarahan adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan pemberian perintah dan saran.
Hal ini mengandung permasalahan dalam menunjukan rencana yang penting kepada bawahan yang
bertanggung jawab unruk melaksanakannya.
d). Pengendalian (Controling)
Pengendalian adalah pekerjaan yang dilakukan para bawahan untuk melaksanakan
pekerjaan yang diberikan kepada bawahan tidaklah untuk mencari kesalahan semata-mata. Akan
tetapi, hal itu dilakukan untuk membimbing bawahan agar pekerjaan yang dikerjakan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
e). Evaluasi (Evaluating)
Evaluasi yaitu sebagai alat untuk memperbaiki perencanaan program yang akan datang
untuk memperbaiki alokasi sumber dana, memperbaiki pelaksanaan dan faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan suatu program.
2.1.2 Pengertian Produksi
Produksi merupakan seluruh kegiatan ekonomi masyarakat yang pada akhirnya ditunjukan
pada kemakmuran masyarakat. Produksi adalah hasil usaha manusia yang berarti mengadakan
perubahan bentuk atau pengembangan bahan-bahan sehingga memiliki sifat yang dapat memenuhi
kebutuhan manusia. Dalam kehidupan ekonomi, tidak akan pernah ada kegiatan konsumsi,
distribusi, ataupun perdagangan barang dan jasa tanpa diawali oleh produksi. Produksi tidak
terlepas dari industri karena antara keduanya saling berkaitan sebagai kegiatan memproses atau
mengolah barang dengan mengunakan sarana dan peralatan atau juga memproduksi barang yang
siap pakai oleh konsumen (Akyunul Jannah, 2008).
Manajemen produksi adalah seluruh aktifitas unruk mengatur dan mengkoorganisasikan
faktor-faktor produksi secara efisien untuk menciptakan dan menambah benefit dari produksi
(barang dan jasa) yang dihasilkan oleh organisasi. Bagian produksi sering dilihat sebagai salah
satu fungsi manajemen yang menentukan penciptaan produk serta turut mempengaruhi
peningkatan dan penurunan penjualan. Penentuan bentuk usaha yang sesuai perundang-undangan
dan likasinya, penentuan bentuk produk dan sifat-sifatnya, penyewaan alat-alat produksi dan
pemaduannya, memilih jenis produk yang sesuai, persiapan sistem ekonomi terhadap usaha,
pengawasan pelaksanaannya, dan penilaian hasil-hasilnya (Soedarsono, 2002).
2.2 Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM)
2.2.1 Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM)
Manajemen sumberdaya manusia adalah ilmu dan seni mengatue hubungan dan peranan
tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu mewujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat. Manajemen sumberdaya manusia sering disamakan dengan manajemen personalia,
yakni perencanaan, pengorganisasian, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian
karyawan dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat.
MSDM adalah masalah tenaga kerja manusia yang diatur menurut urutan fungsi-fungsinya, agar
efektif dan efisien dalam mewujudkan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Sdm memiliki ciri
khas yang berbeda dengan sumberdaya yang lain, memiliki pola pikir bukan benda mati.
Kekhususan inilah yang menyebabkan perlu adanya perhatian yang spesifik terhadap sumberdaya
ini masing-masing individu tersebut mau dan mampu melaksanakaan pekerjaan, aturan dan
perintah yang ada dalam organisasi tanpa menimbulkan dampak yang merugikan perusahaan
maupun individu sebagai karyawan dalam perusahaan (Sumarsiah, 2005)
2.3 Manajemen Keuangan
2.3.1 Pengertian Manajemen Keuangan
Suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang dikehendaki, perusahaan harus
menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik, manajemen keuangan memiliki arti penting di semua
jenis bisnis, seperti perbankan dan institusi-institusi keuangan lainnya sekaligus juga perusahaanperusahaan industri dan pembudidaya. Manajemen keuangan adalah segala aktivitas perusahaan
yang berhubungan dengan bagaimana pemproleh dana dan dan mengelola asset sesuai tujuan
perusahaan secara menyeluruh (Martono dan Harjito, 2008).
Menurut Sudana (2011), Manajemen keuangan merupakan bidang yang menerapkan
prinsip-prinsip keuangan dalam suatu organisasi perusahaan untuk menciptakan dan
mempertahankan nilai melalui pengambilan keputusan dan pengelolaan sumberdaya yang tepat,
manajemen keuangan merupakan manajemen fungsi keuangan yang terdiri atas keputusan
investasi, perdanaan dan keputusan pengeloaan asset.
