BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi maupun perbandingan dalam upaya memperoleh arah dan kerangka berpikir. Dalam penelitian ini menggunakan 2 jurnal internasional dan 3 jurnal internasional. Berikut ini adalah penelitian sebelumnya yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Judul Metode Tujuan Hasil Penelitian Lidia Wati Peranan Event metode kuantitatif untuk mengetahui Evelina, Mia Marketing dengan peranan kegiatan Angeline, dan Universitas menggunakan event marketing open Open House Damianus Terhadap kuesioner dan house yang terhadap harapan Cosmas Harapan Kualitas metode kualitatif dilakukan Binus kualitas jasa calon Bambang Jasa Calon University terhadap mahasiswa Binus Tahun 2013 Mahasiswa Binus pendukung dengan harapan kualitas jasa University kurang sebagai data University (Studi menggunakan Peranan kegiatan Event marketing calon mahasiswa dan signifikan, serta Kasus Pada wawancara kepada mengetahui kegiatan hambatan yang Event Open divisi marketing serta hambatan yang dialami masih House Binus Binus University. dialami dalam University) pelaksanaan open Tahun 2013 house tersebut. bersifat teknis. Andra Analisis Proses Metode Memperlajari tahap- Komunikasi dan Ariawan Produksi Off Air penelitian tahap pembuatan Tahun 2011 International kualitatif. Dalam event berskala koordinasi merupakan hal yang Classic Car Show penelitian ini juga internasional. sangat penting dalam 2011 “Classic menggunakan berinteraksi, dengan For All, All For metode kata lain adalah Claccic” oleh pengumpulan data komunikasi adalah 7 8 Nama Peneliti Judul Otoblitz (PT. Metode Tujuan melalui Hasil Penelitian proses penyampaian Wahana Adireksa wawancara, informasi dari Wiraswasta) observasi atau komunikator pengamatan dan (pengirim) kepada penelaahan komunikan dokumentasi. (penerima pesan). Tahapan proses produksi terdapat 3 tahap yaitu proses pra produksi, produksi dan pasca produksi, dimana ketiga tahapan tersebut memiliki benang merah satu sama lain dan saling berkesinambungan. Dan apabila salah satunya tidak berhasil maka akan mempengaruhi hasil dari keseluruhan acara dan nama dan eksistensi lembaga menjadi taruhannya. Gabrielle Evaluasi special Penelitian ini Untuk mengetahui Peneliti menemukan Stephanie event Surabaya dilakukan dengan bahwa komunikasi bahwa proses Tandy fashion parade metode studi kasus merupakan hal yang komunikasi antara Tahun 2012 2012 yang dan menggunakan sangat penting dalam panitia diselenggarakan teknik wawancara. pelaksanaan suatu penyelenggara oleh Tunjungan Responden dengan peserta event, hal tersebut 9 Nama Peneliti Judul Plaza Surabaya Donald Getz, Hallmark Bo Svensson, Robert Metode Tujuan Hasil Penelitian ditanyakan empat merupakan salah satu kompetisi dari mulai pertanyaan yang pengaruh berkaitan dengan keberhasilan sebuah pelaksanaan event SWOT hosting event. pra-event, saat hingga event Olimpiade. berakhir telah Tanggapan berjalan dengan terkumpul cukup lancar. Namun ditranskrip dan masih ada beberapa dianalisis hal detail yang menggunakan kurang diperhatikan konten analisis. oleh panitia. Kualitatif Untuk mengetahui Hasi dari penelitian Events: bagaimana ini yakni evaluasi Definition, mengevaluasi sebuah event dapat Peterssen, and Goals, and keberhasilan sebuah ditentukan dari goal Andres Planning event berdasarkan Gunnerval, Process konsep perencanaan awal proses 2012 event. yang ditentukan pada perencanaan event. Dengan mengetahui benar detail dari sebuah perencanaan event mulai dari konsep, tujuan, dan goal, maka akan membentuk sebuah design event yang dapat dievaluasi dengan tepat. Donald Getz, The Nature and 2010 Analisis Pustaka Untuk memahami Unsur-unsur dalam Scope of Festival dan menciptakan penelitian ini adalah Studies pengetahuan tentang pendahulu untuk 10 Nama Peneliti Judul Metode Tujuan Hasil Penelitian peristiwa bahwa menghadiri festival , tempat-tempat yang perencanaan dan direncanakan manajemen , hasil , pengalaman festival penciptaan dan makna sebagai pengetahuan , fenomena inti studi kebijakan , dan pola festival. dan proses temporal dan spasial. Meskipun terbatas pada festival , proses ini juga akan membantu mengembangkan studi event umum , karena banyak konsep dan tema penelitian bersama. Festival merupakan sub - bidang yang penting dalam studi acara, dan kepentingan tertentu untuk ulama dalam berbagai disiplin ilmu karena universalitas pesta dan popularitas pengalaman festival . Manajemen acara telah muncul sebagai quasi - profesi dan bidang yang 11 Nama Peneliti Judul Metode Tujuan Hasil Penelitian berkembang pesat studi di universitas di seluruh dunia. 