BIOKIMIA TANAMAN Pengenalan Enzim mtom Prof. Dr. S.M. Sitompul Lab. Plant Physiology, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya Email : [email protected] MODUL 2.2 Urease 2.3 Papain 1. PENDAHULUAN 1.1 Definisi 1.2 Kepentingan Enzim 2 2. KHARAKTERISTIK ENZIM 2.1 Nomenklatur Enzim 2.2 Struktur Enzim 2.2 Sifat Enzim 2. PENEMUAN ENZIM 2.1 Zymase DAMPAK PEMBELAJARAN Dengan penguasaan materi dalam modul ini yang dirancang sebagai landasan dasar fisiologi tanaman, peserta didik diharapkan mampu untuk 1. membuat suatu sabun enzim (enzyme cleaner) yang digunakan untuk menghilangkan noda 2. menjelaskan enzim sebagai katalis metabolik untuk mendukung reaksi tertentu 3. menguraikan penemuan awa enzim dan kristalisasi enzim pertama 4. menjelaskan klasifikasi enzim 5. menjelaskan sifat enzim yang meliputi struktur dan kharakteristik enzim 1. PENDAHULUAN 1.1 Definisi • Kehidupan adalah proses dinamik (berubah dengan waktu) yang melibatkan perubahan dalam komposisi kimia yang berhubungan dengan fungsi sel. Perubahan tersebut terjadi melalui reaksi yang dikendalikan oleh katalisis atau katalist. Suatu katalist adalah suatu zat yang berfungsi meningkatkan kecepatan reaksi dan tidak habis digunakan (dikonsumsi) dalam reaksi. Katalis dalam sel organisme adalah enzim, yang secara kata berarti dalam ragi (in yeast), dibatasi dengan pengertian berikut. - Enzim adalah katalist metabolik yang berperanan meningkatkan kecepatan (laju) reaksi dengan penurunan energi aktivasi reaksi. - Enzim adalah katalist paling besar dan spesifik dalam tubuh organisme untuk reaksi metabolisme yang terdiri terutama dari protein. ©Modul ini tidak boleh digandakan sebagian atau seluruhnya tanpa izin dari penulis SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT (SPEED) Hak cipta dilindungi undang-undang. ©Module ini tidak boleh digandan sebagian atau seluruhnya tanpa izin dari penulis DAMPAK PEMBELAJARAN Hak cipta diindungi undangundang Biokimia Tanaman/Pengenalan Enzim/S.M. Sitompul The University of Brawijaya • Jumlah enzim dalam sel sangat banyak (ribuan) sebagai konsekuensi dari jumlah reaksi yang sangat banyak. Pengetahuan mengenai semua reaksi dengan kecepatannya dianggap dapat memahami sel dan karenanya kehidupan. Enzim adalah katalist dari hampir semua reaksi yang terdapat dalam sel organisme hidup, sehingga pengetahuan mengenai enzim menjadi sangat penting. • Uraian berikut difokuskan pada pengenalan enzim yang mencakup pengertian dan penemuan enzim serta kharakteristik (struktur dan sifat dasar) enzim. Suatu yang perlu ditegaskan pada bagian awal ini adalah bahwa kehidupan yang berlangsung sekarang ini tidak mungkin terjadi tanpa enzim. Ketergantungan kelangsungan hidup pada enzim dapat digambarkan dengan peranan enzim Rubisco (Gambar 2.1) dalam reduksi CO2 menjadi karbohidrat yang membentuk tubuh tanaman dan menjadi sumber pangan bagi orgnisme hidup secara langsung atau tidak langsung. Rubisco (ribulose 1,5-bisphosphate carboxylase/oxygenase) dianggap sebagai protein paling banyak di dunia karena setiap tanaman mengandung enzim ini dan sekitar 20-25% protein dapat larut dalam daun adalah Rubisco (Ellis, 1979; Moore et al., 1995). • Suatu tinjauan belakangan ini menunjukkan bahwa Rubisco adalah mungkin protein paling banyak di dunia setelah kontribusi tanaman C4 sekitar 20% pada produktivitas primer terrestrial dipertimbangkan (Raven, 2013). Jumlah C (karbon) yang difixasi tana-man