2.3.2 Fungsi Manajemen Keuangan
Menurut Martono dan Harjito (2008), ada tiga fungsi utama dalam manajemen keuangan,
antara lain sebagai berikut:
a). Keputusan Investasi
keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang akan dikelola oleh
perusahaan. Keputusan investasi merupakan keputusan yang paling penting karena berpengaruh
secara langsung terhadap besarnya laba investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu
yang akan datang.
b). Keputusan perdanaan
Keputusan perdanaan menyangkut tentang sumber-sumber dana yang berada di sisi aktiva.
Ada beberapa hal mengenai keputusan, yaitu membiayai investasi dan penetapan penimbangan
pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut sebagai struktur modal yang optimum.
c). Keputusan Pengelolaan
Keputusan pengelolaan adalah aset yang telah diperoleh dengan pendanaan yang tepat
maka aset-aset tersebut memerlukan pengelolaan secara efisien. Manajer keuangan bersama
manajer-manajer lain diperusahaan bertanggung jawab terhadap berbagai tingkatan dari aset-aset
yang ada.
2.4 Manajemen Pemasaran
2.4.1 Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Sofjan Assauri (2013), Manajemen pemasaran adalah kegiatan penganalisisan,
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk,
membangun dan memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai
tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang.
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan
dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaanya, berkembang untuk mendapatkan laba.
Pemasaran termasuk suatu kegiatan bisnis yang dilakukan oleh individu maupun kelompok untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan masyarakat. Pemasaran melibatkan semua
orang dalam perusahaan yang bekerja untuk menciptakan dan mempertahankan pelangan yang
sudah ada, orientasi ini disadari sebagai kunci peningkatan manajemen pemasaran untuk
membantu perusahaan dalam mancapai tujuannya (Basu Swastha, 2008).
C.
Usaha yang akan di rintis
Usaha yang akan saya rintis adalah Budidaya ikan nila karena ikan nila merupakan jenis ikan yang sudah
sangat terkenal di kalangan masyarakat. Rasa daging ikan yang enak membuat banyak orang
menyukainya. Harga ikan nila pun terjangkau untuk kalangan masyarakat. Maka dari itu saya ingin
merintis budidaya ikan nila.
E.
Jenis Produk
Produk yang saya buat adalah ikan nila yang siap di pasarkan, ke berbagai kolam pemancingan, rumah
makan, pedagang ikan dan lain-lain. Karena, pada saat ini produk ikan nila banyak di nikmati oleh
kalangan masyarakat, tetapi pemasokkan kurang.
F.
Produksi dan Teknologi
*Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Kolam
Sarana berupa kolam yang perlu disediakan dalam usaha budidaya ikan nila tergantung dari sistem
pemeliharaan dan perawatannya (sistem 1 kolam, 2 kolam dan lain sebagainya). Adapun jenis kolam
yang umum dan sering dipergunakan dalam budidaya ikan nila antara lain:
a. Kolam pembesaran
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari
kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam pembesaran, yaitu:
1) Kolam pembesaran tahap I berfungsi untuk memelihara benih ikan selepas dari kolam pendederan.
Kolam ini sebaiknya berjumlah antara 2-4 buah dengan luas maksimum 250-500 meter persegi/kolam.
Pembesaran tahap I ini tidak dianjurkan memakai kolam semen, sebab benih ukuran ini memerlukan
ruang yang luas. Setelah benih menjadi gelondongan kecil maka benih memasuki pembesaran tahap
kedua atau langsung dijual.
2) Kolam pembesaran tahap II berfungsi memelihara benih gelondongan besar. Kolam dapat berupa
kolam tanah atau sawah. Keramba apung juga dapat digunakan dengan mata jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah
penebaran pembesaran tahap II sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter.
3) Pembesaran tahap III berfungsi untuk membesarkan benih. Diperlukan kolam tanah antara 80-100
cm dengan luas 500-2.000 meter persegi.
b) Kolam/tempat pemberokan
Pembesaran ikan nila dapat pula dilakukan di jaring apung, berupa Hapa berukuran 1 x 2 m sampai 2 x 3
m dengan kedalaman 75-100 cm. Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan kedalaman kolam. Selain itu
sawah yang sedang diberokan dapat dipergunakan pula untuk pemijahan dan pemeliharaan benih ikan
nila. Sebelum digunakan petak sawah diperdalam dahulu agar dapat menampung air sedalam 50-60 cm,
dibuat parit selebar 1-1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.
2) Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan nila diantaranya adalah: jala, waring
(anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser,
ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg), cangkul, arit, pisau
serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.
Peralatan yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan nila antara lain adalah
warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5
cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan
jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote
(untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan
penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap
benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk
menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas),
seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk
menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).
