PERHITUNGAN KEBUTUHAN ZAT GIZI Karina Dwi Handini Ingat Kembali !!! • Pengertian zat gizi : senyawa biokimia yang digunakan tubuh dan harus diperoleh dalam jumlah yang cukup dari makanan yang kita makan • Zat gizi terbagi menjadi zat gizi makro dan mikro • Zat gizi makro meliputi karbohidrat, lemak dan protein • Zat gizi mikro meliputi vitamin dan mineral Proporsi Kebutuhan Zat Gizi • Setiap orang memerlukan makanan dan zat gizi dalam jumlah yang berbeda-beda, tergantung pada : – Usia – Berat badan – Jenis kelamin – Aktivitas fisik – Kondisi lingkungan suhu – Keadaan tertentu sakit, hamil, menyusui • Pada umumnya, seorang olahragawan memerlukan makanan yang lebih banyak daripada orang pada umumnya. • Sedangkan seorang anak dalam masa pertumbuhan memerlukan protein yang lebih banyak jika dibandingkan dengan orang dewasa • Proporsi makanan sehat berimbang terdiri dari : – 60% karbohidrat – 25% lemak – 15% protein Dari total kebutuhan atau keluaran energi per hari. Proporsi Kebutuhan Zat Gizi Lemak 25% Protein 15% KH 60% • Misalnya, seseorang dalam sehari memerlukan energi 3000 kalori, maka kebutuhan karbohidratnya adalah 1800 kalori, lemak 750 kalori, dan protein 450 kalori Kebutuhan Karbohidrat • Orang dewasa dengan aktivitas sedang memerlukan kh rata-rata 8-12 g/kg BB/hari • Kebutuhan minimal setiap orang adalah 50-100 g/hari untuk mencegah ketosis • Ketosis adalah meningkatnya kadar keton atau sisa produk hati yang tidak dapat dioksidasi dalam darah sehingga mengakibatkan pembakaran lemak berlebihan. • Gejala ketosis : produksi urine meningkat, depresi, mual, lelah dan pening. • Para pekerja berat termasuk olahragawan yang melakukan latihan berat, kebutuhan kh-nya bisa mencapai 9-10 g/kg BB/hari atau kira-kira 70% dari kebutuhan energi keseluruhan setiap hari • Sebaiknya makanan yang dikonsumsi mengandung kh kompleks karena selain mengandung energi tinggi, kh kompleks juga mengandung zat gizi lainnya • Misal dalam 100 g beras giling terkandung kh 78,9 g; 6,8 g protein; 0,7 g lemak ; 140 mg fosfor; 0,8 mg zat besi, dll Kebutuhan Lemak • Untuk memelihara keseimbangan fungsinya, tubuh memerlukan lemak sebanyak 0,5 – 1 g/kg BB/hari • Orang yang melakukan latihan olahraga untuk meningkatkan kapasitas otot akan menggunakan lemak sebagai sumber energinya • Peningkatan metabolisme lemak pada waktu melakukan kegiatan olahraga dalam waktu yang lama mempunya efek melindungi pemakaian glikogen (glycogen sparing effect) dan memperbaiki kapasitas ketahanan fisik • Walaupun demikian, konsumsi energi dari lemak yang dianjurkan tidak lebih dari 30% dari total energi per hari • Sedangkan bagi yang memerlukan lebih banyak karbohidrat, konsumsi lemak perlu diturunkan untuk mengimbangi Kebutuhan Protein • Secara umum, kebutuhan protein tiap individu berkisar antara 0,8 – 1,0 g/kg BB/hari • Sedangkan bagi yang melakukan pekerjaan berat secara otomatis kebutuhan proteinnya bertambah Kebutuhan Karbohidrat, Lemak dan Protein (WHO) • KH = 60 – 75% • Protein = 10 – 15% • Lemak = 10 – 25% dari kebutuhan energi total Kebutuhan Vitamin dan Mineral • Tidak dapat ditentukan seperti kebutuhan zat gizi makro • Meningkat sejalan dengan tingkat aktivitas • Atlet yang melakukan olahraga berat