7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

advertisement
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi maupun perbandingan dalam
upaya memperoleh arah dan kerangka berpikir. Dalam penelitian ini menggunakan 2
jurnal internasional dan 3 jurnal internasional. Berikut ini adalah penelitian
sebelumnya yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Judul
Metode
Tujuan
Hasil Penelitian
Lidia Wati
Peranan Event
metode kuantitatif untuk mengetahui
Evelina, Mia
Marketing
dengan
peranan kegiatan
Angeline, dan Universitas
menggunakan
event marketing open Open House
Damianus
Terhadap
kuesioner dan
house yang
terhadap harapan
Cosmas
Harapan Kualitas metode kualitatif
dilakukan Binus
kualitas jasa calon
Bambang
Jasa Calon
University terhadap
mahasiswa Binus
Tahun 2013
Mahasiswa Binus pendukung dengan harapan kualitas jasa University kurang
sebagai data
University (Studi menggunakan
Peranan kegiatan
Event marketing
calon mahasiswa dan signifikan, serta
Kasus Pada
wawancara kepada mengetahui kegiatan hambatan yang
Event Open
divisi marketing
serta hambatan yang dialami masih
House Binus
Binus University.
dialami dalam
University)
pelaksanaan open
Tahun 2013
house tersebut.
bersifat teknis.
Andra
Analisis Proses
Metode
Memperlajari tahap- Komunikasi dan
Ariawan
Produksi Off Air
penelitian
tahap pembuatan
Tahun 2011
International
kualitatif. Dalam event berskala
koordinasi
merupakan hal yang
Classic Car Show penelitian ini juga internasional.
sangat penting dalam
2011 “Classic
menggunakan
berinteraksi, dengan
For All, All For
metode
kata lain adalah
Claccic” oleh
pengumpulan data
komunikasi adalah
7
8
Nama Peneliti
Judul
Otoblitz (PT.
Metode
Tujuan
melalui
Hasil Penelitian
proses penyampaian
Wahana Adireksa wawancara,
informasi dari
Wiraswasta)
observasi atau
komunikator
pengamatan dan
(pengirim) kepada
penelaahan
komunikan
dokumentasi.
(penerima pesan).
Tahapan proses
produksi terdapat 3
tahap yaitu proses
pra produksi,
produksi dan pasca
produksi, dimana
ketiga tahapan
tersebut memiliki
benang merah satu
sama lain dan saling
berkesinambungan.
Dan apabila salah
satunya tidak
berhasil maka akan
mempengaruhi hasil
dari keseluruhan
acara dan nama dan
eksistensi lembaga
menjadi taruhannya.
Gabrielle
Evaluasi special
Penelitian ini
Untuk mengetahui
Peneliti menemukan
Stephanie
event Surabaya
dilakukan dengan
bahwa komunikasi
bahwa proses
Tandy
fashion parade
metode studi kasus merupakan hal yang komunikasi antara
Tahun 2012
2012 yang
dan menggunakan sangat penting dalam panitia
diselenggarakan
teknik wawancara. pelaksanaan suatu
penyelenggara
oleh Tunjungan
Responden
dengan peserta
event, hal tersebut
9
Nama Peneliti
Judul
Plaza Surabaya
Donald Getz,
Hallmark
Bo Svensson,
Robert
Metode
Tujuan
Hasil Penelitian
ditanyakan empat
merupakan salah satu kompetisi dari mulai
pertanyaan yang
pengaruh
berkaitan dengan
keberhasilan sebuah pelaksanaan event
SWOT hosting
event.
pra-event, saat
hingga event
Olimpiade.
berakhir telah
Tanggapan
berjalan dengan
terkumpul
cukup lancar. Namun
ditranskrip dan
masih ada beberapa
dianalisis
hal detail yang
menggunakan
kurang diperhatikan
konten analisis.
oleh panitia.
Kualitatif
Untuk mengetahui
Hasi dari penelitian
Events:
bagaimana
ini yakni evaluasi
Definition,
mengevaluasi
sebuah event dapat
Peterssen, and Goals, and
keberhasilan sebuah ditentukan dari goal
Andres
Planning
event berdasarkan
Gunnerval,
Process
konsep perencanaan awal proses
2012
event.
yang ditentukan pada
perencanaan event.