Bab II
Aspek pemasaran
A.
Lingkungan usaha
Saya memilih lingkungan usaha yang ramai penduduk, dengan tingkat perekonomian yang memadai.
Dengan kondisi lingkungan yang seperti ini memungkinkan untuk menjual usaha akan sukses.
Lingkungan yang bersih dan bebas dengan preman dan anaka brandalan akan lebih memudahkan kita di
dalam menjalankan usaha. Sehingga kita juga dapat berbaur dengan lingkungan sekitar. Menjalin
hubungan bisnis yang sehat. Ini akan menimbulakan dampak yang sangat positif demi perkembangan
usaha kedepan nya.
B.
Kondisi pasar
Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli/aspek pasar saya yaitu mencakup semua kalangan
masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Dari semua kalangan tersebut
sebagian besar mampu untuk membeli produk yang kami tawarkan, karena harga yang saya berikanpun
cukup terjangkau untuk semua kalangan. Sehingga masyarakat akan senantiasa banyak yang akan
membeli produk yang saya tawarkan. Peluang kesuksesan pun akan semakin jelas kelihatan. Kondisi
pasar yang selalu ramai baik dari lingkungan setempat maupun dari luar kota.
Tingkat keamanan usaha pun harus terjamin dengan ada nya lingkungan yang baik. Dekat dengan kantor
polisi, sehingga para preman maupun orang-orang yang ingin merusak tempat usaha kita akan lebih
aman dibandingkan dengan kondisi pasar yang sangat jauh dari kantor polisi.
C.
Rencana pemasaran
Adapun strategi pemasaran yang dapat kami lakukan adalah:
·
Dekat dengan target market.
Target utama pemasaran dekat dengan konsumen. Sehingga dengan mudah kita mempromosikan
produk yang kita miliki.
·
Mudah di akses
Tempat yang mudah di akses oleh masyarakat akan membuka usaha kita lebih maju. Sehingga
memudahkan pelanggan untuk mengunjungi toko distro kita.
·
Dari mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak memerlukan banyak biaya untuk
melakukan promosi ini. Cukup dengan bercerita dengan teman-teman atau keluarga untuk
mempromosikan usaha, sehingga secara tidak langsung semua konsumen/masyarakat akan mengetahui
usaha yang kita buat. Dan apabila usaha sudah diketahui dan disukai, maka konsumen tersebut akan
memberitahukan kepada orang lain agar membeli produk di tempat yang sudah di ketahuinya .
·
Melalui internet
Internet adalah salah satu tempat kita untuk memasaran produk kita. Sehingga para pelanggan bisa
melihat produk baru yang kita miliki melalu internet. Baik melalui website yang kita punya, atau pun
situs jejaring sosial.
D.
Target Pasar
Karena usaha saya bergerak dalam bidang ikan yang siap dipasarkan , maka target pasar usaha saya
adalah para ibu-ibu rumah tangga, para pemilik rumah makan, café, restoran , para pedagang ikan dan
lain-lain.
E.
Pesaing
Terdapat banyak pesaing dari usaha ini, akan tetapi di sinilah kreatifitas kita bagaimana cara kita
menarik konsumen agar dapat membeli produk yang saya tawarkan tanpa membuat pesaing merasa
tidak senang dengan tindakan yang saya lakukan. Namun kekeluargaan harus tetap selalu terjaga antara
pesaing dan menciptakan persaingan yang sehat tanpa menjatuhkan pesaing. Dengan cara mentaati
peraturan dan undang-undang pasar yang telah di tetapkan.
BAB III
ASPEK PRODUKSI
A.
Lokasi usaha
Dalam mendirikan usaha budidaya ikan nila maka harus mencari tempat yang strategis, karena pada
umum nya sebagian konsumennya akan merasa nyaman jika tempat penjualan produk yang ingin di
belinya tidak jauh dari tempat mereka dan jalan yang di laluinya tidak hancur. Sehingga para pemasok
yang ingin membeli produk kita tidak susah membawa barang yang ingin di pesannya tersebut.
Lokasi yang sedang saya incar adalah di tempat orang biasa berlalu lalang. Terkhusus di daerah yang
ramai penduduk. Karena, Lokasi ini lah yang dapat membuka jalan kesuksesan dalam menjalakan usaha
yang sedang kita tekuni.
B.
Penetapan Harga
Harga yang saya tetapkan adalah harga yang diperkirakan akan terjangkau oleh masyarakat sekitar.
Setelah memperhitungkan dengan cukup matang, akhirnya saya tetapkan sebagai harga yang saya
tawarkan agak murah dari harga umum di pasaran . Jika di pasaran harga perkilo ikan nila di jual dengan
harga 30.000-35.000, maka saya akan menjual ikan nila yang saya produksi dengan harga kisaran
20.000-25.000 perkilo. Harga itu pun akan disesuaikan dengan perkembangan selanjutnya.