2.2 Landasan Konseptual 2.2.1 Komunikasi Di dalam kehidupan sehari-hari kita, tidak terlepas dari ruang lingkup komunikasi. Karena manusia sebagai makhluk sosial, maka komunikasi merupakan hal yang paling penting dalam hidup kita untuk dapat bersosialisasi dan berintraksi dengan orang lain baik antar individu maupun kelompok. Setiap ahli komunikasi memiliki definisi yang berbeda-beda mengenai komunikasi. Hal tersebut dikarenakan setiap ahli komunikasi memiliki penilaian yang berbeda dalam menyatakan konsep komunikasi. Menurut Anderson , yang dikutip dalam buku Teori Komunikasi (Senjaya, 2007), komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa memahami dan dipahami oleh orang lain. Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. Terminologi komunikasi berasal dari bahasa latin yakni Communico yang artinya membagi, dan Communis yang berarti membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih (Cangara, 2010). Jadi yang dimaksud dalam pernyataan tersebut adalah komunikasi merupakan sarana untuk berbagi atau membangun sebuah hubungan antara dua orang atau lebih. Miller menyatakan bahwa komunikasi merupakan informasi yang disampaikan dari suatu tempat ke tempat lain (Ardianto, 2007). Menurut Carl I. Hovland dalam buku Ilmu Komunikasi (Effendy, 2011) menyatakan bahwa komunikasi merupakan proses yang dilakukan oleh seseorang untuk menyampaikan rangsangan yang 12 berupa pesan, yang biasanya berupa lambang-lambang verbal untuk mempengaruhi perilaku orang lain sebagai penerima pesan. Menurut Everett M. Roges (Mulyana, 2008), komunikasi merupakan proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah perilaku mereka. Dari definisi di atas disimpulkan bahwa komunikasi merupakan interaksi sosial yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, yang berperan sebagai pengirim (sender) dan penerima (receiver) pesan, yang bertujuan untuk menyampaikan rangsangan berupa pesan dan dapat mengubah perilaku seseorang, pesan yang disampaikan tidak hanya dalam bentuk verbal. Dalam peroses pelaksanaan suatu event diperlukan komunikasi yang baik untuk menyampaikan informasi, karena komunikasi merupakan hal yang utama bagi keberhasilan suatu event, apabila komuikasi tersampaikan dengan baik, tugas dapat dijalankan dengan baik juga, hal ini dapat membantu menghindari atau mengurangi kendala-kendala yang mugkin terjadi dalam sebuah event. 2.2.2 Komunikasi Organisasi Evert M. Rogers dan Rekha Agarwala Rogers dalam bukunya Communication in Organization menyatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan suatu sistem yang mapan dari individu-individu yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama, melalui tatanan jenjang kepangkatan dan pembagian tugas. Organisasi juga dipandang sebagai suatu struktur yang menjalankan proses pencapaian tujuan yang teratur dimana operasi dan interaksi di antara individu yang satu dengan yang lainnya berjalan secara harmonis, dinamis, dan pasti (Effendy, 2011). Komunikasi organisasi merupakan arus pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi (Muhammad, 2009). Menurut Katz dan Kahn organisasi adalah sebagai suatu sistem terbuka yang menerima energi dari lingkungannya dan mengubah energi ini menjadi produk atau servis dari sistem dan mengeluarkan 13 produk atau servis ini kepada lingkungan. Menurut Mulyana (Mulyana, 2007) Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bisa bersifat formal maupun informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Oleh karena itu, organisasi dapat diartikan sebagai kelompok dari berbagai kelompok. Komunikasi organisasi sering melibatkan komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi dan ada kalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi kebawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi, seperti komunikasi antarsejawat, juga termasuk selentingan dan gossip. Beberapa fungsi komunikasi (Senjaya, 2007), yaitu: 1. Fungsi Informatif Organisasi dinyatakan sebagai suatu sistem proses informasi. Yang berarti, seluruh anggota di dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak dan baik serta tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Informasi diperlukan sebagai arahan oleh semua anggota organisasi yang memiliki kedudukan yang berbeda dalam suatu organisasi. Anggota organisasi dalam tatanan manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi atau untuk mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi, sedangkan bawahan dan karyawan menggunakan informasi sebagai arahan untuk melaksanakan pekerjaannya. 2. Fungsi Regulatif Fungsi regulatif berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang mempengaruhi fungsi regulatif: a. Atasan dalam tatanan manajemen, yaitu mereka yang 14 memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka juga memiliki kewenangan untuk memberi instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada tingkatan atas agar perintah-perintah yang diberikan dilaksanakan sebagaimana mestinya. b. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Yang artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan apa yang boleh atau tidak boleh dikerjakan. 3. Fungsi Persuasif Fungsi persuasif ini berhubungan dengan kekuasaan dan kewenangan, dimana dalam mengatur suatu organisasi kekuasaan dan kewenangan tidak akan membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Maka dari itu banyak pimpinan yang lebih memilih untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah, karena pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibandingkan dengan pemimpin yang sering menggunakan kekuasaan dan kewenangannya. 4. Fungsi Integratif Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Terdapat dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: a. Saluran komunikasi formal, seperti penerbitan khusus dalam organisasi. Misalnya: news letter, bulletin, annual report. b. Saluran komunikasi informal, seperti perbincangan atau percakapan antar pribadi pada masa istirahat, kegiatan darmawisata, briefing, dll). 15 Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi merupakan proses pertukaran informasi melalui tatanan atau struktur yang ada untuk mencapai suatu tujuan bersama. Di dalam pelaksanaan event, komunikasi organisasi merupakan hal yang sangat penting yang dapat mempengaruhi kinerja setiap pekerja. Dengan terjadinya komunikasi organisasi yang efektif dalam melaksanakan event, maka event juga dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. 2.2.3 Public Relations Public Relations adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi, membantu mendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi perubahan organisasi. Para praktisi Public Relations berkomunikasi dengan semua masyarakat internal dan eksternal yang relevan untuk mengembangkan hubungan yang positif serta menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan masyarakat. (Lattimore, 2010) Definisi Public Relations dikemukakan oleh The Institute of Public Relations, adalah upaya yang direncanakan dan dipertahankan kelangsungannya untuk membangun dan menjaga itikad baik dan saling pengertian di antara sebuah perusahaan dan komunitasnya. Public relations merupakan aktivitas yang terencana luas melalui berbagai acara atau event. Public relations dapat diaplikasikan dengan menggunakan berbagai sarana, seperti publisitas, events, lobbying, sponsorship, periklanan perusahaan (Machfoedz, 2010). Berdasarkan definisi di atas, Public Relations merupakan bentuk komunikasi dua arah dari suatu organisasi kepada khalayak luas baik dalam bentuk verbal ataupun non verbal dimana bentuk komunikasi ini digunakan untuk menjaga citra baik perusahaan dimata publik. Disamping itu, Public Relations mempunyai peran yang sangat besar untuk fungsi internal maupu eksternal dalam sebuah perusahaan 16 ataupun organisasi 2.2.4 RPAE (Research, Planning, Action, Evaluation) M. Cutlip & Allen H center (Cutlip, 2009) menyatakan program