diestimasi sebesar 50*1015 g/tahun (50 milyar ton/tahun). Jumlah enzim Rubisco yang dibutuhkan untuk fixasi tersebut dengan pertimbangan kapasitas enzim (turnover number) adalah 4*1013 g protein (40 juta Gambar 2.1 Struktur (hexadecameton protein). Estimasi lain menun- ric) Rubisco dengan 8 subunit besar jukkan produktivitas primer kotor (L, biru terang & gelap), 8 subunit global paling sedikit 100 Pmol CO2 kecil (S, kuning & oranye). Subunit (100* 1015 mol CO2) yang dapat besar membentuk dimer erat dengan dikaitkan dengan aktivitas Rubisco dua tempat aktif pada interfase (in(Field et al., 1998; Raven, 2009). terface) subunit. Sumber: van Lun Rubisco yang diestimasi 44 et al. (2014) kg/orang diproduksi pada tingkat 1000 kg/s (Moore et al., 1995). • Rubisco, yang ditemukan oleh Melvin Calvin di Berkeley pada tahun 1940an (Vapaavuori, 1986), adalah suatu molekul yang besar (∼560 kDa). Ini terdiri dari 8 subunit kecil (∼14 kDa/unit) dan 8 subunitnbesar (∼56 kDa/unit). Kinerja enzim ini tergolong rendah dengan tingkat fixasi hanya sekitar 3-10 molekul CO2 per detik untuk setiap molekul enzim. PROJECT: Enzyme Cleaner Sabun Enzim pembersih noda Banyak jenis enzim yang digunakan dalam bentuk larutan, tetapi enzim utama dalam campuran paten yang Materials 300 gram kulit jeruk (mis. lemon dll.) 100 gram gula coklat Page 2 of 14 2016 Biokimia Tanaman/Pengenalan Enzim/S.M. Sitompul paling banyak digunakan adalah Protease, Amylase, dan Lipase Prosedur 1. 300 g potongan jeruk dicacah dan ditempatkan dalam botol plastik (kapasitas 2 liter) 2. Tambahkan 100 g gula coklat (brown sugar) ke dalam botol 3. Tuangkan 1 liter air bersih ke dalam botol kemudian tutup 4. Kocok campuran bahan hingga gula terlarut dan tercampur merata yang memakan waktu sekitar 30-60 detik The University of Brawijaya 1 liter air Botol plastik (kapasitas 2 liter) 5. Buat keterangan waktu (hari & bulan) pembuatan bahan pada wadah 6. Simpan wadah pada tempat aman selama 3 bulan untuk mendapatkan hasil fermentasi yang baik 7. Bahan kemudian sudah dapat digunakan (300 ml bahan + 1 liter air) dengan kualitas yang sama dengan yang dijual 1.2 Kepentingan Enzim Kehidupan dicirikan oleh metabolisme yang pada umumnya tidak terjadi secara spontan, tetapi melalui proses katalisis yang berfungsi mempercepat reaksi pada kondisi (suhu, pH dll.) fisiologi. Katalist reaksi biokimia, sebagaimana diuraikan diatas, adalah enzim yang bertanggung jawab atas kelangsungan hampir semua reaksi kimia dalam tubuh organism hidup. Reaksi tersebut, tanpa enzim, akan terjadi sangat lambat sehingga tidak mungking mendukung kehidupan seperti sekarang ini. Percepatan reaksi, yang berlangsung tanpa katalist, dengan peningkatan suhu akan merusak sel. Sebagai gambaran, oksidasi suatu asam lemak (a fatty acid) menjadi karbon dioxidasi dan air dalam tabung reaksi memerlukan suhu yang tinggi disamping faktor lain. Reaksi demikian dalam tubuh organisme terjadi secara halus dan cepat dalam kisaran pH dan suhu yang sempit dengan keberdaan enzim. Perombakan protein secara lengkap di laboratorium umumnya dicapai melalui pemanasan hingga mendidih sekitar 24 jam dengan 20% larutan HCl. Dalam tubuh organism, perombakan protein terjadi dalam sekitar 4 jam pada suhu dan pH fisiologi. Jadi pemahaman enzim sangat penting untuk studi kehidupan (pertumbuhan dan perkembangan) dan membuat upaya peningkatan kualitas dan pemecahan permalahan kehidupan. 