KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL GedungManggalaWanabakti, Blok 1 Lantai 1 JalanGatotSubroto, Jakarta 10270 Telepon : 021-5705099, 5730118-9 Faximile 5710484 SIARAN PERS Nomor : S. 84 /PHM-1/2016 Peran Serta Masyarakat dan Investasi Swasta dalam Upaya Pengendalain Perubahan Iklim Jakarta, Biro Humas Kementerian LHK, 3 Februari 2016. Festival Iklim hari ketiga semakin meriah dengan berbagai pembicara dan topik yang menarik. Festival Iklim yang dilaksanakan sejak tanggal 1 s/d 4 Februari 2016 di Jakarta Convention Center bertajuk “<2°C Untuk Kesejahteraan Rakyat dan Generasi Mendatang”. Festival Iklim ini terlaksana atas kerjasama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Pemerintah Kerajaan Norwegia dan UNDP Indonesia. Dalam seminar ‘Sustainable Landscape for SustainableDevelopment and Addressing Climate Change” didiskusikan soal apa yang menjadi tujuan utama dalam mengembangkan pendekatan sustainable landscape dalam kerangka pengendalian perubahan iklim dan peran serta non state actor dalam mengembangkan pendekatan pembangunan berkelanjutan seperti yang digarisbawahi #ParisAgreement. Abetnego Tarigan, Direktur Eksekutif WALHI dalam paparannya menjelaskan mengenai Wilayah Kelola Rakyat (WKR) yaitu suatu gagasan dalam memenuhi kebutuhan alternative dari kebijakan pembangunan kewilayahan.WKR adalah sebuah sistem kelola yang integratif dan partisipatif dalam proses tata kelola, produksi, distribusi, dan konsumsi melalui mekanisme penyelenggaraan yang memperhatikan fungsi sumber daya alam dan lingkungan sebagai pendukung kehidupan dengan berdasarkan nilai dan kearifan setempat guna mewujudkan kemakmuran yang berkeadilan dan berkelanjutan. Sementara itu, dalam Seminar dengan topik Reshaping Public Finance and Private Investment to Enhance Climate Change Mitigation Efforts in Energy Sector dibahas tentang #ParisAgreement yang memberikan arahan agar mendorong keterlibatan dan secara garis besar mengatur pelaksanaan aktivitas penurunan emisi serta upaya adaptasi termasuk didalamnya pengaturan pendanaan. Selain itu, #ParisAgreement juga menggaris bawahi peran dan upaya pemangku kepentingan dari non state actor untuk mengatasi dan menangani perubahan iklim, termasuk masyarakat sipil, institusi finansial dan dunia usaha. Dalam Diskusi interaktif ini dikupas tentang bentuk-bentuk pendanaan apa saja yang diperlukan untuk menggalakkan peran serta dunia usaha dalam pengendalian perubahan iklim. Seminar ini juga mengidentifikasi potensi yang perlu digali dalam menggalakkan keikutsertaan private investment untuk dapat dijadikan kebijakan guna mendukung tercapainya target penurunan emisi GHG di Indonesia. Penanggungjawabberita: Kepala Biro Humas Kementerian LHK, Novrizal Tahar, HP: 0818432387 Informasi lebih mendalam dapat menghubungi: 1. Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim, Nur Masripatin, HP: 08121970235 2. Website: www.dibawahdua.com