Dengan mengetahui
benar detail dari
sebuah perencanaan
event mulai dari
konsep, tujuan, dan
goal, maka akan
membentuk sebuah
design event yang
dapat dievaluasi
dengan tepat.
Donald Getz,
The Nature and
2010
Analisis Pustaka
Untuk memahami
Unsur-unsur dalam
Scope of Festival
dan menciptakan
penelitian ini adalah
Studies
pengetahuan tentang pendahulu untuk
10
Nama Peneliti
Judul
Metode
Tujuan
Hasil Penelitian
peristiwa bahwa
menghadiri festival ,
tempat-tempat yang
perencanaan dan
direncanakan
manajemen , hasil ,
pengalaman festival
penciptaan
dan makna sebagai
pengetahuan ,
fenomena inti studi
kebijakan , dan pola
festival.
dan proses temporal
dan spasial.
Meskipun terbatas
pada festival , proses
ini juga akan
membantu
mengembangkan
studi event umum ,
karena banyak
konsep dan tema
penelitian bersama.
Festival merupakan
sub - bidang yang
penting dalam studi
acara, dan
kepentingan tertentu
untuk ulama dalam
berbagai disiplin
ilmu karena
universalitas pesta
dan popularitas
pengalaman festival .
Manajemen acara
telah muncul sebagai
quasi - profesi dan
bidang yang
11
Nama Peneliti
Judul
Metode
Tujuan
Hasil Penelitian
berkembang pesat
studi di universitas di
seluruh dunia.
2.2
Landasan Konseptual
2.2.1 Komunikasi
Di dalam kehidupan sehari-hari kita, tidak terlepas dari ruang
lingkup komunikasi. Karena manusia sebagai makhluk sosial, maka
komunikasi merupakan hal yang paling penting dalam hidup kita
untuk dapat bersosialisasi dan berintraksi dengan orang lain baik antar
individu maupun kelompok.
Setiap ahli komunikasi memiliki definisi yang berbeda-beda
mengenai
komunikasi.
Hal
tersebut
dikarenakan
setiap
ahli
komunikasi memiliki penilaian yang berbeda dalam menyatakan
konsep komunikasi.
Menurut Anderson , yang dikutip dalam buku Teori
Komunikasi (Senjaya, 2007), komunikasi adalah suatu proses dengan
mana kita bisa memahami dan dipahami oleh orang lain. Komunikasi
merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai
dengan situasi yang berlaku.
Terminologi komunikasi berasal dari bahasa latin yakni
Communico yang artinya membagi, dan Communis yang berarti
membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih (Cangara,
2010). Jadi yang dimaksud dalam pernyataan tersebut adalah
komunikasi merupakan sarana untuk berbagi atau membangun sebuah
hubungan antara dua orang atau lebih.
Miller menyatakan bahwa komunikasi merupakan informasi
yang disampaikan dari suatu tempat ke tempat lain (Ardianto, 2007).
Menurut Carl I. Hovland dalam buku Ilmu Komunikasi (Effendy,
2011) menyatakan bahwa komunikasi merupakan proses yang
dilakukan oleh seseorang untuk menyampaikan rangsangan yang
12
berupa pesan, yang biasanya berupa lambang-lambang verbal untuk
mempengaruhi perilaku orang lain sebagai penerima pesan.
Menurut Everett M. Roges (Mulyana, 2008), komunikasi
merupakan proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu
penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah perilaku
mereka.
Dari
definisi
di
atas
disimpulkan
bahwa
komunikasi
merupakan interaksi sosial yang dilakukan oleh dua orang atau lebih,
yang berperan sebagai pengirim (sender) dan penerima (receiver)
pesan, yang bertujuan untuk menyampaikan rangsangan berupa pesan
dan dapat mengubah perilaku seseorang, pesan yang disampaikan
tidak hanya dalam bentuk verbal.
Dalam peroses pelaksanaan suatu event diperlukan komunikasi
yang baik untuk menyampaikan informasi, karena komunikasi
merupakan hal yang utama bagi keberhasilan suatu event, apabila
komuikasi tersampaikan dengan baik, tugas dapat dijalankan dengan
baik juga, hal ini dapat membantu menghindari atau mengurangi
kendala-kendala yang mugkin terjadi dalam sebuah event.