2. PENEMUAN ENZIM 2.1 Zymase Studi paling awal yang berhubungan dengan enzim dilakukan pada tahun 1835 oleh Jon Jakob Berzelius, ahli kimia Swedia. Tetapi fakta pertama tentang keberadaan enzim diperoleh pada tahun 1879 oleh Eduard Buchner yang menggunakan extrat ragi untuk fermentasi gula menjadi alkohol yang dapat dinyatakan dengan reaksi berikut. C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP E. Buchner dianugerahi hadiah Novel pada tahun 1907 dalam bidang kimia atas karyanya dalam fermentasi. Reaksi konversi gula ke alkohol (ethanol) dikatalisis oleh beberapa enzim yang dihasilkan ragi (yeast) dan secara keseluruhan disebut zymase. Enzim tersebut— yang dapat meliputi sucrase (invertase), maltase (glucase) lactase, hexophosphatase, reductase, carboxylase, melibiase, Page 3 of 14 2016 Biokimia Tanaman/Pengenalan Enzim/S.M. Sitompul The University of Brawijaya endo-tryptase, dan enzim proteolitik— dapat berbeda antara ragi. Penemuan ini menunjukkan bahwa fermentasi terjadi dengan keberadaan molekul yang terus berfungsi diluar sel. 2.2 Urease Enzim pertama tanaman yang diperoleh dalam bentuk murni adalah urease (Gambar 2.2) yang dilakukan pada tahun 1926 dan merupakan karya dari James B. Sumner dari Cornell University. Sumner dapat mengisolasi dan membuat kristal enzim urease dari kacang parang (Jack bean, Canavalia ensiformis) yang membuatnya memperoleh Novel Prize pada tahun 1947. Urease, yang berperanan dalam katalisis perombakan urea menjadi amonia, dalam bentuk kristal hanya terdiri dari protein yang mendorong Sumner mengusulkan bahwa semua enzim adalah protein. CH4N2O + H2O → 2NH3 + CO2 Novel Prize tersebut diperoleh oleh Sumner secara bersama dengan John H. Northrop dan Wendell M. Stanley dari ―the Rockefeller Institute for Medical Research‖. Northrop and Stanley menemukan suatu prosedur komplex untuk isolasi pepsin dengan tehnik presipitasi yang telah digunakan untuk kristalisasi beberapa enzim. Kacang parang Residu asam amino pada tempat aktif urease Struktur kristal urease DOI: 10.2210/pdb3la4/pdb Klasifikasi: HYDROLASE Deposisi: 2010-01-06 Pelepasan: 2010-07-28 Autor depositor: Ponnuraj, K. Organisme: Canavalia ensiformis Gambar 2.2 Tanaman kacang parang (Canavalia ensiformis) sebagai sumber dari enzim urease (kiri atas), jenis residu asam amino pada tempat aktif urease, dan struktur kristal Sbentuk pita dari urease pertama tanaman yang diisolasi. Sumber: Panpae et al. (2012) 2.3 Papain What is papain? Salah satu enzim yang cukup dekat dengan kehidupan sehari-hari dan sudah dikenal secara luas bahkan pada tingkat komersil adalah papain Page 4 of 14 2016 Biokimia Tanaman/Pengenalan Enzim/S.M. Sitompul The University of Brawijaya (Gambar 2.3). Rasa gatal pada kulit yang terkena getah papaya berkaitan dengan enzim papain. Papain adalah suatu enzim yang berfungsi untuk memotong protein (a proteincleaving enzyme) dan berasal dari tanaman papaya atau tanaman lain. Enzim pada umumnya adalah molekul yang komplex yang dihasilkan dalam tubuh organisme untuk katalisis (speed up) reaksi kimia dalam sel. Why is meat tough? Gambar 2.3 Struktur kristal Otot, yang mengalami banyak stress suatu komex papain-E-64. mekanis (menahan beban dan melakukan Sumber: Varughese et al. pergerakan), terbentuk dari serat kuat (1989) yang sulit dipotong, dan diikat oleh jaringan penghubung yang juga kuat (tough). Individu sel otot mengandung serat halus (fibril) mikroskopik yang menghasilkan integritas stuktural otot dan dapat membuatnya berkonstraksi. Serat tersebut mempunyai suatu struktur internal komplex yang terikat satu sama lain dengan rantain protein lain. Jaringan penghubung yang mengikat keseluruhan otot juga kebanyakan protein. How does papain tenderize meat? Papain memotong rantai protein dalam serat halus (fibrils) dan juga dalam jaringan penghubungan (connective tissue) yang memutus integritas struktural serat otot yang membuat daging menjadi empuk. 