MODUL “PELATIHAN KOMUNIKASI EFEKTIF” FAHRUL FITRAH KIDAR 13711041005 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2019 PANDUAN A. Pendahuluan Terdapat beberapa alasan yang mendasari pentingnya eksperimen Pelatihan Komunikasi Efektif bagi partisipan penelitian sebagai upaya untuk meningkatkan perilaku aserti para individu sebagai partisipan penelitian: 1. Banyak para anggota member pusat kebugaran yang masih rendah perilaku asertif dalam berkomunikasi 2. Untuk meningkatkan perilaku asertif saat melakukan komunikasi B. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu diharapkan dapat meningkatkan perilaku asertif para member pusat kebugaran X Makassar C. Sasaran Sasaran dalam penelitian ini yaitu para member pusat kebugaran X Makassar yang masih aktif latihan Modul Pelatihan Komunikasi Efektif Page 2 PENGANTAR Penelitian yang telah dilakukan oleh asertif menunjukkan bahwa 98 Zulkaida (2005) mengenai perilaku mahasiswa universitas Gunadarma mengungkapkan, ada empat bentuk perilaku asertif yang paling sulit dilakukan mahasiswa, diaantaranya menolak permintaan, mengejukan permintaan, mengekspresikan perasaan dan memberikan keritikan. Alasannya karena adanya perasaan cemas terhadap konsekuensi negatif yang akan diterima, menganggap tingkah laku asertif sebagai suatu kesopanan, ketidakyakinan bahwa subjek memiliki hak hak pribadi dan berhak untuk mempertahankan dan memperdulikan hak atau kebutuhan individu. Penelitian Duckworth & Mercer (2006) mengemukakan bahwa rendahnya tingkat asertivitas disebabkan oleh gangguan kecemasan sosial. Jay (Yasdiananda, 2013) mengemukakan bahwa perilaku asertif merupakan kemampuan untuk menghubungkan apa yang diutarakan secara jujur, tidak melukai perasaan orang lain dan menyakiti diri sendiri serta kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Invididu yang berada pada tahap dewasa awal yang kurang yakin terhadap dirinya sendiri akan sulit untuk berhubungan sosial dengan orang lain. Kiecolt dan Grath (Harmailis, 2004:27) mengatakan bahwa perilaku asertif individu dipengaruhi aktivitas yang dijalankannya. Jenis aktivitas yang banyak berhubungan dengan orang lain dan banyak melakukan hubungan interpersonal akan berpengaruh positif terhadap perilaku asertif tersebut, hubungan interpersonal akan terwujud apabila individu melakukan komunikasi secara efektif. Modul Pelatihan Komunikasi Efektif Page 3 Supratiknya (1995) mengemukakan bahwa komunikasi dikatakan efektif jika penerima menginterpretasikan pesan yang diterima sebagaimana dimaksudkan oleh pengirim dan juga seberapa jauh akibat akibat dari tingkah laku individu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Apabila komunikasi yang terjadi dapat berlangsung efektif, maka individu dapat memahami maksud dari orang lain sebagai lawan bicara. Begitupun sebaliknya, individu dapat menyampaikan maksud yang dikehendaki kepada orang lain dengan baik dan masing masing menghasilkan tindakan yang diharapkan. Keterampilan berkomunikasi dapat dimiliki tiap individu dengan cara melatih diri dalam berkomunikasi dengan orang lain. Supratiknya ((Gunawati,Hartati & Lstiara, 2006) menyatakan bahwa komunikasi dapat membantu individu dalam proses perkembangan intelektual dan sosial, pembentukan identitas diri dan jati diri, sumber pembanding sosial, dan penentu kesehatan mental. Komunikasi juga sangat penting untuk membina hubungan dengan orang lain, karena dengan komunikasi individu dapat memperoleh informasi atau wacana baru untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri individu Modul Pelatihan Komunikasi Efektif Page 4 PANDUAN PENELITIAN PELATIHAN KOMUNIKASI EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF PADA MEMBER PUSAT KEBUGARAN X DI MAKASSAR 1. Rumusan Masalah apakah ada peningkatan perilaku asertif pada member tahap dewasa awal pusat kebugaran X yang mengikuti pelatihan komunikasi efektif di Makassar? 2. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian pelatihan komunikasi efektif dapat meningakatkan perilaku asertif member tahap dewasa awal di pusat kebugaran X makassar. 