2.2.2 Komunikasi Organisasi
Evert M. Rogers dan Rekha Agarwala Rogers dalam bukunya
Communication in Organization menyatakan bahwa komunikasi
organisasi merupakan suatu sistem yang mapan dari individu-individu
yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama, melalui
tatanan jenjang kepangkatan dan pembagian tugas. Organisasi juga
dipandang sebagai suatu struktur yang menjalankan proses pencapaian
tujuan yang teratur dimana operasi dan interaksi di antara individu
yang satu dengan yang lainnya berjalan secara harmonis, dinamis, dan
pasti (Effendy, 2011).
Komunikasi organisasi merupakan arus pertukaran informasi
dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi (Muhammad, 2009).
Menurut Katz dan Kahn organisasi adalah sebagai suatu sistem
terbuka yang menerima energi dari lingkungannya dan mengubah
energi ini menjadi produk atau servis dari sistem dan mengeluarkan
13
produk atau servis ini kepada lingkungan.
Menurut Mulyana (Mulyana, 2007) Komunikasi organisasi
(organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bisa
bersifat formal maupun informal, dan berlangsung dalam jaringan
yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Oleh karena itu,
organisasi dapat diartikan sebagai kelompok dari berbagai kelompok.
Komunikasi organisasi sering melibatkan komunikasi intrapribadi,
komunikasi antarpribadi dan ada kalanya juga komunikasi publik.
Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi,
yakni komunikasi kebawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi
horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada
struktur organisasi, seperti komunikasi antarsejawat, juga termasuk
selentingan dan gossip.
Beberapa fungsi komunikasi (Senjaya, 2007), yaitu:
1. Fungsi Informatif
Organisasi dinyatakan sebagai suatu sistem proses
informasi. Yang berarti, seluruh anggota di dalam suatu
organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih
banyak dan baik serta tepat waktu. Informasi yang didapat
memungkinkan setiap anggota
organisasi melaksanakan
pekerjaannya secara lebih pasti. Informasi diperlukan sebagai
arahan oleh semua anggota organisasi yang memiliki
kedudukan yang berbeda dalam suatu organisasi. Anggota
organisasi dalam tatanan manajemen membutuhkan informasi
untuk membuat suatu kebijakan organisasi atau untuk
mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi, sedangkan
bawahan dan karyawan menggunakan informasi sebagai
arahan untuk melaksanakan pekerjaannya.
2. Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif berkaitan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang
mempengaruhi fungsi regulatif:
a. Atasan dalam tatanan manajemen, yaitu mereka yang
14
memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua
informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka
juga memiliki kewenangan untuk memberi instruksi
atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi
kemungkinan mereka ditempatkan pada tingkatan atas
agar perintah-perintah yang diberikan dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
b. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada
dasarnya
berorientasi pada
kerja. Yang artinya,
bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang
pekerjaan apa yang boleh atau tidak boleh dikerjakan.
3. Fungsi Persuasif
Fungsi persuasif ini berhubungan dengan kekuasaan
dan kewenangan, dimana dalam mengatur suatu organisasi
kekuasaan dan kewenangan tidak akan membawa hasil sesuai
dengan yang diharapkan. Maka dari itu banyak pimpinan yang
lebih memilih untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah, karena pekerjaan yang dilakukan secara
sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang
lebih besar dibandingkan dengan pemimpin yang sering
menggunakan kekuasaan dan kewenangannya.
4. Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan agar dapat melakukan pekerjaan
dengan baik. Terdapat dua saluran komunikasi yang dapat
mewujudkan hal tersebut, yaitu:
a. Saluran komunikasi formal, seperti penerbitan khusus
dalam organisasi. Misalnya: news letter, bulletin,
annual report.
b. Saluran komunikasi informal, seperti perbincangan atau
percakapan antar pribadi pada masa istirahat, kegiatan
darmawisata, briefing, dll).