2. KHARAKTERISTIK ENZIM 2.1 Nomenklatur Enzim Enzim umumnya diberi nama dengan akhiran ―ase‖ kecuali beberapa enzim (mis. pepsin, rennin dan trypsin). IUB (International Union of Biochemistry) mengusulkan nomenklatur baku enzim yang menunjukkan substrat dan tipe reaksi. Dengan sistem ini, enzim uricase disebut urate:O2 oxidoreductase, dan glutamic oxaloacetic transaminase (GOT) disebut L-aspartate:2-oxoglutarate aminotransferase. Enzim dibagi menjadi enam (6) kelas berdasarkan fungsi atau aktivitasnya (Superfamilies: EC 1.1.3.4) sebagaimana ditunjukkan berikut ini. 1. Transferase Transfer gugusan fungsional antara molekul Aminotransferase: suatu contoh transferase yang berfungsi dalam katalisis degradasi asam amino dengan pemotongan gugusan amino. 2. Oxidoreductase Transfer elekron (reaksi RedOx, Reduksi Oxidasi) Alcohol dehydrogenase: suatu contoh oxidoreductase yang berfungsi dalam konversi alkohol menjadi aldehid/keton. 3. Hydrolase Pemutusan ikatan dengan penambahan air Page 5 of 14 2016 Biokimia Tanaman/Pengenalan Enzim/S.M. Sitompul The University of Brawijaya Glucose-6-phosphatase: suatu contoh hydrolase yang berfungsi memotongan gugusan fosfat dari G6P (glucose-6-phosphate) dan meninggalkan glukosa dan H3PO4. 4. Lyase Eliminasi reaksi untuk membentuk ikatan ganda (double bond) Pyruvate decarboxylase adalah suatu contoh yang berfungsi dalam pemotongan CO2 dari pyruvate. 5. Isomerase Penataan kemabali susunan dalam molekul Ribulose phosphate epimerase: suatu contoh lyase yang berfungsi dalam katalisis interkonversi antara R5P (ribulose-5-phosphate) dan X5P (xylulose-5-phosphate). 6. Ligase Menggabung molekul dengan ikatan baru Hexokinase: suatu contoh ligase yang berfungsi dalam katalisis interkonversi antara glukosa dan ATP dengan G6P (glucose-6phosphate) dan ADP. 2.2 Struktur Enzim Enzim terdiri dari protein dengan tempat aktif (active site) dan kofaktor (cofactor & coenzyme) (Gambar 2.4). (a) Apoenzyme + Coenzyme = Holoenzyme (c) NADH (d) (b) Gambar 2.4 Model struktur enzim dengan bagian protein (apoenzyme), kofaktor (coenzyme), tempat aktif, dan aktivator ion logam (a), model apoenzyme dan kofaktor (b), kofaktor coenzyme NADH (c), dan Alcohol dehydrogenase dengan coenzyme NAD+, activator ion Zn, tempat aktif dan substrat ethanol (d) Page 6 of 14 2016 Biokimia Tanaman/Pengenalan Enzim/S.M. Sitompul The University of Brawijaya Apoenzyme. Polipeptida atau bagian protein dari enzim disebut apoenzim (apoenzyme) yang dapat berada pada kondisi tidak aktif saat disintesis dengan bentuk struktur yang masih asli. Bentuk tidak aktif dari apoenzyme disebut proenzyme atau zymogen. Proenzyme dapat mengandung beberapa asam amino extra dalam protein yang dipotong kemudian untuk struktur tertier spesifik akhir yang dibentuk sebelum aktivasi sebagai suatu apoenzyme. Cofactor. Banyak enzim, sebelum aktivitas katalisisnya dapat digunakan, memerlukan keberadaan dari faktor pendamping (cofactor) yang dapat