3. Komunikasi Organisasi Pengantar Komunikasi memiliki fungsi membangun iklim organisasi yang menggambarkan suasana kerja organisasi sejumlah keseluruhan perasaan dan sikap orang-orang yang terlibat di dalam organisasi juga berdampak pada membangun budaya organisasi. nilai dan kepercayaan yang menjadi pusat organisasi ( Barry Cusway & Derek Lodge dalam Panuju, 2001). lanjutan Komunikasi organisai banyak mengkaitkan dengan bidang manajemen Komunikasi dilihat dari perspektif teknis operasional, sebagai instrumen mencapai tujuan-tujuan organisasi Lingkup kajian komunikasi organisasi (dedy Mulyana Dalam Panuju, 2001) meliputi : Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal Berlangsung pada jaringan yang lebih besar daripada kelompok lanjutan Komunikasi organisasi melibatkan komunikasi, komunikasi antar pribadi, komunikasi publik Komunikasi formal menurut struktur organisasi, komunikasi kebawah, komunikasi keatas, komunikasi horizontal, Komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi A. Komunikasi & Organisasi Tujuan komunikasi dalam proses organisasi dalam rangka membentuk saling pengertian Mutual understanding) Sulit menyamakan ranah kognitif individuindividu dalam organisasi Upaya minimal komunikasi organisasi terjadinya proses penyebarluasan (defffusi) dimensi-dimensi organisasi (visi, nilai, strategi, prospek Tugas komunikasi organisasi Membuat yang ada di dalam organisasi maupun yang ada di luarnya saling mengenal satu sama lain Hal ini disebabkan munculnya fenomena : Ketidakmengertian (misunderstanding) Adanya sumber disintegrasi dan konflik Rangsangan (stimulus) yang membangkitkan prasangka (Predjuse) Ketidakmengertian existensi organisasinya Kegiatan Komunikasi organisasi Periklanan (advertising) Promosi sebagai investasi karena membangun suatu citra Citra akan menghasilkan kepercayaan (brand image) Efeknya bersifat abstrak untuk itu banyak organisasi terjebak untuk tidak melakukan promosi. Jelas promosi penting dan membutuhkan biaya besar 10 % 20 % Kegiatan lain pembuatan poster, pres release Turbulence the New organization & antisipasi komunikasi organisasi Discontinuos chage Economic change Social chage Posmodernism Interpersonal change neo humanism Organisational change,Structure Netwoerk Boundaryless Organisations Culture, collaborative, individulaim, strategi, entrepreneurship, Allince, inventian New managerial Focus Identity, vision and operating system of management The essential element of the new organization, Limerick, 1993 New managerial Competency Soft competencies Empathy Hard competency Network control teknology Robert petrus (1962) & Neil Smelser (1986) the future organization Masyarakat dalam sebuah masyarakat cekatan (active society) Penuh aneka aktivitas sosial (social aktivisms) Kepentingan masyarakat yang kompleks Organisasi tidak bergerak sendiri secara terpisah Saling berinteraksi dalam jaringan-jaringan dinamis Model komunikasi organisasi kekaryaan 1. Aktivitas Komunikasi 2. Substansi komunikasi berisikan - Penyampaian informasi TOP - Pelaksanaan - Kebijaksanaan umum - Instruksi penugasan - Keputusan/peraturan - Penyampaian -Motivasi - pelaksanaan Midle -Pembinaan -Pengendalian - penyampaian -Perubahan - Pelaksanaan - Melakukan tugas -Pembinaan Karyawan Bawahan -Pengendalian -pengawasan Sistem managemen dan metode komunikasi Fungsi Komunikasi dalam Organisasi a. Fungsi informatif organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses informasi. Maksutnya,seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik,dan lebih tepat. b. Fungsi regulatif fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Ada dua hal yang berpengaru terhadap fungsi regulatif pertama, atasan atau orang yang berada dalam tataran managemen, yaitu mereka memiliki kewenanganuntuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. kedua, berkaitan dengan pesan atau message,pesanpesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. c. fungsi persuasif Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka . banyak pimpinan lebih suka memersuasi bawahanya dari pada memberi perintah d. Fungsi integratif Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan baik. Pendekatan Hubungan Manusiawi a. b. c. d. Ada bebrapa dasar pendekatan human relations Produktivitas ditentukan oleh norma sosial,bukan faktor psikologis. Seluruh