memerlukan vitamin dan mineral lebih banyak daripada orang pada umumnya • Kecukupan vitamin dan mineral dari bahan makanan alami sering kali sulit dipenuhi oleh anak-anak dan atlet karena mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah banyak tidaklah mudah. Oleh karena itu, diperlukan suplemen vitamin dan mineral • Standar kecukupan vitamin dan mineral dapat dilihat pada Tabel AKG 2019 Faktor yang mempengaruhi kebutuhan vitamin • Kebiasaan minum alkohol dapat mengganggu penyerapan vit B1, B2, C dan asam folat • Kebiasaan makan aspirin dalam dosis tinggi dan obat-obatan inflamasi dapat menurunkan kadar vit C • Kontrasepsi oral dapat mengurangi cadangan vit B1, B2, B6, C dan asam folat • Merokok dapat meningkatkan kebutuhan vit C, karena asap rokok berupa CO (karbon monoksida) termasuk zat radikal bebas dan mengganggu metabolisme vit B1 dan B12 Kebutuhan Air • Untuk mempertahankan status hidrasi, setiap orang rata-rata memerlukan 2500 ml air dalam sehari • Jumlah tersebut setara dengan cairan yang dikeluarkan tubuh, baik berupa keringat, uap air, maupun cairan yang keluar bersama tinja Input dan Output Cairan Tubuh Pemasukan Air Minum 1200 ml Makan 1000 ml Sisa 350 ml metabolisme Pengeluran Air Urine 1500 ml Keringat/kulit 600 ml Paru 350 ml Tinja 100 ml • Setiap hari tubuh selalu berusaha mempertahankan keseimbangan cairan normalnya (euhydration) • Oleh karenanya, apabila keadaan cairan berlebihan (hyperhidration), akan terjadi proses pengurangan cairan (dehydration) • Begitu juga sebaliknya, bila tubuh kekurangan cairan (hypohidration), akan terjadi proses pemulihan cairan (rehydration) untuk kembali pada kondisi euhydration CARA MENENTUKAN KEBUTUHAN ZAT GIZI 1. Membaca Tabel AKG (Angka Kecukupan Gizi) Dengan membaca Tabel AKG (2019), kita dapat mengetahui secara langsung jumlah kebutuhan zat gizi per hari berdasarkan usia dan jenis kelamin. • Dari tabel kita dapat mengetahui bahwa kebutuhan energi laki-laki usia 13-15 tahun dengan BB 50 kg dan TB 163 cm adalah 2400 kkal, kebutuhan protein 70 g dan lemak 80 g. Cara di atas merupakan cara paling praktis namun memiliki keterbatasan, antara lain : • Hanya bisa digunakan untuk berat badan tertentu saja. Apabila berat badan tidak tersedia dalam tabel makan yang digunakan adalah berat badan terdekat. • Hanya dapat digunakan untuk orang sehat pada umumnya 2. Perhitungan berdasarkan Basal Metabolic Rate (BMR) • Basal metabolic rate (BMR) atau Laju Metabolisme Basal (LMB) adalah energi minimal yang diperlukan tubuh dalam keadaan berbaring namun tidak tidur dalam suhu ruangan 25C. Energi tersebut diperlukan untuk berbagai fungsi vital tubuh seperti detak jantung, pencernaan, pernapasan, pengaturan suhu tubuh, peredaran darah, dll. Metabolisme basal dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: • Luas permukaan tubuh • Umur • Jenis kelamin • Cuaca • Ras • Status gizi • Penyakit • Hormon (terutama tiroksin) • Secara praktis, besarnya BMR seseorang dapat dihitung dengan mengalikan berat badan dengan 24 kalori (BB x 24 Kalori) • Misal, BMR seorang dengan BB 60 kg adalah 1440 Kalori (60 kg x 24 Kalori) • Sedangkan jumlah kebutuhan energi per hari dapat ditentukan berdasarkan kelipatan BMR sebagai