KOMUNIKASI BISNIS “KOMUNIKASI DALAM BISNIS” Dosen Pengampu : I Gde Nyoman Carlos Wiswanatha Mada, S.E.,M.M OLEH Made Mayra Sukma Dewi (1832121555) PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WARMADEWA 2.1 Pengertian Organisasi Menurut Dewi (2007;21). Pada umumnya manusia akan mengikuti atau masuk sebagai anggota suatu organisasi tertentu, seperti organisasi bisnis organisasi nirlaba, organisasi politik, organisasi pekerja, organisasi keagamaan. Organisasi adalah suatu unit sosial yang dikoordinasikan secara sengaja, yang trdiri dari dua orang atau lebih, yang didirikan untuk jangga waktu lama (Haryani,2001;36) 2.2.1 Ciri-Ciri Organisasi Secara umum organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab Pembagian tugas dan tangung jawab dimaksudkan untuk mempermudah pencapaian tujuan. 2. Adanya Pusat Kekuasaan Pimpinan atau atasan merupakan pusat kekuasaan dalam suatu organisasi. 3. Adanya Substitusi Sumber Daya Manusia Dalam organisasi sering terjadi substitusi (pergantian) sumber daya manusia. 4. Adanya Ketergantungan Antar Anggota Sebagai suatu sistem, organisasi terbagi atas berbagai berbagai subsistem yang saling berhubungan (saling keterkaitan). 5. Adanya Koordinasi Antar Komponen Antar komponen dalam organisasi selalu melakukan koordinasi, baik secara lisan maupun secara tertulis. 6. Adanya Interaksi yang Berulang-ulang Organisasi melakukan kegiatan yang berulang-ulang (kontinu) dan permanen (Interaksi organisasi berhenti bila organisasi tersebut bubar). 2.2.2 Tipe Organisasi Jika dilihat dari orientasi terhadap laba, organisasi dibagi atas dua tipe 1. Organisasi yang berorientasi laba (profit oriented organzation) Laba digunakan untuk membiayai operasi dan pengembangan organisasi.organisasi seperti ini disebut dengan organisasi bisnis. 2. Organisasi nirlaba (non profit oriented organization) Kegiatan dari organisasi ini tidak semata-mata untuk memperoleh laba. Contoh rumah sakit, lembaga pendidikan, panti asuhan, lembaga swadaya masyarakat. 2.2 Fungsi Komunikasi Dalam Bisnis Komunikasi didalam sebuah organisasi sangatlah penting. Komunikasi dalam organisasi merupakan jembatan arus informasi didalam sebuah organisasi. Ketika komunikasi didalam sebuah organisasi tidak berjalan dengan baik, maka arus informasi antar entitas didalam sebuah organisasi tidak akan bisa berjalan lancar. Secara umum, fungsi komunikasi dalam organisasi menurut Sendjaja (1994) adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Informatif Organisasi dapat di pandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang di dapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. 2. Fungsi Regulatif Fungsi ini berkaitan dengan peraturan – peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu: - Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang di sampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah – perintahnya di laksanakan sebagaimana mestinya. - Berkaitan dengan pesan, yaitu pesan – pesan regulatif yang pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk di laksanakan. 3. Fungsi Persuasif Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang di harapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang di lakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar di banding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya. 4. Fungsi Integratif Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu : - Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, news latter) dan laporan kemajuan organisasi. - Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi. Sedangkan fungsi penting komunikasi organisasi lainnya, menurut Brent D. Ruben, antara lain: - Mengoordinasikan aktivitas individu, kelompok atau unit – unit lain dalam organisasi. - Memberikan pengarahan organisasi secara keseluruhan. - Memfasilitasi pertukaran informasi dalam organisasi. - Menjamin adanya arus timbal balik (two way flow information) antara organisasi dan lingkungan eksternal (di luar) organisasi. 2.3 Saluran Komunikasi Dalam Organisasi Secara garis besar, saluran komunikasi dalam organisasi terbagi menjadi saluran formal dan saluran informal, yang mana di dalamnya terdapat beberapa jenis saluran yang terjadi. 