imbalan bersifat non_ekonomis, sangat penting dalam memotifasi karyawan Kepemimpinan memegang peranan sangat pentingdan mencakup aspek-aspek formal dan informal. Penganut aliran human relasions menganggap komunikasi sebagai fasilitator penting dalam pembuatan keputusan. Menurut Onong Uchana Effendi dalam bukunya berjudul human relation dan public relation dalam manajemen, 1993 komunikasi organisasi bersifat tiga dimensi yaitu 1. Komunikasi Vertikal Arus komunikasi dua arah atau timbal balik Komunikasi jenis ini memegang peranan vital dalam melaksanakan fungsi-fungsi organisasi/manajemen Komunikasi dari atas kebawah (donward comunication) dan dari bawah ke atas (Upward komunication) lanjutan Pihak pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan dan penugasan kepada kelompok/bawahan Arus komunikasi dari bawah ke atas diterima dalam bentuk bawahan memberikan laporan, pelaksanaan tugas, sumbang saran dan pengaduan pada pimpinan Menunjang keberhasilan, sebagai landasan kebijaksanaan, keputusan yang diambil pimpinan Untuk mencapai tujuan dan sasaran bersama dalam sebuah organisasi 2. Komunikasi Horisontal Komunikasi yang terjadi antara karyawan dan karyawan Komunikasi antara pimpinan departemandeparteman lainnya Komunikasi bersifat komunikasi silang (cros comunication) melebar kesamping secara diagonal antar para karyawan 3. Komunikasi eksternal Keberhasilan komunikasi ekternal sebagai keberhasilan PR Berlangsung atau terjadi dua arah antara pihak organisasi/lembaga dengan pihak luar Upaya memperoleh dukungan, pengertian kepercayaan, partisipasi, kerjasama dengan pihak publiknya Efektifitas komunikasi dalam organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor (Raymond V. Leiskar (Sufia, 1995) Saluran komunikasi formal mempengaruhi efektifitas komunikasi dalam dua cara : 1. 2. Liputan saluran formal semakin melebar sesuai perkembangan dan pertumbuhan organisasi Saluran komunikasi formal dapat menghambat aliran informasi antar tingkat-tingkat organisasi Struktur organisasi Spesialisasi jabatan Tipe umum saluran komunikasi Organisasi 1. Komunkasi intern a. b. c. orang-orang harus memiliki informasi sebagai dasar untuk membuat keputusan Putusan dan dasar alasanya harus disebarkan agar anggota organisasi itu melaksanakannya Saluran-salauran pembicaraan pembicara Komunikasi Traksasional Komunikasi yang dilakukan seseorang dengan pihak lainnya Upaya-upaya mempertukarkan suatu simbol, lambang, dan membentuk suatu makna serta mengembangkan hqarapan-harapanya Komunikasi traksasional terdapat beberapa hal 1. Mempertukarkan simbol Metode komunikasi pada organisasi, instruksi, perintah, pesan dan informasi disampaikan dalam bentuk kata-kata secara lisan dan tertulis Lanjutan : komunikasi transaksional 2. Komunikasi ekstern Alasan Komunikasi Ekstern : a. b. c. d. e. f. g. Konsultasi Anggaran dan operasi Berbagi informasi Program informasi Melaksanakan peraturan Untuk keperluan internal Mempromosikan gengsi dan peningkatan karier politik pribadinya 2. Membentuk makna tertentu Orang akan saling belajar satu dengan yang lainnya Tukar pengalaman atau pengetahuan Melalui simbol-simbol tertentu Mampu menciptakan persepsi atau opini publik yang positif 3. Mengembangkan harapan-harapan Mempelajari simbol-simbol tersebut Menghubungkan dengan pengalaman yang diperoleh Menganalisis dan mengamati pihak lain Mengembangkan suatu harapan atau ramalan yang akan dilakukan Peranan komunikasi dalam organisasi 1. 2. 3. 4. Pengambilan keputusan Menyampaikan informasi yang telah disampaikan Memgang peranan penting dalam pengawasan Untuk menetapkan sasaran dan tujuan -Perlunya konsensus bersama, baik secara individu maupun untuk pencapaian sasaran dan tujuan utama organisasi Fungsi komunikasi sebagai pembentuk pola (M.T. Myers &G.E. Meyers (1987) Produksi dan pengaturan 1. - menentukan rencana sasaran dan tujuan Merumuskan bidang-bidang masalah Mengordainasi tugas-tugas secara fungsional Intruksi, petunjuk, dan perintah untuk melaksanakan fungsi serta tugas-tugas mengembangkan sistem prosedur instruksi Lanjutan - Memimpin dan mempengaruhi - Menentukan standar hasil prestasi - Untuk menilai prestasi karyawan 2. Sosialisasi dan pemeliharaan Mempengaruhi harga diri, kebanggaan, rasa memiliki, tanggungjawab dari pihak bawahan Human relation Memotivasi untuk menyatukan keinginan