Faal Kerja (Fisiologis)

advertisement
Faal Kerja (Fisiologis)
Nurjannah
Kerja



Bekerja adalah suatu kegiatan manusia merubah keadaan-keadaan
tertentu dari alam lingkungan yang ditujukan untuk mempertahankan
dan memelihara kelangsungan hidupnya (Sutalaksana, 2006).
Studi ergonomi dalam kaitannya dengan kerja manusia dalam hal ini
ditujukan untuk mengevaluasi dan merancang kembali tata cara kerja
yang harus diaplikasikan agar dapat memberikan peningkatan
efektifitas dan efesiensi, serta kenyamanan dan keamanan bagi
pekerja.
Berat atau ringannya kerja yang harus dilakukan oleh seorang
pekerja akan dapat ditentukan oleh gejala-gejala perubahan yang
tampak dapat diukur lewat pengukuran anggota tubuh atau fisik
manusia.
Fisiologi

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi atau
pekerjaan dari tiap jaringan tubuh, berat atau ringannya
pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pekerja dapat
ditentukan oleh gejala perubahan yang tampak dan bisa
diukur melalui pengukuran anggota tubuh atau fisik
manusia (Syarifuddin, 2006).

Fisiologi adalah ilmu yang mengungkap tentang
bagaimana organisme befungsi dan mempertahankan
hidup di tengah lingkungannya yang selalu berubah
(Ritchison, 2007).
Manifestasi Kerja Berat
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Laju detak jantung ( heart rate).
Tekanan darah (blood pressure).
Temperatur badan (body temperature).
Konsumsi oksigen yang dihirup (oxygen consumption).
Kandungan kimiawi dalam tubuh (lactid acid content).
Keluaran paru (cardiac output).
Laju pengeluaran keringat (sweating rate).
Kecepatan membuka dan menutupnya ventilasi paru
(pullmonary ventilation).
Pembagian Kerja

Kerja Fisik
Pengeluaran energi relatif lebih banyak dan pada jenis ini
dapat dibedakan lagi menjadi dua yaitu:
a)Kerja Statis
Ciri-ciri kerja statis adalah tidak menghasilkan gerak,
konstraksi otot bersifat isometris, dan kelelahan lebih
cepat terjadi.
b)Kerja Dinamis
Ciri-ciri kerja dinamis adalah menghasilkan gerak,
konstraksi otot bersifat ritmis, kelelahan relatif agak
lama terjadi, dan konstraksi otot bersifat isotonis.
Pembagian Kerja (2)

Kerja Mental
Pengeluaran energi relatif sedikit dan cukup sulit
untuk mengukur kelelahannya. Hasil kerja manusia
dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu:
a) Faktor-faktor dari individu, meliputi sikap, fisik,
minat, motivasi jenis kelamin, pendidikan
keterampilan, pengalaman, dan seterusnya.
b) Faktor-faktor situasional, meliputi lingkungan fisik,
mesin dan faktor peralatan, metode kerja, dan
seterusnya.
Kriteria – Kriteria Pengaruh Pekerjaan


Kriteria Faal
Kriteria ini meliputi kecepatan denyut jantung, konsumsi oksigen,
tekanan darah, temperatur tubuh, dan seterusnya. Tujuannya adalah
untuk mengetahui perubahan fungsi alat-alat tubuh selama bekerja.
Kriteria Fisiologis Kerja
Kriteria ini meliputi kejenuhan, emosi, motivasi, sikap, dan seterusnya.
Tujuan adalah untuk mengetahui perubahan kejiwaan yang timbul
selama berkerja.Terdapat tingkat kerja fisiologi yang umum yaitu:
a. Istirahat,
jika
pengeluaran
energi
diperlukan
untuk
mempertahankan kehidupan tubuh dan biasa disebut tingkat
metabolisme basal.
b. Kerja aerobik, bila pasokan energi pada otot sempurna.
c. Kerja anaerobik, bila pasokan oksigen pada otot tidak sempurna.
Kriteria – Kriteria Pengaruh Pekerjaan (2)

Kriteria Hasil Kerja
Kriteria ini meliputi pengukuran hasil kerja yang
diperoleh dari pekerja selama bekerja. Tujuannya
adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi kerja
dengan melihat hasil kerja yang diperoleh dari kerja.
Kelelahan Kerja