15
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa komunikasi organisasi merupakan proses
pertukaran informasi melalui tatanan atau struktur yang ada
untuk mencapai suatu tujuan bersama. Di dalam pelaksanaan
event, komunikasi organisasi merupakan hal yang sangat
penting yang dapat mempengaruhi kinerja setiap pekerja.
Dengan terjadinya komunikasi organisasi yang efektif dalam
melaksanakan event, maka event juga dapat berjalan dengan
baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
2.2.3 Public Relations
Public Relations adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan
manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi,
membantu mendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi perubahan
organisasi. Para praktisi Public Relations berkomunikasi dengan
semua masyarakat internal dan eksternal yang relevan untuk
mengembangkan hubungan yang positif serta menciptakan konsistensi
antara tujuan organisasi dengan harapan masyarakat. (Lattimore,
2010)
Definisi Public Relations dikemukakan oleh The Institute of
Public Relations, adalah upaya yang direncanakan dan dipertahankan
kelangsungannya untuk membangun dan menjaga itikad baik dan
saling pengertian di antara sebuah perusahaan dan komunitasnya.
Public relations merupakan aktivitas yang terencana luas melalui
berbagai acara atau event. Public relations dapat diaplikasikan dengan
menggunakan berbagai sarana, seperti publisitas, events, lobbying,
sponsorship, periklanan perusahaan (Machfoedz, 2010).
Berdasarkan definisi di atas, Public Relations merupakan
bentuk komunikasi dua arah dari suatu organisasi kepada khalayak
luas baik dalam bentuk verbal ataupun non verbal dimana bentuk
komunikasi ini digunakan untuk menjaga citra baik perusahaan dimata
publik.
Disamping itu, Public Relations mempunyai peran yang sangat
besar untuk fungsi internal maupu eksternal dalam sebuah perusahaan
16
ataupun organisasi
2.2.4 RPAE (Research, Planning, Action, Evaluation)
M. Cutlip & Allen H center (Cutlip, 2009) menyatakan
program kerja Public Relations melalui 4 tahapan proses, yaitu :
a. Research
Pada tahap ini PRO mempelajari opini, sikap, dan
reaksi publik terkait dengan kebijakan atau produk organisasi.
Dalam tahap ini ditetapkan suatu fakta dan informasi yang
berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi.
b. Planning
Memberikan sikap, opini, ide dan reaksi yang berkaitan
dengan kebijaksanaan. Pada tahap ini dilakukan pula
penetapan program, kerja organisasi yang sejalan dengan
kepentingan
atau
keinginan-keinginan
pihak
yang
berkepentingan.
c. Action
Dalam
tahap
ini
PRO
menjelaskan
sekaligus
menafsirkan informasi mengenai langkah-langkah yang akan
dilakukan, diharapkan bisa mempengaruhi pihak-pihak tertentu
yang berpotensi mendukung program organisasi.
d. Evaluation
Tahap terakhir yaitu, melakukan penilaian terhadap
program dan hasil kerja keras aktivitas Public Relations.
2.2.5 Event
Any Noor (Noor, 2009) menyatakan bahwa event merupakan
suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal
penting sepanjang hidup manusia baik secara individu atau kelompok
yang terikat secara adat, budaya, tradisi dan agama yang
diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan
masyarakat yang diselenggarakan pada waktu tertentu.
17
Event
diadakan
dengan
tujuan
untuk
mendatangkan
pengunjung yang jumlahnya mencapai target yang diharapkan atau
bahkan melebihi target yang telah ditetapkan. Karena jumlah
pengunjung yang hadir memenuhi atau melebihi target adalah salah
satu nilai dari kesuksesan sebuah event.
Menurut O'Toole dan Mikolaitis, event merupakan sebagian
dari fungsi pemasaran dan diselenggarakan untuk mencapai tujuan
perusahaan. (O’Toole, 2007).
Event merupakan suatu pameran, pertunjukan atau festival,
dengan adanya pengunjung atau peserta dan juga penyelenggara
sebagai partisipan. Dalam arti luas, event merupakan kegiatan yang
dilakukan
oleh
sebuah
perusahaan
atau
organisasi
dengan
mengundang atau menarik orang atau partisipan untuk datang ke suatu
tempat agar mereka dapat memperoleh informasi dan pengalaman
serta adanya berbagai tujuan lainnya yang diharapkan oleh
penyelenggara. (Kennedy, 2009).
