Uploaded by vivinrogati12

Klor- Vivin Rogati Manalu

advertisement
Nama : Vivin Rogati Manalu
Senyawa klorin paling umum, natrium klorida, telah dikenal sejak zaman kuno, para
arkeolog telah menemukan bukti bahwa batu garam telah digunakan sejak awal 3000 SM dan
air garam sejak awal 6000 SM. Pentingnya zat ini dalam makanan sangat terkenal di zaman
klasik dan kadang-kadang digunakan sebagai pembayaran layanan jenderal Romawi dan tribun
militer. Unsur klorin adalah mungkin pertama kali diisolasi sekitar 1200 dengan penemuan aqua
regia dan kemampuannya untuk melarutkan emas, karena gas klorin adalah salah satu produk
dari reaksi ini: namun saat itu tidak diakui sebagai zat baru. Sekitar tahun 1630, klorin dikenal
sebagai gas oleh ahli kimia Flemish dan dokter Jan Baptist van Helmont. Pada tahun 1810, Sir
Humphry Davy mencoba percobaan ini kembali, dan disimpulkan bahwa substansi ini adalah
suatu unsur, dan bukan senyawa. Ia mengumumkan hasilnya ke Royal Society tanggal 15
November tahun itu. Pada waktu itu, ia menamai elemen baru ini sebagai "klorin", dari kata
yunani χλωρος (chlōros), yang berarti hijau-kuning. Nama "halogen", yang berarti "penghasil
garam", awalnya digunakan untuk klorin pada tahun 1811 oleh Johann Salomo Christoph
Schweigger. Istilah Ini kemudian digunakan sebagai istilah umum untuk menggambarkan
semua unsur-unsur keluarga klorin (fluor, bromin, yodium), setelah saran dari Jöns Jakob
Berzelius pada tahun 1826. Pada tahun 1823, Michael Faraday membuat klorin cair untuk
pertama kalinya, dan menunjukkan apa yang kemudian dikenal sebagai "klorin padat" yang
memiliki struktur klorin hidrat.
Gas klorin pertama kali digunakan oleh kimiawan Prancis Claude Berthollet untuk
pemutih tekstil pada tahun 1785. Pemutih modern dihasilkan dari pekerjaan lebih lanjut oleh
Berthollet, yang pertama kali memproduksi natrium hipoklorit pada tahun 1789 di laboratorium
di Javel (sekarang bagian dari Paris, Prancis), dengan melewatkan gas klorin pada larutan
natrium karbonat. Cairan yang dihasilkan, yang dikenal sebagai "Eau de Javel" ("air Javel"),
adalah larutan lemah dari natrium hipoklorit. Proses ini sangat tidak efisien, dan alternatif
metode produksi dicari. Kimiawan Skotlandia dan industrialis Charles Tennant pertama kali
menghasilkan larutan kalsium hipoklorit ("kapur klorinasi"), kemudian kalsium hipoklorit padat
(bubuk pemutih). Senyawa-senyawa ini menghasilkan kadar unsur klorin yang rendah dan lebih
efisien diangkut daripada natrium hipoklorit, yang tetap sebagai larutan encer karena ketika
dimurnikan dengan menghilangkan kandungan air, senyawa ini menjadi oksidator sangat kuat
dan tidak stabil. Menjelang akhir abad kesembilan belas, S. E. Smith mematenkan metode
produksi natrium hipoklorit yang melibatkan elektrolisis air garam untuk menghasilkan natrium
hidroksida dan gas klorin, yang kemudian dicampur untuk membentuk natrium hipoklorit. Hal
Ini dikenal sebagai proses kloroalkali, pertama kali diperkenalkan pada skala industri pada tahun
1892, dan sekarang menjadi sumber untuk produksi sebagian besar unsur klorin dan natrium
hidroksida. Pada tahun 1884 Chemischen Fabrik Griesheim, Jerman mengembangkan lagi
proses kloroalkali yang mulai diproduksi komersial pada tahun 1888. Larutan klorin yang
dilarutkan dalam kimia dasar (natrium dan kalsium hipoklorit) pertama kali digunakan sebagai
agen anti-pembusukan dan desinfektan pada tahun 1820-an, di Prancis, jauh sebelum
pembentukan teori kuman penyakit. Praktek ini dirintis oleh Antoine-Germain Labarraque, yang
menyesuaikan pemutih "air Javel" Berthollet. Unsur klorin kemudian berperan sebagai