berikut • Dari tabel, dapat diketahui bahwa seseorang yang bekerja berat kebutuhan energi per harinya = 1440 + 100% (1440) = 2880 Kalori. • Cara ini lebih teliti jika dibandingkan dengan membaca Tabel AKG. • Akan tetapi cara ini juga belum dapat menghitung kebutuhan energi secara terperinci 3. Cara Menentukan Kebutuhan Gizi dalam Keadaan Sehat Penentuan kebutuhan gizi seseorang dalam keadaan sehat dilakukan berdasarkan : • Umur • Jenis kelamin • Aktivitas fisik • Kondisi khusus hamil, menyusui, sakit • Komponen utama untuk menentukan kebutuhan gizi adalah energi. • Energi berfungsi sebagai zat tenaga untuk proses metabolisme di dalam tubuh, pertumbuhan, pengaturan suhu dan kegiatan fisik. • Tubuh membutuhkan energi sepanjang waktu agar tetap hangat, jantung tetap berdetak dan paru-paru tetap bernafas. • Energi bukan termasuk zat gizi. • Energi merupakan hasil metabolisme karbohidrat, protein dan lemak –1 gram karbohidrat = 4 kalori –1 gram protein = 4 kalori –1 gram lemak = 9 kalori • Komponen utama menghitung kebutuhan energi adalah Angka Metabolisme Basal (AMB) atau Basal Metabolic Rate (BMR) dan aktivitas fisik . • Komponen lain adalah pengaruh termis makanan atau Spesific Dynamic Action of Food (SDA). Namun, karena jumlahnya relatif kecil, komponen SDA dapat diabaikan Menentukan AMB/BMR • AMB/BMR dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan. • Ada beberapa cara menentukan AMB/BMR : 1) Menggunakan Rumus Harris Benedict : Laki-laki = 66 + (13,7xBB) + (5xTB) – (6,8xU) Perempuan = 655 + (9,6xBB) + (1,8xTB) – (4,7xU) Keterangan : BB = berat badan (kg) TB = tinggi badan (cm) U = Umur (tahun) 2) Cara cepat (2 cara) a) Laki-laki = 1 kkal x kg BB x 24 jam Perempuan = 0,95 x kg BB x 24 jam b) Laki-laki = 30 kkal x kg BB Perempuan = 25 kkal x kg BB 3) Cara FAO/WHO/UNU cara ini memperhatikan umur, gender, dan berat badan (Tabel Rumus FAO/WHO/UNU) Tadi adalah beberapa cara untuk menentukan AMB/BMR, yaitu energi yang dibutuhkan tubuh pada kondisi istirahat, tidak melakukan kegiatan apapun. Komponen utama lain dalam menentukan kebutuhan energi adalah aktivitas fisik. Aktivitas Fisik • Sedangkan untuk bergerak, dan melakukan aktivitas fisik lainnya, tubuh membutuhkan energi tambahan. • Energi tambahan ini dihitung dengan menggunakan Tingkat Aktivitas Fisik atau Physical Activity Level (PAL). Contoh Perhitungan Tentukan kebutuhan energi untuk seorang perempuan berumur 30 tahun dengan BB 52 kg dan TB 158 cm, dengan aktivitas ringan, dengan menggunakan 4 cara! 1) Kebutuhan energi untuk AMB a. Harris Benedict = 655 + (9,6xBB) + (1,8xTB) – (4,7xU) = 655 + (9,6x52) + (1,8x158) – (4,7x30) = 1297,6 kkal (dibulatkan 1298 kkal) b. Cara cepat 1 = 0,95 kkal x kg BB x 24 jam = 0,95 kkal x 52 x 24 = 1185,8 kkal (dibulatkan 1298 kkal) c. Cara cepat 2 = 25 kkal x kg BB = 25 x 52 = 1300 kkal d. Rumus FAO/WHO/UNU = 14,7 B + 496 kkal = (14,7 x 52) + 496 kkal = 1260,4 kkal (dibulatkan 1260 kkal) Kebutuhan AMB menurut keempat cara di atas tidak menunjukkan perbedaan berarti. Oleh sebab itu, cara menghitung AMB dengan rumus cepat 1 dan 2 yang lebih praktis, dapat diterapkan di lapangan. 