C.
Sumber-sumber Produk / Bahan
Untuk sumber-sumber bahan baku atau supplier saya mengambil dari pembibitan yang di lakukan oleh
pemerintah yaitu di Dinas Perikanan yang sudah terjamin dan terbukti kualitasnya. Dengan harga yang
murah sehingga dengan begitu tidak merugikan bagi saya sebagai pelaku budidaya ikan.
D.
Tenaga kerja
Karena masih tahap awal mungkin tenaga kerja masih belum di perlukan karena masih tahap awal
mungkin semua kegiatan masih di lakukan sendiri dan beum memerlukan bantuan orang lain.
E.
Biaya Produksi
a) Modal Awal
No
Data Usaha Pembesaran Ikan Nila
1
Bibit ikan 3 cm
Rp 250
250 x 6.000
1.500.000
2
Pakan apung
Rp 300.000
5 sak x 300.000
1.500.000
3
Dedak
Rp 300.000
5 sak x 300.000
1.500.000
4
Obat
50.000
2 x 50.000
100.000
5
Jaring tempat penampungan ikan yang siap panen
150.000
5 x 150.000
750.000
6
Serok
25.000
4 x 25.000
100.000
7
Pembersihan kolam
100.000
7 x 100.000
700.000
Jumlah
6.150.000
b) Biaya Lain-lain
- Simpanan modal berikutnya/bulan
- Transportasi
- Pemeliharaan dan peraatan kolam
Jumlah biaya lain-lain
Rp. 1.000.000,Rp. 300.000,Rp. 700.000,- +
Rp. 2.000.000,-
Total seluruh biaya produksi
Modal produksi
Rp. 6.150.000,-
Biaya lain-lain
Rp. 2.000.000,- +
Total
BAB IV
Rencana Keuangan
A. Perencanaan Laba Rugi
1. Pengeluaran
·
Biaya Tetap
Penyusutan kolam dan peralatan
Rp 850.000,·
Modal awal
Keseluruhan modal awal
Rp 6.150.000,·
Biaya Lain-lain
Rp. 8.150.000
Simpanan modal berikutnya/bulan
Transportasi
Pemeliharaan dan peralatan kolam
Rp 1.000.000,Rp 300.000,Rp 700.000,- +
Rp 2.000.000
TOTAL PENGELUARAN
Rp 9.000.000,-
2. Keuntungan
o Harga konsumsi ikan Nila Rp.25.000/kg
o Dengan perkiraan kematian sebesar 10% sehingga menghasilkan 5400 ekor. Perkiraan hasil
penghitungan umum selama 5-6 bulan, panen 1kg isi 5 ekor . Jadi 5.400 ekor ikan Nila di bagi 5 ekor =
1.080 kg dikalikan harga konsumsi Rp.25.000/kg =Rp.27.000.000
o Pendapatan jual = Rp.27.000.000 di kurangi pengeluaran Rp. 9.000.000,o Keuntungan = Rp.18.000.000,00
o Pendapatan perbulan = 18.000.000/6 = Rp 3.000.000,-
BAB V
PENUTUP
A. kesimpulan
Dengan melihat peluang dan aspek pasar yag begitu menggiurkan maka saya ingin membuat usaha
tentang pembudidayaan ikan nila. Ikan Nila ini paling mudah untuk di budidayakan serta bisa hidup di
segala cuaca dan lingkungan lahan gambut dan payau, pemberian pakanpun tidak mengeluarkan modal
banyak ,dan harga jualnya pun rumayan menggiyurkan, ikan Nila ini memang lebih cepat panennya ,
inilah peluang usaha investasi yang nyata dan telah terbukti hasilnya. Sistem pemasaranya juga sangat
mudah.
B. Penutup
Demikianlah proposal bisnis ini saya buat. Semoga proposal usaha ini berguna bagi para pembaca.
Semua data yang saya dan anda butuhkan untuk membuka suatu usaha terkhusus usaha budidaya ikan
nila telah tercantum di dalam proposal yang say buata ini. Semoga apa yang telah saya tulis dan
rencanakan dapat menjadi inspirasi buat para pembaca.
Dengan harapan dapat melaksanakan semua rencana-rencana serta tujuan yang telah saya buat. Mohon
maaf bila ada kesalahan kata-kata atau pun tulisan. Semua kekurangan datangnya dari saya dan
kelebihan datang nya hanya dari Tuhan Yang
Maha Esa . saya ucapkan terima kasih.
