DESAIN PRODUK DAN PROSES A. Pengembangan Produk Pengertian Pengembangan Produk Dalam dunia bisnis dan marketing, istilah pengembangan produk (product development) sudah lazim dibicarakan, dibahas dan dianalisis. Secara umum, pengembangan produk dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan perusahaan untuk menambah manfaat, ciri, desain dan layanan pada barang dan jasa. Dengan mengembangkan suatu produk dapat menambah daya saing produk perusahaan dan menggaet pelanggan-pelanggan baru dengan inovasi dan produk yang lebih unggul dari sebelumnya. Produk yang dikembangkan dengan mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan konsumen akan membuat kemungkinan produk tersebut diterima oleh masyarakat menjadi lebih besar. Sehingga secara otomatis akan memberi keuntungan bagi perusahaan. Tujuan Pengembangan Produk Menurut Buchari Alma (2000:101) tujuan pengembangan produk adalah antara lain : 1. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas 2. Untuk menambah omzet penjualan 3. Untuk memenangkan persaingan 4. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi 5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama 6. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan 7. Untuk mencegah kebosanan konsumen 8. Untuk menyederhanakan produk, pembungkus Tahap – Tahap Pengembangan Produk Agar pelaksanaan pengembangan produk dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan, perlu diperhatikan tahap-tahap dalam melaksanakan pengembangan produk. Menurut Kotler (2002: 382) tahap-tahap pengembangan produk terbagi menjadi delapan tahap yaitu : 1. Idea Generation (Pemunculan Gagasan) Tahapan ini merupakan pencarian peluang produk baru secara terus menerus dan sistematik. Tahapan ini dilakukan untuk menemukan gagasangagasan baru dan segara mengenai penciptaan produk. Metode untuk menciptakangagasan baru meliputi brain storming (sesi kelompok kecil untuk menstimulasi gagasan), melakukan analisa atas produk yang sudahada, ataupun melalui survei konsumen. 2. Idea Screening (Penyaringan Gagasan) Setelah perusahaan mengidentifikasi gagasan produk yang berpotensi, perusahaan harus menyaringnya. Dalam product screening, kekurangan, ketidakcocokan, atau gagasan yang tidak menarik lainnya harus disingkirkan dari tindakan lebih lanjut. Tujuan penyaringan adalah mengurangi banyaknya gagasan dengan mencari dan menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin. 3. Concept Development and Testing (Pengembangan dan Pengujian Konsep) Menguji konsep adalah menyajikan konsep produk kepada consumer dan mencoba mengukur sikap dan ketertarikan konsumer atas konsep awal pengembangan produk tersebut. Pengujian konsep merupakan cara yang cepat dan tidak mahal untuk mengukur minat konsumer. Pengujian dilakukan dengan meminta konsumer yang potensial untuk berinteraksi terhadap sketsa gambar atau deskripsi tertulis yang menggambarkan produk yang akan dikembangkan. 4. Marketing Strategy Development (Pengembangan Strategi Pemasaran) Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian untuk memperkenalkan produk ke pasar. Bagian pertama menjelaskan ukuran, struktur, dan tingkah laku pasar sasaran, penempatan produk yang telah direncanakan, penjualan, bagian pasar, serta sasaran keuntungan yang hendak dicari pada beberapa tahun pertama. Bagian kedua dari pernyataan strategi pemasaran menguraikan harga produk yang direncanakan, strategi distribusi, dan biaya pemasaran selama tahun pertama. Bagian ketiga menjelaskan penjualan jangka panjang yang direncanakan, serta sasaran keuntungan dan strategi bauran pemasaran selama ini. 5. Business Analysis (Analisis Bisnis) Analisis Bisnis dan finansial dilakukan untuk menguji kelayakan finasialdan bisnis dari konsep pengembangan produk baru. Disini dilakukan analisa terhadap sejumlah aspek, seperti proyeksi permintaan pasar,perkiraan biaya produksi dan peta persaingan. 