kerja Public Relations melalui 4 tahapan proses, yaitu : a. Research Pada tahap ini PRO mempelajari opini, sikap, dan reaksi publik terkait dengan kebijakan atau produk organisasi. Dalam tahap ini ditetapkan suatu fakta dan informasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi. b. Planning Memberikan sikap, opini, ide dan reaksi yang berkaitan dengan kebijaksanaan. Pada tahap ini dilakukan pula penetapan program, kerja organisasi yang sejalan dengan kepentingan atau keinginan-keinginan pihak yang berkepentingan. c. Action Dalam tahap ini PRO menjelaskan sekaligus menafsirkan informasi mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan, diharapkan bisa mempengaruhi pihak-pihak tertentu yang berpotensi mendukung program organisasi. d. Evaluation Tahap terakhir yaitu, melakukan penilaian terhadap program dan hasil kerja keras aktivitas Public Relations. 2.2.5 Event Any Noor (Noor, 2009) menyatakan bahwa event merupakan suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara individu atau kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi dan agama yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggarakan pada waktu tertentu. 17 Event diadakan dengan tujuan untuk mendatangkan pengunjung yang jumlahnya mencapai target yang diharapkan atau bahkan melebihi target yang telah ditetapkan. Karena jumlah pengunjung yang hadir memenuhi atau melebihi target adalah salah satu nilai dari kesuksesan sebuah event. Menurut O'Toole dan Mikolaitis, event merupakan sebagian dari fungsi pemasaran dan diselenggarakan untuk mencapai tujuan perusahaan. (O’Toole, 2007). Event merupakan suatu pameran, pertunjukan atau festival, dengan adanya pengunjung atau peserta dan juga penyelenggara sebagai partisipan. Dalam arti luas, event merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau organisasi dengan mengundang atau menarik orang atau partisipan untuk datang ke suatu tempat agar mereka dapat memperoleh informasi dan pengalaman serta adanya berbagai tujuan lainnya yang diharapkan oleh penyelenggara. (Kennedy, 2009). Tujuan diadakan sebuah event menurut Tom Duncan (Pudjiastuti, 2010) : a. Mempengaruhi target khalayak b. Mengasosiasikan sebuah merek dengan suatu kegiatan, gaya hidup, maupun individu tertentu c. Menjangkau target khalayak yang lebih luas d. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap merek, produk, maupun perusahaan e. Mempublikasikan atau mempromosikan sebuah merek, produk, maupun perusahaan yang nantinya bisa meningkatkan pengetahuan khalayak. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, disimpulkan bahwa event merupakan suatu kegiatan atau acara yang dilaksanakan oleh suatu organisasi atau perusahaan yang telah direncakan sebaik mungkin untuk dilaksanakan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu dengan berbagai tema ataupun konsep untuk menarik atau mengundang khalayak agar ikut terlibat di dalam kegiatan atau acara, karena keberhasilan event juga dapat dinilai melalui jumlah atau target 18 khalayak yang ikut dalam acara. 2.2.5.1 Tujuan dan Fungsi Event Menurut Ruslan (Ruslan, 2010), tujuan diadakannya sebuah event, yaitu: 1. Awareness, untuk mningkatkan pengethuan khalayak terhadap perusahaan. 2. Memperoleh publikasi yang positif melalui komunikasi timbal balik. 3. Memnunjukkan niat baik dari perusahaan atau produk yang diwakilinya sekaligus memberikan citra positif pada masyarakat sebagai publikasi sasarannya. 4. Mempertahankan penerimaan masyarakat. 5. Memperoleh rekanan baru melalui event yang dirancang secara menarik dan kreatif. Berikut, merupakan fungsi sebuah event (Ruslan, 2010): 1. Memberikan informasi secara langsung dan mendapatkan timbal balik yang positif dari publiknya. 2. Menjadi media publikasi sekaligus mendapatkan publikasi sehingga pada akhirnya publik sebagai target sasaran akan memperoleh pengenalan, pengetahuan, dan pengartian mendalam. 3. Dari event juga diharapkan tercipta citra positif perusahaan atau produk yang diwakilinya. 2.2.5.2 Elemen Event Dalam buku Event Organizing (Natoradjo, 2011), Hoyle menyatakan lima elemen yang berguna untuk merancang desain event juga mengembangkan strategi komunikasi pemasaran event. 