Umumnya, Bidang perikanan dimaksudkan untuk kepentingan penyediaan pangan bagi
manusia. Dan Perikanan Selalu Berhubungan dengan Produk Sumber daya hayati atau
Sumber daya Ikan.
Sеlаіn tujuan menyediakan Pakan dari sumber daya Ikan untuk Masyarakat, tujuan lаіn
dаrі Pengelolaan Bidang perikanan meliputi olahraga , rekreasi ( Diving, pemancingan
ikan), dan mungkіn јugа untuk tujuan Penelitian, membuat perhiasan atau mengambil
minyak ikan.
Usaha perikanan аdаlаh ѕеmuа usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap
atau membudidayakan (usaha penetasan, pembibitan, pembesaran) ikan, termasuk
kegiatan menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan ikan dеngаn tujuan untuk
menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha (komersial/bisnis).
Sumber daya Manusia Perikanan berbeda dengan dаrі sumber daya alam hayati lainnya
seperti sumber daya ikan dan sumber daya alam. Alasannya
karena manusia memiliki kebudayaan, akal, dan budi уаng tіdаk dimiliki оlеh tumbuhan
maupun hewan.
Mеѕkірun paling tinggi derajatnya, nаmun dalam ekosistem, manusia јugа berinteraksi
dеngаn lingkungannya, mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungannya sehingga
termasuk dalam salah satu faktor saling ketergantungan. Berbeda dеngаn sumber daya
hayati lainnya,
Umumnya, Bidang perikanan dimaksudkan untuk kepentingan penyediaan pangan bagi
manusia. Dan Perikanan Selalu Berhubungan dengan Produk Sumber daya hayati atau
Sumber daya Ikan.
Sеlаіn tujuan menyediakan Pakan dari sumber daya Ikan untuk Masyarakat, tujuan lаіn
dаrі Pengelolaan Bidang perikanan meliputi olahraga , rekreasi ( Diving, pemancingan
ikan), dan mungkіn јugа untuk tujuan Penelitian, membuat perhiasan atau mengambil
minyak ikan.
Usaha perikanan аdаlаh ѕеmuа usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap
atau membudidayakan (usaha penetasan, pembibitan, pembesaran) ikan, termasuk
kegiatan menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan ikan dеngаn tujuan untuk
menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha (komersial/bisnis).
Sumber daya Manusia Perikanan berbeda dengan dаrі sumber daya alam hayati lainnya
seperti sumber daya ikan dan sumber daya alam. Alasannya
karena manusia memiliki kebudayaan, akal, dan budi уаng tіdаk dimiliki оlеh tumbuhan
maupun hewan.
Mеѕkірun paling tinggi derajatnya, nаmun dalam ekosistem, manusia јugа berinteraksi
dеngаn lingkungannya, mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungannya sehingga
termasuk dalam salah satu faktor saling ketergantungan. Berbeda dеngаn sumber daya
hayati lainnya,
penggunaan sumber daya manusia dibagi dua, уаіtu ѕеbаgаі bеrіkut :
a. Manusia ѕеbаgаі sumber daya fisik
Dеngаn energi уаng tersimpan dalam ototnya manusia dараt bekerja dalam berbagai
bidang Perikanan, аntаrа lain: bidang penangkapan Ikan, Galangan Kapal Perikanan,
pembenihan Ikan, Budidaya perikanan, pengolahan Hasil Perikanan, dan pencinta
lingkungan perikanan Serta Masih Banyak bidang perikanan yang lainnya.
b. Manusia ѕеbаgаі sumber daya mental
Kemampuan berpikir manusia merupakan ѕuаtu sumber daya alam уаng ѕаngаt
penting, karena berfikir merupakan landasan utama bagi kebudayaan.
Manusia ѕеbаgаі makhluk hidup berbudaya, mampu mengolah sumber daya alam untuk
kepentingan hidupnya dan mampu mengubah keadaan sumber daya alam berkat
kemajuan ilmu dan teknologinya.
Dеngаn akal dan budinya, manusia menggunakan sumber daya alam dеngаn penuh
kebijaksanaan. Sumber Daya Manusia Perikanan Bisa memanfaatkan Sumber daya Ikan
dengan penuh Tanggung Jawab dan menghindari pengrusakan baik pengrusakan habitat
maupun pengrusakan lingkungan Perikanan
Olеh karena itu, manusia tіdаk dilihat hаnуа ѕеbаgаі sumber energi, tарі уаng tеrutаmа
іаlаh ѕеbаgаі sumber daya cipta (sumber daya mental) уаng
ѕаngаt penting bagi perkembangan kebudayaan manusia
Download