6. Product Development (Pengembangan Produk) Pengembangan produk mengkonversi ide produk baru menjadi bentukfisik dan sekaligus mengidentifikasi pola strategi pemasaran yang akanditerapkan. Fase ini mencakup konstruksi produk, packaging, pemilihan brand, brand positioing, dan usage testing. 7. Test Marketing (Pengujian Pasar) Fase ini mencakup konstruksi produk, packaging, pemilihan brand,brand positioing, dan usage testing. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kinerja produk dan efektivitas program pemasaran secara terbatas sebelum a full-scale introduction. Melalui ujipemasaran ini, perusahaan dapat melakukan observasi perilaku pelanggan secara aktual. Perusahaan juga dapat melihat reaksi yang dilakukan pesaing, dan juga respon dari para distribution channelmembers. 8. Commercialization (Komersialisasi) Setelah pengujian selesai, perusahaan siap untuk mengenalkan produknya ke pasar yang ditargetkan secara full scale. Sejumlah aspek yang perlu dicermati dalam tahap commercialization adalah kecepatan penerimaan konsumen dan para distributor, intensitas distribusi (berapa banyak toko penyalur), kemampuan produksi, serta efektivitas promosi, strategi harga, dan reaksi persaingan. Selain hal – hal diatas, point penting lainnya adalah Diferensiasi menjadi suatu strategi yang baik. Adanya diferensiasi menjadikan suatu produk memilki identitas yang khas dan unik. Sehingga menjadi pembeda bagi produk pesaing dan memungkinkan untuk sulit ditiru. Terkadang pula, perilaku konsumen yang sangat sensitif terhadap sesuatu yang baru dan beda, menjadikan suatu produk yang memiliki diferensiasi dengan produk pesaingnya sangat dicari konsumen. B. Perlengkapan Desain Produk Desain produk adalah proses kreasi sebuah produk yang menggabungkan unsur fungsi dan estetika sehingga bermanfaat dan memiliki nilai tambah bagi masyarakat. Desain produk adalah konseptualisasi ide tentang produk dan transformasi ide menjadi kenyataan. Untuk mengubah ide menjadi kenyataan, sebuah spesifikasi tentang produk disiapkan. Spesifikasi ini disiapkan dengan mempertimbangkan berbagai kendala seperti proses produksi, harapan konsumen, dan sebagainya. Dalam tahap desain produk sampai keputusan akhir mengenai produk, setiap aspek produk dianalisis. Keputusan ini dapat berupa aspek apa pun yang terkait dengan produk, misalnya dimensi dan toleransi, jenis bahan untuk setiap komponen, dan sebagainya. Sebuah produk kebanyakan di desain atau dirancang untuk mempermudah konsumen dalam pemakaiannya, yang nantinya akan menambah daya saing dari produk itu sendiri. Contohnya adalah teh celup yang di desain sedemikian rupa sehingga konsumen tidak perlu lagi repot- repot menyaring air dan sebagainya. Dalam proses desain itu sendiri pasti membutuhkan media atau perlengkapan untuk menuangkan ide-ide. Perlengkapan desain produk adalah alat-alat yang digunakan utuk dapat mendesain sebuah produk. Perlengkapan dalam mendesain produk itu sendiri secara garis besar antara lain adalah antara lain : Kertas. Kertas merupakan barang paling mudah didapatkan untuk mendesain produk. Biasanya untuk menuangkan ide ide dasar perancang akan mencoretcoret diatas kertas sebelum dituangkan dalam komputer. Komputer / Tab. Setelah mencoret coret diatas kertas, biasanya desain akan di gambar dalam komputer agar rancangan bisa lebih detail. Sekarang ini ada banyak aplikasi dalam komputer yang dapat digunakan untuk mendesain. Prototipe. proses pembuatan desain biasanya desainer akan membuat sebuah prototipe yang menggambarkan bagaimana desain yang sedang dibuat tersebut nantinya, prototipe dibuat sebagai sample atau replika dari produk asli nantinya, biasanya hal tersebut dibuat untuk ditunjukan kepada klien untuk mendapatkan tanggapan/feedback, untuk kemudian dieksekusi lebih lanjut dan sudah sesuai dengan harapan klien. https://putrakolut.blogspot.com/2012/11/makalah-perencanaan-danpengembangan.html (ada latar belakang yang oke) https://omdho23.blogspot.com/2016/05/makalah-strategi-pengembangan-produk.html (sumber semuanya)