1. Why – Mengapa Latar belakang atau selenggarakannya event ini. alasan mengapa di 19 2. Who – Siapa Siapa saja yang terlibat dalam event ini? Siapa yang diharapkan untuk hadir dalam acara ini. 3. When – Kapan Kapan waktu penyelenggaraan event ini ? 4. Where – Di mana Di mana tempat atau lokasi pelaksanaan event dari segala pertimbangan megenai lokasi yang baik dan cocok untuk dilaksanakannya event tersebut. 5. What – Apa Jenis acara seperti apa yang akan diselenggarakan. Pudjiastuti juga dalam bukunya Special Event (Pudjiastuti, 2010) juga menjabarkan elemen 5W utuk merancang sebuah event, sebagai berikut : 1. Elemen Who Menjawab pertanyaan khalayak sasaran, kebutuhan, karakteristik, dan siapa saja yang turut mengambil bagian dalam event. 2. Elemen Why Menjawab tujuan yang ingin dicapai dari event 3. Elemen When Menjawab seputar waktu pelaksaan yang tepat dan berapa lama durasi event 4. Elemen Where Menjawab seputar tempat dan lokasi yang strategis untuk mengadakan acara. 5. Elemen What Menjawab seputar bentuk event yang ingin diselenggarakan dan apakah sesuai dengan sumber daya yang tersedia. Elemen-elemen ini sangat dibutuhkan untuk pertimbangan membuat konsep event. Elemen 5W ini juga dapat membantu penyelenggara atau panitia dalam 20 menentukan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan, untuk siapa kegiatan ini dilaksakan, dan juga menentukan lokasi yang dianggap cukup strategis untuk melaksanakan event. 2.2.5.3 Jenis Event Ruslan dalam buku Event Organizing (Natoradjo, 2011) mengelompokkan event dalam tiga golongan, yaitu: 1. Calendar event Jenis event ini terdiri dari acara reguler yang diadakan pada hari dan tanggal tertentu secara periodik setiap tahunnya. 2. Momentum event Merupakan event yang sifatnya khusus dan dilaksanakan pada momen-momen tertentu di luar acara rutin. 3. Special event Special event adalah acara khusus yang dianggap istimewa. Terdiri atas tiga jenis: a. Acara peresmian, seperti: soft-opening, grandopening, merger, dsb. b. Acara peringatan, seperti ulang tahun perusahaan. c. Acara yang bersifat komersial (peluncuran produk baru), dan nonkomersial (CSR). Event workshop menggambar dan lomba mewarnai ini termasuk dalam annual event atau calendar event,karena merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Indovision setiap tahunnya dengan tema dan konsep yang berbeda. 2.2.5.4 Proses Produksi Event Tahap produksi sebuah event sama halnya juga dengan tahap produksi sebuah program acara televisi. 21 Menurut Fred Wibowo dalam bukunya Teknik Produksi Program Televisi, tahap produksi terdiri dari 3 bagian yang biasanya disebut sebagai standar operation system (SOP) (Wibowo,2009) : 1. Pra-produksi (Planning) 2. Tahap produksi (pelaksanaan) 3. Tahap Pasca-produksi (evaluasi) 1. Tahap Pra-produksi (Planning) Tahap ini merupakan tahap awal yang sangat penting dalam pembuatan sebuah event, yang terdiri atas 3 bagian : a. Ide Pada tahap pra-produksi, penemuan ide atau gagasan merupakan tahap awal dari pelaksanaan suatu event, ide yang muncul akan dikembangkan dalam suatu konsep yang kreatif. b. Perencanaan Dalam melaksanakan suatu event diperluka perencanaan yang matang. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini seperti membuat proposal dan budgeting yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan, kemudian pembuatan schedule, menentukan crew, dan melakukan pertemuan dengan pihak-pihak yang terkait baik internal maupun eksternal. c. Persiapan Pada tahap ini, pihak penyelenggara membuat list audience dan media yang yang akan hadir dalam acara tersebut, kemudian melakukan meeting untuk update persiapan event, dan juga membuat rundown acara. 2. Tahap Produksi (Pelaksanaan) 22 Tahap dimana kegiatan ini berlangsung atau berjalan. Pada tahap ini dimana kinerja penyelenggara dapat diperhatikan oleh semua pihak dari kelebihan hingga kekurangannya. Dalam kegiatan ini pada tahap produksi, yang pertama dilakukan adalah melakukan technical meeting agar semua crew yang bekerja dapat melakukan pekerjaan mereka masing-masing dengan baik sehingga semua berjalan sesuai dengan rencana awal, kemudian melakukan cross-check kembali agar tidak terjadi kesalahan ketika acaranya sedang berlangsung. Dalam sebuah event tidak luput dari kendala yang akan dihadapi, baik itu kendala kecil maupun besar. Apabila terjadi kendala pihak penyelenggara harus cepat tanggap dan segera mencari jalan keluar untuk pemecahan masalahnya. 