2.3.1 Saluran Komunikasi Formal Saluran formal merupakan saluran komunikasi resmi yang mengikuti rantai komando dalam struktur organisasi. Komunikasi formal bisa terjadi secara vertikal maupun horisontal. Komunikasi vertical merupakan komunikasi yang terjadi antara atasan dengan bawahan berbentuk perintah, pengarahan, dan pelatihan. Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang terjadi di antara rekan sekerja dengan tingkat herarki yang sama. 2.3.2 Saluran Komunikasi Informal Komunikasi informal itu sering disebut desas desus rumor, atau selentingan. Percakapan antarindividu dalam organisasi tidak bisa dihindari, percakapan tersebut biasanya menyangkut masalah pribadi. Dan komunikasi infomal juga bisa mengalir ke atas, ke bawah, dan ke samping. Komunikasi informal atau desas desus atau rumor bisa berdampak negatif dan bisa juga positif. 2.4 Komunikasi Dalam Bisnis Komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan disebut komunikasi bisnis. Komunikasi yang terjadi di perusahaan bisnis bisa berupa komunikasi internal, komunikasi eksternal, bersifat formal maupun informal, dan dapat berbentuk verbal maupun nonverbal. Komunikasi bisnis, baik secara lisan maupun tertulis, memiliki karakter sebagai berikut : 1. Pesan disusun untuk audiens yang membutuhkan informasi, oleh karena itu pemahamn terhadap audiens sangatlah penting. 2. Pesan bisnis disusun dengan mempertimbangkan waktu dan biaya. Pesan bisnis disampaikan berdasarkan tingkat kepentingannya. 3. Pesan bisnis disusun untuk lebih dari satu tujuan 4. Walaupun terjadi hal-hal yang mengecewakan, pesan bisnis tetap disusun dengan baik untuk menjaga hubungan kerja sama dengan semua pihak. 5. Pesan bisnis memperhatikan nada dan pengaruhnya terhadap audiens. Pilihan kata dan nada dalam pesan bisnis diperhatikan sedemikian rupa untuk menghindari adanya pengaruh negatif terhadap audiens yang pada akhirnya merugikan perusahaan. Dalam kehidupan bisnis dalam era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini informasi mengalir dari dalam dan ke luar perusahaan melampaui batas-batas wilayah berbagai negara dan budaya. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi pimpinan dan pegawai perusahaan untuk selalu meningkatkan keterampilannya dalam berkomunikasi 2.5 Etika Komunikasi Bisnis Etika bisnis mencakup semua informasi yang relevan, benar dan informasi yang tidak memperdaya (Bovee dan Thill,2033;24). Etika bisnis adalah kiat dan disiplin untuk menerapkan prinsip-prinsip etika dalam mengkaji dan mengatasi masalahmasalah yang rumit (Rindjin,2004;5). Kegiatan bisnis tidak selalu bersih dari unsur kejahatan. Situasi persaingan yang semakin ketat atau dalam keadaan tertekan mampu memicu munculnya perilaku tidak etis. Perilaku yang tidak etis bisa terjadi pada individu atau perusahaan. Contoh masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku etis yang sering muncul dalam kegiatan bisnis adalah: - Menerima atau menawarkan komisi - Mencuri dari perusahaan - Memberhentikan karyawan tanpa pemberitahuan - Membocorkan informasi atau rahasia perusahaan - Memakai barang - barang perusahaan untuk kepentingan pribadi - Melakukan penipuan dan perusahaan. - Memperdagangkan barang haram Etika bisnis membantu perusahaan untuk menyelesaikan masalah-masalah bisnis dengan sentuhan moral. Jadi tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis dengan baik demi menjaga reputasi perusahaan. Etika komunikasi bisnis mengacu pada prinsip-prinsip yang dianut oleh perusahaan mengenai komunikasi mana yang baik dan mana yang tidak baik (Haryani,2004;50). Etika memainkan peranan penting dalam komunikasi bisnis. Dalam berkomunikasi hendaknya dihindari bahasa yang manipulatif, diskriminatif, atau berlebihan. DAFTAR PUSTAKA https://pakarkomunikasi.com/saluran-komunikasi-dalam-organisasi https://www.dictio.id/t/apa-saja-fungsi-komunikasi-organisasi/4270/2 http://muhamad-sahiddin.blogspot.com/2011/12/komunikasi-dalam-organisasi.html https://studylibid.com/doc/49556/bab-2-memahami-komunikasi-bisnis#