3. Peralatan Penelitian 1. Panduan penelitian 2. LCD,pengeras suara 3. Kertas HVS 4. Pulpen D. Peran dalam Penelitian 1. Observer Terdapat satu observer yang bertugas untuk mengawasi jalannya proses penelitian 2. Trainer Modul Pelatihan Komunikasi Efektif Page 5 Terdapat satu trainer yang bertugas untuk memaparkan materi pelatihan yang akan dipresentasikan E. Prosedur penelitian 1. Persiapan Eksperimen a. Mempersiapkan ruangan yang akan digunakan untuk kegiatan pelatihan komunikasi efektif b. Mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan untuk kelancaran proses pemberian pelatihan komunikasi efektif c. Menyiapkan surat kesediaan subjek penelitian dan memastikan subjek mengisinya sebelum pemberian pelatihan komunikasi efektif d. Menyiapkan skala asertif untuk subjek penelitian dan memastikan subjek mengisinya sebelum dan sesudah pemberian pelatihan komunikasi efektif e. Menciptakan suasana yang kondusif selama proses pemberian pelatihan komunkasi efektif. 2. Pelaksanaan eksperimen a. Pembukaan b. pemberian pelatihan komunikasi efektif c. Evaluasi dan penutup Modul Pelatihan Komunikasi Efektif Page 6 Bagian I “KOMUNIKASI ASERTIF YANG EFEKTIF” GAMBARAN UMUM 1. Materi ini berisi informasi seputar pengertian komunikasi efektif, hal hal yang menyebabkan terjadinya komunikasi efektif, unsur-unsur komunikasi yagn efektif dan elemen elemen dalam komunikasi, proses komunikasi dan hambatan hambatan dalam berkomunikasi, pengertian asertif, gaya komunikasi, faktor faktor asertif dan ciri ciri asertif. 2. Melalui materi ini diharapkan peserta mengindentifikasi pentingnya komunikasi yang efektif agar tercipta perilaku asertif yang diinginkan WAKTU 120 menit METODE Tugas, presentasi materi, video, dan refleksi PERLENGKAPAN 1. LCD, Papan tulis, dan pengeras suara 2. Materi presentasi 3. Kertas HVS dan alat tulis RINGKASAN SESI Modul Pelatihan Komunikasi Efektif Page 7 Pengantar Tugas Materi, Diskusi, & Video Games & Evaluasi 5 Menit 15 Menit 30 Menit 25 Menit RINCIAN KEGIATAN A. Pengantar 1. Moderator membuka sesi dengan salam 2. Moderator menanyakan kabar peserta 3. Moderator memperkenalkan fasilitator pelatihan 4. Moderator menyampaikan judul materi dan memberikan pengantar. B. Tugas “Mendekskripsikan sikap asertif” (10 menit) 1. Moderator membagikan kertas yang berisi skala perilaku Asertif kepada para peserta 2. Moderator kemudian memberikan instruksi kepada peserta untuk menuliskan sikap sesuai isi pikiran peserta pada kertas yang telah dibagikan 3. Peserta diminta untuk mengumpulkan kembali kertas yang telah dibagikan. C. Presentasi Materi 1. Moderator mempersilahkan fasilitator berbicara 2. Fasilitator membuka presentasi dengan salam 3. Fasilitator membahas tugas sebelumnya yang diberikan kepada peserta 4. Fasilitator mulai menjelaskan materi pelatihan komunikasi efektif 5. Moderator mempersilahkan jika ada peserta yang ingin bertanya kepada fasilitator. Modul Pelatihan Komunikasi Efektif Page 8 D. Games 1. Moderator membagikan masing-masing 2 kertas kepada peserta 2. Pada kertas pertama, Fasilitator meminta peserta untuk menuliskan apa saja yang membuat hubungan komunikasi tidak lancar 3. Pada kertas kedua Fasilitator meminta peserta untuk menuliskan apa saja yang harus dilakukan dalam berkomunikasi agar dapat meningkatkan perilaku aseertif 4. Fasilitator meminta peserta untuk mengerjakannya secara mandiri dan menyimpan dengan baik kedua kertas tersebut. E. Evaluasi 1. Setelah peserta diberikan pelatihan, selanjutnya peserta akan diminta untuk mengulang kembali materi yang telah diberikan dengan menggunakan skala asertif yang telah disediakan 2. Pemberian post test ini dituhjukan untuk mengetahui apakah pemberian pelatihan efektif dan berhasil agar bisa dilanjutkan untuk kegiatan berikutnya. 3. Kemudian seminggu berikutnya diberikan lagi lembar evaluasi agar pemberian pelatihan sudah berjalan dengan efektif. Modul Pelatihan Komunikasi Efektif Page 9