2) Kebutuhan energi dengan aktivitas fisik Kalikan nilai AMB dengan kelipatan yang sesuai dengan jenis aktivitas, dalam hal ini aktivitas ringan. Berdasarkan tabel, faktor aktivitas ringan untuk perempuan adalah 1,55, sehingga kebutuhan energi = 1,55 x 1300 kkal = 2015 kkal Gimana??? Pusing, bingung??? Semoga tidak ya .... ^_^ Beberapa cara yang sudah kita diskusikan tadi merupakan cara “lama” yang sudah biasa dilakukan baik oleh para praktisi gizi. Tahun 2020, Persagi (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) telah memperkenalkan cara baru untuk menentukan kebutuhan gizi dengan menggunakan Rumus Mifflin-St.Jeor atau yang biasa disebut dengan rumus mifflin. Rumus Mifflin – St. Jeor • Rumus ini dirancang untuk memperkirakan Angka Metabolisme Istirahat atau Resting Metabolic Rate (RMR) pada populasi sehat atau sakit. • Pada rumus ini digunakan data berat badan yang sebenarnya. • Untuk mendapatkan angka kebutuhan energi atau Total Energy Expenditure (TEE) dilakukan dengan mengalikan RMR dengan Tingkat Aktivitas Fisik atau Physical Activity Level (PAL) Rumus Mifflin – St. Jeor • RMR Laki-laki = 10xBB + 6,25xTB – 5xU + 5 Perempuan = 10xBB + 6,25xTB – 5xU – 161 Keterangan : BB (dalam kg) TB (dalam cm) U (dalam tahun) • Kebutuhan Energi TEE = RMR x faktor PAL Tingkat Aktivitas Fisik Faktor PAL Terbaring di tempat tidur 1,2 Dapat turun dari tempat tidur, 1,3 aktivitas ringan Kerja banyak duduk, sedikit atau 1,6 – 1,7 tidak ada aktivitas olahraga berat Kerja banyak berdiri atau melakukan 1,8 – 1,9 olahraga atau kegiatan rekreasi berat (30 – 60 menit, empat atau 5 kali per minggu) Pekerjaan berat atau olahraga yang 2,0 – 2,4 sangat aktif Sumber : Persagi, 2020 Contoh menghitung kebutuhan energi dengan rumus mifflin Seorang perempuan berumur 30 tahun dengan berat badan 52 kg dan tinggi badan 158 cm, dirawat di rumah sakit dengan aktivitas ringan (dapat turun dari tempat tidur). Berapa kebutuhan zat gizi ? Kebutuhan Energi : RMR = (10x52) + (6,25x158) – (5x30) – 161 = 1196 kkal TEE = RMR x faktor PAL = 1196 x 1,3 = 1555 kkal Semoga bisa dipahami yaaa.... Ingat kembali bahwa banyaknya cara menghitung kebutuhan energi bukan untuk membuat pusing atau bingung, tetapi untuk memberikan wawasan dan pengetahuan yang seluas-luasnya kepada mahasiswa. Semua cara adalah benar, karena sudah kita lihat bahwa perhitungan dengan cara apapun menunjukkan perbedaan hasil yang tidak berarti, sehingga bisa diterapkan di lapangan. Tadi kita sudah mempelajari cara menghitung kebutuhan energi. Ingat kembali bahwa energi bukan zat gizi. Menghitung kebutuhan energi merupakan langkah awal dalam menghitung kebutuhan zat gizi. Menentukan Kebutuhan Protein, Lemak dan Karbohidrat (WHO dalam Almatsier, 2004) • Protein = 10-15% dari kebutuhan energi total. Bila kebutuhan energi dalam sehari adalah 2450 kkal, maka energi yang berasal dari protein sebesar 245-368 kkal atau 61-92 g protein (1g protein = 4 kkal) • Lemak = 10-25% dari kebutuhan energi total. Bila kebutuhan energi dalam sehari adalah 2450 kkal, maka energi yang berasal dari lemak sebesar 245-613 kkal atau 27-68 g lemak (1g lemak = 9 kkal) • Karbohidrat = 60-75% dari kebutuhan energi total, atau sisa dari kebutuhan energi yang telah dikurangi dengan energi yang berasal dari protein dan lemak. Bila kebutuhan energi dalam