dalam bentuk; - Coenzyme: Suatu zat organik nonprotein yang terikat lemah pada bagian protein enzim, dapat dipisahkan (dialysis) dan stabil suhu (thermostable) - Gugusan prosthetic: Suatu zat yang terikat kuat pada bagian protein enzim (apoenzyme), dapat dipisahkan (dialysis), dan stabil suhu. - Aktivator ion logam: Ini mencakup, antara lain, K+, Fe++, Fe+++, Cu++, Co++, Zn++, Mn++, Mg++, Ca++, dan Mo+++. Seluruh komplex aktif enzim disebut Gambar 2.5 Enzim Carboxyholoenzyme; apoenzyme (bagian propeptidase dengan apoenzyme, tein) + kofaktor (coenzyme, gugusan tempat aktif (active site) dan prosthetic dan/atau aktivatir ion logam) substrate serta kofaktor ion Zn seperti Carboxypeptidase (Gambar 2.5). Beberapa contoh kofaktor dan enzim ditunjukkan pada tabel dibawah ini. Tabel 2.1 Beberapa contoh kofaktor (coenzyme & logam) dan enzim T Kofaktor PCoenzyme PTPP FAD =NAD PP TCoA hBiotin i DAC aTHF m Enzim Pyruvate dehydrogenase Monoamine oxidase Lactate dehydrogenase Glycogen phosphorylase Acetyl CoA carboxylase Pyruvate carboxylase Methylmalonyl mutase Thymidylate synthase Kofaktor Logam Zn+2 Zn+2 Mg+2 Mg+2 Ni+2 Mo Se Mn+2 K+ Enzim Carbonic anhydrase Carboxypeptidase EcoRV Hexokinase Urease Nitrate reductase Glutathione peroxidase Superoxide dismutase Propionyl CoA carboxylase TPP = Thiamine pyrophosphate, FAD = Flavin adenine nucleotide, NAD = Nicotinamide adenine dinucleotide, PP = pyridoxal phosphate, CoA = Coenzyme A, DAC = 5’-Deoxyadenosyl cobalamin & THF = Tetrahydrofolate Tempat Aktif Enzim. Tempat aktif adalah - ruang spesifik dari enzim dalam mana substrat terikat saat reaksi. - bagian konformasi (conformation) dari molekul enzim yang ditata untuk menciptakan suatu kantong khsus atau celah dengan Page 7 of 14 2016 Biokimia Tanaman/Pengenalan Enzim/S.M. Sitompul The University of Brawijaya struktur tiga dimensinya komplemeter (sesuai) dengan struktur substrat. Enzim dan molekul substrat ―kenal‖ satu sama lain melalui kesesuaian struktural seperti enzim sucrase (Gambar 2.6). Substrat dan enzim menyatu dengan gaya ikatan H yang lemah, ikatan ion (jembatan garam, salt bridge), dan interaksi van der Waals antara kluster atom yang komplementer secara spasial. 1 Enzim siap dengan tempat aktif kosong Tempat aktif Organic molecule Enzim (sucrase) Substrat (sukrosa) Substrat 2 terikat pada enzim Glukosa Air Fruktosa Substrat 3 dikonversi ke produk 4 Produk dibebaskan Gambar 2.6 Model enzim Sucrase dengan tempat aktifnya (kiri), dan struktur Lysozyme dengan tempat aktif 2.3 Sifat Enzim Komponen Penting. Kehadiran enzim kritis (critical) dalam setiap aspek kehidupan sel (cell metabolism & biological processes) seperti siklus Krebs (Gambar 2.7). Sangat efisien. Enzim sebagai katalist sangat efisien, dan transformasi substrat yang sangat banyak dapat dilakukan oleh enzim dengan jumlah yang jauh lebih sedikit seperti enzim berikut ini. - Sucrase - Catalase Sucrase (invertase) dapat menghasilkan hidrolisis sukrosa paling sedikit 1.000.000 kali dari berat enzim tanpa menunjukkan penurunan aktivitas yang nyata. Gambar 2.7 Siklus Krebs yang dikatalisis oleh sejumlah enzim Catalase. Enzim ini adalah salah satu yang paling efisien, dan dapat melakukan konversi 5.000.000 molekul H202 per menit (reduksi hidrogen peroxida Page 8 of 14 2016 Biokimia Tanaman/Pengenalan Enzim/S.M. Sitompul The University of Brawijaya menjadi air dan O2) untuk setiap satu molekul catalase apabila kondisi