Penurunan dalam Performansi Kerja (Fatique Industri)
Penurunan dalam performansi kerja merupakan pengurangan dalam
kecepatan dan kualitas output yang terjadi bila melewati suatu periode
tertentu.
Pengurangan pada Kapasitas Kerja (Fatique Fisiologis)
Pengurangan pada kapasitas kerja merupakan ketidak keseimbangan
susunan saraf untuk memberikan stimulasi.
Laporan–Laporan Subyektif dari Pekerja (Fatique Psikologis)
Laporan–laporan subyektif dari pekerja berhubungan dengan perasaan
gelisah dan bosan.
Perubahan-Perubahan dalam Aktivitas dan Kapasitas Lainnya (Fatique
Fungsional)
Perubahan-perubahan dalam aktivitas dan kapasitas lainnya merupakan
perubahan fungsi fisiologis atau perubahan dalam kemampuan melakukan
aktivitas fisiologis.
Faktor yang Mempengaruhi Kelelahan












Penentuan lamanya waktu kerja.
Penentuan lamanya waktu istirahat.
Sikap mental pekerja.
Besar beban kerja.
Kebosanan pekerja dalam lingkungan kerja yang tetap.
Kondisi operator pada waktu melaksanakan pekerjaan.
Kecapaian kerja.
Lingkungan fisik pekerja.
Jenis dan kebiasaan olahraga.
Jenis kelamin.
Usia.
Sikap kerja.
Pengukuran Kelelahan

Mengukur kecepatan denyut jantung.

Mengukur kecepatan pernapasan.

Mengukur tekanan darah.

Menghitung
dikonsumsi.

Menghitung perubahan suhu tubuh.

Perubahan komposisi kimia darah dan urine.

Jumlah karbondioksida yang terpakai.
jumlah
kadar
oksigen
yang
Cara Mengurangi Kelelahan Otot





Mengatur periode istirahat yang cukup berdasarkan atas
pertimbangan fisiologis.
Mengatur regu-regu kerja dengan baik dan dapat
menyeimbangkan tekanan fisiologis diantara angota pekerja.
Mengatur beban kerja dengan melakukan perancangan kerja.
Menyediakan kebutuhan-kebutuhan operator yang cukup
dalam lingkungan kerja yang panas seperti air dan garam.
Menyeleksi pekerja yang didasarkan atas kemampuan fisik
mereka dan tingkat pelatihan (training) untuk aktivitas
tertentu yang mana membutuhkan energi yang cukup banyak.
Konsumsi Energi dan Konsumsi Oksigen
Satu kalori adalah jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan temperatur satu
liter air.
 Konsumsi energi dapat diukur secara langsung
dengan mengatur konsumsi oksigen.
 Jika satu (1) liter oksigen dikonsumsi oleh
tubuh maka tubuh akan mendapatkan 4.8 kkal
energi.

Konsumsi Oksigen Menurut Astuti
Keterangan:
Y
= energi (kkal/menit).
= kecepatan denyut jantung rata-rata (denyut/menit).
KE
= konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja
tertentu (kkal).
Et
= pengeluaran energi pada saat kerja (kkal).
Ei
= pengeluaran energi pada saat istirahat (kkal).
Konsumsi Oksigen Menurut Rakhmaniar
Keterangan:
Y
= konsumsi oksigen (liter/menit).
HR = denyut jantung (denyut/menit).
B
= berat badan (kg).
Yt
= konsumsi oksigen saat bekerja (liter/menit).
Yi
= konsumsi oksigen saat istirahat (liter/menit).
Penentuan Waktu Istirahat

Berdasarkan Konsumsi Energi
Keterangan: R = waktu istirahat (menit).
T = total waktu kerja.
K= energi yang dikeluarkan dalam bekerja.
S = konstanta.
Penentuan Nilai S
Tingkat Pekerjaan
S
Undully heavy
Over 12.5
Very happy
10-12.5
Heavy
7.5-10
Moderate
5-7.5
Light
2.5-5
Very light
under 2.5
Kebutuhan Energi Berdasarkan Jenis
Pekerjaan
Jenis pekerjaan
Energi (Kkal/hari)
Duduk
0,3
Berdiri
0,6
Berjalan
2,1
Berjalan dengan beban 10 kg
3,6
Berjalan dengan kecepatan 16 km
5,2
Mendaki dengan sudut 30o
13,7
Perbedaan Energi Pria dan Wanita
Jenis
Pekerjaan/pekerja
Sekretaris
Pengemudi
Operator mesin
Buruh kasar
Penari balet
Altlet
Pria
(Kkal/hari)
2700
3000
3300
3900
3900
4800
Wanita
(Kkal/hari)
2250
2500
2700
3250
3250
4250
Penentuan Waktu Istirahat (2)

Berdasarkan Kapasitas Oksigen Terukur
Keterangan:
R = waktu istirahat (menit).
W = waktu total kerja (menit).
B = kapasitas oksigen pada saat bekerja (liter/menit).
S = kapasitas oksigen pada saat diam.
Download