sehari adalah sebesar 2450 kkal, maka energi yang berasal dari karbohidrat sebesar 14701838 kkal atau 368-460 g karbohidrat (1g KH = 4 kkal) • Kebutuhan vitamin dan mineral dapat diambil dari Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (AKG). Kebutuhan Protein (Persagi, 2020) • Kebutuhan protein berhubungan dengan massa tubuh • Untuk menghitung kebutuhan protein, disarankan menggunakan berat badan aktual, jika tidak ada, gunakan berat badan ideal • Kebutuhan protein orang dewasa sehat adalah 0,8 – 1,0 g/kg berat badan ideal Kebutuhan Lemak (Persagi, 2020) • Dipengaruhi oleh ukuran tubuh (terutama berat badan), usia atau tahap pertumbuhan dan perkembangan dan aktivitas. • Secara umum, perbandingan komposisi energi dari karbohidrat adalah 50-65%, protein 10-20% dan lemak 20-30% Kebutuhan Karbohidrat (Persagi, 2020) • Ada dua pendekatan menghitung kebutuhan KH bagi setiap kelompok umur dan jenis kelamin • Cara 1: by difference cara ini dilakukan setelah kecukupan energi, protein dan lemak diketahui. Kecukupan KH adalah sisa dari perhitungan total kecukupan energi yang dikurangi total energi dari kecukupan protein dan lemak. • Karbohidrat = Keb Energi Kal − (Keb Protein g x 4 Kal − Keb Lemak g x 9 Kal 4 Hasil perhitungan kecukupan KH berdasarkan cara pertama ini (by difference) didasarkan pada distribusi persentase energi zat gizi makro. • Cara 2 : menggunakan hasil review yang dilakukan oleh IOM (2005) bahwa – kebutuhan KH bayi yang didasarkan pada KH dari ASI yang cukup adalah 60 g/org/hari – Kebutuhan KH pada remaja dan dewasa adalah 100 g/org/hari – Kebutuhan KH remaja dan dewasa laki-laki dan perempuan relatif sama, yaitu 100 g/org/hari Secara ringkas, langkah-langkah menghitung kebutuhan zat gizi adalah sbb: 1. 2. 3. 4. Hitung AMB/BMR/RMR Tentukan faktor aktivitas Hitung kebutuhan energi total/TEE Hitung kebutuhan protein, lemak dan KH baik dalam satuan kalori maupun gram Contoh kasus Tentukan kebutuhan zat gizi seorang perempuan berumur 30 tahun dengan BB 52 kg dan TB 158 cm, dan aktivitas ringan! Langkah 1 : tentukan kebutuhan energi total • AMB = 655+(9,6xBB)+(1,8xTB)–(4,7xU) = 655+(9,6x52)+(1,8x158)–(4,7x30) = 1297,6 kkal • Faktor aktivitas/PAL = 1,3 • TEE = AMB X PAL = 1297,6 x 1,3 = 1686,88 kkal = 1687 kkal Langkah 2 : tentukan kebutuhan zat gizi • Ingat dasar penentuan kebutuhan zat gizi : – KH = 60 – 75% – Protein = 10 – 15% – Lemak = 10 – 25% , – dari kebutuhan energi total • Maka – Kebutuhan KH = 70% x TEE = 70% x 1687 kkal = 1180,9 kkal – Kebutuhan Protein = 15% x TEE = 15% x 1687 kkal = 253,05 kkal – Kebutuhan Lemak = 15% x TEE = 15% x 1687 kkal = 253,05 kkal Langkah 3: menentukan berat zat gizi dalam gram • Ingat kembali –1 gram karbohidrat = 4 kalori –1 gram protein = 4 kalori –1 gram lemak = 9 kalori • Sehingga bisa kita hitung jumlah karbohidrat, protein dan lemak yang dapat dimakan dalam satuan gram • Karena 1 gram KH = 4 kalori, maka 1180,9 1180,9 kkal KH = 4 = 295,23 gram KH • Karena 1 gram protein = 4 kalori, maka 253,05 253,05 kkal protein = 4 = 63,26 gram protein • Karena 1 gram lemak = 9 kalori, maka 253,05 253,05 kkal lemak = 9 = 28,12 gram lemak • Langkah 2 dan 3 dapat dilakukan per zat gizi SEKIAN, SEMOGA BISA DIPAHAMI