menguntungkan. Enzim Fungsi reaksi Tingkat1) Merombak H2O2 dari cell2) 1015 Reaksi yang dikatalisis Catalase 2H2O2 2H2O + O2 Carbonic Hidrasi gas CO2 untuk CO2 + H2O H2CO3 107 anhydrase transport 1) Kecepatan reaksi dengan enzim dibandingkat dengan tanpa enzim, dan 2) H2O2 bersifat toxis dalam sel Menurunkan energi aktivasi. Suatu konsep dasar dalam reaksi kimia adalah bahwa substrat berubah ke bentuk transis zat antara atau ―intermediate‖ (I) sebelum dikonversi menjadi produk (P). S I P Sebagai contoh, konversi G3P (glyceraldehyde 3-phosphate) ke DHAP (dihydroxyacetone phosphate) terjadi melalui zat antara (Gambar 2.8). Gambar 2.8 Konversi G3P (Glyceraldehyde 3-phosphate) ke DHAP (dihydroxyacetone phosphate) terjadi melalui zat transisi (intermediate) Perubahan substrat ke bentuk transisi membutuhkan energi yang disebut energi aktivasi (Gambar 2.9) yang dapat diestimasi dengan persamaan Arrhenius berikut. k Ae Ea RT atau E 1 ln k ln A a R T dimana A adalah suatu konstanta yang sebanding dengan frekuensi tabrakan (collision), k konstanta kecepatan (rate constant), R konstanta Page 9 of 14 2016 Biokimia Tanaman/Pengenalan Enzim/S.M. Sitompul The University of Brawijaya gas ideal (8.314 J/mol-K), T adalah suhu absolut (0K, 273,15+0C), dan Ea energi aktivasi yaitu energi minimum yang dibutuhkan untuk kelangsungan reaksi atau tabrakan. Secara umum, peluang molekul tabrakan lebih tinggi dengan jumlah molekul yang lebih banyak (Gambar 2.10) dan pada suhu yang lebih tinggi akibat peningkatan kecepatan gerakan molekul dalam larutan. Keadaan demikian akan menghasilkan peningkatan kecepatan reaksi yang dapat dihasilkan dengan penurunan energi aktivasi molekul (Gambar 2.10). B Jumlah molekul A Suhu rendah C Suhu tinggi Ea Ea tinggi Ea rendah Energi Energi Gambar 2.10 Peningkatan tabrakan molekul dengan peningkatan jumlah molekul (A), Sebaran molekul dengan energi (B & C). Jumlah molekul dengan energi yang lebih tinggi dari Ea (energi aktivasi) lebih tinggi pada suhu yang lebih tinggi (B), dan jumlah molekul dengan Ea yang lebih rendah lebih tinggi dari yang sebaliknya (C). Keberadaan enzim berfungsi menurunkan energi aktivasi (Gambar 2.11) yang menghasilkan peningkatan kecepatan reaksi akibat peningkatan jumlah molekul dengan energi kinetik yang lebih tinggi dari energi aktivasi. Sebagai contoh, energi aktivasi yang dibutuhkan dalam perubahan H2O2 menjadi H2O dan O2 adalah 86 kJ mol-1 tanpa katalist. Energi aktivasi ini turun menjadi 62 kJ mol-1 tengan katalist anorGambar 2.9 Bagan peranan enzim ganik dan menjadi 1 kJ mol-1 dalam penurunan energi aktivasi reaksi dengan enzim catalase. Beberapa contoh reaksi tanpa katalist dan dengan enzim menunjukkan perbedaan kecepatan reaksi yang sangat besar (Tabel 2.1). Sebagai contoh, enzim OMP decarboxylase dengan peruh waktu (half-life) 78 juta tahun (tahan sangat lama) dapat meningkatkan kecepatan reaksi 1017 kali lipat. Reaksi perombakan H2O2 dengan catalase meningkat 107 kali lipat dibandingkat dengan katalist anorganik (Fe+2) pada suhu 220C (Tabel 2.2). Energi aktivasi tersebut dinyatakan dengan perubahan energi bebas Gibbs (G) yang dalam hal ini adalah perbedaan dalam energi bebas antara Page 10 of 14 2016 Biokimia Tanaman/Pengenalan Enzim/S.M. Sitompul The University of Brawijaya molekul pada keadaan transisi dengan substrat, dan berhubungan dengan konstanta keseimbangan reaksi (K’eq = [P]/[S]). Tabel 2.1 Contoh daya tahan dan