Tujuan diadakan sebuah event menurut Tom Duncan
(Pudjiastuti, 2010) :
a. Mempengaruhi target khalayak
b. Mengasosiasikan sebuah merek dengan suatu kegiatan,
gaya hidup, maupun individu tertentu
c. Menjangkau target khalayak yang lebih luas
d. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap merek,
produk, maupun perusahaan
e. Mempublikasikan atau mempromosikan sebuah merek,
produk,
maupun
perusahaan
yang
nantinya
bisa
meningkatkan pengetahuan khalayak.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, disimpulkan
bahwa event merupakan suatu kegiatan atau acara yang dilaksanakan
oleh suatu organisasi atau perusahaan yang telah direncakan sebaik
mungkin untuk dilaksanakan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu
dengan berbagai tema ataupun konsep untuk menarik atau
mengundang khalayak agar ikut terlibat di dalam kegiatan atau acara,
karena keberhasilan event juga dapat dinilai melalui jumlah atau target
18
khalayak yang ikut dalam acara.
2.2.5.1 Tujuan dan Fungsi Event
Menurut Ruslan (Ruslan, 2010), tujuan diadakannya
sebuah event, yaitu:
1. Awareness,
untuk
mningkatkan
pengethuan
khalayak
terhadap perusahaan.
2. Memperoleh publikasi yang positif melalui komunikasi
timbal balik.
3. Memnunjukkan niat baik dari perusahaan atau produk yang
diwakilinya
sekaligus
memberikan
citra
positif
pada
masyarakat sebagai publikasi sasarannya.
4. Mempertahankan penerimaan masyarakat.
5. Memperoleh rekanan baru melalui event yang dirancang
secara menarik dan kreatif.
Berikut, merupakan fungsi sebuah event (Ruslan, 2010):
1. Memberikan informasi secara langsung dan mendapatkan
timbal balik yang positif dari publiknya.
2. Menjadi media publikasi sekaligus mendapatkan publikasi
sehingga pada akhirnya publik sebagai target sasaran akan
memperoleh
pengenalan,
pengetahuan,
dan
pengartian
mendalam.
3. Dari event juga diharapkan tercipta citra positif perusahaan
atau produk yang diwakilinya.
2.2.5.2 Elemen Event
Dalam buku Event Organizing (Natoradjo, 2011),
Hoyle
menyatakan
lima
elemen
yang
berguna
untuk
merancang desain event juga mengembangkan strategi
komunikasi pemasaran event.
1. Why – Mengapa
Latar
belakang
atau
selenggarakannya event ini.
alasan
mengapa
di
19
2. Who – Siapa
Siapa saja yang terlibat dalam event ini? Siapa yang
diharapkan untuk hadir dalam acara ini.
3. When – Kapan
Kapan waktu penyelenggaraan event ini ?
4. Where – Di mana
Di mana tempat atau lokasi pelaksanaan event dari
segala pertimbangan megenai lokasi yang baik dan
cocok untuk dilaksanakannya event tersebut.
5. What – Apa
Jenis acara seperti apa yang akan diselenggarakan.
Pudjiastuti
juga
dalam
bukunya
Special
Event
(Pudjiastuti, 2010) juga menjabarkan elemen 5W utuk
merancang sebuah event, sebagai berikut :
1. Elemen Who
Menjawab pertanyaan
khalayak sasaran, kebutuhan,
karakteristik, dan siapa saja yang turut mengambil
bagian dalam event.
2. Elemen Why
Menjawab tujuan yang ingin dicapai dari event
3. Elemen When
Menjawab seputar waktu pelaksaan yang tepat dan
berapa lama durasi event
4. Elemen Where
Menjawab seputar tempat dan lokasi yang strategis
untuk mengadakan acara.
5. Elemen What
Menjawab
seputar
bentuk
event
yang
ingin
diselenggarakan dan apakah sesuai dengan sumber daya
yang tersedia.