antisepsis (luka irigasi solusi dan sejenisnya) dan sanitasi masyarakat, khususnya dalam kolam
dan air minum
Sifat
Cl
Nomor atom
17
Konfigurasi elektron
[Ne] 3s2 3p5
Jari-jari kovalen (Ao)
0,99
Jari-jari ion X- (Ao)
1,81
Energi ionosasi tingkat I (kJ/mol)
1.251
Afinitas elektron
-355
Potensial reduksi standar, Eo (volt)
1,36
Energi ikatan X-X (kJ/mol)
242
Energi ikatan H-X (kJ/mol)
431
Keelektronegatifan
3,0
Titik didih (oC)
-34
Titik leleh (oC)
-101
1. Sifat fisika dari
Klor (Cl)
2. Sifat kimia dari Klor (Cl)
a. Klor merupakan unsur non logam yang sangat mudah bereaksi dengan unsur logam
membentuk senyawa ionic
b. Jika bereaksi dengan gas hydrogen dibawah sinar matahari, maka reaksinya sangat
hebat dan menghasilkan ledakan. Tetapi jika dalam keadaan gelap reaksinya
berlangsung lambat
c. Klor berwarna kuning kehijauan
d. Dapat larut di dalam air
e. Memiliki bau yang menyengat dan sangat beracun memicu iritasi pada mata dan
paru-paru serta memicu korosi pada jaeingan
f. Cl2 tidak terlarut sempurna dalam air dan reaksinya lambat
3. Keberadaan di alam
Klor ditemukan dalam kerak bumi sebagai mineral ion-ion klorida seperti batu
garam NaCl, karnalit KCl.MgCl2.6H2O, dan kloroargirit AgCl, juga terdapat pada air
laut dalam bentuk garam-garam halide (X-). Ion klorida merupakan anion terbanyak
yang dikandung oleh plasma darah dan cairan tubuh, serta berfungsi berfungsi untuk
menjaga kesetimbangan osmotik antara cairan didalam maupun diluar sel, juga getah
lambung mengandung 0,3%HCl.
4. Cara mendapatkannya
1.
Cara reaksi redoks
Dalam laboratorium, klorin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion klorida. Sebagai
oksidator dapat digunakan MnO2 (batu kawi), KMnO4, K2Cr2O7, atau CaOCl2.
MnO2(s) + 2H2SO4(l) + 2NaCl(s)→ Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + 2H2O(l) + Cl2(g)
2.
CaOCl2(aq) + H2SO4(l)
→ CaSO4(aq) + H2O(l) + Cl2(g)
CaOCl2(aq) + 2HCl(l)
→ CaCl2(s) + H2O(l) + Cl2(g)
2KMnO4(s) + 16HCl(l)
→2KCl(aq) + 2MnCl2(aq) + 8H2O(l) + 5Cl2(g)
Cara Elektrolisis
Dalam industri, klorin dibuat dengan mengelektrolisis larutan natrium klorida pekat
dengan menggunakan elektrode inert (tidak ikut bereaksi) dan menggunakan diafragma.
Sebagai elektrode dipakai grafit. Persamaan reaksi elektrolisisnya sebagai berikut.
→ 2Na+(aq) + 2Cl¯(aq)
2NaCl(aq)
Katode (-): 2NH2O(l) + 2e¯
→ H2(g) + 2OH¯(aq)
Anode (+): 2Cl¯(aq)
→ Cl2(g) + 2e¯.
2NaCl(aq) + 2H2O(l) → 2Na+(aq) + 2OH¯(aq)+ Cl2(g) + H2(g)
2NaOH(aq)
OH¯ yang diperoleh bereaksi dengan Na+ membentuk larutan NaOH.
5. Kegunaan klor
Klorin ini akan sangat efektif dalam membunuh mikroorganisme berbahaya karena
sifatnya yang sangan mengoksidasi. Menurut data ada sekitar 25.000 orang diseluruh
dunia meninggal tsetiap hari karena penyakit kolera dan tipus, penyakit disebabkan
karena penularannya melalui air. Dengan menggunakan klorin di dalam air minum
merupakan salah satu cara yang aman untuk mengamankan air minum. Dalam bentuk
gas atau dalam senyawa hipoklorit yang mungkin bisa dalam bentuk gas atau cair,
senyawa klorin ini dapat ditambahkan kedalam air. Sejumlah kecil hipoklorit akan
dilepaskan unsurnya kedalam air. Penggunaan klorin untuk membunuh kuman dan
bakteri yang terdapat pada air minum ini tentu kadarnya harus diperhatikan. Hal ini
karena dalam jumlah berlebihan juga akan membahayakan bagi peminum air tersebut.
Oleh karena itu kita membutuhkan alat ukur kadar klorin untuk mengukur kandungan
unsur klorin yang terkandung dalam air. Kandungan klorin dalam air ini sendiri dapat
membahayakan bagi ikan maupun tanaman hias, naun ini dapat diatasi dengan merebus
air hingga mendidih atau memasang filter pada keran air.
Download