katalisis dari enzim Enzim OMP decarboxylase Staphylococcal nuclease AMP nucleosidase Carboxypeptidase A Ketosteoid isomerase Triose phosphate isomerase Chorismate mutase Carbonic anhydrase Kecepatan (s-1) kun kcat 2,8.10-16 39 1,7.10-13 95 -11 1,0.10 60 3,0.10-9 578 1,7.10-7 66.000 4,3.10-6 4.300 2,6.10-5 50 1,3.10-1 1.106 t½ (tahun)* 78.106 13.104 69.103 7,3 7 1,9 7,4 5 Kcat/kun 1,4.1017 5,6.1014 6,0.1017 1,9.1011 3,9.1011 1,0.109 1,9.106 7,7.106 * t½: half-life, kun: tanpa katalist & kcat: dengan katalist Tabel 2.2 Contoh daya katalisis dari enzim Substrat katalist Suhu (0K) Hidrolisis Benzamide Hidrolisis urea 2H2O22H2O+O2 H+ OH -chymotrypsin H+ urease Fe+2 catalase 325 326 298 335 294 295 295 (52 (53 (25 (62 (21 (22 (22 0 C) C) 0 C) 0 C) 0 C) 0 C) 0 C) 0 Konstanta K (mol dm-3)-1 s-1 2,4.10-5 8,5.10-6 14,9 7,4.10-7 5,0.106 56 3,5.107 Tabel 2.3 Hubungan antara konstanta keseimbangan dengan perubahan energi bebas Gibbs (G) K’eq G'0 (KJ/mol) 10-6 10-5 10-4 10-3 (K’eq) 10-2 10-1 1 10 102 103 34.2 28.5 22.8 17.1 11.4 5.7 0 -5.7 -11.4 -17.1 UREA FERTILIZER The optimum conditions for enzyme catalysis are almost invariably moderate temperatures, and pHs which are not extreme The contrast between a reaction catalysed by an enzyme and by a nonenzymatic catalyst is well illustrated by the process of nitrogen fixation (i.e. reduction of N2 to ammonia). Nitrogenase catalyses this reaction at temperatures around 300 K and at neutral pH. The enzyme is a complex system comprising two dissociating protein components one of which contains iron and the other iron and molybdenum. Several molecules of ATP are hydrolyzed during the reduction By contrast, in the industrial synthesis of ammonia from nitrogen and hydrogen, the conditions used are as follows: temperature 700 - 900 K, pressure 100 - 900 atmospheres, and the presence of an iron catalyst, often promoted by traces of oxides of other metals Spesifitas Enzim. Spesifitas enzim ditentukan oleh tempat aktif (Gambar 2.9), dan enzim bersifat spesifik untuk Page 11 of 14 2016 Biokimia Tanaman/Pengenalan Enzim/S.M. Sitompul The University of Brawijaya – substrat yang dikatalisis – reaksi yang dikatalisis Contoh: Protease adalah suatu kelas enziim yang berfungsi dalam katalisis ikatan peptide (peptide). Kelas spesifitas - Spesifitas aksolut – hanya satu reaksi yang dikatalisis oleh enzim. - Spesifitas kelompok – enzim hanya akan berfungsi untuk molekul yang mempunyai gugusan fungsional spesifik seperti amino, fosfat dan gugusan metil. - Spesifitas ikatan – enzim hanya berfungsi untuk tipe ikatan kimia tertentu yang tidak tergantung pada struktur molekul. - Spesifitas stereokimia – enzim hanya berfungsi pada isomer ruang atau optis. Regulasi Enzim - Enzim dikendalikan sangat ketat seperti tombol lampu agar metabolisme berjalan normal. Karena gangguan pada salah satu reaksi akibat enzim yang tidak dikendalikan akan mengganggu reaksi lain dan akhirnya keseluruhan metabolisme (Gambar 2.10). - Enzim yang tidak dikendalikan menjadi tidak aktif, dan aktivitas enzim yang tidak dikendalikan mengganggu keadaan ―homeostasis‖ sel dan sering membawa keadaan sakit. Gambar 2.9 Tempat aktif yang menentukan spesifitas enzim Gambar 2.10 Suatu potongan metabolisme REFERENSI Berg, J.M., Tymoczko, J.L. and Stryer, L., 2002. Biochemistry. 