Elemen-elemen
ini
sangat
dibutuhkan
untuk
pertimbangan membuat konsep event. Elemen 5W ini juga
dapat
membantu
penyelenggara
atau
panitia
dalam
20
menentukan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan, untuk
siapa kegiatan ini dilaksakan, dan juga menentukan lokasi
yang dianggap cukup strategis untuk melaksanakan event.
2.2.5.3 Jenis Event
Ruslan dalam buku Event Organizing (Natoradjo, 2011)
mengelompokkan event dalam tiga golongan, yaitu:
1. Calendar event
Jenis event ini terdiri dari acara reguler yang diadakan
pada hari dan tanggal tertentu secara periodik setiap
tahunnya.
2. Momentum event
Merupakan
event
yang
sifatnya
khusus
dan
dilaksanakan pada momen-momen tertentu di luar acara
rutin.
3. Special event
Special event adalah acara khusus yang
dianggap
istimewa. Terdiri atas tiga jenis:
a. Acara peresmian, seperti: soft-opening, grandopening, merger, dsb.
b. Acara
peringatan,
seperti
ulang
tahun
perusahaan.
c. Acara yang bersifat komersial (peluncuran
produk baru), dan nonkomersial (CSR).
Event workshop menggambar dan lomba mewarnai ini
termasuk dalam annual event atau calendar event,karena
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Indovision setiap
tahunnya dengan tema dan konsep yang berbeda.
2.2.5.4 Proses Produksi Event
Tahap produksi sebuah event sama halnya juga dengan
tahap produksi sebuah program acara televisi.
21
Menurut Fred Wibowo dalam bukunya Teknik Produksi
Program Televisi, tahap produksi terdiri dari 3 bagian yang
biasanya disebut sebagai standar operation system (SOP)
(Wibowo,2009) :
1. Pra-produksi (Planning)
2. Tahap produksi (pelaksanaan)
3. Tahap Pasca-produksi (evaluasi)
1. Tahap Pra-produksi (Planning)
Tahap ini merupakan tahap awal yang sangat
penting dalam pembuatan sebuah event, yang terdiri
atas 3 bagian :
a. Ide
Pada tahap pra-produksi, penemuan ide atau
gagasan merupakan tahap awal dari pelaksanaan
suatu
event,
ide
yang
muncul
akan
dikembangkan dalam suatu konsep yang kreatif.
b. Perencanaan
Dalam melaksanakan suatu
event diperluka
perencanaan yang matang. Kegiatan yang
dilakukan pada tahap ini seperti membuat
proposal dan budgeting yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan kegiatan, kemudian pembuatan
schedule, menentukan crew, dan melakukan
pertemuan dengan pihak-pihak yang terkait baik
internal maupun eksternal.
c. Persiapan
Pada tahap ini, pihak penyelenggara membuat
list audience dan media yang yang akan hadir
dalam acara tersebut, kemudian melakukan
meeting untuk update persiapan event, dan juga
membuat rundown acara.
2. Tahap Produksi (Pelaksanaan)
22
Tahap dimana kegiatan ini berlangsung atau
berjalan. Pada tahap ini dimana kinerja penyelenggara
dapat diperhatikan oleh semua pihak dari kelebihan
hingga kekurangannya. Dalam kegiatan ini pada tahap
produksi, yang pertama dilakukan adalah melakukan
technical meeting agar semua crew yang bekerja dapat
melakukan pekerjaan mereka masing-masing dengan
baik sehingga semua berjalan sesuai dengan rencana
awal, kemudian melakukan cross-check kembali agar
tidak
terjadi
kesalahan
ketika
acaranya
sedang
berlangsung. Dalam sebuah event tidak luput dari
kendala yang akan dihadapi, baik itu kendala kecil
maupun
besar.
Apabila
terjadi
kendala
pihak
penyelenggara harus cepat tanggap dan segera mencari
jalan keluar untuk pemecahan masalahnya.
3. Tahap Pasca-produksi (evaluasi)
Ini merupakan tahap akhir dari proses produksi,
dalam kegiatan ini tahap pasca produksi merupakan
tahap penentuan apakah event tersebut berjalan dengan
baik atau tidak sesuai dengan rencana awal atau tujuan
tertentu, dan juga evaluasi yang dilakukan diperuntukan
sebagai motivasi untuk penyelenggara agar dapat
memperbaiki kesalahan dan dapat mengangkat ide yang
lebih kreatif lagi untuk event berikutnya.