3. Tahap Pasca-produksi (evaluasi) Ini merupakan tahap akhir dari proses produksi, dalam kegiatan ini tahap pasca produksi merupakan tahap penentuan apakah event tersebut berjalan dengan baik atau tidak sesuai dengan rencana awal atau tujuan tertentu, dan juga evaluasi yang dilakukan diperuntukan sebagai motivasi untuk penyelenggara agar dapat memperbaiki kesalahan dan dapat mengangkat ide yang lebih kreatif lagi untuk event berikutnya. 2.2.5.5 Evaluasi Event Terdapat 3 tahap dalam mengevaluasi event (Natoradjo, 2011): 1. Tahap persiapan Target khalayak yang tepat sangat diutamakan untuk mendukung dalam penyempurnaan evaluasi event. Hal ini dapat dipahami bahwa selain persiapan konsep yang sesuai dengan tujuan event, penentuan khalayak sasaran itu merupakan salah satu bagian terpenting dan selain hal tersebut, 23 faktor desain yang dikemas dan timeline yang sudah diatur sedemikan rupa sangat diperlukan dalam tahap persiapan untuk akhir penyempurnaan sebuah event. 2. Tahap pelaksanaan Tahap ini menyangkut evaluasi pada hari pelaksanaan event dan memastikan bahwa event tersebut apakah dapat berjalan dengan lancar di hari H. Adapun kekurangan yang terjadi pada saat pelaksanaan, hal tersebut dapat dideteksi secara langsung pembelajaran dan dengan dapat dianggap melakukan sebagai perbaikan di proses masa mendatang. 3. Tahap akhir Tahap ini merupakan tahap evaluasi pada akhir event yang menyangkut dampak atau hasil event. Evaluasi ini berupa penilaian mengenai seberapa jauh acara telah memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan serta harapan dari penyelenggara. Dapat disimpulakn bahwa, evaluasi event merupakan tahap penilaian terhadap suatu event yang bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam setiap tahapan pelaksanaan yang bertujuan sebagai proses pembelajaran dengan melakukan perbaikan di masa yang akan datang. 2.2.6 Teori Pengelolaan Kesan (Impression Management Theory) Mulyana (Mulyana, 2007) menyatakan bahwa, teori pengelolaan kesan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seorang individu dalam menciptakan kesan atau persepsi tertentu atas dirinya di hadapan khalayak. Goffman dalam bukunya The Presentation of Self in Everyday Life (Mulyana, 2006) menyatakan teori pengelolaan kesan merupakan cara individu atau kelompok menampilkan diri dan aktivitasnya kepada orang lain, cara memandu dan mengendalikan kesan yang 24 dibentuk orang lain terhadapnya dan segala hal yang mungkin atau tidak mungkin dilakukan untuk menopang pertujukannya di hadapan orang. Dalam pengelolaan kesan ini, orang seolah dituntut untuk melakukan ‘pertunjukan’ (performance) kepada orang lain atau dapat disebut dengan teori dramaturgi. Dramaturgi adalah bukan apa yang orang lain lakukan, apa yang ingin mereka lakukan, atau mengapa mereka melakukan, melainkan bagaimana cara mereka melakukannya (Mulyana, 2006). Dalam proses pengelolaan kesan, organisasi berusaha untuk menampilakan pertujukan tertentu untuk menimbulkan suatu kesan di benak masyarakat, dari pertunjukan itulah akan muncul suatu penilaian terhadap perusahaan atau organisasi. 25 2.3 Kerangka Pemikiran PT MNC Sky Vision Tbk (Indovision) Public Relations Pra-event Workshop Menggambar dan Lomba Mewarnai Satwa (RPAE) Pelaksanaan Pasca-event Impression Management Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran diatas menjelaskan secara singkat mengenai penelitian yang dilakukan, bahwa PT MNC Sky Vision (Indovision) memiliki sebuah departement yang dapat membantu perusahaan dalam menjalin hubungannya yang baik dengan masyarakat yaitu departement Public Relations, untuk menjalankan fungsi management itu, Public Relations membuat sebuah program acara atau event “workshop menggambar dan lomba mewarnai satwa” dengan tujuan untuk mendapatkan kesan positif dari masyarakat (impression management). Penelitian ini menyangkut praproduksi, pelaksanaan, serta pasca-produksi event (evaluasi event). 26