5th edition: W.H. Freeman and Co,. New York Ellis, R.J., 1979. Most abundant protein in the world. Trends in Biochemical Sciences 4: 241–244 Field, C.H., Behrenfeld, M.J., Randerson, J.T. and Falkowski, P., 1998. Primary production of the biosphere: integrating terrestrial and oceanic components. Science, 281:237–240 Goodwin, T.W. and Mercer, E.I., 1990. Introduction to Plant Biochemistry. Page 12 of 14 2016 Biokimia Tanaman/Pengenalan Enzim/S.M. Sitompul The University of Brawijaya Pergamon Press, Oxford Stryer, L., 1975. Biochemistry. W.H. Freeman and Company, San Francisco Raven, J.A., 2009. Contributions of anoxygenic and oxygenic phototrophy and chemolithotrophy to carbon and oxygen fluxes in aquatic environments. Aquatic Microbial Ecology, 56: 177–192 Raven, J.A., 2013. Rubisco: still the most abundant protein of Earth?. New Phytologist, 198: 1–3 Vapaavuori, E. M., 1986. Correlation of Activity and Amount of Ribulose 1,5<I>Bis</I>Phosphate Carboxylase with Chloroplast Stroma Crystals in WaterStressed Willow Leaves. Journal of Experimental Botany, 37(174): 189-198 Lundqvist, T. and Schneider, G., 1991. Crystal Structure of Activated Ribulose-1,5Bisphosphate Carboxylase Complexed with Its Substrate, Ribulose-1,5Bisphosphate. Journal of Biological Chemistry, 266: 12604-12611 van Lun, M., Hub, J.S., van der Spoel, D. and Andersson, I., 2014. CO2 and O2 Distribution in Rubisco Suggests the Small Subunit Functions as a CO2 Reservoir. J. Am. Chem. Soc., 136: 3165−3171. dx.doi.org/10.1021/ja411579b PROPAGASI A. Penguasaan Materi (Membaca dan Menulis kembali) Penguasaan materi dapat dilakukan dengan membaca modul ini secara cermat yang diikuti dengan membuat catatan/ringkasan dari setiap bagian dengan cara dan bahasa sendiri. B. Pendalaman Materi (Studi Literatur) Pendalaman materi dapat dilakukan dengan studi literatur untuk materi yang dianggap perlu didalami lebih lanjut baik karena tidak jelas atau menarik untuk mendapat informasi lebih rinci. C. Pemantapan (Latihan/Evaluasi Mandiri) Pemantapan dapat dilakukan dengan membuat pertanyaan yang dapat timbul dari setiap bagian materi pembelajaran seperti yang disajikan dibawah ini, dan menjawab pertanyaan tersebut. Ini dapat diikuti dengan pemecahan masalah atau permasalahan (problematik) yang relevan. Pertanyaan 1. Apakah protein yang dipertimbangkan paling banyak di dunia 2. Apakah yang dimaksud dengan zymase 3. Apakah yang dimaksud dengan enzim (enzyme) 4. Apakah fungsi dari enzim urease 5. Apa yang dimaksud dengan apoenzyme, kofaktor dan tempat aktif Problematik Masalah atau problematik untuk dipecahkan sendiri atau dalam diskusi kelompok dapat berasal dari materi pembelajaran, studi pustaka dan dari lapangan yang berhubungan dengan topik pembelajaran seperti contoh berikut ini. D. Pengembangan (Diskusi Kelompok) Pengembangan kompetensi dapat dilakukan dengan diskusi kelompok (kelompok studi) untuk (a) evaluasi kemampuan yang berkembang dengan upaya yang telah dilakukan, (b) mengembangkan kemampuan mengemukakan apa yang telah diketahui secara ilmiah (logis dan sistematis), dan Page 13 of 14 2016 Biokimia Tanaman/Pengenalan Enzim/S.M. Sitompul The University of Brawijaya (c) untuk membagi kemampuan/pengetahuan antara anggota kelompok diskusi E. Entrepreneurship Kompetensi entrepreneurship dapat dilakukan secara mandiri dan diskusi untuk menggali (explorasi) kegiatan yang dapat dilakukan sebagai bidang usaha (entrepreneurship) seperti (a) Usaha Jasa/Konsultasi (b) Usaha Kreatif (E-Commerce) (c) Usaha Produksi/Lapangan Page 14 of 14 2016