2.2.5.5 Evaluasi Event
Terdapat 3 tahap dalam mengevaluasi event (Natoradjo, 2011):
1. Tahap persiapan
Target khalayak yang tepat sangat diutamakan untuk
mendukung dalam penyempurnaan evaluasi event. Hal ini
dapat dipahami bahwa selain persiapan konsep yang sesuai
dengan
tujuan event, penentuan khalayak sasaran itu
merupakan salah satu bagian terpenting dan selain hal tersebut,
23
faktor desain yang dikemas dan timeline yang sudah diatur
sedemikan rupa sangat diperlukan dalam tahap persiapan untuk
akhir penyempurnaan sebuah event.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap ini menyangkut evaluasi pada hari pelaksanaan
event dan memastikan bahwa event tersebut apakah dapat
berjalan dengan lancar di hari H. Adapun kekurangan yang
terjadi pada saat pelaksanaan, hal tersebut dapat dideteksi
secara
langsung
pembelajaran
dan
dengan
dapat
dianggap
melakukan
sebagai
perbaikan
di
proses
masa
mendatang.
3. Tahap akhir
Tahap ini merupakan tahap evaluasi pada akhir event
yang menyangkut dampak atau hasil event. Evaluasi ini berupa
penilaian mengenai seberapa jauh acara telah memberikan
kepuasan dan memenuhi kebutuhan serta harapan dari
penyelenggara.
Dapat disimpulakn bahwa, evaluasi event merupakan
tahap penilaian terhadap suatu event yang bertujuan untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam setiap tahapan
pelaksanaan yang bertujuan sebagai proses pembelajaran
dengan melakukan perbaikan di masa yang akan datang.
2.2.6 Teori Pengelolaan Kesan (Impression Management Theory)
Mulyana
(Mulyana,
2007)
menyatakan
bahwa,
teori
pengelolaan kesan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh
seorang individu dalam menciptakan kesan atau persepsi tertentu atas
dirinya di hadapan khalayak.
Goffman dalam bukunya The Presentation of Self in Everyday
Life (Mulyana, 2006) menyatakan teori pengelolaan kesan merupakan
cara individu atau kelompok menampilkan diri dan aktivitasnya
kepada orang lain, cara memandu dan mengendalikan kesan yang
24
dibentuk orang lain terhadapnya dan segala hal yang mungkin atau
tidak mungkin dilakukan untuk menopang pertujukannya di hadapan
orang.
Dalam pengelolaan kesan ini, orang seolah dituntut untuk
melakukan ‘pertunjukan’ (performance) kepada orang lain atau dapat
disebut dengan teori dramaturgi. Dramaturgi adalah bukan apa yang
orang lain lakukan, apa yang ingin mereka lakukan, atau mengapa
mereka melakukan, melainkan bagaimana cara mereka melakukannya
(Mulyana, 2006).
Dalam proses pengelolaan kesan, organisasi berusaha untuk
menampilakan pertujukan tertentu untuk menimbulkan suatu kesan di
benak masyarakat, dari pertunjukan itulah akan muncul suatu
penilaian terhadap perusahaan atau organisasi.
25
2.3
Kerangka Pemikiran
PT MNC Sky Vision Tbk
(Indovision)
Public Relations
Pra-event
Workshop Menggambar
dan Lomba Mewarnai
Satwa
(RPAE)
Pelaksanaan
Pasca-event
Impression
Management
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran diatas menjelaskan secara singkat mengenai
penelitian yang dilakukan, bahwa PT MNC Sky Vision (Indovision) memiliki
sebuah departement yang dapat membantu perusahaan dalam menjalin
hubungannya yang baik dengan masyarakat yaitu departement Public
Relations, untuk menjalankan fungsi management itu, Public Relations
membuat sebuah program acara atau event “workshop menggambar dan
lomba mewarnai satwa” dengan tujuan untuk mendapatkan kesan positif dari
masyarakat (impression management). Penelitian ini menyangkut praproduksi, pelaksanaan, serta pasca-produksi event (evaluasi event).
26
Download